Share

Bab 61.

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-21 20:39:12

“Kau. Berhenti di tempatmu sekarang!” Hardik Pearl.

Edward terus berjalan tanpa menghiraukan peringatan dari Pearl, sampai akhirnya kini dirinya sudah sangat dekat dengan Pearl, tanpa sadar hal itu membuat Pearl mengambil beberapa langkah ke belakang dan mengakibatkan dirinya terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

“Kenapa Kau begitu lemah?”

Edward mulai menghina Pearl dengan tatapan yang sangat meremehkan.

“Biarkan Dhisa pergi,” Ucap Edward yang kemudian membungkukan bada mendekatkan wajahnya ke wajah Pearl.

“Atau Kau ingin bernasib sama dengan Owl?” Ancam Edward, tanpa diketahui oleh yang lain Edward berbicara dengan sorot matanya menjadi begitu tajam menantang.

“Dhisa, lebih baik kamu bereskan barangmu, Kami akan menunggumu.”

Dengan menoleh serta tersenyum manis Edward berkata kepada Dhisa yang sedari tadi masih terpaku melihat dirinya.

“Iya.” Jawab Dhisa singkat dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sangat hangat. Untuk sekilas, terlihat senyum Dhisa yang penuh akan kebahagiaan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 62

    “Varra. Ayo kita pergi.”Ucap Dhisa yang disambut dengan senyum manis oleh oleh Varra.Tidak lupa Varra masih mendengus ke arah Whiny, seolah menghina Whiny sebelum akhirnya dia berpaling muka.“Aku pergi Ayah, Ibu.”“Whiny juga, jaga kesehatanmu, kita masih akan bertemu di universitas.”Dhisa berpamitan kepada anggota keluarganya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Aku berharap kalian tidak akan mengganggu Dhisa lagi.”Edward berbicara untuk terakhir kali, sebelum akhirnya mereka pergi.Setelah kepergian mereka, kini Pearl beserta anak istrinya mulai mengeluarkan sumpah serapah.Cacian dan makian keluar dari mulut mereka.Setelah mereka tenang, mereka kini memilih untuk di duduk bersama dan berunding.Pearl memikirkan bagaimana caranya untuk menghadapi Owl, sementara sebelumnya dirinya sudah menjanjikan Dhisa untuk Owl, sebagai bentuk “pelancar” urusan bisnis diantara keduanya.“Apa yang harus Kita lakukan sekarang suamiku?” Nessy bertanya kepada sang suami.“Aku juga tidak tahu.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 63

    Varra terdiam, Dia mulai berpikir bagaimana meluruskan keadaan ini kedepannya. Dia kini mulai ingat jika Edward pernah berkata kepada dirinya untuk menyembunyikan identitasnya dari siapapun“Apa Kamu akan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Varra?”Edward yang mengetahui dilema Varra kini mencoba untuk meluruskan hal itu sendiri.“Huehehe” Varra tersenyum kepada Dhisa untuk sekedar membantu Edward menyembunyikan statusnya.Sejujurnya Varra benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk memulai, meyakinkan Dhisa jika dirinya berbohong. Mengingat semua yang Dia ucapkan sebenarnya adalah sebuah kebenaran.“Tapi, Benarkah itu?” Tanya Dhisa dengan menunjukkan sedikit keraguan.Sejujurnya, memang Dhisa tidak suka dengan para orang-orang kaya dan orang kelas atas karena dirinya merasa mereka semua sering merendahkan orang lain yang mereka anggap lemah.Namun, yang tidak diketahui oleh Edward dan Varra adalah, Dhisa mulai berpikir akan sesuatu,“Mungkin jika Mereka adalah Edwar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 1. Hinaan dari orang terkasih.

    “Apa yang kau lakukan di sini?” Varra, wanita yang sedari tadi ditunggu oleh Edward berkata dengan mata menyalang. Padahal, Edward berniat memberikan kejutan makan malam gratis dengan voucher yang berhasil dia dapatkan cuma-cuma. Ini adalah hari jadi mereka yang ketiga, Edward pikir Varra akan berlari kesenangan dengan kejutan sederhana yang telah dia persiapkan.“Varra, aku–”Kata-kata Edward terputus, saat dia menyadari kekasihnya tengah menggandeng pria lain. Dari penampilannya, pria yang digandeng Varra terlihat berada di kelas atas. Hal itu terbukti dari jas rapi, jam tangan Fossil yang bertengger di pergelangan tangannya, dan juga sebuah kunci mobil merek BMW yang ditenteng riang. “Bukankah aku sudah bilang kepadamu? Aku ingin kau jauh-jauh dari kantor tempat aku bekerja!” ucap Varra dengan mata yang sedikit mengintimidasi. “Aku tidak ingin ada orang kantor yang tahu jika pacarku adalah orang sepertimu! Karena, itu akan membuatku merasa malu!”Tidak peduli kehadirannya ditolak

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 2. Mobil mewah didepan rumah

    "Kenapa ada mobil mewah di depan rumahku?"Usai batal merayakan hari jadi hubungannya yang ketiga bersama Varra, Edward memutuskan untuk pulang ke rumah. Di perkampungan kumuh Kota Laketown, di mana sebagian besar penduduknya kurang mampu, di sinilah rumah Edward berada.Dalam perjalanan pulang, Edward berpikir untuk mencari uang. Tapi, hingga dia sampai di depan rumahnya, dia tidak mendapatkan cara yang cepat dan baik untuk mendapatkan uang.Dia hanya seorang mahasiswa yang belum lulus, dan keluarganya miskin. Dia tidak memiliki koneksi yang bisa digunakan, jadi tidak mungkin menjadi kaya dalam waktu cepat.‘Siapa yang ingin bertamu ke tempat kumuh dengan mobil super itu?’Mobil Porsche Panamera, mobil mewah yang ditujukan untuk kelas eksekutif dengan harga selangit. Dan yang membuat Edward lebih terkejut lagi, mobil supermahal itu sedang terparkir di depan rumahnya.Gegas, dia mempercepat langkahnya memasuki rumah. Saat masuk, Edward menemukan bahwa ibunya sedang berbicara dengan se

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 3. Uang saku Jutaan?

    “Aku tidak percaya! Aku adalah cucu dari Richard Hovd!”Disaat Richard sudah pergi, Edward teriak karena sedang begitu bahagia. Ibunya hanya tersenyum saat melihat rona pancaran kebahagiaan di wajah Edward.“Aku akan menjadi pewaris keluarga Hovd, Bu!” tambah Edward dengan memegang kedua tangan ibunya dengan sangat bahagia.Dia bahkan mengajak ibunya berputar-putar saking bahagianya.“Ingatlah Nak, seiring dengan tingginya status seseorang, harus ada pondasi yang kuat juga,” ucap Ibu Edward.Samar, Edward memahami apa yang disampaikan oleh ibunya, “Iya Bu… aku mengerti, dan akan mengingat itu.”Setelah berbicara dengan ibunya, Edward memasuki kamarnya, dan merebahkan badannya di atas tempat tidur. Namun, satu yang hal yang sedang dia lakukan kini adalah, Edward sedang memandangi kartu bank yang diberikan oleh kakeknya.Baru tadi siang dia berpikir bahwa, dia tidak akan pernah menikmati kekayaan dalam hidupnya. Namun kini dia tiba-tiba menjadi cucu dari orang terkaya di negara ini.‘A

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 4. Tekad pembalasan.

    "Apa? Aku? memohon? Apakah kau bercanda? Aku tidak akan pernah memohon pada orang miskin sepertimu di dalam hidupku."Varra menyilangkan tangan tepat di bawah dadanya dan menyeringai ke arah Edward.Melihat keributan di hadapannya, pada saat itu juga, Gandon Hagan melangkah maju dan berbicara. "Emix, siapa dia? Kenapa kau berdebat dengannya di sini? Apakah kau tidak tahu Direktur baru mungkin akan segerah datang? Bagaimana jika Direktur baru melihat semua hal ini?""Ayah? Maaf ayah, aku akan segera menyuruhnya pergi dari sini." Kemudian Emix melihat ke arah Edward dan membentak. "Pergi dari sini sekarang atau aku akan memanggil keamanan dan kau diusir dari sini!""Aku adalah Direktur baru yang akan mengambil alih perusahaan Grade ini. Sebaiknya kau bersikap sopan kepadaku." Dengan berani, Edward memproklamirkan posisinya di depan wajah Emix. Nada suaranya-pun terdengar begitu tegas.Emix tertawa terbahak-bahak disaat dia mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Edward."Kau? Orang se

