Gawulf mencoba yang terbaik untuk menyamai kecepatan permainan pisauku, kami bertarung seperti dua orang pendekar pedang yang beradu secara intens, bunyi bising pisau yang saling bergesekan membuat orang cemas.Tapi bagiku, suara ini membangkitkan semangat untuk menang. Jika bukan Asmodeus, aku tidak tau apakah akan ada orang lain yang mampu bersaing seperti ini.“Aku bisa beradaptasi dengan permainanmu, meskipun aku mengakui kalau dirimu baik dalam hal ini, tapi sebarapa lama kau mampu bertahan?” tanya Gawulf di sela pertarungan kami.“Aku akan bertahan tak peduli apapun itu, tapi..., kau tidak akan mampu terus beradaptasi.”Aku meningkatkan kecepatan serangan Perlahan-lahan, melihat bagaimana Gawulf mampu terus beradaptasi. Perlahan aku melihat wajahnya mulai meringis, tapi bajingan itu tetap gigih mengikuti pergerakanku.“Kau masih bisa terus meningkatkan kecepatanmu? Pria tampan..., apa pekerjaanmu sebelumnya?”“Apa perlu melakukan percakapan ini? Sebaiknya kau tidak perlu banyak
Tengah malam telah terlewati, kabar dari luar yang kami tunggu akhirnya tiba. Melalui radio darurat di tangan Andrew kami berdua berusaha menimbang situasi.‘Semua unit yang berada di luar sana, pihak pemerintah telah membuat keputusan untuk menanggulangi bencana darurat yang kini telah masuk ke level bahaya tertinggi. Bagi semua yang telah bertahan dengan baik di luar sana, cobalah bertahan sebentar lagi.’‘Kami telah mengerahkan unit penanggulangan terbaik untuk membantu kalian keluar dari semua keputusasaan ini, bagi kalian yang mendapatkan pesan darurat ini... Kumpulkan penyintas selamat sebanyak mungkin.’‘Pergilah menuju jembatan yang menghubungkan Brighton dengan Rollinston, kami menunggu di sana. Demi memutuskan mata rantai virus yang menyerang Brighton, kami akan meledakkan setiap jembatan yang menghubungkan kota tersebut.’‘Sebelum jam lima dini hari capailah tempat itu! Demikian pesan Darurat ini kami sampaikan.’‘Zzzzzttt’Andrew yang menyimak pemberitahuan tadi dengan ser
12 November tahun 2045Lima tahun sejak peristiwa tak menyenangkan terjadi, selama masa itu manusia hidup dalam keputusasaan, tangisan dan teriakan adalah apa yang mereka kumandangkan setiap harinya. Apa yang mereka harapkan adalah..., kapan ini akan berakhir?Bencana yang tidak terduga, datang tanpa asal usul yang jelas, tidak dapat terprediksi. Kala itu manusia kehilangan akal dan juga rasa kemanusiaannya, tubuh mereka seakan terkendali oleh sesuatu dan hanya mendengar satu perintah, gigit! Dan jadikan mereka sepertimu.“Lari! Jangan pikirkan apapun! Larilah sekencang mungkin! Jangan menoleh ke belakang tak peduli apapun yang terjadi.”“Sial! Aku sudah kehabisan nafas, tapi mereka tidak membiarkan aku beristirahat sedetikpun. Sekumpulan mayat hidup bangsat ini! Kapan kalian akan menjadi debu!!!”Semua orang di liputi oleh rasa takut, sesuatu yang hanya bisa di lihat dalam mimpi buruk mereka, kini merangkak bahkan berlari tertatih-tatih demi menjerat semua yang masih bernafas agar me
