Share

Bab 90

POV Author

Menepi dan menyendiri kini Hendra lakukan untuk menyembuhkan luka lama yang sepertinya sengaja disiram air garam, kembali mengangah dan perih hingga kerelung hati. Di balkon dia habiskan malam sembari menyesap teh yang baru saja dibuat. Ingatannya kembali pada beberapa jam yang lalu.

"B*****h awas kau!"

Bugh!

Bugh!

Arman dan Ardi terlibat perkelahian. Arman tidak terima di permalukan di depan umum. Apalagi ada Laila hingga dia nekat melawan, melayangkan tinju ke perut Ardi. Tidak tinggal diam Ardi pun membalas. Hendra yang melerai sempat terkena satu pukulan yang membuat pipinya lebam.

"Arman udah! Aku udah milih suamiku, baik kamu pergi dari sini," usir Laila dengan tangan menunjuk pintu utama.

"Oke, kalau itu maumu. Katanya kamu sayang, tapi masih milih dia juga. Cuihhh! Munafik." Arman melenggang meninggalkan kediaman Hendra dengan perasaan marah. Kedua wanita yang menjadi miliknya tidak bisa dimiliki.

Sepeninggal Arman, Laila duduk bersimpuh meminta maaf atas segala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status