Kini keluarga dere yang menaiki mobil barunya Rachel sudah tiba di rumah,
saat Tania yang sama Radhis tiba di belakang mereka dengan menaiki A8 nya,Rachel yang tadi tak mau banyak omong seketika memberondong Radhis dengan berbagai macam pertanyaan layalnya introgasi tersangka kejahatan,“Jelaskan” ucak Rachel dengan singkat dan melipat tanagan nya di dada,
“Apanya?” Radhis seolah olah tak mengerti,
“Iya coba kau jelaskan!! Dari mana semua ini?!!” Ucap Tania ikut menghardik Radhis,
“Baik baik aku akan menjelaskan,” ucap Radhis,
Kemudian dia lanjut menjelaskan juga,“Jadi ini yang untuk membeli mobil Rachel adalah seluruh tabungan ku selama ini,”“Tabungan??!!” Rachel dan Tania sama sama terkaget,
“kenapa kau tak bilang kalau kau menabung?” ucap Rachel dengan wajah seakan terharu,Berbeda dengan Tania,“Iya kena
“Jika memang di pastikan aku tidak ada agenda dengan tuan Ed pasti aku antarkan ibu” ucap Radhis Memikirkan tentang siapa itu Ed Ackerley Tania kemudian mencoba untuk mengerti karena dia tak mau tersangkut ka dengan masalah apa lagi denganorang sebesar Ed.“Yasudah kalau begitu, lagian aku juga masih meminta tolong pada nak jolly” ucap Tania masih tak tau malu“Ayo Radhis kita masuk”Belum sempat Radhis menjawab Tania kini rachel menarik tangan suaminya ngeloyor masuk,“Mau kemana kalian?!!!” teriak TaniaRachel tak menjawab dia hanya berhenti sejenak dan langsung menoleh, melihat itu Tania hanya diam,kemudian Rachel lanjut berjalan ke dalam dan langsung ke kamar mereka, sementara Radhis hanya bisa mengikuti nya seperti seorang ayah yang menuruti keinginan anaknya dengan tetap tersenyum.Di dalam kamar Rachel langsung mengunci kamar mereka,“Ku kan belum mandi” ucap
“aku?” Rachel menoleh sambil sambil tetap mengeringkan rambutnya,“iya, kamu kelihatan banget banyak yangsedang di pikirkan” kata Radhis“Iya,” jawab Rachel dengan sedikit mengeluarkan nafas seolah mengeluarkan sebuah beban,“Cerita saja, siapa tau aku bisa bantu” jelas Radhis coba menjelaskan,“Bantu gimana?” kata Rchel penasaran,“Ya bagaimana aku tau kalau kau bercerita istriku” jawab Radhis“Oh iya,jadi begini” Rachel diam sejenak dan lanjut berkata“Tadi siang paman Marot dan Sea membuat kesalahan, sehingga proposal kontrak yang harusnya di tanda tangani oleh perusahaan Geneve menjadi gagal” pungkas Rachel, dan disini Radhis pura pura tak mengerti seraya bertanya balik ke Rachel“Terus kenapa mesti kau yang bingung?”“Aku mencoba menawarkan diri ke nenek untuk membereskan masalah ini, dan nenek menyetujui
Kini Rachel yang sudah sampai di depan kantor Geneve hanya bisa berdoa semoga semua lancar,dengan menarik nafas panjang Rachel melangkahan kakinya memasuki kantor Geneve.“Selamat pagi nona Rachel” ucap seorang wanita yang mengagetkannya“Iya selamat pagi nona” jawab Rachel,“Saya ester, saya yang bertanggung jawab di bawah pemilik Geneve” ucap Ester ke Rachel,“saya tau nona datang kesini terkait proposal kontrak kan?” tanya Ester ke Rachel,“I.. iya nona” Jawab Rachel melihatkecantikan wanita yang ada di depannya dengan badan yang tinggi semampai menunjukkan bahwa Ester adalah wanita yang sempurna.“Dari mana nona Ester tau?” Tanya Rachel kemudian karena terheran dengan perkataan Ester,“Iya nona saya sudah di beri tahu oleh pemilik Geneve bahwa nona Rachel akan kesini” ucap Ester semakin membuat Rachel semakin bingung.“Pemili
Dengan penuh semangat Rachel mengendarai mobilnya ke kantor Wish Corp, dia sunggu tak percaya bahwa kontrak nya akan di setujui dengan nominal sebegitu besarnya,dia masih berpikir siapa pemilik Geneve, kenapa dia bisa sangat tahu tentang Rachel,Tak terasa kini dia sudah berada di depan kantor Wish, dia masih berpapasan dengan Sea di depan kantor sepertinya Sea dari makan siang,“Eh Rachel,” sapa Sea saat Rachel baru berjalan menjauh dari mobilnya,“wahh,, ternyata kau sudah bersama dengan Jolly?” imbuh Sea bertanya ke Rachel“Hahh?? Siapa?? Nggak kok aku tak mau menghianati suamiku” Ucap Rachel sambil berjalan kedalam kantor berbarengan dengan Sea,“hah?? Terus kau dapat dari mana mobil itu?” tanya Sea penasaran dengan mobil barunya Rachel, “aku yakin itu mobil pemberian jolly kan?” imbuh Sea yang sok tau.“bukann!!” Sangkal rachel dengan sedikit terkaget
âIbu, aku berharap ibu bisa berpikir ulang tentang memberikan posisi direktur ke Rachelâ ucap Marot perlahan saat kini mereka hanya bertiga âIya nek, bahka sekarang Rachel sudah memiliki mobil baruâ Uca Sea âApa?âkini Marot dan nenek Xion bersamaan terkaget mendengar perkataan Sea âApa benar yang kau ucapkan itu?â tanya nenek Xion âIya nek, dia bilang bahwa iitu adalah pemberian dari Radhis âKurang ajar Rachel, di saat perusahaan kita membutuhkan dana,dia ternyata menyimpan uangnyaâ Ucap nenek Xion âBenar nek, bahkan itu mobil yang harganya di atas satu Juta dolar loh neâ hasut Sea âbenarkah itu?â kinin gantian marot yang bertanya, âBenar pa, mana mungkin Sea berbohong, lihat sajaâ Ucap Sea âAku yakin bu, sebenarnya Geneve hanya merasa tak enak pada aku dan Sea gara gara kemarin, namun mereka baru menyelesaikan semua sekarang saat rachel yang kesanaâ kini giliran Marot yang menghasut nenek Xion âSepertin
Dan kini setelah makan malam mereka kembali beristirahat,bahkan Rachel kini tidur dengan nyenyak, sampai akhirnya pagi sudah tiba, kini dia bahkan tak menemui Radhis di rumah namun tetap sarapan sudah di sediakan, sementara Radhis sepertinya keluar dengan mobilnya,Tidak seperti biasanya kini Rachel diam di rumah dulu karena seperti agenda nanti akan ada pengumuman direktur baru Wish Corp jadi hari ini dia tidak ke kantor,Sementara Radhis menuju Emperor-Lux untuk menemui Ed, di ruang biasa“Permisi tuan muda” Ucap Ed yang sedang menghampiri Radhis yang tengah duduk di tempat duduk biasanya di ruang Diamon-V itu,“Iya, karena kemarin banyak hal hal terjadi hari ini aku ingin pergi ke rumah ibu angkatku dulu” ucap Radhis ke Ed“Siap tuan saya suda mempersiapkan semua, termasuk pengawas yang akan mengawasi Rumah itu” Ucap Ed,“bagus kalau begitu mari kita berangat sekarang karena nant
