Dengan duduk di meja makan menunggu istrinya selesai bersiap untuk bekerja dia kini berpikir, apa yang dimimpikan oleh istrinya, di khawatir jika semua itu benar-benar terjadi dia akan membuat istrinya dalam bahaya.
Dia tahu batu hati Dewa yang dulu menyatu dengan dirinya akan selalu melindunginya dari bahaya, namun dia khawatir jika semua sesuai dengan apa yang ada dalam mimpi istrinya akhirnya akan membuat istrinya juga berada dalam bahaya.
“Bagaimana jika ….”
Belum sempat selesai dia berbicara ibu mertuanya, Tania menghampirinya di meja makan.
“Kemana istrimu?” Tania bertanya kepada Radhis yang kini sedang sendirian.
“Dia masih mandi tadi, waktu aku menyiapkan makanan untuk
Tidak sesuai dengan apa yang dalam ekspektasinya atau di dalam pikirannya ternyata laki-laki itu adalah Boaz Yang memang dipekerjakan oleh Nya mulai dari hari ini.“Boaz?” Radhis Memanggilnya, tentu saja itu membuat Boaz terkejut dan segera berdiri menghadap kepada Radhis Yang kini sedang berdiri di depannya dengan ibu mertua nya yaitu Tania Yang bersembunyi di belakang punggung menantunya.“Selamat pagi Tuan.” Dengan membungkuk Boaz memberikan salam kepada bosnya atau laki-laki yang kini dianggap sebagai Tuan-nya.Tania yang menyadari itu dia kini mulai bingung Siapa laki-laki ini dan kenapa dia ada di rumahnya, Belum lagi laki-laki itu memanggil menantunya dengan sebutan Tuan siapa sebenarnya dia dan apa yang dia lakukan di rumahnya.
“Tidak apa-apa, aku masuk sudah menyiapkan sarapan untukmu istriku.” ucap Radhis lagi.“Kalau begitu ayo kita sarapan bersama.” ucap Rachel dengan tatapan yang masih begitu suram karena mimpi yang dia alami.Dia benar-benar takut jika sampai hal itu benar-benar terjadi, Dia benar-benar tak kuasa.Dan karena itu Kini dia sangat begitu tampak khawatir. Baginya kini Radhis adalah segalanya, Sehingga mendapat mimpi yang begitu mengerikan dia otomatis merasa sangat ketakutan. takut jika hal itu benar-benar terjadi.“Oh iya Suamiku aku ada lupa sesuatu, Sebenarnya hari Sabtu besok malam jam 8 Kita diundang untuk menghadiri acara pertemuan di Geneve.”Sejujurnya Radhis Sudah tahu akan
Setelah berkata seperti itu kepada suaminya Rachel kembali ingat jika tadi Suaminya itu meminta kunci mobilnya dan Rachel juga belum tahu alasan kenapa suaminya meminta kunci mobilnya itu.“Tadi kamu minta kunci mobilku, untuk apa?” Rachel bertanya kepada sang suami.“Diluar Boaz sudah menunggu, tadi dia melihat-lihat mobilmu untuk sekedar mengecek kondisi ban dan yang lain, sepertinya dia adalah orang yang benar-benar tepat dan bertanggung jawab.”“Jika memang itu menurutmu aku akan menuruti apa yang kamu inginkan.” ucap Rachel yang kini berjalan di belakang suaminya untuk pergi keluar bersama dengannya.Begitu mereka melintas di ruang makan, Radhis kembali berkata sang istri,
kini semua bawahan laki-laki misterius itu berkumpul di markas mereka. Semua bingung ketika teman mereka yang seharusnya menjaga di depan kantor Geneve kini ada disana.“Apa yang kau lakukan disini C4? bagaimana dengan tugasmu?” pemimpin kelompok itu bertanya kepada salah orang yang tadi ditugaskan untuk mengawasi di depan kantor Geneve dan ternyata memiliki kode nama C4, yang ternyata kini sudah kembali kesana untuk alasan yang belum mereka ketahui.“Maaf ‘B’! Aku disuruh untuk kembali kesini oleh Bos Besar.”Bawahan yang ditugaskan di depan kantor Geneve Mencoba membuka alasan untuk menjelaskan kepada laki-laki yang menjadi pemimpin dari kelompok itu, yang ternyata memiliki kode panggilan “B”.Seperti sindikat sindi
