Bab 7
Sebuah belati kecil melesat menuju tempat Mei Ling berdiri. Qin Guan yang baru saja mendaratkan tubuhnya, kembali menjejakkan kaki dan melompat ke arah Mei Ling.
“Terlalu jauh ….”
Dia berniat untuk menangkis serangan tersebut, tetapi sapuannya tidak cukup cepat. Pisau tersebut bergerak lebih cepat dari gerakan Qin Guan. Sebuah suara robekan terdengar pelan. Aroma darah menyeruak mengiringi suara robekan tersebut. Pisau terbang itu menancap di bahu kiri Qin Guan. Pemuda itu mendarat di tanah dan mundur beberapa langkah.
“Qin Gege!”
Mei Ling memekik panik ketika melihat pisau itu menancap di bahu Qin Guan. Dia bergegas menghampiri Qin Guan, untuk memastikan jika pemuda itu tidak terluka parah.
“Jangan bergerak!” Qin Guan memperingatkan. Tatapannya menatap tajam Mei Ling. “Tetap di belakangku.”
“Tapi …” Mei Ling ingin protes. Dia memiliki kemampuan beladiri yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri. Jika tadi Qin Guan tidak mendorongnya, dia juga yakin bisa menghindari pisau tersebut. Namun, melihat tatapan tajam Qin Guan, dia hanya bisa menelan kembali keluhannya. Dengan patuh dia berdiri di belakang Qin Guan dan menunggu dengan cemas.
Di sisi lain, Qin Guan mengalihkan pandangannya, menatap orang-orang dari kelompok Naga Hitam dengan napsu membunuh. “Berani sekali kalian menyerang gadis ini diam-diam. Sudah bosan hidup kalian?”
Long Chen menatap salah satu anggotanya yang melemparkan pisau terbang ke Mei Ling dengan tatapan membunuh. Meski dikenal sebagai kelompok yang kejam, tetapi Long Chen pribadi tidak suka menggunakan cara kotor untuk menghadapi lawan.
Pria tersebut menunduk ketakutan. Long Chen dikenal kejam kepada semua orang yang pantas mendapat kekejamannya. Benar atau salah, itu tidak lagi penting untuknya.
Tatapan Long Chen kembali beralih pada Qin Guan. “Anak muda, aku akui kau memiliki kemampuan yang hebat. Tapi ingatlah, yang kau hadapi sekarang adalah kelompok Naga Hitam yang perkasa.”
“Sudah sejak lama aku mendengar kehebatan kalian. Namun, setelah satu serangan tadi, sepertinya aku memandang kalian terlalu tinggi.” Qin Guan terdengar sombong. “Ternyata kalian tidak lebih dari sekumpulan pria kasar.”
“Aku suka gayamu, anak muda.” Long Chen menyeringai. Orang lain mungkin akan menganggap jika apa yang Qin Guan katakan sebagai penghinaan. Namun, Long Chen menangkap arti lain dari ucapan Qin Guan. Terlintas sebuah pemikiran dalam benaknya. “Begini saja, bagaimana jika kita bertaruh?”
Qin Guan tersenyum mengejek. Dia tidak pernah suka berurusan dengan orang-orang seperti mereka. “Bertaruh? Apa untungnya bagiku jika bertaruh dengan kalian? Lagipula jika aku menang belum tentu kalian mau mengakuinya.”
“Kami memang bukan dari aliran putih yang sok suci itu, tapi kami juga bukan orang yang mudah ingkar janji.” Long Chen berseru.
Qin Guan mengibaskan tangannya. Jika dugannya benar, kelompok Naga Hitam adalah kelompok yang yang menghancurkan Sekte Bangau Putih. Bagaimana bisa dia bekerja sama dengan kelompok yang telah menghancurkan para penyelamatnya?
“Lupakan saja. Aku tidak ingin memiliki kesepakatan dengan kalian.” Qin Guan berkata. Meski bahunya terluka, tetapi dia tetap berdiri kokoh seperti gunung yang melindungi Mei Ling.
“Seharusnya kau bersyukur karena ketua mau memberimu tawaran. Dasar tidak tahu diri!” salah satu anggota kelompok Naga Hitam mencibir. “Jika ketua mau, kau sudah mati tiga kali sejak tadi.”
