Share

Bab 85

Bagai bertemu buah simalakama dimakan mati bapak, tidak dimakan mati ibu. Begitulah keadaan yang Laila rasakan saat ini, serba salah. Mengakui kesalahan akan berimbas pada rumah tangganya. Jika tidak mengakui, tetapi Puja dengan gencar memberikan bukti foto sehingga semua orang menganggapnya bersalah. Mau minta tolong pada siapa?

Apalagi kini tatapan orang-orang semua mengarah padanya dengan tatapan sinis. Seperti seorang yang tengah di adili.

Namun, meski begitu Laila berusaha tenang agar tidak menimbulkan curiga. Pelan-pelan dia menghembuskan napas untuk menenangkan diri.

"Jadi bagaimana ini, Mbak Laila?" tanya Pak RT meminta pendapat Laila karena sedari tadi wanita itu hanya diam.

Sebelum menjawab Laila melihat sang suami dari ekor matanya yang tengah duduk bersisian dengan dirinya. Rahangnya mengetat serta pandangan lurus melihat foto di atas meja.

"Hm, bisa aja foto itu di edit, Pak. Zaman sekarang semua udah canggih bisa aja itu di edit. Betul nggak?" ujar Laila setenang mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status