Share

Bab 89

"Mi, aku nggak mau kita pisah. Aku nggak mau! Aku janji nggak bakal buat kayak gini lagi. Aku janji!" Arman mengangkat tangan, lalu membentuk jari dengan huruf V sembari terus memohon di hadapan Puja.

Lantas Laila yang berada di sampingku terlihat membuang muka. Apakah istriku cemburu? Jika iya, tentu rasa yang selama ini dia berikan padaku hanya kepalsuan.

"Dulu kamu juga gitu. Tapi, nyatanya sekarang apa? Udah kalau kamu mau nikah sama selingkuhan kamu, aku persilahkan." Puja beranjak, lalu berpamitan pada kami semua lantas meninggalkan rumah, meski Arman sudah mencegahnya.

Haruskah aku melakukan hal yang sama seperti yang Puja lakukan? Entahlah aku masih dilema antara berpisah atau bertahan.

"Arman jangan pergi! Ini belum selesai," ucap Pak RT menghentikan langkah Arman yang ingin mengejar istrinya.

"Tapi, saya udah nggak ada urusan lagi."

"Duduk kamu!" Suara Paman Ardi meninggi hingga membuat kami semua terjingkat.

Terpaksa Arman duduk kembali, sepertinya dia takut dengan wajah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status