Qin Guan menatap tajam pria tersebut dan berkata dengan dingin. “Mati tiga kali? Apa aku tidak salah dengar?”
Ekspresi Qin Guan berubah setelah mengatakannya. Dia tersenyum mengejek. “Dia bahkan tidak mampu menahan seranganku meski sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya.”
Long Chen mendengus dan menatap anggotanya. “Siapa yang meminta kalian berbicara? Apa kalian tidak menganggap keberadaanku?”
Pria tersebut membungkuk ketakutan.. “Ketua, maafkan aku, aku sama sekali tidak berani.”
Long Chen kembali mendengus. Tatapannya beralih pada Qin Guan. “Anak muda, kau bahkan belum mendengar penawaranku. Bagaimana mungkin kau bisa langsung menolaknya?”
“Tidak perlu, aku sama sekali tidak tertarik.”
Long Chen mendengus kesal. “Kurang ajar! Tidak banyak orang yang mendapat kesempatan seperti ini dan kau malah langsung menolaknya?”
“Kau mengajakku taruhan, bukan memberiku penawaran. Apa kau sungguh tidak memahami perbedaan itu?”
Long Chen terdiam. Dia baru menyadari telah melakukan kesalahan seperti ini. Dia sudah tercebur dan tidak ingin basah sendirian, kemudian melirik orang-orangnya. “Tunggu apa lagi? Serang dia!”
Sekumpulan pria yang tergabung dalam kelompok Naga Hitam menarik senjata mereka dan menyerang Qin Guan. Dengan tenang Qin Guan menghadapi mereka.
“Jangan melawan.” Qin Guan berbalik dan meraih lengan Mei Ling.
Gadis itu sedikit terkejut dengan apa yang Qin Guan lakukan, tetapi hanya sesaat sebelum dia memahami seluruh maksud dari pemuda itu. dia mengikuti gerakan Qin Guan dan menarik pedangnya. Ini adalah jurus pedang sepasang tarian bangau, salah satu jurus pedang berpasangan terbaik yang dimiliki oleh Sekte Bangau Putih. Gerakannya gesit dan indah, dimana Qin Guan menjadi poros serangan sementara Mei Ling dengan sigap melancarkan serangan-serangan gesit dan mematikan ke titik vital lawan. Namun, serangan itu tak cukup untuk membunuh mereka dengan cepat.
Qin Guan menyadari jika Mei Ling tidak terbiasa dengan pertempuran hidup dan mati. Dia berusaha mengubah alur pertempuran. “Jangan pergi!”
Qin Guan lantas mengayunkan tangannya yang memegang Mei Ling, menyebabkan tubuh gadis itu terlontar cukup jauh hingga ke atas pohon.
“Qin Gege!”
“Turuti saja!” teriak Qin Guan saat melihat wajah keberatan Mei Ling.
Gerakan Qin Guan cepat bagaikan harimau menerkam mangsa, pedangnya berulang kali terayun dan menebas apa pun di hadapannya. Genangan darah mulai tercipta di setiap tempat yang Qin Guan pijak. Tidak ada yang berhasil selamat dari serangannya.
Wajah anggota kelompok Naga Bumi menunjukkan penyesalan mendalam. Tidak pernah terbayang dalam hidup mereka, jika mereka akan mati di tangan pemuda ini.
“Aku yakin kalian semua mulai menyesal!” Qin Guan menyeringai. “Tapi waktu tak dapat diputar. Aku sudah memberi kalian kesempatan.”
Dalam hati, mereka setuju dengan ucapan Qin Guan dan itu membuat mereka semakin menyesal. Jika saja mereka menurut dan segera pergi saat Qin Guan membebaskan mereka, mereka tidak hanya bisa hidup, tetapi juga masih bisa menikmati arak dan juga wanita.
“Sudah terlambat! Tidak ada jalan untuk kembali!” teriak Long Chen. Dia sadar nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan, tetapi dia juga tidak rela jika harus mati begitu saja. Dengan segenap kekuatannya, Long Chen menyerang Qin Guan dengan niatan membunuh.
Di sisi lain, Qin Guan merasa jika terjadi pendarahan pada lukanya. Meski di permukaan terlihat tenang, tetapi hatinya sedang bergemuruh. Dia melihat jika Long Chen tidak akan menyerah dengan mudah, menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyerang Long Chen.
“Pedang pembelah gunung!”
Ketika dialiri tenaga dalam, pedang musim dingin memancarkan cahaya putih yang menyilaukan. Ketika diayunkan, cahaya putih itu berubah menjadi pedang raksasa yang menghantam Long Chen dengan penuh energi.
Boom!
“Qin Gege!”
Bab 8Hutan itu begitu lebat hingga cahaya matahari sulit untuk menembusnya. Apalagi sekarang adalah musim dingin, matahari akan muncul lebih siang dan tenggelam lebih cepat. Suara dedaunan yang tertiup angin seperti irama yang menenangkan jiwa.Perlahan Qin Guan membuka matanya, rasa sakit dan hawa dingin menusuk tulang segera menyerangnya. Dia kembali teringat dengan pertempurannya melawan kelompok naga hitam ya ng hampir saja merenggut nyawanya. Dengan napas yang masih berat, Qin Guan berusaha menggerakkan tubuhnya.“Qin Gege, jangan bergerak.”Sebuah suara yang halus dipenuhi kekhawatiran beresonansi di telinga Qin Guan. Pemuda itu menoleh dan mendapati Mei Ling sedang berjalan ke arahnya sembari membawa kantong kulit penyimpanan air.“Mei Ling … di mana tubuh orang-orang itu?” tanya Qin Guan dengan napas yang masih lemah. “Aku yakin belum mengalahkan mereka semua.”Malam sebelumnya, setelah Qin Guan menggunakan seluruh tenaga dalamnya, ternyata masih ada beberapa anggota Nag
Bab 9Hutan yang lebat itu mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Qin Guan sudah membereskan tempat itu bersama Mei Ling dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu.“Kita langsung ke ibukota?” tanya Mei Ling.Qin Guan mengangguk. Dia membawa buntalan kain yang berisi harta sitaan dari tubuh para anggota kelompok Naga Hitam. “Ingatkan aku untuk membeli beberapa pakaian dan topeng.”“Topeng? Untuk apa?”Qin Guan sudah membuka mulutnya, berniat menjawab pertanyaan Mei Ling. Namun, dia menghentikannya dan meletakkan telunjuknya di bibir. Gadis itu mengedarkan pandangannya dan seketika menahan napasnya. Dia merasakan ketegangan di udara.Meskipun suaranya begitu tipis, tetapi mereka berdua menyadari keberadaan tamu tak diundang yang sedang bergerak mendekat. Suara ranting yang berderit dengan suara angin yang tak berirama membuat mereka semakin waspada.Tanpa basa-basi, Mei Ling segera menarik tangan Qin Guan. “Kita harus segera pergi.”Sementara itu, Qin Guan mengikuti langkah gadis itu.
bab 10di tengah hujan salju yang semakin lebat, Qin Guan dan Mei Ling masih berdiri dengan teguh di tengah arai yang sempit. Keduanya saling membelakangi untuk saling menjaga. Angin dingin yang berdesir melalui pepohonan, menciptakan getaran suara yang merdu, sekaligus menakutkan.Hujan salju yang lebat sedikit menutupi jejak pertempuran yang baru saja terjadi. Namun, aroma darah yang begitu kuat masih tercium dengan jelas. Mata pedang di tangan Qin Guan berkilau tajam. Pedang dengan warna putih susu itu menyatu dengan warna salju di antara mereka. Tangan kanannya sedikit bergetar, akibat rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya. Namun, ekspresinya tetap tenang. Dia tidak menunjukkan rasa sakit sedikit pun. Hanya seringai keji yang muncul di wajahnya.“Kalian pikir aku Qin Guan, takut menghadapi kalian?”Salah satu anggota kelompok naga hitam berteriak. “Omong kosong!”Mereka kembali berlari dan menyerang Qin Guan. Tidak ada pilihan lain.Qin Guan mengeratkan genggaman pada gagang ped
