Chapter: Bab 14Bab 14Di Batalyon kota Xian, kondisi masih seperti biasa, banyak tentara yang berlatih dan juga berpatroli secara bergantian. Tidak ada yang berubah dari tempat itu, hanya saja paviliun khusus yang biasanya begitu sunyi kini sedikit lebih ramai dari biasanya. Beberapa penjaga terbaik dipilih untuk menjaga paviliun tersebut karena sosok luar biasa yang sedang mendiami tempat itu.Di salah satu ruangan paviliun utama, Anglo di sudut ruangan menyebarkan hawa hangat ke seluruh ruangan. Qin Guan duduk menyandar di atas tempat tidurnya. Tampak perban tebal yang melilit dada pemuda itu. bercak darah merembes keluar dari perban tersebut. Wajahnya masih pucat, tetapi ekspresinya sudah jauh lebih baik.Tabib Li memasuki ruangan dengan membawa mangkuk obat yang masih mengepul.Mei Ling yang sedang duduk di samping Qin Guan segera menghampiri Tabib Li.“Tabib Li.” Gadis itu melirik ke arah wadah di tangan sang tabib. Aroma herbal yang kuat tercium dari cairan tersebut. “Apa itu obatnya?” tanya M
Terakhir Diperbarui: 2025-01-07
Chapter: Bab 13Bab 13Seorang pemuda terbaring di atas ranjang kayu sederhana. Tubuhnya terbalut jubah putih sederhana yang mulai kusut. Terdapat noda darah di bagian dada kanannya. Wajahnya tampak pucat, sesekali dia meringis. Tangannya meraba dadanya yang masih mengeluarkan darah segar.Tak jauh di tempat Qin Guan berbaring, Mei Ling memandanginya cemas. Dia sudah mengkhawatirkan luka Qin Guan sejak pertempuran di arai. Namun, pemuda itu terus meyakinkannya jika dia baik-baik saja.“Komandan Chen, apa tabibnya masih lama?” tanya Mei Ling.Sejak mereka tiba di tempat tersebut, hampir setiap menit Mei Ling konsisten menanyakan keberadaan tabib kepada Chen Haozhe.“Nona Mei, kami sudah memanggil tabib militer, mungkin akan tiba sebentar lagi.” Chen Haozhe menjawab dengan sabar.Tepat setelah Chen Haozhe mengatakan itu, seorang pria dengan jubah coklat sederhana memasuki ruangan. Aroma obat yang kuat keluar dari tubuhnya. Rambutnya sudah sepenuhnya putih tapi pria tersebut masih terlihat sehat.“Tabib
Terakhir Diperbarui: 2024-12-29
Chapter: Bab 12Bab 12Di luar kota Xian, selusin prajurit yang menggunakan zirah lengkap duduk di atas kuda. Beberapa waktu lalu, komandan mereka memberikan tugas khusus kepada mereka untuk membersihkan medan pertempuran. Meski suhu di luar sana mampu membekukan tulang, tetapi tidak ada satu pun di antara mereka yang mempertanyakan tugas ini.Sementara itu di dalam kota Xian, setelah memberikan informasi singkat tentang penumpasan yang baru saja dia lakukan, Qin Guan berniat mengajak Mei Ling untuk istirahat di penginapan. Udara di luar sangat dingin dan dia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.“Ling’er, ayo.”Mei Ling mengangguk pelan. “Penginapan seperti apa yang Qin Gege inginkan?”“Jendral muda, apa yang kalian katakan?” Chen Haozhe berseru. “Kami akan menyiapkan tempat terbaik untuk istirahat.”Meski menghilang selama setahun lebih, tetapi tidak ada yang berani mengusik posisi Qin Guan di militer. Bahkan kaisar tidak mengangkat jendral muda yang baru untuk mengisi kekosongan yang ditinggalka
Terakhir Diperbarui: 2024-12-28
Chapter: Bab 11Bab 11Beberapa penjaga kota segera bersiaga setelah mendengar penuturan Qin Guan.“Aroma darah … dari tubuhnya tercium aroma darah.” Salah satu penjaga berseru. “Tangkap dia!”Mei Ling berdiri di depan Qin Guan, menjadikan tubuhnya sebagai tameng Qin Guan. “Kami tidak akan melakukan perlawanan, cukup bawa kami menemui atasan kalian.”Ekspresi para penjaga berubah, sangat tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Seseorang datang dan mengaku telah membunuh orang, mereka mengakui kejahatan tetapi tidak ingin ditangkap.Langit, apa kau mengirim mereka berdua untuk mempermainkan kami?Qin Guan mengambil sesuatu dari lengan jubahnya. “Lihat ini.”Sebuah belati berwarna hitam dengan ukiran kepala naga di bagian gagang belati. Para penjaga mengenali belati ini. “Kalian bagian dari kelompok Naga Hitam?”Kelompok Naga Hitam dipenuhi pembunuh. Biasanya mereka menyembunyikan identitas ketika keluar sendirian dan menggunakan nama besar mereka ketika pergi bersama rombongan besar. N
Terakhir Diperbarui: 2024-12-26