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 5. Bertemu mantan Matre

    "Direktur Fin, saya minta maaf karena saya tidak mengenali Anda. Tolong jangan marah kepada saya."Di saat Varra dan Emix tengah berusaha menguasai diri dari rasa keterkejutan, giliran Gandon Hagon yang berlari ke arah Edward dan mulai berusaha untuk menyanjungnya.Gandon tahu bahwa, Sekretaris Warden adalah orang yang dipercaya Ketua Hovd. Dan Sekretaris Warden tidak akan pernah berbohong tentang sesuatu yang berkaitan dengan Ketua Hovd. Untuk itu, dia berusaha mengambil hati Edward dengan beramah-tamah padanya.Namun, Edward tidak memperhatikan Gandon sama sekali. Dia justru langsung menoleh ke karyawan yang lainnya.Semua karyawan yang hadir di sana menundukkan kepala, karena mereka semua menertawakan Edward ketika dia mengatakan bahwa dia adalah Direktur baru. Sekarang, mereka sedikit khawatir bahwa direktur baru ini akan membuat perhitungan dengan mereka.Edward diliputi perasaan yang bercampur aduk saat dia melihat kekaguman dan sikap hormat orang-orang padanya. Sebelumnya, mere

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Sang Pemilik Tahta   Bab 6. Membuat Ketua Rektor menghormati dirinya.

    “Kamu di mana?” tanya seseorang kepada Edward, melalui sebuah panggilan telepon. Edward kini sedang duduk di kursi direkturnya, dengan Vale Warden dan juga Dhruv di hadapannya. Edward sedang membicarakan beberapa hal terkait perusahaan yang kini dia kelola. Sebelumnya mereka sedang merencanakan untuk mengadakan pertemuan pemegang saham untuk mengenalkan Edward kepada para pemegang saham yang lainnya. Bagaimanapun juga mereka harus mengenal siapa orang yang kini menjabat sebagai direktur baru di perusahaan Grade. Terlepas dari edaran yang diberikan oleh orang-orang suruhan Richard. Namun, pembicaraan itu harus terpotong karena ada sebuah panggilan masuk dari salah seorang teman kuliah Edward. “Ada apa?” tanya balik Edward, kepada orang yang sedang menghubungi dirinya. “Miss Hecty mencarimu!” ucap orang di telepon itu dengan panik. “Cepatlah datang ke kampus!” Tambahnya berbicara. “Aku masih ada beberapa urusan, jadi mungkin akan terlambat datang–” “Cepatlah! Awas jika kamu memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05

Bab terbaru

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 63

    Varra terdiam, Dia mulai berpikir bagaimana meluruskan keadaan ini kedepannya. Dia kini mulai ingat jika Edward pernah berkata kepada dirinya untuk menyembunyikan identitasnya dari siapapun“Apa Kamu akan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Varra?”Edward yang mengetahui dilema Varra kini mencoba untuk meluruskan hal itu sendiri.“Huehehe” Varra tersenyum kepada Dhisa untuk sekedar membantu Edward menyembunyikan statusnya.Sejujurnya Varra benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk memulai, meyakinkan Dhisa jika dirinya berbohong. Mengingat semua yang Dia ucapkan sebenarnya adalah sebuah kebenaran.“Tapi, Benarkah itu?” Tanya Dhisa dengan menunjukkan sedikit keraguan.Sejujurnya, memang Dhisa tidak suka dengan para orang-orang kaya dan orang kelas atas karena dirinya merasa mereka semua sering merendahkan orang lain yang mereka anggap lemah.Namun, yang tidak diketahui oleh Edward dan Varra adalah, Dhisa mulai berpikir akan sesuatu,“Mungkin jika Mereka adalah Edwar

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 62

    “Varra. Ayo kita pergi.”Ucap Dhisa yang disambut dengan senyum manis oleh oleh Varra.Tidak lupa Varra masih mendengus ke arah Whiny, seolah menghina Whiny sebelum akhirnya dia berpaling muka.“Aku pergi Ayah, Ibu.”“Whiny juga, jaga kesehatanmu, kita masih akan bertemu di universitas.”Dhisa berpamitan kepada anggota keluarganya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Aku berharap kalian tidak akan mengganggu Dhisa lagi.”Edward berbicara untuk terakhir kali, sebelum akhirnya mereka pergi.Setelah kepergian mereka, kini Pearl beserta anak istrinya mulai mengeluarkan sumpah serapah.Cacian dan makian keluar dari mulut mereka.Setelah mereka tenang, mereka kini memilih untuk di duduk bersama dan berunding.Pearl memikirkan bagaimana caranya untuk menghadapi Owl, sementara sebelumnya dirinya sudah menjanjikan Dhisa untuk Owl, sebagai bentuk “pelancar” urusan bisnis diantara keduanya.“Apa yang harus Kita lakukan sekarang suamiku?” Nessy bertanya kepada sang suami.“Aku juga tidak tahu.”