Bab 11Beberapa penjaga kota segera bersiaga setelah mendengar penuturan Qin Guan.“Aroma darah … dari tubuhnya tercium aroma darah.” Salah satu penjaga berseru. “Tangkap dia!”Mei Ling berdiri di depan Qin Guan, menjadikan tubuhnya sebagai tameng Qin Guan. “Kami tidak akan melakukan perlawanan, cukup bawa kami menemui atasan kalian.”Ekspresi para penjaga berubah, sangat tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Seseorang datang dan mengaku telah membunuh orang, mereka mengakui kejahatan tetapi tidak ingin ditangkap.Langit, apa kau mengirim mereka berdua untuk mempermainkan kami?Qin Guan mengambil sesuatu dari lengan jubahnya. “Lihat ini.”Sebuah belati berwarna hitam dengan ukiran kepala naga di bagian gagang belati. Para penjaga mengenali belati ini. “Kalian bagian dari kelompok Naga Hitam?”Kelompok Naga Hitam dipenuhi pembunuh. Biasanya mereka menyembunyikan identitas ketika keluar sendirian dan menggunakan nama besar mereka ketika pergi bersama rombongan besar. N
Bab 12Di luar kota Xian, selusin prajurit yang menggunakan zirah lengkap duduk di atas kuda. Beberapa waktu lalu, komandan mereka memberikan tugas khusus kepada mereka untuk membersihkan medan pertempuran. Meski suhu di luar sana mampu membekukan tulang, tetapi tidak ada satu pun di antara mereka yang mempertanyakan tugas ini.Sementara itu di dalam kota Xian, setelah memberikan informasi singkat tentang penumpasan yang baru saja dia lakukan, Qin Guan berniat mengajak Mei Ling untuk istirahat di penginapan. Udara di luar sangat dingin dan dia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.“Ling’er, ayo.”Mei Ling mengangguk pelan. “Penginapan seperti apa yang Qin Gege inginkan?”“Jendral muda, apa yang kalian katakan?” Chen Haozhe berseru. “Kami akan menyiapkan tempat terbaik untuk istirahat.”Meski menghilang selama setahun lebih, tetapi tidak ada yang berani mengusik posisi Qin Guan di militer. Bahkan kaisar tidak mengangkat jendral muda yang baru untuk mengisi kekosongan yang ditinggalka
Bab 13Seorang pemuda terbaring di atas ranjang kayu sederhana. Tubuhnya terbalut jubah putih sederhana yang mulai kusut. Terdapat noda darah di bagian dada kanannya. Wajahnya tampak pucat, sesekali dia meringis. Tangannya meraba dadanya yang masih mengeluarkan darah segar.Tak jauh di tempat Qin Guan berbaring, Mei Ling memandanginya cemas. Dia sudah mengkhawatirkan luka Qin Guan sejak pertempuran di arai. Namun, pemuda itu terus meyakinkannya jika dia baik-baik saja.“Komandan Chen, apa tabibnya masih lama?” tanya Mei Ling.Sejak mereka tiba di tempat tersebut, hampir setiap menit Mei Ling konsisten menanyakan keberadaan tabib kepada Chen Haozhe.“Nona Mei, kami sudah memanggil tabib militer, mungkin akan tiba sebentar lagi.” Chen Haozhe menjawab dengan sabar.Tepat setelah Chen Haozhe mengatakan itu, seorang pria dengan jubah coklat sederhana memasuki ruangan. Aroma obat yang kuat keluar dari tubuhnya. Rambutnya sudah sepenuhnya putih tapi pria tersebut masih terlihat sehat.“Tabib
Bab 14Di Batalyon kota Xian, kondisi masih seperti biasa, banyak tentara yang berlatih dan juga berpatroli secara bergantian. Tidak ada yang berubah dari tempat itu, hanya saja paviliun khusus yang biasanya begitu sunyi kini sedikit lebih ramai dari biasanya. Beberapa penjaga terbaik dipilih untuk menjaga paviliun tersebut karena sosok luar biasa yang sedang mendiami tempat itu.Di salah satu ruangan paviliun utama, Anglo di sudut ruangan menyebarkan hawa hangat ke seluruh ruangan. Qin Guan duduk menyandar di atas tempat tidurnya. Tampak perban tebal yang melilit dada pemuda itu. bercak darah merembes keluar dari perban tersebut. Wajahnya masih pucat, tetapi ekspresinya sudah jauh lebih baik.Tabib Li memasuki ruangan dengan membawa mangkuk obat yang masih mengepul.Mei Ling yang sedang duduk di samping Qin Guan segera menghampiri Tabib Li.“Tabib Li.” Gadis itu melirik ke arah wadah di tangan sang tabib. Aroma herbal yang kuat tercium dari cairan tersebut. “Apa itu obatnya?” tanya M
Bab 15Kalimat yang diucapkan lirih oleh Tabib Li bagaikan petir yang menyambar di telinga Mei Ling, mengejutkan gadis itu. Bagaimana tidak, jika kelompok Naga Hitam memang benar berada di bawah naungan putra Mahkota, itu artinya Qin Guan telah menyinggung Putra Mahkota.“Bagaimana mungkin?” Mei Ling tidak mampu percaya begitu saja. Dia bahkan berharap jika ini semua adalah mimpi.Tabib Li mengangguk samar. Berita ini memang masih menjadi rahasia bagi sebagian besar orang. Namun, bagi dirinya yang sering berkunjung ke berbagai kamp militer, berita ini tidak lagi asing di telinganya. “Aku tidak bisa menyalahkan kalian karena tidak mengetahui hal ini lebih awal.”Berita ini memang sulit dipercaya, tapi memang seperti ini faktanya. Pangeran Mahkota merekrut banyak pendekar lepas dan juga kelompok Pendekar lainnya. “Bagaimana mungkin? Kelompok Naga Bumi sangat jahat, kenapa ….”Mei Ling tidak mampu melanjutkan ucapannya. Dia kehabisan kata-kata. Di satu sisi dia terlalu terkejut dengan ha
Bab 36Setelah makan malam berakhir, Wang Tian Xin memilih untuk langsung istirahat di ruangan yang sudah disediakan oleh Qin Guan. Perjalanan panjang yang sudah dia tempuh dan proses pengobatan Qin Guan membuat tenaganya terkuras habis.Malam itu, Wang Lingling juga memutuskan untuk pergi ke balai Ji Feng. Selama beberapa hari ini dia terlalu fokus merawat Qin Guan, mencegah racun di tubuh pemuda itu menyebar lebih luas sehingga mengabaikan tugasnya di balai Ji Feng.Mei Ling mengikuti Qin Guan ke ruangannya, membantunya untuk bersiap karena pemuda itu harus pergi melakukan pertemuan di luar. Lu Tao sudah menawarkan diri untuk membantu, tetapi Qin Guan lebih memilih Mei Ling yang membantunya.Sebuah jubah hitam dengan bordir merah tua beserta ikat pinggang berwarna merah sudah disiapkan oleh Lu Tao.“Tuan Muda, tidak biasanya Anda memintaku menyiapkan pakaian ini?” tanya Lu Tao kebingungan.Sebagian besar jubah yang Qin Guan miliki berwarna putih, seperti julukanya, Panglima berjubah
Bab 35Wang Tian Xin menjura. “Tian Xin menyapa Lingling jiejie.” Wang Lingling memegang bahu Wang Tian Xin dan memintanya kembali duduk.Pemuda itu mengangguk dan kembali duduk. Pandangannya menatap kedua orang itu bergantian.“Selama ini kalian saling menyapa?”Wang Lingling mendengus. “Kami hanya saling mengenal. Dia bahkan sudah sepuluh tahun tidak mengunjungiku.”Qin Guan menggelengkan kepalanya pelan, tersenyum tipis sebelum berbicara. “Aku hanya ingin kalian tetap aman.”Kini giliran Wang Tian Xin yang mendengus. “Berapa banyak hal lagi yang kau sembunyikan?”Qin Guan diam tak menjawab, memilih menikmati tehnya yang masih mengepul.“Kau tidak akan mendapat jawaban,” ucap Wang Lingling. “Bahkan ada banyak rahasia yang tidak kuketahui.”Ketika tragedi itu terjadi, baik Wang Lingling maupun Wang Tian Xin masih terlalu muda untuk bisa mengingat seluruhnya. Hanya Qin Guan dan Lin Fan yang sudah cukup besar untuk mengetahui sebagian besar faktanya.“Selain kita, apa ada yang mengetah