Chapter: Bab 10bab 10di tengah hujan salju yang semakin lebat, Qin Guan dan Mei Ling masih berdiri dengan teguh di tengah arai yang sempit. Keduanya saling membelakangi untuk saling menjaga. Angin dingin yang berdesir melalui pepohonan, menciptakan getaran suara yang merdu, sekaligus menakutkan.Hujan salju yang lebat sedikit menutupi jejak pertempuran yang baru saja terjadi. Namun, aroma darah yang begitu kuat masih tercium dengan jelas. Mata pedang di tangan Qin Guan berkilau tajam. Pedang dengan warna putih susu itu menyatu dengan warna salju di antara mereka. Tangan kanannya sedikit bergetar, akibat rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya. Namun, ekspresinya tetap tenang. Dia tidak menunjukkan rasa sakit sedikit pun. Hanya seringai keji yang muncul di wajahnya.“Kalian pikir aku Qin Guan, takut menghadapi kalian?”Salah satu anggota kelompok naga hitam berteriak. “Omong kosong!”Mereka kembali berlari dan menyerang Qin Guan. Tidak ada pilihan lain.Qin Guan mengeratkan genggaman pada gagang ped
Terakhir Diperbarui: 2024-12-24
Chapter: Bab 9Bab 9Hutan yang lebat itu mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Qin Guan sudah membereskan tempat itu bersama Mei Ling dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu.“Kita langsung ke ibukota?” tanya Mei Ling.Qin Guan mengangguk. Dia membawa buntalan kain yang berisi harta sitaan dari tubuh para anggota kelompok Naga Hitam. “Ingatkan aku untuk membeli beberapa pakaian dan topeng.”“Topeng? Untuk apa?”Qin Guan sudah membuka mulutnya, berniat menjawab pertanyaan Mei Ling. Namun, dia menghentikannya dan meletakkan telunjuknya di bibir. Gadis itu mengedarkan pandangannya dan seketika menahan napasnya. Dia merasakan ketegangan di udara.Meskipun suaranya begitu tipis, tetapi mereka berdua menyadari keberadaan tamu tak diundang yang sedang bergerak mendekat. Suara ranting yang berderit dengan suara angin yang tak berirama membuat mereka semakin waspada.Tanpa basa-basi, Mei Ling segera menarik tangan Qin Guan. “Kita harus segera pergi.”Sementara itu, Qin Guan mengikuti langkah gadis itu.
Terakhir Diperbarui: 2024-12-20
Chapter: Bab 92Bab 92Ketika matahari mulai terbenam, Surya Yudha bersama dengan Banyulingga dan Gendon pergi ke markas Harimau Besi. Persis seperti kabar yang beredar, malam itu markas harimau besi begitu ramai. Ada banyak sekali orang yang datang ke tempat tersebut.“Den Bagus, kita mau gimana?” tanya Gendon. Surya Yudha tidak mengatakan apa pun sebelum pergi ke tempat ini.Surya Yudha meletakkan jari telunjuknya di bibir. “Jangan berisik.”Pemuda itu lantas menunjuk sebuah tembok yang berada di sisi timur. “Itu adalah tempat paling dekat dengan tempat para budak itu disekap.”Gendon mengangguk mengerti. “Den Bagus jaga di sini saja, biar Gendon yang masuk dan bawa para budak keluar.”Surya Yudha menggeleng. Dia sudah punya rencana sendiri. “Kau membawa arak, kan?”Gendon menggaruk lehernya yang tidak gatal. Ingin rasanya dia menggali lubang dan bersembunyi di dalamnya.“Keluarkan beberapa guci arak terbaik, juga beberapa harta benda.”“Tapi Den …” Wajah Gendon menunjukkan ekspresi keberatan. “Di
Terakhir Diperbarui: 2024-12-19
Chapter: Bab 91Bab 91Setelah diskusi panjang nan alot, akhirnya Surya Yudha berhasil meyakinkan Mahasura dan lainnya. Ketika dirinya terdesak karena tiga orang itu, suara Baiji tiba-tiba beresonansi di kepalanya.[Asal menggunakan tombak yang kau dapatkan kemarin, tubuhmu akan baik-baik saja. Kau kelelahan karena tidak bisa mengeluarkan sumber energi dengan baik sehingga menyerang dirimu sendiri. Aku akan melatihmu mengendalikannya.]Mereka berempat kembali ke penginapan dan mendapati Candrika yang menyambut mereka dengan kemarahan. “Apa tidak cukup kalian membuatku gelisah semalam?”“Waduh … Gendon ngga ikut-ikut kalau begini.” Gendon segera berbalik dan melarikan diri. Musuh sekuat apa pun bisa dia hadapi, tetapi jika makhluk dengan jenis wanita, dia tidak pernah yakin bisa menghadapi mereka.Banyulingga yang tidak ingin mendapat masalah juga pergi. “Aku lupa meninggalkan arak yang sudah aku beli. Akan akan segera kembali.”Tersisa Surya Yudha dan Mahasura yang berdiri dengan gugup. Meski usianya
Terakhir Diperbarui: 2024-12-07