“Tuan Edelhard, ini pertama kalinya aku melihat seseorang murung karena dia akan di promosikan, tidakkah kau berpikir seberapa ingin orang lain mendapatkan posisi itu?”“Saya..., saya hanya merasa gugup. Seharusnya saya memperlihatkan wajah gembira saya sebagai rasa syukur. Hahah, maafkan saya, Bos.”Sebentar lagi, beberapa menit sebelum tuduhan palsu Bianca dilayangkan ke arahku. Dia tidak terlihat gugup sama sekali, sial! Si jalang ini nampaknya sudah sangat terbiasa dengan melakukan trik kotor.Di kehidupanku sebelumnya dia menunjukkan obat perangsang pada Nona Clara, ya! Saat ini yang berada dalam saku si jalang ini adalah obat itu. Dia akan bilang mendapatkannya dariku, dia menuduhku akan meniduri dirinya dan juga Nona Clara di dalam kantor saat kami mendapatkan panggilan promosi.“Kalian berdua tidak perlu merasa tegang,” kata Nona Clara.Ding! Lift berhenti kemudian pintu terbuka, dan ketika aku memandang sesuatu di hadapanku..., akan ada bajingan lain yang akan menguatkan ali
Pengalaman bertarung selama lima tahun masih melekat dalam benak, yang hilang hanyalah stamina dan kekuatan untuk mengeluarkan potensi sejatinya. Daya serang dan kecepatan..., “Kuhh! Rasanya aku seperti terjebak di dalam lumpur, pukulan juga tendanganku menjadi lambat.”Pasti karena tubuh yang sama sekali belum terlatih ini. Saat kiamat terjadi, berlari adalah hal yang harus di lakukan demi mempertahankan hidup secara naluriah, tanpa sadar hal itu seperti memupuk kekuatan diri.“Tanpa di sadari staminaku mulai meningkat, ketahanan tubuhku pun sama. Di dunia yang kesulitan untuk beradaptasi itu, aku di tempa untuk menjadi kuat.”“Sekarang aku memiliki kesempatan yang lebih baik, aku tidak boleh menyia-nyiakannya. Aku akan berlatih untuk melampaui batasanku di kehidupan yang sebelumnya.”“Baiklah! Itulah rencananya. Sebaiknya kita mulai dengan pergi ke Gym.”Muscle Gymnasium, tempat itu cukup besar dan letaknya juga tidak terlalu jauh dari rumahku. Dulu aku tidak pernah mengunjunginya,
Seminggu berlalu, otot juga urat yang dulunya menjadi dapur pacu agar tubuh ini bergerak lebih cepat dan bertenaga sudah hampir terbentuk setengahnya. Dengan ini, aku mungkin bisa melancarkan sebanyak tiga puluh persen daya serang di kehidupan sebelumnya.“Lima puluh kali push up dan melakukan plank selama lima menit baru dapat membuatku berkeringat? Dalam seminggu kemajuan ini sudah cukup mengejutkan.”Sepertinya jika aku harus berlari, segerombolan mayat hidup itu tidak akan mampu mengejar lagi, pergi kemanapun juga tidak akan menjadi masalah. Sebelum datang hujan, payung yang sudah di siapkan rasanya sudah cukup besar.Tapi bukan hanya payung yang di butuhkan, untuk melawan badai, sebuah pondok kokoh yang aku perlukan. “Rumah ini..., karena letaknya berada di tengah kota, pun merupakan kawasan padat penduduk, saat terjadi Zombie Apocalypse rumah ini tak akan lagi menjadi tempat yang aman.”“Sepertinya sudah saatnya mengucapkan selamat tinggal pada rumah ini.”Dua puluh tahun mengu
Tepat di sore hari, Nona Hornets datang dengan beberapa rakannya. Rumahku pun akhirnya terjual dengan harga yang bagus.“Kenapa menatapnya begitu lama, Tuan Edelhard? Apakah itu semacam ucapan selamat tinggal?”“Ya, semacam itu.”Ayah, Ibu. Terimakasih atas bantuan kalian hingga akhir. Putramu berjanji untuk menggunakan uang sisa warisan kalian ini dengan baik. Selamat tinggal.Seperti yang di janjikan oleh Nona Hornets, dia akan mengantarkanku untuk pergi ke dalam hutan, sebab jalan masuk menuju pondok, hanya perempuan inilah yang mengetahuinya.“Kak Elaine? Kakak yakin ini jalannya? Sudah tiga tahun semenjak kunjungan Kakak terakhir kali, aku tidak yakin dengan jalan yang Kakak ambil.”“Ikuti saja arahanku. Kita akan sampai.”Suara tegukan ludah dari rekan Nona Hornets bahkan terdengar hingga ke telingaku yang duduk di kursi belakang.Emm..., aku juga cukup meragukan arahan dari Nona Hornets, maksudku, ini adalah hutan. Keadaan di sini sangat mudah berubah, apalagi setelah tiga tahu