Saat waktu kini sudah pukul 13:00 Smartphone Radhis berbunyi , istrinya kini menelponnya“Kamu dimana?” tanya Rachel“Masih di tempat yang sama,” jawab Radhis dan kemudian menimpali Rachel dengan sebuah pertanyaan,“memangnya kenapa?”“acaranya jam 15:00 di aula Pashe-De Lier, kamu akan datang kan?” tanya Rachel,“Tentu saja,” jawab Radhis“iya sudah kalau begitu aku mau siap sia dulu” ucap Rachel yang kemudian di lanjut menutup telephonnya setelah Radhis mengiyakan.***Kini di kedaman Wish nenek Xion sedang bersiap berangkat menuju Pashe-De Lier,“Marot!! Sea!!” teriak nenek Xion,“iya nek” jawab Sea, bersamaan dengan itu Marot juga menjawab “Iya bu”“Ayo, kita harus tiba lebih dulu!!” teriak nenek Xion“baik bu” jawab Marot dan Sea secara bersamaan&ldq
“Aku tak bermaksut seperti itu nek,” ucap Rachel dengan nada yang sangat sopan ke neneknya,“ini sebenarnya di belikan oleh Radhis bu” ucap Dere berusaha membela anaknya,“Apa??” kata nenek Xion ta percaya,“pecundang seperti dia mampu membelikan mobil ini?” imbuhnya,“iya bu, buat apa kami berbohong” ucap Dere meyakinkan ibunyaDan disini yang hanya diam adalah Tania karena memang dari awal Tania adalah type orang matrealistis dan dia merasa nenek Xion tidak adil karena tidk memberikan warisan ke suaminya,“Sekarang mana pecundang itu? Jangan bilang dia akan menyusul kalian menggunakan moped nya?” ucap Marot dengan tertawa terbahak bahak,“dia sedang di belakang, setelah ini dia juga akan datang” kini Tania dengan senyum sinis angkat bicara karena dia merasa lelah selalu di hina oleh keluarga kaka iparnya.“Kalian sunggu tega,me
Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.âApa yang kau mau bangs*at?â Teriak Gun.âCepat katakan!â Imbuhnya.âOhâĶ Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.â Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.âCepat katakan! Apa maumu?âGun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.âBerapa yang kau inginkan?âPertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis
âApa yang sedang kau pikirkan?â Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.âTâtidak.ââTolong lepaskan Aku.âGun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.âTolong maafkan Aâaku.â Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.âTolong lepaskan AkuâĶâ Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.âBagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!âTeriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.âRâradhis, lepaskan Dia.âNenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa
âDere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!âTeriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan
âBerhenti.âRadhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.âTernyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.ââKenapa aku tidak berani?âRadhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.âTuanâĶâNanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.âTenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.â Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada
***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.âTerimakasih, Suamiku.â ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.âTidak SayangâĶ seharusnya aku yang berkata seperti itu.âJawab Radhis seraya mencium kening istrinya.âSebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?â Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.âAda yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.â JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.âSebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?âKini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir
***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.âKamu sudah bangun?â Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s
Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.âOh.. Tidak.. aku tidak bermaksudââBelum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.âSepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!â Tuding nenek Xion.âBukan begitu BuâââAhh Sudahlah!â Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.âApa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?âSaat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, âRadhisâ telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.âApa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?â Marrot masih mengintimidasi Dere.âMungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.ââTapi tetap saja, pekerja rendahan s
Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.âBuâĶ Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?â Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.âKamu tenang sajaâĶâUcap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.âKamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari siniâĶâ Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.âBenar BuâĶâ Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?âApa benar dia suami Rachel?â Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b
*** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.âSial benar!â Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.âSepertinya pecundang itu ini telah kembaliâĶâ Ucap Sea.âDia adalah suami Rachel yang tidak berguna.â Ucap Sea memberitahu Gun.âJadi DiaâĶâGun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia