“Apa maksut dar perkataan mu?”, tanya nene Xion seola instingnya mengatakan bahwa Radhis adalah binatang buas yang akan segera menyergap mangsanya, dan disini dia merasa bahwa dirinya lah yang menjadi mangsa Radhis.
“Sudah Bu, Abaikan saja, aku yakin dia hanya menggertak”, ucap Marot berbisik.
“Menggertak?”, tanya Radhis.
“Tapi, sudahlah, yang terpenting semoga saja Jhon akan terus percaya bahwa anak didalam kandungan Sea adalah anaknya”, ucap Radhis dengan entengnya.
“Radhis!!!!”, bentak nenek Xion dengan sangat kencang.
“Suahlah Nek, pelan saja, aku belum tua, jadi aku masih belum tulih”, ucap Radhis dengan ekspresi menghina.
“Istriku, suruh sekretarismu membuatkan surat penyerahan saham kepada nenek Xion sekarang”, ucap Radhis.
“Tapi Suamiku, Kas perusahaan sekarang kurang dari nominal itu, karna sedang digunakan untuk pendanaan proyek yang se
Di waktu yang sama kini Jhon dan Sea sedang berada di Wedding Organizer terbaik di Auckland, mereka sedang mengurus semua hal untuk persiapan pernikahannya.Sepertinya semua sudah selesai dibahas, untuk lokasinya mereka memilih untuk di aula hotel Pashe De-Lier, dan sesuai jadwal W.O tersebut sudah membokingkan tempat itu untuk satu minggu dari sekarang.“Baik Tuan, untuk semuanya sudah dipersiapkan, sesuai yang tuan inginkan”, ucap Wanita cantik pemilik WO yang diketahui namanya adalah Anis, seorna gwanita cantik yang usianya sekitar usia Jhon dengan badan tinggi dan kaki jenjang, yang pasti dia adalah keturunan Asia.“Baik Nona Anis, kalau begitu untukundangan nya sendiri kapan jadi?” tanya Jhon.“Undangannya Tuan bisa setorkan daftar nama, biar Team kami mengurus untuk memberikan semua sesuai dengan alamat yang ingin di tuju, tapi jika ada undangan yang ingin Tuan sampaikan pribadi Tuan bisa mengambilnya besok sekitar jam
“Mungkin kamu ada benarnya, tapi aku tetap merasa kasihan jika anak yang tak tahu apa-apa yang berada di dalam kandungan Sea ikut menerima akibat perbuatan Marot dan Ibu”, ucap Dere lagi.“Sudah lah terserah padamu, yang jelas aku berharap semoga kali ini firasat Radhis tidak salah, aku ingin mereka merasakan bagaimana rasanya hancur!”, ucap Tania yang berdiri dan meninggalkan Dere dan Radhis diruang tamu.“Sudah kamu lanjutkan pekerjaanmu”, ucap Dere kepada Radhis, dan setelah Radhis mengiyakan perintah Ayah mertuanya dia segera melanjutkan pekerjaan rumah tangga seperti biasa.Hari sudah malam Rachel juga sudah berada dirumah setelah seharian bekerja,karena begitu lelah Rachel sudah tertidur ,begitu juga dengan Radhis.***Keesokan Harinya berjalan seperti biasa, yang berbeda disini adalah nenek Xion dan Marot yang sudah resmi tidak datang lagi keperusahaan Wish Corp.Dan sesuai dengan yang dijanji
Mendengar udapan Radhis Sea tiba tiba tersentak, seolah Radhis sengaja berkata seperti itu untuk menyindirnya.“Sayang ayo kita pulang”, ucap Sea kepada Jhon.“Mau kemana?”, tanya Rachel yang kemudian di lanjutkan oleh Radhis bertanya kepada Sea, “Tidakkah kalian makan malam dulu disini?”.“Tidak perlu”, ucap Sea dengan berdir, dan mengajak Jhon untuk segera pulang.Radhis hanya tersenyum melihat ekspresi Radhis, sepertinya apa yang dipikirkan Radhis benar adanya, seolah Radhis sudah memprediksikan semuanya.“Kenapa dengan Sea?”, tanya Rachel saat Sea dan Jhon sudah meninggalkan rumahnya.“Entah, aku juga tidak tau”, ucap Radhis yag berpura-pura tidak tahu.Setelah itu kini sudah semakin malam dan semua orang beristirahat, hanya tersisah Radhis yang sedang berada dihalaman rumah, dia berada disana malam-malam hanya untuk menelepon Ed seperti apa yang sudah dia sep
