Beranda / Romansa / SUPER CHEF WHO LOVES ME / TRAUMA BIKIN PINGSAN

Share

TRAUMA BIKIN PINGSAN

Penulis: Citra Rahayu Bening
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Den, jangan naik kasur! Kusut lagi, kan!" Suara omelan seorang wanita menimpali jeritan Rendi pun tidak kalah heboh.

Dokter Pamela yang mendengar suara mereka, seketika tertawa terpingkal-pingkal. "Itu pasti si Rendi liat kupu-kupu."

"Kupu-kupu, Nyonya?"tanya Adista sambil mengernyitkan dahi. Perawat muda ini ikut vibe bahagia yang ditularkan oleh Dokter Pamela.

Dia yang tidak pernah senyum sejak peristiwa tragis yang dialaminya, baru saja bisa tersenyum meski tipis. Adista merasakan bahwa atmosfer dalam lingkungan Dokter Pamela sangat menyenangkan. Rasa takut, marah, khawatir yang semula membelenggu dirinya sedikit-sedikit mulai terlepas.

"Ayo, lihat Rendi!"ajak Dokter Pamela sambil berjalan cepat ke arah kamar. Mau tidak mau, Adista jadi menyusul langkahnya.

Saat mereka sampai di ambang pintu, tampak Rendi dengan wajah pucat pasi duduk menekuk lutut sambil memandangi kupu-kupu yang terbang mengitari ranjang. Binatang bersayap cantik tersebut seperti sengaja menggoda pria tamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PENGINGAT MASA LALU

    "Ada apa dengan Adista, Mbok?"tanya Dokter Pamela dengan ekspresi cemas mendekati ranjang. Rendi mengikuti ke ranjang lalu meminta aroma terapi dari Mbok Darmi. Pria ini memijat kaki Adista dengan minyak tersebut."Saya tadi bercerita soal kecelakaan pesawat. Nona Adista tiba-tiba pingsan,"jelas Mbok Darmi."Kecelakaan pesawat?"tanya Dokter Pamela bingung."Maaf, Nyonya. Soal Tuan dan Nona Alena. Maaf,"balas Mbok Darmi merasa bersalah. Wanita tua ini berkata dengan menundukkan kepala.Dokter Pamela merenung sejenak seusai Mbok Darmi berkata. Wanita ini merasa ada sesuatu pada Adista. Sejak mereka bertemu pertama kali saat interview, Dokter Pamela merasakan sebuah chemistry unik di antara dirinya dengan perawat tersebut."Apa mungkin dia punya pengalaman tak mengenakan dengan pesawat terbang?"tanya Dokter Pamela sembari merapikan anak rambut yang menutupi wajah Adista. Tiba-tiba pandangan Dokter Pamela tercengang pada saat melihat ada luka bekas jahitan di kening Adista sebelah kanan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    IKATAN BATIN YANG KUAT

    "Oh my God! Aku jadi ingat semua. Bang Rendi dapat ini dari mana?"tanya Adista dengan berurai air mata. Meski masih samar-samar dalam ingatan, tetapi Adista sudah bisa mengingat sedikit demi sedikit peristiwa tragis yang pernah dialaminya saat masa kanak-kanak dulu."Boneka ini jatuh, saat Nona diselamatkan oleh seorang bapak-bapak. Sebelum pesawat terbang meledak,"ungkap Rendi menceritakan kembali peristiwa tragis yang sempat disaksikan belasan tahun yang lalu.Oleh karena dia saksi utama, maka dari itu Dokter Pamela merengkrutnya jadi staf ahli di laboratorium klinik. Kini, boneka yang disimpan oleh Rendi telah menemukan tuan putrinya. "Akhirnya, semua jadi jelas. Nona pasti tahu dengan maksudku," ucap Rendi dengan ekspresi lega. Dokter Pamela kehabisan kata-kata karena saking bahagianya. Dari kedua pelupuk mata mengalir deras bulir-bulir bening.Ya, wanita yang telah belasan tahun dalam kesendirian tak berujung dan hanya punya satu keyakinan bahwa sang putri akan kembali ke peluka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERTEMUAN KEMBALI