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 61.

    “Kau. Berhenti di tempatmu sekarang!” Hardik Pearl.Edward terus berjalan tanpa menghiraukan peringatan dari Pearl, sampai akhirnya kini dirinya sudah sangat dekat dengan Pearl, tanpa sadar hal itu membuat Pearl mengambil beberapa langkah ke belakang dan mengakibatkan dirinya terjatuh karena kehilangan keseimbangan.“Kenapa Kau begitu lemah?”Edward mulai menghina Pearl dengan tatapan yang sangat meremehkan.“Biarkan Dhisa pergi,” Ucap Edward yang kemudian membungkukan bada mendekatkan wajahnya ke wajah Pearl.“Atau Kau ingin bernasib sama dengan Owl?” Ancam Edward, tanpa diketahui oleh yang lain Edward berbicara dengan sorot matanya menjadi begitu tajam menantang.“Dhisa, lebih baik kamu bereskan barangmu, Kami akan menunggumu.” Dengan menoleh serta tersenyum manis Edward berkata kepada Dhisa yang sedari tadi masih terpaku melihat dirinya.“Iya.” Jawab Dhisa singkat dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sangat hangat. Untuk sekilas, terlihat senyum Dhisa yang penuh akan kebahagiaan

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 60

    Pearl bermaksud mendekat ke arah Dhisa yang sepertinya memiliki tujuan untuk memukul atau sekedar mengasari Dhisa yang menurut Dirinya sudah membuat masalah.Namun, hal itu ia urungkan saat Dia melihat ada seseornag yang masuk ke dalam rumah, mengekor Dhisa.Itu adalah Edward.“Ka–kau! Kenapa Kau disini?”Pearl seketika menjadi gagap saat dirinya melihat hadirnya Edward disana.Masih tergambar jelas di benak Pearl apa yang sudah Dia lihat tadi malam.Pemuda di hadapan-nya sekilas seperti pemuda pada umumnya, akan tetapi Pemuda itu juga yang seketika menjadi ganas tak bisa dikendalikan saat dalam kondisi marah.“Kenapa?” tanya Edward dengan sorot matanya yang begitu mengintimidasi Pearl.“Tidak apa-ap–”“Tunggu” Pikir Pearl menghentikan ucapanya sebelumnya dengan berbicara kepada dirinya sendiri.“Bukankah ini di rumahku?” Ucap Pearl masih dalam hatinya.“Seharusnya Dia tidak berani macam-macam di rumahku,” Pikir Pearl dengan satu tangan memegang dagu miliknya.“Apa yang kau lakukan di

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 59

    Edward dan kedua wanita itu kini sedang berjalan hendak pergi dari hotel,tempat mereka beristirahat. Kini sedang di dalam lift menuju basement parkir.Tidak lupa Edward memberikan kabar kepada Warden, perihal beberapa perintah.Pertama Edward minta kepada Warden untuk dicarikan satu kondominium untuk tempat tinggal Varra dan juga Dhisa, Edward meminta yang tidak terlalu jauh dari kampus mereka belajar. Yang kedua Eddward memberikan perintah kepada Warden untuk mengambil mobil miliknya di basement parkir hotel, karena dia akan ikut bersama dengan Dhisa di mobil Varra.Tidak menunggu waktu lama, sebelum mereka sampai di mobil milik Varra, satu notifikasi masuk di ponsel Varra.Itu adalah titik alamat kondominium apartemen untuk nya, beserta dengan aksesnya.Setelah membaca pesan di ponselnya Varra segera menghadap ke Edward dan mengangguk, sebagai tanda sudah diketahuinya letak kondominium untuk tempat tinggal baru Dia dan juga Dhisa.“Sebaiknya Aku kembali kerumah dulu untuk mengambil

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 58.