Butuh setidaknya waktu satu minggu untuk benar-benar menghafal jalur hutan yang kini aku tinggali. Karena rindangnya pepohonan di sekitar pondok yang kini ku tinggali, aku tidak bisa melihat matahari ataupun bulan terbit di manapun.‘Srrat! Sraat!’ suara ujung pisau yang di gesekkan di antara batang pohon.Aku harus mengiris kulit pohon untuk menandai mata angin, dengan menjadikan pondokku sebagai pusat, kini aku menghafal jalur manapun sejauh 10 mil dari pondok. Hutan ini menjadi teritoriku sekarang.“Meskipun menghafal setiap tempat di hutan ini adalah hal yang bagus, tapi hal ini bukanlah prioritasku sekarang.”“Aku harus pergi lagi ke kota untuk keperluan lain. Mari! Buat persiapannya benar-benar matang!”Lega rasanya melihat sinar matahari. Sudah terhitung tiga minggu sejak aku berada di dalam hutan. Kegiatanku di sana sangat berguna, menghafal jalan dan juga berburu membuat otot-otot di tubuhku prima.“Di hutan itu aku memang tidak kekurangan makanan sama sekali, tapi.., tanpa g
Tengah malam telah terlewati, kabar dari luar yang kami tunggu akhirnya tiba. Melalui radio darurat di tangan Andrew kami berdua berusaha menimbang situasi.‘Semua unit yang berada di luar sana, pihak pemerintah telah membuat keputusan untuk menanggulangi bencana darurat yang kini telah masuk ke level bahaya tertinggi. Bagi semua yang telah bertahan dengan baik di luar sana, cobalah bertahan sebentar lagi.’‘Kami telah mengerahkan unit penanggulangan terbaik untuk membantu kalian keluar dari semua keputusasaan ini, bagi kalian yang mendapatkan pesan darurat ini... Kumpulkan penyintas selamat sebanyak mungkin.’‘Pergilah menuju jembatan yang menghubungkan Brighton dengan Rollinston, kami menunggu di sana. Demi memutuskan mata rantai virus yang menyerang Brighton, kami akan meledakkan setiap jembatan yang menghubungkan kota tersebut.’‘Sebelum jam lima dini hari capailah tempat itu! Demikian pesan Darurat ini kami sampaikan.’‘Zzzzzttt’Andrew yang menyimak pemberitahuan tadi dengan ser
Gawulf mencoba yang terbaik untuk menyamai kecepatan permainan pisauku, kami bertarung seperti dua orang pendekar pedang yang beradu secara intens, bunyi bising pisau yang saling bergesekan membuat orang cemas.Tapi bagiku, suara ini membangkitkan semangat untuk menang. Jika bukan Asmodeus, aku tidak tau apakah akan ada orang lain yang mampu bersaing seperti ini.“Aku bisa beradaptasi dengan permainanmu, meskipun aku mengakui kalau dirimu baik dalam hal ini, tapi sebarapa lama kau mampu bertahan?” tanya Gawulf di sela pertarungan kami.“Aku akan bertahan tak peduli apapun itu, tapi..., kau tidak akan mampu terus beradaptasi.”Aku meningkatkan kecepatan serangan Perlahan-lahan, melihat bagaimana Gawulf mampu terus beradaptasi. Perlahan aku melihat wajahnya mulai meringis, tapi bajingan itu tetap gigih mengikuti pergerakanku.“Kau masih bisa terus meningkatkan kecepatanmu? Pria tampan..., apa pekerjaanmu sebelumnya?”“Apa perlu melakukan percakapan ini? Sebaiknya kau tidak perlu banyak