Kini Rachel sudah selesai mandi dan begitupun Radhis, mereka berdua sudah siap untuk berangkat, apalagi saat Radhis menerima pesan dari Ed yang bertuliskan,“Saya sudah mempersiapka semua Tuan Muda”,Itu mengisaratkan bahwa Ed sudah menghhubungi pemilik Butik.“Baik aku akan beragkat sekarang dengan Istriku”, ucap Radhis.“Ayo kita berangkat Istriku”, Radhis yang sudah menutup telepon Ed segra mengajak istrinya untuk berangkat ke Butik.Kini Radhis dan Rachel keluar dari amarnya untuk pergi ke butik,“Kalian mau kemana?”, tanya Tania yang melihan anak dan menantunya berpakaian Rapi mau keluar namun tidak untuk bekerja.“Aku di ajak Radhis untuk mencari gaun pesta untuk menghadri pernikahan Sea”, ucap Rachel dengan jujur.“Wah, kenapa aku tidak di ajak?”, tanya Tania yang juga ingin memiliki gaun baru.“Ibu!, Aku juga ingin berduaan dengan Suamiku
“Tuan Ed Ackerley yang merekomendasikan tempat ini kepadaku”, ucap Radhis.“Tuan Ed?” seru Rachel yang terkaget.“Suamiku, jika Tuan Ed yang merekomendasikan pasti itu bukanlah tempat sembarangan, apa kamu yakin akan kesana?”, tanya Rachel yang kawatir.“Bagaimanapun juga yang namanya butik tetaplah butik”, ucap Radhis kepada Istrinya.“Iya aku tahu, tapi”, belum selesai Rachel berbicara Radhis sudah memotong pembicaraan Istrinya.“Suhalah kkamu tidak usah kawatir”, ucap Radhis.Akhirnya Rachel terdiam menuruti perkataan Suaminya, Kini mereka berdua sudah sampai di tempat yang dibilang ole Ed,tempat itu adalah sebuah butik yag sangat tampak mewah dengan tulisan besar di atas Flower Butik.Begitu merek turun dari mobil mereka baru sadar jika ada mobil yang mereka kenal, sepertinya tu adalah mobil Jhon, yang dijadwalkan fitting gaun hari ini.
“Sea cukup!”, Bentak Rachel kedapa Sea.“Kenapa?!, memang benar kan!? Suamimu itu tak berguna, dan bodohnya kau percaya bahwa dia akan membelikanmu gaun di butik semewah ini!”, ucap Sea yang masih tak mau kalah.“Sudah Istriku, biarkan saja mereak berbicara semaunya, lebih baik kamu mencari gaun yang kamu inginkan sekarang”, ucap Radhis.“Tolong bantu istriku menemukan gaun yang dia inginkan”, ucap Radhis masih sopan kepada pramuniaga yagn dari tadi menghinanya.“Cari saja sendiri”, ucap pramuniaga itu dengan meninggalkan mereka.“Kalau begitu istriku mari kita cari gaunnya”, ucap Radhis dengan tersenyum kepada Rachel.“Tapi suamiku”, ucap archel yang tampak ragu, bagaimanapun jika mereka terbukti tidak jadi membeli dengan alasan apapun Sea dan Jhon akan semakin menjadi-jadi menghina Radhis dengan tuduhan tak mampu dan lain-lain, disini Rachel sebenarnya hany
“Apa!!??”, teriak Jhon.“Dasar orang tak tahu diri!!”, Jhon kembali memaki Radhis.“Kenapa?, ada yang salah?”, tanya Radhis dengan tampak tak berdosanya.“Bukannya tadi kau sudah dengar!, bercanda itu ada batasnya!!”, seru Jhon.“Siapa yagn sedeang bercanda?”, tanya Radhis lagi, kemudian berbicara keppada pramuniaga yag sedang membawa duah buak gaun didepannya, “Sudah Nona, letakkan dulu itu disana”, Radhis dengan menunjuk meja tempat pembayaran.“Hey junior yang bodoh, kenapa kau mau melayani orang seperti dai, paling palingan setelah ini dia akan berasalah agar tak membayar semua ini!”, ucap Paramuniaga yang senior.“Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan profesional senior”, ucap Wanita itu kepada seniornya.Setelahnya pramuniaga junior tadi kembali kearah radhis dan Sea untuk untuk kembali melayani mereka.“Mari Nona, akan
“Jika memang seperti baiklah, aku akan disini duu, untuk melihat mereka merasa malu”, ucap Jhon dengan senyum jahat.“Silahakn saja jika Tuan mau berada disini asalkan tuan dan nona tidak menggangu pelanggan yang lain”, ucap wanita tadi memperingatkan Sea dan Jhon.Setelah itu Radhis dan dua wanita termasuk istrinya yang sedang mencari setelan untunya sudah kembali, dan sekarang sedang berada di depan meja tempat pembayaran.“Hey pecundang, apa kau yakin akan membelikan gaun iu untuk istrimu?”, tanya Jhon kepada Radhis.“Ada apa dengan kalian, kenapa kalian belum pergi dari sini?”, ucap Rachel yagn sebal karena keberadaan Sea dan Jhon yang selalu menghina suaminya.“Rachel apa kamu tahu berapa harga yang harus dibayar oleh suami pecundangmu itu untuk satu gau yang kau pilih tadi?”, tanya Sea kepada Rachel.“Kenapa memangnya?”, tanya Rachel yang tak tahu berapa harg