Share

6. Pertemuan Pertama

Lail langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah tiba di kosnya. Hari pertama sebagai seorang pekerja biasa ternyata cukup merepotkan. Matanya menatap lantai-lantai kamarnya yang begitu sederhana, polos tanpa gantungan lampu kristal seperti yang biasa ia lihat selama ini.

"Aku lapar, tapi jika makan uangku tidak akan cukup sampai satu bulan ke depan," Lail bergumam sendiri.

"Apa aku menyerah saja?"

"Tidak, tidak, kenapa mentalku selemah ini? Aku kan keturunan Salim dan Prakusya. Aku harus bermental prajurit!" tegasnya menyemangati diri sendiri.

Lail kemudian bangkit dari posisi tidurnya. Dia bergerak ke meja kecil yang terletak di pojok ruangan. Tangannya terulur menekan tombol power pada komputer di atas sana.

"Mari belajar ulang bagaimana cara menjadi orang miskin!" katanya dengan penuh semangat.

Lail mencari di internet seperti apa cara menghemat uang sebagai orang miskin. Dia juga mencari manakan apa yang dimakan untuk menghemat uang.

"Mie instan? Ini makanan apa, be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status