Share

RASA YANG SAMA

last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-15 12:15:47
Di saat bersamaan, Dylan tengah mandi, untuk bersiap pergi kerja ke hotel. Kebetulan ada perjamuan makan pagi yang harus dia tangani. Semalam dirinya sengaja tidak pulang demi menemani Adista yang sedang sakit.

Ternyata, mereka kembali disatukan dalam situasi yang intim karena insiden varises di kaki Adista. Dylan tersenyum bahagia mengingat wanita yang telah enam tahun dirindukan menyebut namanya di sela-sela aktivitas intim mereka semalam.

"Kamu tetap Adistaku yang dulu," ucap Dylan lirih lalu tersenyum sambil menatap cermin.

Super chef tampan ini segera memakai pakaian semi formal dan bersiap untuk pergi bekerja dengan debar jantung karena bahagia.

Dylan yang belum menikah sampai hari ini karena sengaja menunggu kehadiran Adista. Kini, dengan hati mantap untuk secepatnya meresmikan hubungan mereka.

Suasana hati Dylan yang sedang berbunga-bunga tentu saja berbanding terbalik dengan Adista yang memendam rasa jengkel.

Ceklek!

Adista langsung menoleh ke arah pintu yang dibuka. Mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KETEMU ISTRI DYLAN

    "Gimana ini? Mana bisa keluar dalam keadaan seperti ini?"tanya Dylan dengan senyum penuh arti.Adista yang berada satu meter di samping Dylan dengan malu-malu melirik ke arah jari telunjuk si pria. Wanita ini pun tertawa lirih melihat Dylan yang akhirnya berdiri dan terpaksa mengeluarkan kemeja untuk menutupi ketegangan di bagian tengah."Kalo sudah begini, siapa yang jahat?"tanya Dylan sambil merapikan bagian bawah kemeja agar bisa menutup dengan sempurna. Namun, sepertinya sia-sia saja. Milik Dylan yang berukuran lebih dari rata-rata orang Indonesia, masih saja tampak menyembul pada permukaan kemeja."Sebentar, Sayang. Biar bisa lemas dulu," ucap Dylan sambil meringis."Tuan Dylan, saya harus segera pulang. Anak saya menunggu,"tegas Adista kembali ke setelan awal.Dylan yang melihat penampilan Adista dengan tubuh dibebat selimut semakin tidak bisa menahan diri. Pria ini hendak memeluknya, tetapi Adista dengan sigap Adista menghindar. Dia gegas berlari ke kamar mandi lalu mengunci pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    DYLAN DATANG, ADISTA RESAH

    "Gak enak saja, Ma. Habis dipake tidur semalaman, masa dibiarin,"balas Adista sambil menggigit roti bekal dirinya semalam. Setelah itu dia ambil sebotol air mineral dari dalam tas dan Paracetamol. Dokter berkepang ini langsung meminum obat.Mbok Darmi datang dengan membawa baskom berisi air es. Dokter Pamela segera memintanya untuk meletakkan di bawah Adista."Maaf, ya, Mbok,"ucap Adista saat wanita tua ini menaruh baskom."Ya, Non," balas Mbok Darmi."Mbok, tolong ini dibawa ke belakang sekalian dicuci, ya!"pinta Dokter Pamela saat Mbok Darmi akan beranjak pergi."Gak usah, Mbok! Aku mau cuci sendiri. Itu ada pakaian dalam. Cukup taruh di dekat mesin cuci," cegah Adista segera."Kamu masih ngerendem kaki juga. Bisa, kan, pakaian dalam disisihkan sama Mbok Darmi,"sela Dokter Pamela."Enggak, Mom. Selama ini aku udah biasa cuci baju sendiri," sahut Adista yang bersikeras akan kemauannya. Dokter Pamela hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi perilaku putrinya."Baik, Non. Mbok taruh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    BERBINCANG EMPAT MATA

    "Gimana bilang sudah tidur? Tuan Dylan tadi liat kamu sedang di balkon. Ayo, Sayang! Temui sebentar dan tanyakan sejelas-jelasnya ke dia. Biar gak ada salah paham. Tuan Dylan kayaknya bukan pria brengsek. Mommy lihat ketulusan dari wajah dan perilaku dia.""Dia pria beristri, Mom. Adista gak mau didekati oleh pria yang sudah berkeluarga. Apalagi bininya, baru saja melahirkan.""Itu bisa kamu tanyakan langsung ke dia, Sayang. Cobalah berdiskusi dengannya! Selama ini kamu hanya berspekulasi sendiri. Coba dengarkan penjelasan dari dia!"Terdengar suara langkah kaki berjangka panjang dan Adista curiga itu adalah Dylan. Namun, Adista setelah itu mendengar dua langkah kaki beranjak pergi menuruni anak tangga. Wanita ini jadi penasaran lalu berjalan ke arah balkon dan mobil Dylan masih ada di halaman depan. Terus siapa tadi? Tanya Adista dalam hati.Adista yang penasaran buru-buru keluar kamar. Dia menuruni anak tangga dengan hati-hati. Wanita cantik ini langsung menuju ruang tamu dan dari p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    BERSAMA KEMBALI

    "Kalo mereka curiga, memangnya kenapa? Bagus, dong! Tinggal kita kasih undangan pernikahan kita,"jawab Dylan dengan santai."Apa-apaan, sih? Sikap Tuan yang semaunya gini membuat aku gak nyaman. Bikin bete!"Dylan pun langsung kaget begitu mendengar ucapan Adista. Wanita ini sekarang bisa bersikap kasar. Padahal dulu adalah seorang gadis yang lembut dan tidak berani menatap dirinya. "Alena, kamu sekarang bisa berubah gini. Kenapa? Karena perbuatan aku, membuatmu jadi gini? Tolong maafkan aku! Kasih kesempatan padaku untuk menembus semua kesalahan."Adista yang selalu sebal di dekat Dylan dan penasaran pada saat mereka berjauhan, hanya bisa diam mendengar ucapan si pria. Perasaan Adista tidak karu-karuan. Wanita ini sedang bingung mengatur hati yang mampu berubah-ubah. Ada benci sekaligus rindu jika tidak bertemu."Tolong, jauhi saya, Tuan! Saya pengen hidup nyaman dan tenang," ucap Adista lirih sambil meneteskan air mata. Dylan mengambil tisu dan berniat akan mengusap, tetapi ditepis

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    ALENA DAN DYLAN LOLOS

    "Aku tahu, suamiku ada dalam kamar ini." Terdengar suara Diana di depan pintu kamar. Suara ketukan pintu membuat suasana semakin berisik. Suara hentakan sepatu berirama cepat menaiki anak tangga. Langkah kaki mendekat ke arah depan kamar."Rendi, gimana ceritanya? Kenapa dia sampe bisa masuk sini?" Suara Dokter Pamela sedang memarahi anak angkatnya."Saya gak tahu, Nyonya. Saya sudah antar dia pulang depan indekos," balas Rendi terdengar gugup."Nyonya perlu tahu, saya adalah istri dari Tuan Dylan,"tegas Diana yang hendak mengetuk pintu, tetapi dengan cekatan telah dicekal oleh Rendi."Saya gak mau tahu dan gak peduli, siapa pun Anda. Saya harap segera keluar dari rumah ini!"usir Dokter Pamela sambil menunjuk ke arah tangga."Nyonya, saya hanya mau pulang dengan Tuan Dylan."Dokter Pamela yang mendengar omongan melantur Diana segera menoleh ke arah Rendi. Dagu wanita ini terangkat ke anak tangga dengan ekspresi marah. Tanpa disangka-sangka, perintah Dokter Pamela kepada Rendi membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    SEMAKIN ROMANTIS

