Share

Bab 173

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-01 10:31:38

“Tuan Ed Ackerley yang merekomendasikan tempat ini kepadaku”, ucap Radhis.

“Tuan Ed?” seru Rachel yang terkaget.

“Suamiku, jika Tuan Ed yang merekomendasikan pasti itu bukanlah tempat sembarangan, apa kamu yakin akan kesana?”, tanya Rachel yang kawatir.

“Bagaimanapun juga yang namanya butik tetaplah butik”, ucap Radhis kepada Istrinya.

“Iya aku tahu, tapi”,  belum selesai Rachel berbicara Radhis sudah memotong pembicaraan Istrinya.

“Suhalah kkamu tidak usah kawatir”, ucap Radhis.

Akhirnya Rachel terdiam menuruti perkataan Suaminya,

Kini mereka berdua sudah sampai di tempat yang dibilang ole Ed,

tempat itu adalah sebuah butik yag sangat tampak mewah dengan tulisan besar di atas Flower Butik.

Begitu merek turun dari mobil mereka baru sadar jika ada mobil yang mereka kenal, sepertinya tu adalah mobil Jhon, yang dijadwalkan fitting gaun hari ini.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 174

    “Sea cukup!”, Bentak Rachel kedapa Sea.“Kenapa?!, memang benar kan!? Suamimu itu tak berguna, dan bodohnya kau percaya bahwa dia akan membelikanmu gaun di butik semewah ini!”, ucap Sea yang masih tak mau kalah.“Sudah Istriku, biarkan saja mereak berbicara semaunya, lebih baik kamu mencari gaun yang kamu inginkan sekarang”, ucap Radhis.“Tolong bantu istriku menemukan gaun yang dia inginkan”, ucap Radhis masih sopan kepada pramuniaga yagn dari tadi menghinanya.“Cari saja sendiri”, ucap pramuniaga itu dengan meninggalkan mereka.“Kalau begitu istriku mari kita cari gaunnya”, ucap Radhis dengan tersenyum kepada Rachel.“Tapi suamiku”, ucap archel yang tampak ragu, bagaimanapun jika mereka terbukti tidak jadi membeli dengan alasan apapun Sea dan Jhon akan semakin menjadi-jadi menghina Radhis dengan tuduhan tak mampu dan lain-lain, disini Rachel sebenarnya hany

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 175

    “Apa!!??”, teriak Jhon.“Dasar orang tak tahu diri!!”, Jhon kembali memaki Radhis.“Kenapa?, ada yang salah?”, tanya Radhis dengan tampak tak berdosanya.“Bukannya tadi kau sudah dengar!, bercanda itu ada batasnya!!”, seru Jhon.“Siapa yagn sedeang bercanda?”, tanya Radhis lagi, kemudian berbicara keppada pramuniaga yag sedang membawa duah buak gaun didepannya, “Sudah Nona, letakkan dulu itu disana”, Radhis dengan menunjuk meja tempat pembayaran.“Hey junior yang bodoh, kenapa kau mau melayani orang seperti dai, paling palingan setelah ini dia akan berasalah agar tak membayar semua ini!”, ucap Paramuniaga yang senior.“Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan profesional senior”, ucap Wanita itu kepada seniornya.Setelahnya pramuniaga junior tadi kembali kearah radhis dan Sea untuk untuk kembali melayani mereka.“Mari Nona, akan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 176

    “Jika memang seperti baiklah, aku akan disini duu, untuk melihat mereka merasa malu”, ucap Jhon dengan senyum jahat.“Silahakn saja jika Tuan mau berada disini asalkan tuan dan nona tidak menggangu pelanggan yang lain”, ucap wanita tadi memperingatkan Sea dan Jhon.Setelah itu Radhis dan dua wanita termasuk istrinya yang sedang mencari setelan untunya sudah kembali, dan sekarang sedang berada di depan meja tempat pembayaran.“Hey pecundang, apa kau yakin akan membelikan gaun iu untuk istrimu?”, tanya Jhon kepada Radhis.“Ada apa dengan kalian, kenapa kalian belum pergi dari sini?”, ucap Rachel yagn sebal karena keberadaan Sea dan Jhon yang selalu menghina suaminya.“Rachel apa kamu tahu berapa harga yang harus dibayar oleh suami pecundangmu itu untuk satu gau yang kau pilih tadi?”, tanya Sea kepada Rachel.“Kenapa memangnya?”, tanya Rachel yang tak tahu berapa harg