Sekarang disaat B dengan beberapa orang pergi untuk menemui seseorang yang dia katakan. Waktu yang sama Radhis, Rachel dan juga mertuanya sudah selesai sarapan. Dan tentu saja sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya Rachel akan pergi ke kantor untuk bekerja.“Aku akan berangkat dulu suamiku,” Berpamitan kepada sang suami yang kini sedang membereskan semua perlengkapan makan yang ada di meja makan.“Hati-hati di jalan, Namun sebelum itu biarkan aku mengenalkanmu kepada orang yang akan mengantarkanmu, Menjadi super hatimu sedari sekarang.”Kini dengan cepat Radhis Semua piring yang ada di tangannya dan membersihkan berapa bagian bajunya, selanjutnya berjalan mendahului Rachel yang sedang menuju ke luar rumah.“Selamat
“Iya ayah, silahkan saja ayah bertanya.” Radhis berkata dengan begitu sopan namun juga dengan itikad yang sangat menunjukan sebuah keseriusan.“Sebenarnya aku sama sekali tidak meragukan penjelasan yang kau berikan, namun aku ingin bertanya kepadamu, jika memang semua itu benar, kenapa Ed Ackerley sangat peduli dengan orang yang dijadikan supir untuk Rachel? apa benar ini adalah perintah dari Ed Ackerley?”sebenarnya Dere disini bingung, jika memang Ed Ackerley Kenapa dia begitu kerajinan sampai-sampai mencarikan anaknya supir pribadi sekaligus orang untuk menjaga.Seperti yang diketahui bahwa sebelumnya yang menjadi sopir Rachel adalah Rocky, Meskipun itu hanya untuk sementara namun termasuk salah satu dari hal yang sungguh mustahil untuk orang biasa terima.
Radhis hanya terdiam saat ayah mertuanya bertanya lagi kepadanya terkait dengan kenapa Ed memerintahkan orang untuk menjaga Rachel."Kenapa kau diam?" Dere kembali bertanya kepada menantu yang sudah dia restui itu."Aku…"Radhis kini bingung mencari alasan bagaimana agar supaya ayah mertuanya mengetahui keadaannya dan juga tapi tidak sampai mengetahui siapa Radhis yang sebenarnya."Cepat bilang kepada kami, jika memang Ed yang memerintahkan orang menjaga Rachel, kenapa Ed harus melakukan itu.""Baik Ayah. Aku akan bercerita yang sebenarnya kepada Ayah." Radhis dengan raut wajah yang begitu serius berkata kepada sang ayah mertuanya.Mendapat jawaban seperti
“Bagaimana ini Radhis?” Tania masih saja berusaha untuk membuat Radhis merasa tertekan.“Jika memang sudah seperti ini bagaimana jika terjadi apa-apa dengan Anakku!” Tania berkata lagi seolah memusuhi Radhis namun sebenarnya dia hanya ingin sesuatu yang lebih, ibaratnya dia berharap Radhis merasa bersalah dan memberikan sesuatu kepada dirinya.sementara Dere hanya terdiam, dia mencoba untuk berpikir apa yang sudah di bilang oleh Radhis yaitu bahwa jika menantunya itu tidak membantu Ed Ackerley mungkin sekarang mereka sudah menjadi gelandangan.Sementara Tania masih mencoba untuk memberikan tekanan kepada Radhis, “Radhis!” bentak Tania.“Iya Bu.” Jawab Radhis yang saat itu sebenarny