Share

MENEBUS RASA BERSALAH

"Hati-hati di jalan! Sampai jumpa di kelas berikutnya!"

Satu per satu murid keluar meninggalkan ruang kelas bahasa jepang. Seperti biasa, Aiza selalu keluar paling akhir. Setelah menyampirkan tas sandangnya, dia berjalan pelan menuju ambang pintu.

Agak kikuk, Satria menghampiri. "Mau langsung pulang?"

"Ya, Mas. Kenapa?" Aiza balik bertanya. "Sebetulnya nggak juga sih, karena hari ini aku ada jadwal buat cek ke rumah sakit. Rencananya mau pergi makan siang dulu."

"Rumah sakit? Kamu sakit?" Wajah Satria terlihat agak khawatir.

"Nggak, kok. Aku ... mau cek kandungan. He he."

Bibir Satria sedikit terbuka. "Kamu lagi hamil? Wah, selamat ya. Aku baru tau. Keliatan kayak bukan ibu hamil." Dia berkomentar sedikit gugup.

"Ya, karena masih hamil muda."

"Kalau gitu aku antar aja. Ramon lagi kerja, kan? Biar aku yang temani kamu check-up."

Tawaran itu terdengar manis tapi juga membuat Aiza sedikit kikuk. Sebetulnya den

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status