Share

Bab 92

Shok! Itu yang pertama kali Laila rasakan saat melihat rincian hutangnya tidak sedikitpun terbayarkan. Apalagi melihat nominal hutangnya mencapai angka 14 juta dengan bunga sangat besar. Memang dia sepakat dengan bunga cukup tinggi waktu itu, tetapi tidak menyangka jika secepat itu bertambah. Sungguh kini dia menyesal.

Laila menggeram kesal mengutuk Arman yang sudah berani menipu dirinya. Dia berjanji dalam hati nanti akan minta kejelasan dan uangnya harus kembali.

"Ini uang apa lagi sampai 3 juta?" tanya Laila dengan kedua alis mengerut seraya menelisik tulisan dalam kertas.

"Itu denda karena lambat membayar."

Seketika mata wanita itu hampir keluar dari tempatnya. Baru dua bulan, tetapi uang denda sudah sebanyak itu. Benar-benar rentenir. Dia menggelengkan kepala tidak terima.

"Yang betul aja, pakai bunga segala. Aku nggak pernah tau ini! Jangan-jangan kalian mau nipu, ya?"

"Hei! Jaga mulutmu!" Bentakan beriiringan dengan suara meja digebrak.

Brak!

Seketika hanyali Laila menciut, me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status