Share

11. Suara Aneh di Tengah Malam

Keempat pria yang duduk di depan Dio dan Lail menatap intens pertunjukan di depan mata mereka.

"Apa sekarang Nona mata-mata akan berlari ketakutan seperti orang-orang sebelumnya?" bisik Zul pada Ogik yang duduk di sampingnya.

"Hey Nona mata-mata, apa kamu tidak dengar?" Ogik bertanya.

"Pergilah dari sini!" tekan Ogik sekali lagi.

"Nona anda tidak kenapa-kenapa?" tanya si bungsu Rivaldi saat melihat Lail yang hanya diam terpaku menatap bosnya.

"Dia sangat keren," gumam Lail terkagum melihat sosok Dio saat berbicara dengan nada serius.

Zul, Ogik, Rival dan Galih saling bertukar tatap untuk beberapa waktu. "Aku tidak salah dengar kan?"

"Iya, dia bilang keren," sahut Rival tak percaya.

Lail melepaskan sendok makannya, dia beralih menatap intens ke arah Dio, "Aku telah meninjau proposal penawaran kerjasama di tahun-tahun sebelumnya. Jika menurutmu harga penawaran kami kurang, kami bisa menaikkannya sampai batas tertentu. Tanah milikmu menjadi satu-satunya kunci peng-"

Brak!

Dio me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status