    "Anak Nyonya dirawat di Rumah Sakit Mayapada Medica Gedung Seroja laantai 8 nomor 2204." "Terima kasih atas bantuannya, Pak,"ucap Adista sembari memberikan lembaran uang. "Saya harus lekas ke rumah sakit. Silakan lanjutkan tugas Anda. Maaf, merepotkan.""Baik, Nyonya. Saya permisi."Adista berjalan penuh percaya diri. Dia dulu hanya seorang perawat junior yang selalu mengemis pekerjaan dan tidak pernah memakai pakaian bagus bahkan jarang makan menu mahal karena kemiskinan.Dia lakukan penghematan biaya demi mencukupi kebutuhan keluarga, terutama biaya pengobatan bapaknya. Adista merasa bangga sebagai anak orang miskin yang bisa mengenyam pendidikan tinggi hingga menjadi seorang perawat. Namun, itu kisah masa lalu Adista yang gadis lugu dan miskin, meskipun cantik.Kini, dirinya seperti terlahir kembali sebagai wanita cantik yang terlahir dalam keluarga konglomerat. Adista telah memiliki semua impian para wanita. Dia memiliki segala kualifikasi yang tinggi, lulusan kedokteran luar n

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    DYLAN TERSENYUM LEBAR

    "Dokter akan memeriksa pasien." Tiba-tiba Femy muncul memberitahu jadwal pemeriksaan. Adista menoleh dan kaget begitu bertatap mata dengan perawat tersebut, lagi. Ini orang dibayar berapa oleh Vira, batin Adista. Perawat dekat ranjang Gilbert mengamati Adista dan menjadi terkesiap. Ya, dia merasa mengenali gesture tubuh wanita cantik di depannya. Tali kasih persahabatan di antara keduanya masih kuat terasa. Wanita perawat ini mendekat ke arah Adista. "Apa kabar?" Sapaan dari Maya membuat Adista mati kutu sesaat dan beruntung bisa segera mengendalikan diri. Dokter cantik lulusan University of Auckland tersenyum manis lalu balik menyapa,"I'm fine. Thanks you " Maya pun dibuat tercengang saat mendengar suara Adista yang familiar di telinganya. Namun, perawat ini buru-buru menyangkal bahwa Adista tidak sefasih itu dalam berbahasa Inggris. Dirinya telah salah orang. Padahal, andai benar seperti dugaannya, Maya akan bercerita banyak tentang sikap intimidasi Femy dan Vira terhadap diriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    SEMBUNYI BIKIN PENASARAN

    "Alergi seafood bisa sakit macam gitu? Dia sempat pingsan tadi.""Ya, memang itu salah satu gejala alergi seafood. Macam-macam gejala alergi itu. 1. Ada yang kulit terasa gatal dan kering (eksim), sakit perut, diare, mual, dan muntah. 2. Hidung tersumbat, mengi, dan sesak napas. Bengkak di bibir, wajah, lidah, dan tenggorokan. 3. Kepala terasa pusing hingga pingsan. Pada kondisi tertentu, reaksi alergi bisa menjadi sangat serius dan membahayakan nyawa penderitanya. Kondisi ini disebut juga syok anafilaktik. Paham?"Dylan mendengar penjelasan dari Nugraha langsung tersenyum. Semakin yakin dirinya akan status Gilbert. "Oke. Gue bahagia dengar penjelasan lu. Pamit dulu.""Gila, lu. Ada yang sakit, malah bahagia.""Lu mau ke mana?"tanya Nugraha heran."Yang gue tahu, alergi itu dipengaruhi oleh gen dan alergi dia sama kayak gue. Thanks, Bro." Dylan beranjak meninggalkan ruangan dengan senyum lebar menghiasi kedua pipi. Pria ini hanya perlu sebuah pernyataan resmi secara medis bahwa kromos

