Share

142. Berpaling?

Suara Monica Wilhelm memang terdengar begitu lembut di telinga ketiga pelayan itu tetapi jelas sekali kata-katanya berisi sebuah perintah yang tidak bisa dibantah oleh siapapun.

Anehnya suara yang begitu lembut itu juga memiliki sebuah pengaruh yang cukup besar bagi ketiga pelayan itu.

Kedua pelayan yang menyaksikan temannya tersebut diminta untuk melakukan perintah ratunya itu tentu saja mendadak begitu kasihan kepadanya.

Dengan begitu tegang sang pelayan ketiga pun segera mulai mengangkat kepalanya dengan perlahan dan menampilkan wajah yang sudah begitu ketakutan.

Matanya sudah berair dan keringat dingin pun sudah mulai menetes-netes.

Bahkan, Monica Wilhelm bisa melihat bila wajah pelayan tersebut begitu sangat pucat seperti mayat.

Monica menghela napas panjang lihat pelayan itu dan mendadak seperti terasa kasihan pun juga muncul di dalam hati.

Sesungguhnya Monica tak ingin melepaskan pelayan itu tetapi rupanya wanita itu tak sanggup melakukannya.

Monica Wilhelm pun tak ingin membua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status