    *** Mereka bertiga kini sudah bersiap untuk pergi dari hotel.Dhisa masih bingung. Dia merasa ragu untuk pulang, mengingat apa yang sudah dilakukan oleh orang tua angkatnya.Bukan bermaksud untuk menjadi seseorang yang tidak tahu balas budi, akan tetapi dia memikirkan kelangsungan hidupnya, jika terus bersama dengan mereka maka dia ragu akan dapat menjalani kehidupan dengan tenang. “Apa yang akan kamu lakukan sekarang?” varra bertanya kepada Dhisa untuk sekedar memastikan, akankah saingan cintanya itu kembali kepada keluarga yang sudah memiliki niat jahat kepada dirinya. “Aku…” tampak sekali keraguan dan kebingungan di wajah Dhisa.Dia benar-benar bingung dan tidak tahu harus apa. Tidak mungkin baginya untuk pergi ke panti asuhan kembali. “Kenapa kamu tidak tinggal dengan Varra?” tanya Edward yang membuat Varra memutar kepala untuk menoleh kepadanya yang saat ini ada dibelakang Varra. Tidak lupa juga, wanita mengernyitkan dahinya, seolah tidak habis pikir dengan pertanyaan Ed

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 57

    Dhisa masih dalam kondisi setengah sadar dengan kondisi setengah badan terendam air, serta ditemani oleh Varra.Mereka mungkin adalah saingan cinta.Akan tetapi, Varra ingin bersaing secara sehat.Cukup sudah Varra menjadi seseorang yang tidak tahu diri, sebelumnya. “Dhisa… Kenapa kamu begitu polos?” Varra bertanya dalam hatinya.Dia sama sekali tidak mengerti hati maca apa yang dimiliki oleh wanita yang kini sedang berada di depannya itu. “Wajar saja jika Edward sangat menyukaimu.” Tambah Varra berbicara sendiri tanpa perlu didengar oleh orang lain. “Sepertinya di luar sudah mulai sepi.” Varra mulai mencoba mengarahkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi.Sedari awal dia bukan tidak mendengar keributan yang terjadi di luar.Akan tetapi, semakin Dia mendengar, semakin Dia paham jika dirinya tidak akan bisa membantu, atau justru akan menjadi beban untuk Edward.Oleh karena itu, Dia lebih memilih untuk diam di kamar mandi menjaga Dhisa sekaligus mendengarkan apa yang mereka ri

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 56.

    Dengan wajah garang, BB bertanya kepada mereka. “Siapa yang memberikan keberanian kepada kalian?” “Tuan BB, Apa kami melakukan kesalahan?” Tanya Owl.“Apakah Tuan BB salah paham?” Tanya Pearl.Mereka semua menjadi bingung, sebenarnya apa yang sudah membuat BB marah kepada mereka.Kebodohan mereka membuat mereka masih berpikir jika semua ini adalah gara-gara Edward yang sudah menghasut BB.Karena itu mereka seolah masih mencoba untuk meminta keadilan dari BB.“Tuan BB, sepertinya Tuan salah paham. Pecundang itulah yang telah bersikap kasar kepada anak buah Tuan.” Whiny mencoba untuk membantu menjelaskan kepada BB.“Benar Tuan…” Nessy mulai ikut berbicara.“Diam!” Teriak BB.Mereka kini mulai berbicara kepada BB karena mereka takut jika BB akan bertindak lebih jauh kepada mereka.“Maafkan kami Tuan.”“Tapi memang sepertinya Tuan salah paham terhadap kami.”“Bener Tuan, ini semua karena pecundang itu Tuan!” Mereka masih mencoba untuk terus menyalakan Edward.Hal itu dikarenakan tatapan

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 55

    Pearl dan Owl seketika menyeringai saat mendengar kata-kata barusan.Mereka mengira kini Edward akan takut kepada mereka. Sekaligus mendapatkan pelajaran.“Hey Anak Muda!” “Tamat sudah riwayatmu kini…” Owl yang berdiri dengan di pegang oleh Pearl kini mulai berceletuk.Whiny juga mulai tertawa.Dia tidak menyangka akan ada kesempatan dimana dia melihat dua orang yang dibenci oleh dirinya akan mendapatkan pelajaran yang tidak akan dapat dibayangkan, menurutnya.Edward yang akan di hajar habis-habisan oleh Boss besar dunia bawah, serta Dhisa yang akan di tiduri oleh Owl, laki-laki yang bahkan baru saja mereka temui malam ini.Itulah isi pikiran Whiny, dan terang saja itu membuat dia teramat senang. Kebenciannya kepada Dhisa sangatlah tidak berdasar.Dimana dia sebenarnya marah dan membenci Dhisa dikarenakan semua perhatian tertuju pada Dhisa. Bahkan laki-laki yang kini menjadi pacar Whiny pun, sebenarnya masih belum bisa membuang perasaannya kepada Dhisa. Whiny tidaklah lebih dari s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status