“Andrew..., aku tidak bisa mengatakan apapun padamu mengenai orang ini. Tapi, karena kita sudah sejauh ini, mari habisi mereka bersama-sama.”Andrew melemaskan tangannya, sembari tersenyum pria itu meringankan ketegangan yang dia rasakan dengan meregangkan lehernya.“Karena para bajingan ini kehilangan banyak jumlah mereka, tentu saja sekarang kelompok ini tidak jadi masalah lagi,” ujar Andrew.Sebaiknya mereka memang benar tidak akan jadi masalah lagi, kalau tidak... Di masa depan mungkin tidak banyak orang yang mampu berselisih dengan mereka, terutama dia yang di kenal sebagai Asmodeus.“Aku mengakui kemampuanmu, Pria Tegap. Caramu bergerak melawan anak buahku sangat jelas, tentunya kau orang yang sangat berpengalaman. Seorang militer? Tidak buruk,” kata Gawulf memicingkan mata.Dia menerka latar belakang Andrew dengan tepat, walaupun mengetahui mengenai hal itu, Gawulf tidak tampak gentar sedikitpun, seperti yang di harapkan dari orang yang akan menjadi penguasa masa depan.Aku har
Tinggal enam yang tersisa, termasuk Hogan dan juga Gawulf. Tapi dengan pertunjukan yang di persembahkan oleh Andrew, orang-orang ini jelas tidak akan maju dengan sembrono.“Tidak! Aku masih tidak mau mati!”Aku tidak mengira Hogan akan begitu ketakutan, dia pergi begitu saja meninggalkan kelompoknya. “Bajingan itu sangat mengharagai hidupnya.”“Siapapun yang memilih lari setelah ini, aku akan memberikan kalian kematian yang sangat buruk, tentunya itu bukan kematian yang begitu mudah.”Ucapan Gawulf membuat anak buahnya yang tadinya berniat mengikuti Hogan jadi mengurungkan niatnya. Setelah menelan ludah mereka memilih menguatkan tekad untuk melawan kami kembali.Tapi melihat Andrew yang berada pada mode serius, ku rasa tidak akan mudah bagi mereka. Situasinya maju kena mundur juga kena.“Karena aku tidak ingin mati, maka matilah untukku!” seru salah satu anak buah Gawulf sambil berlari menghampiri Andrew.Dengan balok kayu pada genggamannya, orang itu berpikir mampu mengalahkan Andre
Sejak awal aku tidak berniat melepaskan mereka, tak peduli seberapa besar kami membuat kelompok Gawulf ini tersinggung, aku akan memastikan mereka mati pada akhirnya.“Pria tegap, jangan berpikir kalau aku tidak pernah memberimu peringatan. Akan aku berikan kau kesempatan untuk memikirkannya kembali.”“Bajingan tengik...,” umpat Andrew dengan tangan terkepal.Jika Andrew dan Gawulf berakhir dalam sebuah pertarungan, aku pikir Andrew yang merupakan anggota pasukan khusus bisa menangani bajingan ini. Tapi entah bagaimana..., aku merasa kalau Gawulf bukanlah orang biasa.“Andrew, apa ini saatnya untuk berlaku impulsif?”“Vin, mereka memiliki niat buruk pada kita. Kenapa kita harus takut pada mereka?!”“Tidak bisakah kita setidaknya melakukan negosiasi?” kataku sambil berjalan ke arah Andrew untuk menepuk bahunya.Ketika begitu dekat aku membisikkan sesuatu pada pria itu, “Jangan menunjukkan pistolmu pada mereka, itu adalah truf kita.”“Aku mengerti!” jawab Andrew.“Yo..., temanmu memberi
Tercium bau darah manusia dari gudang yang di gunakan oleh Hogan dan Fennix sebagai markas mereka, hanya ada satu yang bisa ku pikirkan.Hogan dan Fennix mengiming-imingi para penyintas lain sebagaimana mereka menggiring kami ke gudang ini. Para penyintas itu pasti mengikuti Hogan dan Fennix dengan putus asa, berharap keluar dari kandang harimau, mereka malah masuk sarang buaya.“Vin..., mereka adalah sekelompok penjahat dan jumlah kita berdua jelas tidak di untungkan dalam situasi ini. Haruskah kita kabur?” bisik Andrew kepadaku.“Andrew..., apa kau berpikir mereka akan membiarkan kita melakukan itu?”“Tentu saja tidak.”“Lalu kenapa kita harus kabur?”“Vin..., aku adalah seorang tentara, menghadapi beberapa bajingan bukan masalah sama sekali untukku, tapi bagaimana denganmu?” tanya Andrew.“Tak perlu kau khawatirkan, situasi ini masih bisa ku kendalikan. Jika kau bisa melindungi Erina untukku, itu akan bagus.”“Haha, lucu sekali Vin. Kau seolah ingin mengatakan kalau dirimu bisa men