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 177

    “Yang benar saja!!!”, seru semua orang yang sudah memandang remeh kepada Radhis sedari tadi, termasuk pramuniaga yang pertama kali melayani Radhis namun mundur karena mendengar ucapan Jhon.“Terimakasih Nona, tolong dibungkus”, ucap Radhis kepada Pramuniaga yang pro kepadanya sedari tadi itu.Radhis melihat wanita itu kini main terlihat sangat senang, mungkin saja dengan menjual gaun dengan kualitas terbaik ini dia akan mendapatkan bonus dari atasannya, maka dari itu sangat merasa senang.“Tunggu!, benar kah semua nya sudah dibayar?, tanya si senior yang pertama tadi”,“Sudah, silahkan senior lihat sendiri”,Seketika wanitaitu mendekat kearah layar komputer dan mengecek kebenaranya dengan mata dan kepalanya sendiri.Dan benar adanya, pembayaran atas nama Radhis Zond tertera disana sebesar 7 juta dolar.“Radhis Zond?!” seru sang senior yang membaca nama Radhis itu.&ldq

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 178

    “Siap Bu”, ucap Security itu yang menarik pramuniaga senior yang masih saja berteriak meminta maaf itu keluar dari butik.“Saya benar-benar minta maaf Tuan, saya tadi masih didalam karena ada yang masih saya urus, itu pun tadi jika bukan karena saya sedang istirahat, saya tak akan teriakan wanita tadi yang memanggil nama Tuan”, jelas Vey dengan membungkuk kepada Radhis.“Sudah, tidak apa-apa”, ucap Radhis dengan santainya.“Nona, Nona tak akan membatalkan pengerjaan gaun kami kan?”, tanya Sea kepada Vey.“Tergantung dari etikat baik kalian”, ucap Vey yang tampak begitu jengkel.“Sudah-sudah, Nona, tolong kerjakan saja gaun mereka, dan sebenarnya wanita ini juga adalah sepupu saya”, ucap Rachel.“Oh benarkah nona!?”, tanya Vey dengan senang, karena dia adalah sepupu istri dari tuan Radhis, maka kami akan melayani sebaik mungkin”,Mendengar i

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 179

    Sementara itu di waktu yang sama yaitu hampir jam 11 siang, Rachel dan Radhis yang berada di mobil untuk pulang tiba tiba Radhis berbelok ke sebuah restoran.“Suamiku,. Ini?”, tanya Radchel yang ta mengetahui rencana Radhis.“Iya,. Ingat kemarin aku bilang kepadamu bahwa aku akan mengajakmu makan siang berdua jika kamu ada waktu”, ucap Radhis kepada Istrinya.“Ayo kita turun”, tambah Radhis.“Iya,.”, ucap Rachel dengan begitu manis dan manja.Kini mereka sudah turun dan memasuki restoran setelah duduk dan memesan makanan sampai makanan sudah di hidangkan dan kini mereka makan berhadapan berdua penuh dengan keromantisan.“Terimakasih ya”, ucap Rachel kepada suaminya yang kini sedang duduk didepannya asik menyantap maknan.“Terimakasih?”, tanya Radhis bingung.“Iya,. Kamu sudah menemani aku makan siang seperti apa yagng aku inginkan”, jawab Rachel

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 180

    Stelah makan siang itu Rachel dan Radhis segera pulang, namun belum sampai mereka dirumah Ed menelepon Radhis.“Tuan, apa saya mengganggu?”, tanya Ed dar seberang telepon.“Oh,. Tuan Ed, ada yang bisa saya bantu?”, tanya Radhis kepadanya.Seolah mengerti Ed langsung menjawab, “Saya ada sebuah kepentingan yang harus saya bicarakan, kapan sekiranya tuan ada waktu?”.Radhis tak langsung menjawab pertanyaan itu, justru Radhis sekarang menghadap Istrinya yang sedang duduk di sampingnya, “Istriku, sepertinya Tuan Ed ingin bertemu dengan ku, apa sebaiknya kita kesana sekarang, sekalian kita jalan-jalan”.“Oh, baiklah kalau begitu, mumpung aku ambil libur juga”, ucap Rachel yang selah senang karena bisa keluar dengan Radhis keberbagai tempat, meskipun itu sebenarnya bukan tempat untuk berlibur.“Iya kalau memang begitu, sebentar”, jawab Radhis kepada Istrinya yang kemudian dia k

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 181

    “Ngomong-ngomong, apa yang nona Rachel lakukan disini?”, tanya Alin yang sedarri tadi belum menanyakan tentang keberadaan Rachel disana.“Oh ini, saya sedang mengantarkan suami saya”, ucap Rachel.“Tuan Radhis?”, tanya Alin yang terlihat begitu bersemangat, sampai kemudian dia sadar jika didepannya kini sedang berdiri Rachel, Istri Radhis.“Maaf nona, saya serig mendengar tentang Tuan Radhis dari Tuan Ed makanya saya sedikit bersemangat”, elak Alin yang takut Rachel curiga.“Benarkah begitu?”, tanya Rachel yang juga sangat penasaran tentang suaminya.“Iya nona, kata Tuan Ed suami nona adalah seorang laki-laki yang sangat perduli terahadap pasangannya, sampai-sampai Tuan Radhis meminta Tuan Ed untuk mengambil alih Wish Corp untuk nona’, terang Alin agar Rachel tak curiga.“Iya nona, itu memang benar, dan sekarang saya sangat bersukur bisa mempunyai seorang Sua

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status