Mendengar udapan Radhis Sea tiba tiba tersentak, seolah Radhis sengaja berkata seperti itu untuk menyindirnya.
“Sayang ayo kita pulang”, ucap Sea kepada Jhon.
“Mau kemana?”, tanya Rachel yang kemudian di lanjutkan oleh Radhis bertanya kepada Sea, “Tidakkah kalian makan malam dulu disini?”.
“Tidak perlu”, ucap Sea dengan berdir, dan mengajak Jhon untuk segera pulang.
Radhis hanya tersenyum melihat ekspresi Radhis, sepertinya apa yang dipikirkan Radhis benar adanya, seolah Radhis sudah memprediksikan semuanya.
“Kenapa dengan Sea?”, tanya Rachel saat Sea dan Jhon sudah meninggalkan rumahnya.
“Entah, aku juga tidak tau”, ucap Radhis yag berpura-pura tidak tahu.
Setelah itu kini sudah semakin malam dan semua orang beristirahat, hanya tersisah Radhis yang sedang berada dihalaman rumah, dia berada disana malam-malam hanya untuk menelepon Ed seperti apa yang sudah dia sep
Kini Rachel sudah selesai mandi dan begitupun Radhis, mereka berdua sudah siap untuk berangkat, apalagi saat Radhis menerima pesan dari Ed yang bertuliskan,“Saya sudah mempersiapka semua Tuan Muda”,Itu mengisaratkan bahwa Ed sudah menghhubungi pemilik Butik.“Baik aku akan beragkat sekarang dengan Istriku”, ucap Radhis.“Ayo kita berangkat Istriku”, Radhis yang sudah menutup telepon Ed segra mengajak istrinya untuk berangkat ke Butik.Kini Radhis dan Rachel keluar dari amarnya untuk pergi ke butik,“Kalian mau kemana?”, tanya Tania yang melihan anak dan menantunya berpakaian Rapi mau keluar namun tidak untuk bekerja.“Aku di ajak Radhis untuk mencari gaun pesta untuk menghadri pernikahan Sea”, ucap Rachel dengan jujur.“Wah, kenapa aku tidak di ajak?”, tanya Tania yang juga ingin memiliki gaun baru.“Ibu!, Aku juga ingin berduaan dengan Suamiku
“Tuan Ed Ackerley yang merekomendasikan tempat ini kepadaku”, ucap Radhis.“Tuan Ed?” seru Rachel yang terkaget.“Suamiku, jika Tuan Ed yang merekomendasikan pasti itu bukanlah tempat sembarangan, apa kamu yakin akan kesana?”, tanya Rachel yang kawatir.“Bagaimanapun juga yang namanya butik tetaplah butik”, ucap Radhis kepada Istrinya.“Iya aku tahu, tapi”, belum selesai Rachel berbicara Radhis sudah memotong pembicaraan Istrinya.“Suhalah kkamu tidak usah kawatir”, ucap Radhis.Akhirnya Rachel terdiam menuruti perkataan Suaminya, Kini mereka berdua sudah sampai di tempat yang dibilang ole Ed,tempat itu adalah sebuah butik yag sangat tampak mewah dengan tulisan besar di atas Flower Butik.Begitu merek turun dari mobil mereka baru sadar jika ada mobil yang mereka kenal, sepertinya tu adalah mobil Jhon, yang dijadwalkan fitting gaun hari ini.
“Sea cukup!”, Bentak Rachel kedapa Sea.“Kenapa?!, memang benar kan!? Suamimu itu tak berguna, dan bodohnya kau percaya bahwa dia akan membelikanmu gaun di butik semewah ini!”, ucap Sea yang masih tak mau kalah.“Sudah Istriku, biarkan saja mereak berbicara semaunya, lebih baik kamu mencari gaun yang kamu inginkan sekarang”, ucap Radhis.“Tolong bantu istriku menemukan gaun yang dia inginkan”, ucap Radhis masih sopan kepada pramuniaga yagn dari tadi menghinanya.“Cari saja sendiri”, ucap pramuniaga itu dengan meninggalkan mereka.“Kalau begitu istriku mari kita cari gaunnya”, ucap Radhis dengan tersenyum kepada Rachel.“Tapi suamiku”, ucap archel yang tampak ragu, bagaimanapun jika mereka terbukti tidak jadi membeli dengan alasan apapun Sea dan Jhon akan semakin menjadi-jadi menghina Radhis dengan tuduhan tak mampu dan lain-lain, disini Rachel sebenarnya hany
“Apa!!??”, teriak Jhon.“Dasar orang tak tahu diri!!”, Jhon kembali memaki Radhis.“Kenapa?, ada yang salah?”, tanya Radhis dengan tampak tak berdosanya.“Bukannya tadi kau sudah dengar!, bercanda itu ada batasnya!!”, seru Jhon.“Siapa yagn sedeang bercanda?”, tanya Radhis lagi, kemudian berbicara keppada pramuniaga yag sedang membawa duah buak gaun didepannya, “Sudah Nona, letakkan dulu itu disana”, Radhis dengan menunjuk meja tempat pembayaran.“Hey junior yang bodoh, kenapa kau mau melayani orang seperti dai, paling palingan setelah ini dia akan berasalah agar tak membayar semua ini!”, ucap Paramuniaga yang senior.“Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan profesional senior”, ucap Wanita itu kepada seniornya.Setelahnya pramuniaga junior tadi kembali kearah radhis dan Sea untuk untuk kembali melayani mereka.“Mari Nona, akan