Bab 34“Apa saat kejadian kelabang malam kau sudah mengetahui semuanya?”Qin Guan tersenyum tipis. “Sejak awal aku melihatmu, aku sudah tahu jika kita adalah saudara.”“Bagaimana mungkin?” Wang Tian Xin kebingungan, tapi tak berselang lama dia menyadari sesuatu. Pemuda itu menghela napas panjang. “Kau pasti mengenaliku dari tombak itu?”Lagi-lagi Qin Guan tersenyum dan mengangguk. Dia sudah cukup besar ketika tragedi mengenaskan itu terjadi kepada keluarganya dan tombak yang ada di tangan adiknya adalah salah satu barang yang paling dia kenali. Itu adalah tombak warisan keluarga Wang yang ada dalam gudang harta mereka.“Xin, jangan marah.”Wang Tian Xin menggeleng lemah. “Tidak. Aku tidak arah, hanya sedikit kecewa.” Pemuda itu mengangkat wajahnya. “Kau memanggilku kemari pasti karena hal mendesak, ‘kan?”Qin Guan mengangguk dan mengajak adiknya
Bab 33Kabar mengenai kemunculan Qin Guan di ibukota langsung menyebar dengan cepat. Para prajurit yang pernah berada di bawah kepemimpinan Qin Guan merasa senang karena sang Jendral Muda telah kembali. Kemunculan pemuda itu juga merupakan angin segar bagi militer kekaisaran Yin yang sedang panas.Setahun yang lalu, Qin Guan dan pasukan perbatasan mampu menghancurkan pasukan lawan hingga pihak lawan mengalami kerugian yang sangat besar. Menurut penghitungan para ahli strategi perang, Kekaisaran Yin akan berada dalam masa tenang selama dua puluh tahun ke depan. Semua orang tentu merasa senang dengan kabar tersebut. Namun, tidak sedikit juga yang merasa sedih, terutama bagi mereka keluarga prajurit yang gugur di medan perang.Selain itu, otak pertama dari pertempuran tersebut, sosok yang seharusnya mendapat penghargaan tertinggi justru turut menghilang dalam peperangan. Para petinggi militer tidak ada yang berani mengklaim jasa tersebut sehingga terjadi sedikit pergolakan di militer.Me
Bab 32Perjalanan terus berlanjut, mereka terus melaju dan hanya berhenti untuk mengganti kuda apabila kuda yang mereka miliki sudah kelelahan. Dua kusir yang ikut dalam perjalanan tersebut terus bergantian demi memangkas waktu agar bisa lebih cepat sampai di ibukota. Karena identitas spesial Qin Guan, dia bisa melewati wilayah terlarang dan memangkas waktu menjadi lebih pendek.Di hari ke delapan, tembok pembatas telah terlihat membentang sepanjang mata memandang. Tembok kokoh setinggi lima belas meter yang dibuat dari susunan batu hitam yang sangat kuat.Menggunakan tanda pengenal miliknya, Qin Guan dan rombongan bisa memasuki ibukota tanpa halangan sedikit pun.“Bisa kita ke penginapan untuk mandi air hangat?” tanya Mei Ling.“Untuk apa ke penginapan? Keluarga Qin memiliki kediaman mewah di ibukota. Jangankan mandi air hangat, mandi perak pun mereka bisa menyediakannya.” Wang Lingling berbicara dengan sangat bersemangat.Qin Guan mendengus pelan. “Lama tidak bertemu, sepertinya kam
Bab 31Tiga hari setelah penyerangan, sebelum matahari terbit, sebuah kereta kuda mewah keluar dari batalyon kota Xian. Meski tidak banyak hiasan yang menempel di bagian luar kereta seperti kereta bangsawan, tetapi desain elegan dan bagian luar kereta yang berwarna hitam mengkilap membuat siapa saja tahu jika pemilik kereta ini bukan orang sembarangan. Orang-orang yang berpapasan dengan kereta tersebut hanya bisa menepi dan sedikit menunduk memberikan penghormatan. Siapa pun yang berada di dalam kereta tersebut pasti bukan sosok biasa.Di dalam kereta, Qin Guan duduk di tengah sementara Wang Lingling dan Mei Ling mengapitnya di kedua sisi. Ketika matahari baru saja terbit, kereta mereka baru meninggalkan kota Xian.“Aku tidak berniat untuk berhenti, jika kalian memerlukan sesuatu katakan padaku.”Kedua gadis itu mengangguk. melihat keduanya mengangguk, Qin Guan merasa sedikit tenang. Dia lantas mengeluarkan sesuatu dari balik jubahnya, terlihat seperti buku yang dibungkus dengan kain