    "Ya, Mom. Ada apa?" Terdengar suara Adista di ujung telepon."Kamu lagi dalam kamar, kan?"tanya Dokter Pamela sambil menempelkan telinga pada daun pintu."Alena sedang ada di luar. Gilbert nyariin aku?""Ada di luar? Kapan kamu pergi? Gilbert lagi tidur pulas. Tenang!" Dokter Pamela tercengang mendengar ucapan Adista. Wanita berusia senja ini sempat mendengar suara dering ponsel Adista dalam kamar, saat Diana sedang berulah tadi."Aku keluar saat wanita itu ngamuk-ngamuk di halaman tadi.""Kamu ikut dalam mobil Tuan Dylan?"tanya Dokter Pamela semakin tercengang."Iya, Mom. Daripada ketemu wanita itu, jadi tambah pusing dan ribet. Aku pengen istirahat, jadi gak bisa."Dokter Pamela merasa bahagia. Akhirnya, hati putri tercinta luluh juga. Wanita ini dengan tersenyum menutup pembicaraan. "Ya, sudah. Bahagiakan hati kamu, Sayang! Salam buat Tuan Dylan. Hati-hati di jalan.""Oke, Mom."Hubungan telepon antara ibu dan anak ini pun berakhir. Hati Dokter Pamela seketika plong. Wanita ini lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    DUA WANITA DALAM SATU KEPUTUSAN

    "Ya, benar. Di samping pembicaraan tentang kongsi dagang, kami berencana mempererat hubungan kekeluargaan. Kamu menikah dengan Paramitha. Cantik, cerdas, dari keluarga baik-baik dan juga pintar berbisnis.""Dylan sudah punya calon istri. Stop memikirkan jodoh aku! Silakan berbisnis Tanpa harus memaksa Dylan menikah demi bisnis. Dylan bukan barang!""Kamu tega sama Ma-Mama." Terdengar barang jatuh."Ma! Mama!" Panggilan Dylan sudah tidak direspon. Dari seberang telepon terdengar suara orang panik dan hubungan komunikasi pun diakhiri sepihak. Dylan jadi cemas karena memikirkan kesehatan mamanya. "Nyonya Kusumasari?"tanya Adista seketika dan Dylan pun langsung mengangguk. Secara tidak langsung, dokter cantik ini telah mengakui tentang jati diri yang ditutupi selama ini."Kita harus segera ke rumah sakit,"ucap Dylan yang langsung menarik tangan Adista ke tempat parkir mobil."Kita ke Singapura?"tanya Adista kaget. Mereka tanpa persiapan apa pun karena memang niat hang out. Ini benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KEMBALI PULANG

    Pria ini bisa segera mengenali Adista dengan topi pantainya duduk bengong di ruang tunggu. Dylan tersenyum memikirkan sikap konyol mereka. Datang dari pantai Indonesia langsung menuju rumah sakit Singapura tanpa membawa pakaian ganti sepotong pun."Kita beli pakaian ganti,"ucap Dylan pelan dengan memandang mesra kekasihnya. Adista tersenyum manis lalu berucap,"Mungkin hanya kita ke rumah sakit dengan baju pantai."Adista berucap tanpa beban membuat Dylan sedikit ragu-ragu utarakan maksudnya. Namun, hal tersebut harus segera dibicarakan bersama. Pria ini mengajak Adista menuju Far East Plaza yang berjarak sekitar 15 menit dari rumah sakit. Dylan sengaja pakai mobil milik papanya untuk mengajak Adista berkeliling kota sekalian berdiskusi tentang keinginannya. Hingga saat itu tiba ...."Poligami?"tanya Adista dengan kedua mata membulat sempurna. Wanita ini sungguh tidak menyangka, jika Dylan bisa setega itu pada dirinya."Bukan poligami, Sayang. Hanya sampe dia pulih saja. Dia lagi depre

