“Jika memang seperti baiklah, aku akan disini duu, untuk melihat mereka merasa malu”, ucap Jhon dengan senyum jahat.
“Silahakn saja jika Tuan mau berada disini asalkan tuan dan nona tidak menggangu pelanggan yang lain”, ucap wanita tadi memperingatkan Sea dan Jhon.
Setelah itu Radhis dan dua wanita termasuk istrinya yang sedang mencari setelan untunya sudah kembali, dan sekarang sedang berada di depan meja tempat pembayaran.
“Hey pecundang, apa kau yakin akan membelikan gaun iu untuk istrimu?”, tanya Jhon kepada Radhis.
“Ada apa dengan kalian, kenapa kalian belum pergi dari sini?”, ucap Rachel yagn sebal karena keberadaan Sea dan Jhon yang selalu menghina suaminya.
“Rachel apa kamu tahu berapa harga yang harus dibayar oleh suami pecundangmu itu untuk satu gau yang kau pilih tadi?”, tanya Sea kepada Rachel.
“Kenapa memangnya?”, tanya Rachel yang tak tahu berapa harg
“Yang benar saja!!!”, seru semua orang yang sudah memandang remeh kepada Radhis sedari tadi, termasuk pramuniaga yang pertama kali melayani Radhis namun mundur karena mendengar ucapan Jhon.“Terimakasih Nona, tolong dibungkus”, ucap Radhis kepada Pramuniaga yang pro kepadanya sedari tadi itu.Radhis melihat wanita itu kini main terlihat sangat senang, mungkin saja dengan menjual gaun dengan kualitas terbaik ini dia akan mendapatkan bonus dari atasannya, maka dari itu sangat merasa senang.“Tunggu!, benar kah semua nya sudah dibayar?, tanya si senior yang pertama tadi”,“Sudah, silahkan senior lihat sendiri”,Seketika wanitaitu mendekat kearah layar komputer dan mengecek kebenaranya dengan mata dan kepalanya sendiri.Dan benar adanya, pembayaran atas nama Radhis Zond tertera disana sebesar 7 juta dolar.“Radhis Zond?!” seru sang senior yang membaca nama Radhis itu.&ldq
“Siap Bu”, ucap Security itu yang menarik pramuniaga senior yang masih saja berteriak meminta maaf itu keluar dari butik.“Saya benar-benar minta maaf Tuan, saya tadi masih didalam karena ada yang masih saya urus, itu pun tadi jika bukan karena saya sedang istirahat, saya tak akan teriakan wanita tadi yang memanggil nama Tuan”, jelas Vey dengan membungkuk kepada Radhis.“Sudah, tidak apa-apa”, ucap Radhis dengan santainya.“Nona, Nona tak akan membatalkan pengerjaan gaun kami kan?”, tanya Sea kepada Vey.“Tergantung dari etikat baik kalian”, ucap Vey yang tampak begitu jengkel.“Sudah-sudah, Nona, tolong kerjakan saja gaun mereka, dan sebenarnya wanita ini juga adalah sepupu saya”, ucap Rachel.“Oh benarkah nona!?”, tanya Vey dengan senang, karena dia adalah sepupu istri dari tuan Radhis, maka kami akan melayani sebaik mungkin”,Mendengar i
Sementara itu di waktu yang sama yaitu hampir jam 11 siang, Rachel dan Radhis yang berada di mobil untuk pulang tiba tiba Radhis berbelok ke sebuah restoran.“Suamiku,. Ini?”, tanya Radchel yang ta mengetahui rencana Radhis.“Iya,. Ingat kemarin aku bilang kepadamu bahwa aku akan mengajakmu makan siang berdua jika kamu ada waktu”, ucap Radhis kepada Istrinya.“Ayo kita turun”, tambah Radhis.“Iya,.”, ucap Rachel dengan begitu manis dan manja.Kini mereka sudah turun dan memasuki restoran setelah duduk dan memesan makanan sampai makanan sudah di hidangkan dan kini mereka makan berhadapan berdua penuh dengan keromantisan.“Terimakasih ya”, ucap Rachel kepada suaminya yang kini sedang duduk didepannya asik menyantap maknan.“Terimakasih?”, tanya Radhis bingung.“Iya,. Kamu sudah menemani aku makan siang seperti apa yagng aku inginkan”, jawab Rachel