Kami di tuntun ke arah sebuah gudang tua yang jaraknya hampir bersebelahan dengan lingkungan industri. Selama perjalanan Hogan mengajak kami mengobrol seperti biasa, pembicaraan yang mengalir begitu saja entah bagaimana membuat Andrew lengah.Pria itu terbawa oleh suasana tenang yang berusaha di ciptakan oleh Hogan.“Apa tangan Paman Vin masih sakit?”“Emm..., aneh sekali. Paman tidak merasakan sakit apapun, malahan tangan paman menjadi hangat dan rasanya menyenangkan. Apa Erina melakukan sesuatu dengan tangan Paman?”“Erina hanya menggenggamnya.”“Aneh sekali, paman merasa seakan terkena sihir yang membuat paman merasa jauh lebih baik.”“Erina tidak punya sihir, tapi kartun yang Erina lihat di TV tiap hari minggu punya. Saat Erina besar nanti Erina ingin menjadi seperti gadis penyihir itu. Melawan monster dan menyelamatkan orang-orang.”“Wah..., hebat sekali. Erina pasti bisa melakukannya. Buktinya berkat Erina Paman Vin merasa terselamatkan.”Bahkan ketika aku mengajak Erina mengobr
“Hei kawan, di sini.”Andrew dan Erina spontan berbalik ke arahku, wajah mereka yang terlihat pucat entah bagaimana terlihat semakin membaik.Gadis kecil dan pria besar itu berlari mendekatiku, mereka bersyukur melihat aku kembali.“Vin, aku tau kau pasti bisa melakukannya. Ya tuhan..., aku benar-benar bahagia dapat melihatmu lagi.”“Tanganmu...,”“psstt!! Pssst!!” Seseorang mendesis dari kejauhan meminta aku dan Andrew memperhatikan mereka. Ternyata aku bukan satu-satunya orang yang melihat sinyal dari Andrew.“Apa kalian juga penyintas?” tanya salah seorang pria yang datang membawa seorang teman.Dua orang itu tidak tampak biasa, begitulah menurutku.“Ya, kami adalah seorang penyintas,” jawab Andrew.“Syukurlah, lega melihat orang lain yang juga selamat dari bencana tidak masuk akal ini. Apa kalian ingin pergi dengan kami?”Orang itu menawarkan kami untuk pergi bersama mereka dengan menunjukkan sikap ramah, atau..., girang.Mereka seperti melihat harta dari kami, orang yang memilik
Wajah perempuan itu terbesit dalam benakku, ketika memikirkannya diriku mulai mengharapkan sebuah keajaiban.“Sial, alasan aku hidup kembali ke dunia ini adalah untuk memastikanmu tetap hidup. Jadi bagaimana aku akan membiarkan diriku terbunuh di sini?”Sekali lagi coba ku dorong bak di ujung tangga mobil damkar itu, jika lenganku belum cukup kuat, ku tambahkan kekuatan bahuku untuk mendorongnya.“Sial, hanya bisa bergerak beberapa centi saja?”Buruknya tangga itu kembali ke tempatnya semula setelah aku sedikit melemaskan tenagaku. Di tengah keputusasaan itu tidak sengaja ku temukan jalan keluarnya. Ada sebuah tuas yang bentuknya mirip tuas game arcade.Tuasnya tidak sengaja terdorong olehku, dan tangganya pun bergerak dengan cepat searah dorongan yang aku berikan.‘Buagh!!’ beberapa zombie yang berada di jalur tangga terlempar setelah di tabrak tangga yang bergerak cukup cepat. Aku tertarik dan tidak sengaja melukai tanganku sendiri, pecahan beling dari kaca butik menyayatnya.“Kuhh!