Share

Bab 20 : Jaka Sona

Pagi begitu cerah ketika Jaya Amijaya, Pramesti, dan Sansati yang telah mengenakan pakaian hitam melangkah memasuki pendapa. Mereka segera duduk di lantai mengisi bangku-bangku belajar.

Tak berselang lama, Guru Maulana datang, lalu memperhatikan satu per satu murid mulai dari Jaya Amijaya, Pramesti, dan Sansati sehingga dia menyadari ada yang kurang.

"Ke mana Laras Dewi?" tanyanya.

Jaya Amijaya, Pramesti, dan Sansati saling menoleh. Jaya Amijaya segera mengingat kebiasaan Larasati dan memicingkan mata. "Larasati!"

"Maaf, Guru. Laras Kencana memang sedikit nakal. Dia pasti pergi pagi-pagi dan menyelinap keluar," kata Pramesti dengan wajah memelas.

Guru Maulana tersenyum menyikapi.

"Tidak masalah. Lanjutkan belajar!"

Tanpa menunggu lagi, ulama tersebut segera duduk di bangku paling depan menghadap para murid.

***

Sementara di hutan, Larasati sedang memfokuskan penglihatannya. Dia menarik busur dan mengarahkan anak panah pada kelinci putih di rerumputan. Namun, kar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status