Chapter: Bab 90Bab 90Surya Yudha merasakan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan rasa sakit. Pemuda itu membuka matanya perlahan, untuk saat ini penglihatannya sedikit buram. Namun, setelah mengerjapkan mata beberapa kali, akhirnya dia bisa melihat dengan jelas. Ingatan terakhirnya adalah pertarungannya melawan beruang jambul api yang dia menangkan sebelum jatuh pingsan.“Tuan Muda….”Suara lembut yang familier di telinga Surya Yudha menyiratkan kekhawatiran. Surya Yudha menoleh dan melihat Candrika yang duduk di sampingnya dengan wajah cemas. “Candrika? Ini … apa aku sudah di penginapan?”Ekspresi Candrika berubah begitu cepat. Gadis itu terlihat tak senang dengan Surya Yudha. Dengan marah dia berkata, “Kau berjanji akan baik-baik saja, tapi baru pergi dua hari malah pulang seperti ini.”Surya Yudha menghela napas pelan. Akhirnya dia mengerti dengan kecemasan gadis itu. “Aku baik-baik saja,” Pemuda itu mengedarkan pandangannya, mencari rekan-rekannya. “ Di mana Gendon dan Lingga?”Pemuda itu menyadar
Terakhir Diperbarui: 2024-12-02
Chapter: Bab 89Bab 89Ketika matahari mulai tinggi, Surya Yudha meninggalkan lembah sunyi bersama Gendon dan Banyulingga. Seperti yang Banyulingga katakan sebelumnya, melakukan perjalanan di lembah sunyi pada siang hari sedikit lebih mudah dibandingkan jika melakukannya pada malam hari. Tak butuh waktu lama hingga mereka bisa meninggalkan lembah Sunyi.Perjalanan terus dilakukan, beberapa kali mereka harus berhenti untuk istirahat dan memberi makan kuda.“Kita langsung ke sarang macan atau mau ketemu paman Mahasura dulu, Den?”“Kita pulang ke penginapan dulu. Besok malam baru beraksi.”Gendon mengangguk paham. Pemuda bertubuh gempal itu sedang membakar ayam hutan buruannya beberapa waktu lalu. Aroma harum yang menyebar ke segala arah menarik perhatian, tidak hanya manusia tetapi juga hewan lainnya.“Kita kedatangan tamu.” Tanpa menoleh sedikit pun, Surya Yudha sudah menyadari kedatangan mereka. Pemuda itu menghela napas panjang sebelum bangkit dan menatap ke sebuah arah. Semak-semak mulai bergetar
Terakhir Diperbarui: 2024-11-27
Chapter: Bab 88Pendekar Tombak Matahari bab 88[Tunjukkan padanya jika kau memiliki sesuatu yang istimewa!]Suara Bai Ji kembali menggea di pikiran Surya Yudha. Dia mengerutkan kening untuk sesaat, dan kembali seperti semula ketika menyadari jika Rangga Geni mungkin akan mencurigai perubahan ekspresinya.Istimewa apanya? Aku hanya pemuda yang kehilangan tenaga dalam. Selain latar belakang keluargaku, tidak ada lagi yang istimewa.Suara dengusan muncul dalam pikiran Surya Yudha.Apakah kepingan jiwa dari alam lain yang mendiami pikirannya juga bisa mendengus? [surya, aku bisa mendengar semua yang ada dalam pikiranmu dengan jelas. SEMUANYA!]Surya Yudha berdehem. Dia lantas membatin.Lalu bagaimana aku menunjukkan keistimewaan? Aku bahkan tidak tahu apa yang aku miliki sehingga membuatku menjadi istimewa.[Buatlah tungku energi dari sumber energi yang kau miliki.]Sebelumnya Surya Yudha sudah pernah mendengar tentang tungku pembakaran yang dipakai oleh para pande besi. Namun, selama hidupnya, dia tida
Terakhir Diperbarui: 2024-11-23
Chapter: Surya BuntalaDi dalam ruangan luas yang tampak sederhana itu, Surya Yudha duduk bersama Gendon sementara Banyulingga menyiapkan minum untuk para kawannya. Di ruangan itu pula, Sosok pria yang tampak dingin mengamati Surya Yudha dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tatapan tajamnya terasa mengintimidasi. Dia adalah Rangga Geni, guru Banyulingga sekaligus pande besi terbaik di Jalu Pangguruh.Surya Yudha yang ditatap sedemikian juga merasa sedang ditelanjangi oleh pria tua yang memiliki perawakan kekar itu. Namun, sebagai seseorang yang terbiasa dengan tekanan dari berbagai pihak, Surya Yudha bisa terlihat tetap tenang meski jantungnya berdebar kencang. Pada saat keheningan menenggelamkan mereka semua, tiba-tiba suara Baiji yang beberapa hari ini jarang muncul kembali bergema di kepala Surya Yudha. [Jadikan dia gurumu. Aku merasakan aura istimewa dari dalam tubuhnya. Bisa jadi dia telah menemukan sesuatu dari alamku.]Surya Yudha mengerutkan keningnya. Bagaimana mungkin dia bisa menjadikan seseo
Terakhir Diperbarui: 2023-11-04