Bab 30Ketika matahari baru saja tenggelam, Qin Guan bisa bernapas lega. Dia mengatur napasnya yang tersengal. Sementara Wang Lingling yang duduk di sampingnya juga terlihat kelelahan. Di meja kecil yang ada di samping mereka, terdapat sebuah nampan yang dipenuhi potongan daging yang menghitam.“Aku tidak menyangka bisa melakukannya secepat ini.”Qin Guan tersenyum. “Kau benar-benar terampil melakukannya. Tidak heran jika Tabib Li mengangkatmu menjadi murid utamanya.”Beberapa waktu lalu, Wang Lingling membuka luka di pinggang dan perut Qin Guan. Gadis itu dengan begitu berani memotong jaringan yang terkena racun hingga bersih. Hasilnya begitu banyak bagian yang harus diangkat.“Ge, aku sudah berharap kau pingsan karena kesakitan. Tapi bagaimana lagi, kau terus sadar sampai prosesnya berakhir.”Qin Guan tersenyum tipis. Dia juga merasa tidak tahan dan ingin kabur saja. Namun, mengingat nyawanya sedang dalam bahaya, dia hanya bisa pasrah dan berharap akan pingsan selama prosesnya berla
Bab 29Wang Lingling merasakan hawa panas dari dalam perut Mei Ling, menandakan terjadinya pendarahan di dalam sana. Jika tidak ditangani dengan tepat, maka nyawa Mei Ling akan berada dalam bahaya.“Apa kau tidak mendeteksinya semalam?”“Aku sudah memberinya obat. Jika dia istirahat dengan baik, kondisinya tidak akan seburuk ini.”Qin Guan mengusap wajahnya dengan kasar. “Lalu bagaimana kondisinya sekarang?”“Terjadi pendarahan di perutnya. Aku akan melakukan perawatan.”Qin Guan menghela napas panjang. “Dia akan baik-baik saja, kan?”Wang Lingling mengangguk. “Selama dia menuruti saranku, maka semuanya akan baik-baik saja.”Seorang tabib tidak akan bisa menyelamatkan orang jika orang tersebut selalu membangkang ucapannya. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara tabib dan pasiennya agar pengobatan bisa dilakukan dengan baik.“Aku akan menyerahkan semuanya padamu.”“Kalau begitu keluarlah, aku harus segera menanganinya.”Qin Guan mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan itu tanpa berbic
Bab 28Setelah pembicaraan yang cukup panas itu, Tabib Li meninggalkan Qin Guan sekaligus meninggalkan kota Xian untuk melakukan perjalanan. Wang Lingling yang mendapat tugas untuk menjaga Qin Guan selalu berjaga di samping pemuda itu.“Qin Gege, jangan banyak bergerak. Lukamu akan terbuka jika kau tidak mau diam.”“Lingling, aku hanya bergerak sedikit, tidak ada hal buruk yang terjadi, terutama jika ada kau di sini.”“Tapi tetap saja kau harus berhati-hati. Jika luka itu sampai terbuka, aku akan menyiramnya dengan arak.”Qin Guan tersenyum tipis. “Baiklah-baiklah, aku akan menurut apa kata tabibku.”Wang Lingling mengaduk tonik hitam di dalam mangkuk sebelum memberikannya pada Qin Guan. “Ini akan meningkatkan stamina.”“Kau mencampurkan obat tidur?”Wang Lingling menggeleng pelan. “Aku tidak memasukan apa pun yang menurunkan kesadaranmu. Sekarang cepat habiskan karena aku harus memeriksa Nona Mei.”Qin Guan hampir meminum toniknya ketika Wang Lingling berbicara. Pemuda itu kembali me