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KESALAHPAHAMAN

    Buat apa mereka sengaja sembunyi? Bersikap sewajarnya bahkan bisa mengecoh diriku, batin Dylan. Namun tak bisa disangkal, hatinya semakin tenang setelah satu per satu bukti memperjelas akan status Gilbert dengan dirinya.Dylan menuju lantai empat tempat management rumah sakit berada. Dylan telah beberapa kali menginjakkan kaki kemari pada saat mewujudkan impian Tuan Wildan agar anak satu-satunya mau pulang. Kini, meskipun beliau telah meninggal dunia, tetap memberi jalan bagi Dylan untuk bersama dengan Adista serta anak mereka.Tok! Tok! Tok!"Permisi!"teriak Dylan di depan pintu."Masuk!"balas seorang pria dari dalam ruangan.Dylan memutar handle pintu lalu mendorongnya hingga terbuka separuh. Kepala dokter muda ini melongok melihat ke dalam"Wah, mimpi apa owner Rumah Sakit Mayapada Medica mampir kemari?" Pria berjas putih yang berada di dalam lalu berjalan menghampiri Dylan. "Mimpi lu nikah kaga kasih undangan ke gue,"sindir Dylan terhadap kerabat dekatnya ini.Mereka pun berpeluk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    ADISTA SEMAKIN GERAM

    "Oke. Selamat bertugas. Thanks telah dibantu," balas Dylan sambil keluar begitu lift terbuka. Sementara Hendra tetap di dalam untuk kembali ke lantai tiga.Dylan berjalan sambil mencari nomor kamar yang disebutkan oleh Hendra tadi. Tiba-tiba ada seorang wanita hamil besar sedang kesakitan sambil memegang perut. Darah segar mengalir dari sela-sela kakinya. Beberapa pengunjung hanya bisa melihat tanpa berani mengambil tindakan. Dylan dengan cekatan membopongnya masuk lift lalu meminta seseorang untuk menekan tombol lantai dasar ke UGD.Beberapa menit kemudian, keduanya telah sampai dan Dylan segera membawa ke bilik pemeriksaan. Pria ini merebahkan si wanita ke ranjang dengan hati-hati. Tanpa sengaja Adista yang sedang lewat melihat adegan itu. Wanita itu buru-buru melengos dan Dylan jadi salah tingkah."Alena, ikut saya periksa pasien UGD!"ajak salah satu dokter senior saat Adista akan masuk lift. Alena yang berencana ke kamar Gilbert langsung menoleh ke sumber suara."Baik, Dokter Abra

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    RASA BENCI DAN RINDU

    Akhirnya Adista bisa beranjak menuju lift untuk menemui putra tercinta. Baru saja, Dokter Pamela telepon, jika telah berada di kamar bersama Rendi untuk menemani Gilbert. Mereka adalah orang yang selalu ada untuk dirinya dan juga Gilbert.Mereka sengaja dikirim Tuhan untuk menemaninya menjalani ujian hidup beberapa tahun terakhir ini. Pada saat Adista baru akan masuk lift, tiba-tiba dari arah lobby datang dua dokter yang menangani pasien barusan dengan ekspresi panik."Ada situasi gawat, Dokter?"tanya Adista kepada salah satu dokter. Pria berjas putih ini pun berhenti seketika."Pasien tadi harus segera menjalankan proses bedah. Janin telah meninggal dalam rahim dan calon ibu bisa terancam keselamatannya,"jelas dokter tersebut."Keluarga pasien sudah datang?"tanya Adista yang ikut panik."Belum. Tapi, pasien sudah setuju untuk menjalani operasi bedah. Saya tinggal dulu, Dokter Alena.""Silakan,"balas Adista dengan perasaan semakin jengkel terhadap Dylan. Wanita muda ini tidak habis pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    RENDI PASRAH

