Share

97. Gavin Main ke Rumah Papah

Gavin menatap kepergian mobilnya Gibran sampai tidak terlihat lagi. Dia menghela napasnya. Tekadnya bulat untuk menemui sang ayah.

"Vin!"

Gavin yang sedang mengenakan helm menoleh. Eza dengan kedua temannya mendekat.

"Kita tanding futsal hari ini," ujar Eza mengingatkan.

"Sorry, Za, hari ini gue gak bisa ikut tanding," ucap Gavin serius.

"Ck!" Eza berdecak, "kalo lu gak ikutan bisa kalah kitanya."

"Kan lu bisa ngajak si Leon," sahut Gavin sambil menaiki motornya.

"Apah? Gue nggak salah denger?" sindir Eza dengan menaruh tangannya di telinga, "bukannya lu yang nyuruh kita buat ngejauhin anak itu?"

Gavin terdiam karena apa yang dikatakan Eza adalah benar. Setelah pengakuan Leon saat mabuk, Gavin langsung memecat anak itu dari gengnya. Bahkan Gavin menyebarkan rekaman pengakuan Leon ke teman-teman kelasnya.

Hal itu ia lakukan untuk memberi sanksi sosial pada pemuda itu. Terbukti teman-teman sekelasnya jadi antipati pada Leon. Mereka tidak mau bergaul dengan anak itu karena takut dijahati
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status