Stelah makan siang itu Rachel dan Radhis segera pulang, namun belum sampai mereka dirumah Ed menelepon Radhis.“Tuan, apa saya mengganggu?”, tanya Ed dar seberang telepon.“Oh,. Tuan Ed, ada yang bisa saya bantu?”, tanya Radhis kepadanya.Seolah mengerti Ed langsung menjawab, “Saya ada sebuah kepentingan yang harus saya bicarakan, kapan sekiranya tuan ada waktu?”.Radhis tak langsung menjawab pertanyaan itu, justru Radhis sekarang menghadap Istrinya yang sedang duduk di sampingnya, “Istriku, sepertinya Tuan Ed ingin bertemu dengan ku, apa sebaiknya kita kesana sekarang, sekalian kita jalan-jalan”.“Oh, baiklah kalau begitu, mumpung aku ambil libur juga”, ucap Rachel yang selah senang karena bisa keluar dengan Radhis keberbagai tempat, meskipun itu sebenarnya bukan tempat untuk berlibur.“Iya kalau memang begitu, sebentar”, jawab Radhis kepada Istrinya yang kemudian dia k
“Ngomong-ngomong, apa yang nona Rachel lakukan disini?”, tanya Alin yang sedarri tadi belum menanyakan tentang keberadaan Rachel disana.“Oh ini, saya sedang mengantarkan suami saya”, ucap Rachel.“Tuan Radhis?”, tanya Alin yang terlihat begitu bersemangat, sampai kemudian dia sadar jika didepannya kini sedang berdiri Rachel, Istri Radhis.“Maaf nona, saya serig mendengar tentang Tuan Radhis dari Tuan Ed makanya saya sedikit bersemangat”, elak Alin yang takut Rachel curiga.“Benarkah begitu?”, tanya Rachel yang juga sangat penasaran tentang suaminya.“Iya nona, kata Tuan Ed suami nona adalah seorang laki-laki yang sangat perduli terahadap pasangannya, sampai-sampai Tuan Radhis meminta Tuan Ed untuk mengambil alih Wish Corp untuk nona’, terang Alin agar Rachel tak curiga.“Iya nona, itu memang benar, dan sekarang saya sangat bersukur bisa mempunyai seorang Sua
“Kamu memang tak pernah mengecewakan saya Ed, saya bangga kepadamu”, ucap Radhis lagi kepada Ed.“Terimakasih atas pujiannya, terus apa yang harus saya lakukan tuan”,“Minta mereka menyiapkan proyektor dan screen yang begitu besar, dan nanti kamu yang urus selanjutnya, tapi tunggu petunjuk dariku”, jelas Radhis.“Siap Tuan, saya mengerti”, ucap Ed dengan begitu hormat kepada tuannya.“Sepertinya ini cukup, aku akan kembali kepada Istriku untuk pulang”, ucap Radhis dengan berdiri.“Tuan tak perlu buru-buru, sekarang nona Rachel berada di ruangan Deluxe Diamond, dan itu adalah ruangn kusus untuk tuan”, ucap Ed.“Untuk ku?” tanya Radhis.“Benar Tuan, bukannya kami berniat tidak sopan, tapi itu adalah sebuah kamar kelas atas kusus untuk untuk tuan, saya menjamin tak ada yang akan menggunakan kamar itu selain tuan, jadi jika Tuan ingin berkunjung atau
“Baiklah kalau begitu, biar nanti aku bilang kepada Ibumu”, ucap Dere kepada anak kesayangannya.“Iya ayah”, yang kemudian Rachel menutup teleponnya.Setelahnya Rachel menghadap kepada Radhis, seolah paham Radhis mendekatkan dirinya kepada Rachel dan memeluk erat Istrinya, “Sekarnag kita tak perlu menahan sayang” ucap Radhis yang menjadikan mereka terbakar gairah yang membara dan kini mereka berdua langsung bergumul dengan begitu panas.Sementara itu Sea dan Jhon yang sampai di Rumah kini sedang duduk di kursi ruang tamu bersama keluarga Sea yang lain.“Bagaimana dengan fitting gaunnya?”, tanya nenek Xion kepada Sea.“Semua berjalan lancar Nek meskipun ada sedikit hal yang membuat au jengkel”, ucap Sea.“Kenapa?, apa mereka tidak sopan kepadmu?” tanya nenek Xion lag kepada cucunya.“Bukan itu”, jawab Sea dengan muka asam.“Lantas kenapa?&r
“Haachhiiii!!!”, Racel terbersin.Rachel berada disebelah Radhis, mereka berpelukan begitu erat dengan tanpa ada sehelai benang yang menempel di tubuh mereka, dengan keringat yang begitu melimpah seolah baru selesai lari maraton.“Sepertinya ada yang sedang membicarakanku”, ucap Rachel dengan menggosok-gosok hidungnya.“Mungkin Ayah atau Ibu sedang membicarakanmu”, ucap Radhis yang masih saja mendekap tubuh istrinya dan merasakan hangatnya tubuh istrinya.“Iya mungkin”, jawab Rachel, yang semakin erat memeluk Suaminya.“Apa kita harus pulang?”, tanya Radhis kepada Rachel, dan disini seketika Rachel memandang ke arah mata Radhis tanpa berucap, cuman memandang dengan tatapan sayu seolah tidak ingin waktu itu berlalu.Seakan mengerti Radhis kemudian mencium bibir Rachel, cukup lama Radhis melakuka itu dengan tangannya yang mulai bergerak untuk menyusuri lekukan tubuh indah istrinya,