    Setelah itu, Dokter itu menutup pintu lalu buru-buru ke ruang kemudi. Mereka harus segera menemui psikiater langganan Alena. Sejak kasus penculikan dan pelecehan di gudang milik Pak Gunadi, Alena menjadi pelanggan setia psikiater. Hal ini sudah berhasil menemukan Edisembuhkan, akan tetapi kambuh kembali karena guncangan yang dialaminya kembali.Anxiety disorder yang dialami oleh Alena, sudah lama sembuh. Namun gangguan tersebut sekarang mulai terlihat gejalanya kembali. Wanita cantik ini tampak gelisah, sekujur tubuh gemetar dengan keringat membasahi raut wajah dan leher.Dalam waktu 30 menit, mereka pun telah sampai tujuan. Alena yang masih dilanda kecemasan duduk meringkuk dengan tubuh menggigil. Dokter Pamela langsung memeluknya. Wanita ini berkata,"Tenang, Sayang! Mama ada sama kamu."Beberapa saat, Dokter Pamela perlu memberi waktu pada Alena agar bisa stabil emosinya. Setelah Alena sedikit tenang, akhirnya mereka keluar mobil dan langsung menuju ruang pemeriksaan.Psikiater mel

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KEPANIKAN ALENA

    "Syok! Bangun dari tidur tanpa pakaian ditutup selimut.""Oke. Kita lapor polisi. Bisa-bisanya, tadi di kafe, dia gak bilang apa-apa ke Mommy."Baru juga mulut Dokter Pamela berhenti berucap, terdengar nada dering ponsel. Wanita ini mengambilnya dari dalam tas. Ia menatap layar ponsel lalu menoleh ke arah Alena."Rendi,"ucapnya hampir seperti orang berbisik."Apa pun ucapan dia, Mommy gak boleh pergi!"pinta Alena segera.Dokter Pamela pun mengangguk lalu menerima panggilan masuk."Iya, Ren. Ada apa?"tanyanya kepada anak angkatnya itu."Mama ada di mana? Aku mau bicara empat mata,"balas Rendi dari ujung telepon."Mama lagi home care, nih,"jawab Dokter Pamela yang langsung diacungi jempol oleh Alena."Kapan selesai, Ma?""Bisa sejam atau lebih. Setelah perawatan biasanya ada sesi diskusi. Ada apa, sih? Macam emergency saja,"sahut Dokter Pamela berniat memancing omongan lawan bicaranya."Bisa dibilang gitu. Hari ini aku harus bisa bicara dengan Mama.""Ngomong saja sekarang. Sama saja,

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    DOKTER PAMELA AMBIL SIKAP

    Ia memesan segelas jus jeruk lalu dengan pandangan tajam menatap ke arah jalan. Mobil Dokter Pamela sudah memasuki tempat parkir. Mata Alena terbelalak, di belakangnya muncul mobil Rendi."Bulshit! Ngapain ngikut?"keluh Alena dengan suara lirih. Rasa kesalnya membuat gigi-giginya gemerutuk. Ia ambil daftar menu buat menutup wajahnya. Kemudian dari baliknya ia mengintip ke arah pintu masuk.Kini tampak Rendi sudah berjalan menghampiri Dokter Pamela. Alena semakin ambil sikap. Beruntung, di saat pikiran wanita ini sedang buntu, ada seorang waiters melintas. Alena segera memanggilnya lirih."Maaf, boleh sAya minta tolong?"tanya Alena dengan sedikit membungkuk."Silakan, Nyonya,"balas si waiters ramah."Boleh saya minta secarik kertas?"tanya Alena lagi.Waiters tersebut segera menyobek selembar kertas dari book note yang dibawanya. "Silakan, Nyonya!"Waiters itu mengulurkan kertas beserta bolpoin. Alena menerima dengan tersenyum."Saya tulis pesan dulu,"ucap Alena. Dokter muda ini buru-bu

