Share

Bab 95

"Mas, udahan dong marahnya. Aku 'kan udah minta maaf."

Kini Laila masih berusaha membujuk Hendra agar kembali seperti dulu.

Hendra yang sedang menidurkan Ahmad di kamarnya pun beranjak.

"Aku udah maafkan kamu, La."

"Tapi, sikap Mas masih belum sama. Aku bener-bener khilaf Mas."

Terdengar helaan napas dari mulut Hendra, lalu melipat tangan di dada masih setia mendengar ocehan Laila. Seolah benar-benar marah, padahal dia tengah menatap wajah ayu milik istrinya. Hidung mancung, bibir mungil dan tipis serta yang paling membuat aura kecantikannya semakin terlihat rambut hitam lurus sangat indah. Sungguh dia sangat mengagumi kecantikan istrinya. Namun, sayang semua Laila gunakan untuk hal yang tidak baik. Andai Laila setia dia akan merasa beruntung sekali mendapatkan istri seperti Laila.

"Untuk masalah cincin itu, aku juga minta maaf. Aku terhasut sama Arman." Laila yang tadi menunduk sembari memilin ujung bajunya, kini mendongak menatap wajah sang suami. Dia tahu jika Hendra masih marah ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status