“Jika memang seperti baiklah, aku akan disini duu, untuk melihat mereka merasa malu”, ucap Jhon dengan senyum jahat.“Silahakn saja jika Tuan mau berada disini asalkan tuan dan nona tidak menggangu pelanggan yang lain”, ucap wanita tadi memperingatkan Sea dan Jhon.Setelah itu Radhis dan dua wanita termasuk istrinya yang sedang mencari setelan untunya sudah kembali, dan sekarang sedang berada di depan meja tempat pembayaran.“Hey pecundang, apa kau yakin akan membelikan gaun iu untuk istrimu?”, tanya Jhon kepada Radhis.“Ada apa dengan kalian, kenapa kalian belum pergi dari sini?”, ucap Rachel yagn sebal karena keberadaan Sea dan Jhon yang selalu menghina suaminya.“Rachel apa kamu tahu berapa harga yang harus dibayar oleh suami pecundangmu itu untuk satu gau yang kau pilih tadi?”, tanya Sea kepada Rachel.“Kenapa memangnya?”, tanya Rachel yang tak tahu berapa harg
“Yang benar saja!!!”, seru semua orang yang sudah memandang remeh kepada Radhis sedari tadi, termasuk pramuniaga yang pertama kali melayani Radhis namun mundur karena mendengar ucapan Jhon.“Terimakasih Nona, tolong dibungkus”, ucap Radhis kepada Pramuniaga yang pro kepadanya sedari tadi itu.Radhis melihat wanita itu kini main terlihat sangat senang, mungkin saja dengan menjual gaun dengan kualitas terbaik ini dia akan mendapatkan bonus dari atasannya, maka dari itu sangat merasa senang.“Tunggu!, benar kah semua nya sudah dibayar?, tanya si senior yang pertama tadi”,“Sudah, silahkan senior lihat sendiri”,Seketika wanitaitu mendekat kearah layar komputer dan mengecek kebenaranya dengan mata dan kepalanya sendiri.Dan benar adanya, pembayaran atas nama Radhis Zond tertera disana sebesar 7 juta dolar.“Radhis Zond?!” seru sang senior yang membaca nama Radhis itu.&ldq
“Siap Bu”, ucap Security itu yang menarik pramuniaga senior yang masih saja berteriak meminta maaf itu keluar dari butik.“Saya benar-benar minta maaf Tuan, saya tadi masih didalam karena ada yang masih saya urus, itu pun tadi jika bukan karena saya sedang istirahat, saya tak akan teriakan wanita tadi yang memanggil nama Tuan”, jelas Vey dengan membungkuk kepada Radhis.“Sudah, tidak apa-apa”, ucap Radhis dengan santainya.“Nona, Nona tak akan membatalkan pengerjaan gaun kami kan?”, tanya Sea kepada Vey.“Tergantung dari etikat baik kalian”, ucap Vey yang tampak begitu jengkel.“Sudah-sudah, Nona, tolong kerjakan saja gaun mereka, dan sebenarnya wanita ini juga adalah sepupu saya”, ucap Rachel.“Oh benarkah nona!?”, tanya Vey dengan senang, karena dia adalah sepupu istri dari tuan Radhis, maka kami akan melayani sebaik mungkin”,Mendengar i
Sementara itu di waktu yang sama yaitu hampir jam 11 siang, Rachel dan Radhis yang berada di mobil untuk pulang tiba tiba Radhis berbelok ke sebuah restoran.“Suamiku,. Ini?”, tanya Radchel yang ta mengetahui rencana Radhis.“Iya,. Ingat kemarin aku bilang kepadamu bahwa aku akan mengajakmu makan siang berdua jika kamu ada waktu”, ucap Radhis kepada Istrinya.“Ayo kita turun”, tambah Radhis.“Iya,.”, ucap Rachel dengan begitu manis dan manja.Kini mereka sudah turun dan memasuki restoran setelah duduk dan memesan makanan sampai makanan sudah di hidangkan dan kini mereka makan berhadapan berdua penuh dengan keromantisan.“Terimakasih ya”, ucap Rachel kepada suaminya yang kini sedang duduk didepannya asik menyantap maknan.“Terimakasih?”, tanya Radhis bingung.“Iya,. Kamu sudah menemani aku makan siang seperti apa yagng aku inginkan”, jawab Rachel