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERSEMBUNYIAN

    "Bang, kamu panggil aku apa?" "Sepertinya tadi aku harus lebih keras lagi saat memanggilmu, Sayang." Rendi semakin terkekeh. "Mulai sekarang, itu panggilan untuk kamu, Alena. Sejak semalam, kamu sudah menjadi milikku. Itu artinya, kamu tidak boleh pergi. Apalagi, tadi malam Abang tidak menggunakan pengaman dan mengeluarkannya di dalam. Abang berharap kamu hamil." Betapa kaget Alena mendengar penjelasan dari Rendi. Dengan kedua mata melotot, ia pun bertanya,"Apa maksud Abang? Sengaja bikin aku hancur? Suka liat Mommy terpuruk?" Rendi segera merangkul tubuh Alena. Pria dengan menitikkan air mata berucap,"Abang ingin jagain kamu. Abang cinta kamu sejak awal kita pertemu. Abang gak rela disakiti Dylan lagi." "Bukan begini caranya, Bang!"teriak Alena lalu membalut rapat tubuhnya dengan selimut. Ia bangkit lalu mengambil pakaian di atas kasur. Ia berlari menuju kamar mandi. Rendi mengejar langkah kaki Alena. Pria ini berdiri di depan pintu kamar mandi. Ia tidak akan menyesali apa pun ya

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KAMU MILIK ABANG

    Sedang asyik menikmati pemandangan alam tiba- tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya dan deru nafas hangat mendekati daun telinga Alena."Kamu suka?"tanya Rendi berbisik.Seperti terkena hipnotis, Alena mengangguk dan mengukirkan lengkung senyuman di kedua pipi. Namun, tak lama ia berjengit kaget setelah menyadari sesuatu.Saat itulah, Alena kembali tersadar akan kenyataan. Ia buru-buru melepaskan diri dari Rendi. Ia mendorong pria tersebut agar menjauh."Kenapa Abang bawa aku ke sini?"tanya Alena terdengar geram. Gigi-giginya terdengar gemerutuk. Ia begitu benci dengan situasi seperti saat ini. Ia semakin ngeri berhadapan dengan Rendi."Aku ingin menyelamatkan kamu dari Dylan. Dia tak pantas untukmu. Pria plin-plan seperti dia, akan selalu membuatmu sakit hati. Apalagi dengan keadaan kamu yang sekarang. Abang khawatir itu jadi alasan dia untuk mendua atau bahkan meninggalkan kamu,"ungkap Rendi dengan tatapan sendu ke arah Alena."Bang, ingat! Aku sudah tunangan dengan Tuan Dy

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERILAKU GANJIL RENDI

    "Mbok Darmi?" Terdengar suara Alena yang terbata-bata dari dalam kamar. "Tolong buka pintu, Non!" Akhirnya terdengar suara langkah kaki menuju pintu. Pada saat pintu terbuka, tampak wajah sembab Alena yang sehabis menangis. Jejak basah masih menggenang pada pelupuk mata dan pipi. Alena menyeka jejak itu dengan ujung lengan baju. "Non, apa yang terjadi?"tanya Mbok Darmi dengan wajah cemas. "Gak ada apa, Mbok. Tolong bikinkan aku jus jeruk,"ucap Alena terdengar terbata-bata. Hatinya terlampau sakit dan itu membuat suaranya serak. "Mbok akan bikinkan. Tapi, kalo ada sesuatu gak mengenakkan, Non bisa cerita ke Mbok. Jangan dipendam sendiri!" "Iya, Mbok. Makasih, ya,"balas Alena yang beranjak menuju jendela. Ia membuka kacanya lalu menikmati pemandangan di hadapannya. Ia ingin menggalau ingatan tentang kejadian barusan. "Mbok, tinggal ke dapur dulu." Ucapan Mbok Darmi tanpa balasan dari Alena. Wanita tua ini beranjak keluar kamar lalu menutup pintu. Alena menatap hamparan la

