Share

RASA BENCI DAN RINDU

Akhirnya Adista bisa beranjak menuju lift untuk menemui putra tercinta. Baru saja, Dokter Pamela telepon, jika telah berada di kamar bersama Rendi untuk menemani Gilbert. Mereka adalah orang yang selalu ada untuk dirinya dan juga Gilbert.

Mereka sengaja dikirim Tuhan untuk menemaninya menjalani ujian hidup beberapa tahun terakhir ini. Pada saat Adista baru akan masuk lift, tiba-tiba dari arah lobby datang dua dokter yang menangani pasien barusan dengan ekspresi panik.

"Ada situasi gawat, Dokter?"tanya Adista kepada salah satu dokter. Pria berjas putih ini pun berhenti seketika.

"Pasien tadi harus segera menjalankan proses bedah. Janin telah meninggal dalam rahim dan calon ibu bisa terancam keselamatannya,"jelas dokter tersebut.

"Keluarga pasien sudah datang?"tanya Adista yang ikut panik.

"Belum. Tapi, pasien sudah setuju untuk menjalani operasi bedah. Saya tinggal dulu, Dokter Alena."

"Silakan,"balas Adista dengan perasaan semakin jengkel terhadap Dylan. Wanita muda ini tidak habis pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status