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18

Bab terbaru

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERSAHABATAN MEMBAWA BAHAGIA

    "Rendi, kamu ditangkap!" seru Bara. Rendi mencoba melawan, tetapi Dylan cepat mengatasi situasi tersebut. Rendi dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Bara dan Dylan lega karena berhasil menangkap pelaku. Dokter Pamela dan Alena telah mendengar kabar penangkapan Rendi. Namun, mereka masih cemas tentang motif Rendi dan dampaknya pada keluarga serta reputasi klinik. Beberapa hari kemudian Pengadilan dimulai. Pengacara Umaya berhasil membuktikan bahwa tindakan Umaya kepada Anton adalah murni kecelakaan. Ada rekaman CCTV soal hal itu. Hakim memutuskan bahwa Umaya dibebaskan dari segala tuduhan. Namun ada kewajiban wajib rapor dan tidak boleh keluar kota sementara waktu sampai kasus Anton dan Gopar selesai diusut. Hati Umaya, Alena dan Dokter Pamela belum bisa lega 100% karena harus menunggu keputusan negosiasi interpol dengan pihak kepolisian Singapura soal kasus Alan. Mereka masih harus menunggu kepastian. Pada suatu hari Dokter Pamela menerima panggilan misterius dari seseor

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PENGEJARAN

    "Dia sedang ambil cuti dua hari untuk riset. Ada apa?"tanya balik Dokter Pamela dengan raut wajah heran. "Sedari pagi hapenya gak aktif. Padahal bilang akan bawain obat buat aku." "Obat apa lagi? Bukankah kamu sudah gak perlu obat lagi?" "Bukan, Mom. Ini obat herbal sekaligus buat terapi." Tak berapa lama terdengar langkah kaki mendekat ke arah mereka. Kedua wanita tersebut menoleh ke belakang. Tampak Dylan dan Bara tersenyum ke arah mereka. "Selamat siang,"sapa kedua pria bersamaan. "Selamat siang,"balas dua wanita. Mereka berdiri berhadapan lalu saling menjabat tangan. Dokter Pamela mengajak kedua pria untuk duduk di ruang keluarga. Setelah mereka duduk di tempat masing-masing, barulah Alena bertanya,"Ada apa, nih, kalian barengan kemari?" Dylan segera menjawab,"Yang punya kepentingan si Bara, tuh." Pria yang dimaksud pun tersenyum ke arah kedua wanita. Ia berkata,"Maaf, gak kasih kabar dahulu. Saya dapat kabar mendadak dari kantor." Dokter Pamela dan Alena segera mengara

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    OTAK UTAMA

    "Apakah kamu masih mau bersahabat dengan seorang pembunuh?" Alena terkejut dan mundur selangkah. "Apaan, sih, kamu! Apa yang terjadi padamu, Uma?"tanya Alena dengan kedua mata berkaca-kaca. Kini hatinya semakin tidak enak. Ada peristiwa dahsyat yang baru dialami oleh sahabatnya itu. Namun, kata pembunuh yang diucapkan oleh Umaya membuat pikiran Alena sempat oleng. Ia lalu bertanya dengan tubuh gemetar. "Apa maksudmu? Siapa yang kamu bunuh?" Umaya menunduk, air matanya jatuh. "Aku... aku membunuh Bang Anton." Alena terkejut. "Bang Anton? Bagaimana bisa? Kau selalu sangat perhatian padanya." Umaya mengisahkan peristiwa tragis tersebut. "Aku marah karena Bang Anton telah menjebak Alan. Adikku itu sekarang terancam hukuman mati di Singapura. Ia tertangkap tangan sedang membawa paket sabu-sabu seberat 500 gram. Bang Anton sengaja menyelipkan paket sabu-sabu pada makanan kemasan kaleng." "Alan ke Singapura dalam rangka apa?"tanya Alena penasaran. "Ia disuruh Bang Anton untuk mengirim

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    DETIK-DETIK PENGAKUAN UMAYA