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    MASIH ADA TEROR

    "Oke. Aku tunggu di sana." Terdengar suara langkah kaki menjauh. Alena menutup program dalam layar laptopnya lalu berjalan menuju toilet. Ia membasuh muka beberapa saat. Setelah itu menyeka wajah sambil menarik napas dalam-dalam. Ia embuskan napas kembali dengan perasaan sedikit lega.Kini langkah kaki wanita berambut lebat tersebut mengarah menghampiri Dylan. Ia harus bisa berbicara secara mendetail dengan calon suaminya. Saat dirinya sampai, tampak Dylan sedang mengobrol dengan Rendi. Begitu wanita ini mendekat, kedua pria buru-buru mengakhiri pembicaraan."Aku harus pergi menemui Mama. Kalian jaga rumah baik-baik,"ucap Rendi seraya berdiri. Ia menepuk bahu Dylan lalu berjalan menghampiri Alena. Ia pun berbicara lirih kepada adik angkatnya itu. "Ada apa-apa, buruan kasih kabar!""Baik, Bang,"balas Alena pelan sambil mengangguk. Rendi berlalu menuju anak tangga dan Alena melihat kepergiannya sampai menghilang dari pandangan. Dylan yang tidak sabaran lalu bangkit dan berjalan mendek

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KENYATAAN PAHIT

    Analis ini menautkan kedua alis setelah membaca isi kertas tersebut. la menatap Dylan, seolah-olah bertanya maksud dari kertas ini."Gue nggak tau siapa yang kirim kertas itu, tapi gue rasa ada yang janggal,"jelas Dylan berhati-hati."Janggal gimana? Emang yang dia maksud anaknya siapa?"tanya Rendi seraya menatap tajam ke arah Dylan."Alena ... maybe.""Dia sedang berjalan kemari,"ucap Rendi memperingatkan Dylan. Saat menoleh ke arah dalam, ia melihat kehadiran wanita itu. "Pergi saja ke laboratorium! Aku sempat minta tes kesuburan terhadap Abimana.""Oke. Lebih baik aku ke sana dulu sebelum menemui Abimana,"balas Dylan. Ucapan Dylan berakhir tepat pada saat langkah kaki Alena sampai di dekat mereka. Ia membawa cemilan untuk menemaninya menonton drama Korea. Sebungkus besar kacang telur dan sebotol jus mangga berada dalam genggamannya. "Ada yang mau temani aku nonton tivi?"tanya Alena dengan wajah memelas.Rendi seketika menyenggol perut Dylan. "Biar Abang saja yang temani kamu. Dyl

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    SURAT KALENG

    "Nah, itu! Bisa jadi merekalah yang jadi pelaku. Bang Anton tahu kamu merekam mereka dan ingin barang bukti lenyap,"jelas Dylan.Hal itu langsung diberi anggukan kepala oleh Rendi. Analisis ini berkata,"Dugaan kita sama.""Pada saat merekam itu, aku mikirnya aneh dan menarik. Secara selama ini, mereka gak saling kenal. Aku tiap hari ada di rumah sakit dan tidak pernah liat interaksi di antara mereka. Padahal Bang Anton ada beberapa kali datang untuk antar Umaya temui aku.""Bisa jadi mereka berinteraksi setelah dapat job khusus dari Abimana,"sahut Dylan sambil memandang ke arah Rendi."It's exactly!"seru Rendi dengan wajah puas karena ada yang menyamai dugaannya."Aku sudah kasih tahu ahlinya. Bentar lagi dia datang,"ujar Dylan sambil menatap layar ponsel. Pria ini berharap ada yang segera menghubunginya.Ada suara ketukan lalu pintu pun terbuka. Seraut wajah yang ditunggu-tunggu muncul. Ia pun bertanya,"Di mana kita akan meet and great?""Hi, ayo.masuk!"pinta Dylan kepada Bara. Perw

DMCA.com Protection Status