Share

Bab 100

"Mau ke mana, Ndra?" tanya Saka saat kami berpapasan. Aku baru saja keluar dari kamar.

Kubuang muka, lalu menutup pintu dan membawa tas. Masih cukup kesal perihal tadi malam. Aku berencana akan pulang lalu menjemput Laila karena setelah meminta uang nomornya tidak lagi bisa dihubungi. Susah sekali hanya ingin tahu kabarnya.

"Lu mau ke mana?"

Masih saja dia mengikuti. Aku mendengkus dan mengabaikan pertanyaannya dan semakin mempercepat langkah keluar rumah. Benar-benar malas bicara, entahlah ucapan tadi malam sedikit menyinggung.

Tidak perlu lagi berpamitan, tadi malam sebelum tidur aku sudah mengatakan pada Ibu akan pergi pagi-pagi sekali. Ibu maupun Bapak tidak terlihat, mungkin sedang berada di musallah. Sebab, hari memang masih gelap, subuh belum lama berlalu.

Kubuka pintu mobil dan segera masuk. Namun, baru saja akan menyalakan mobil, Saka sudah duduk di kursi penumpang.

Menghela napas melihat kelakuan sahabatku itu, tidak tahukah aku sedang kesal dengannya?

"Mau ke mana? Aku mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status