    Di tempat lain, Umaya menatap foto Alena dengan perasaan menyesal. "Alena, maafkan aku. Besok aku jelaskan semua." "Semoga Alena gak kaget melihat keadaan kamu,"sahut Bara yang langsung ditanggapi linangan air mata oleh Umaya. "Saya gak pernah menyangka nasib persahabatan kami harus terpisah,"balas Umaya seraya menyeka sisa air mata. Bara tersenyum lalu berdiri dan menepuk pundak Umaya. Perwira polisi ini berkata,"Kamu telah berjasa terhadap kepolisian. Pasti ada keringanan hukuman. Nanti saya akan sewakan pengacara terbaik." "Terima kasih, Tuan Bara,"balas Umaya yang langsung dikawal seorang polwan masuk ke bagian belakang. *** Pukul 7 pagi Alena telah tiba di kantor polisi dengan diantar oleh Dylan. Dari semalam dokter muda ini tidak nyenyak tidur karena memikirkan kondisi yang terjadi dengan Umaya. "Tuan Bara sama sekali gak kasih bocoran?"tanya Alena kepada Dylan sambil mereka berjalan menuju ruang pemeriksaan. "Bara enggak mau kasih tahu. Katanya biar Umaya ngomong langs

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERTEMUAN DENGAN UMAYA

    "Kita tinggal ambil rekaman CCTV saat kejadian. Begitu tertangkap langsung bikin laporan,"ucap Rendi yang langsung diacungi jempol oleh Dylan. "Kita akan tahu, modus Pak Gopar merusak kepercayaan Dokter Pamela,"balas Dylan. Dorr! Terdengar tembakan dari arah pintu gerbang. Rendi segera memberi peringatan kepada kedua wanita. "Ma, Alena, tutup semua pintu dan jendela! Kalian bisa jadi incaran penjahat!" Kedua pria membantu menutup jendela dan pintu bagian depan lalu berlari ke halaman. "Ada apa ini?"tanya Dokter Pamela yang muncul dari ruang tengah. Alena berlari menyusul mommynya. Alena juga bingung dengan situasi yang menegangkan tersebut. "Mom, penjahat apa?" "Kita tutup semua jendela dan pintu. Kamu bagian belakang, Mommy cek depan,"ucap Dokter Pamela kepada Alena. Kedua wanita bergerak cepat. Mereka menutup semua pintu dan jendela. Benar yang diucapkan oleh Rendi, begitu terdengar langkah kejar-kejaran lalu suara pintu didobrak dari luar. Brakk! Pyaarr! Beruntung jendela

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    MUSUH DALAM SELIMUT

    "Tentu saja benar. Aku sengaja bikin menu favorit Mommy,"balas Alena. "Wah, kebetulan. Hari ini Tuan Dylan akan datang untuk memberikan resep menu khusus untuk kamu. Bisa jadi sambil praktek cara bikinnya." Pernyataan Dokter Pamela barusan, membuat hati Rendi memanas. Bagaimanapun hatinya berharap bisa segera menikah dengan Alena. Sementara waktu, ia diminta Dokter Pamela untuk mengabaikan keinginan itu sampai emosi Alena stabil. Rendi gegas pergi ke luar rumah untuk menghindari hatinya bertambah panas. Hal itu bisa merusak rencana mama angkatnya untuk memberi rasa tenang kepada Alena. Sekitar sepuluh menit kemudian, datang sebuah mobil yang dikemudikan oleh Dylan. "Apa kabar, Bang?"sapa Dylan begitu keluar dari mobil. Tampak pria ini menenteng sebuah kantong plastik besar. "Baik. Kelihatannya bisnis lo semakin maju,"sahut Rendi sambil menghampiri Dylan. "Masih merintis kedai menu khusus,"balas Dylan sambil menjabat tangan Rendi. "Ini juga mau praktek buat menu khusus Alena. Aban

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    SEBUAH SOLUSI

    "Iya. Mama paham. Alena cinta Dylan dan kamu dianggap sebagai Abang." "Buat apa mencintai pria yang sering menyakiti hati? Aku baru kali ini bikin luka hati Alena, itu pun terpaksa kulakukan. Aku ingin Alena hanya untukku dan rasa cinta bisa ditumbuhkan pelan-pelan." Dokter Pamela sudah tidak bisa menanggapi omongan Rendi. Dia akan pasrahkan keputusan akhir kepada Alena. Padahal saat ini kondisi psikis Alena belum stabil. Pemilik klinik kesehatan ini harus pandai-pandai mengatur strategi agar sama-sama nyaman. "Kali ini Mama mohon belas kasihan dari kamu. Tunggu keadaan Alena sampai sehat dulu. Tolong jangan ganggu dengan situasi yang bisa memicu kepanikan dia. Bisa, kan?" Permintaan dari Dokter Pamela ini layaknya buah simalakama bagi Rendi. Di satu sisi, ia ingin segera menikah dengan Alena dan di sisi yang lain, dia terpaksa menuruti kemauan wanita yang telah banyak berjasa dalam hidupnya itu. Tiada lagi yang bisa Rendi lakukan, selain .... "Baik, Ma! Aku akan tunggu sampe Alen

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    RENDI PASRAH

    Setelah itu, Dokter itu menutup pintu lalu buru-buru ke ruang kemudi. Mereka harus segera menemui psikiater langganan Alena. Sejak kasus penculikan dan pelecehan di gudang milik Pak Gunadi, Alena menjadi pelanggan setia psikiater. Hal ini sudah berhasil disembuhkan, akan tetapi kambuh kembali karena guncangan yang dialaminya kembali. Anxiety disorder yang dialami oleh Alena, sudah lama sembuh. Namun gangguan tersebut sekarang mulai terlihat gejalanya kembali. Wanita cantik ini tampak gelisah, sekujur tubuh gemetar dengan keringat membasahi raut wajah dan leher. Dalam waktu 30 menit, mereka pun telah sampai tujuan. Alena yang masih dilanda kecemasan duduk meringkuk dengan tubuh menggigil. Dokter Pamela langsung memeluknya. Wanita ini berkata,"Tenang, Sayang! Mama ada sama kamu." Beberapa saat, Dokter Pamela perlu memberi waktu pada Alena agar bisa stabil emosinya. Setelah Alena sedikit tenang, akhirnya mereka keluar mobil dan langsung menuju ruang pemeriksaan. Psikiater melakukan pe

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KEPANIKAN ALENA

    "Syok! Bangun dari tidur tanpa pakaian ditutup selimut." "Oke. Kita lapor polisi. Bisa-bisanya, tadi di kafe, dia gak bilang apa-apa ke Mommy." Baru juga mulut Dokter Pamela berhenti berucap, terdengar nada dering ponsel. Wanita ini mengambilnya dari dalam tas. Ia menatap layar ponsel lalu menoleh ke arah Alena. "Rendi,"ucapnya hampir seperti orang berbisik. "Apa pun ucapan dia, Mommy gak boleh pergi!"pinta Alena segera. Dokter Pamela pun mengangguk lalu menerima panggilan masuk. $Iya, Ren. Ada apa?"tanyanya kepada anak angkatnya itu. "Mama ada di mana? Aku mau bicara empat mata,"balas Rendi dari ujung telepon. "Mama lagi home care, nih,"jawab Dokter Pamela yang langsung diacungi jempol oleh Alena. "Kapan selesai, Ma?" "Bisa sejam atau lebih. Setelah perawatan biasanya ada sesi diskusi. Ada apa, sih? Macam emergency saja,"sahut Dokter Pamela berniat memancing omongan lawan bicaranya. "Bisa dibilang gitu. Hari ini aku harus bisa bicara dengan Mama." "Ngomong saja sekarang. S

DMCA.com Protection Status