Share

91. Tekad Gavin

"Udah? Abang ke sini cuma mau nyampein itu doang?"

Pertanyaan dari Gavin membuat Gibran dan Abrina menoleh. Si gadis otomatis melepas pegangan tangannya pada Gibran begitu melihat raut cemburu pada wajah Gavin.

"Kenapa memang?" Seperti biasa Gibran membalas pertanyaan Gavin dengan tenang.

"Gak, gue cuma mau ngajak Abrina balik."

"Balik? Balik ke mana?" tanya Gibran dan Abrina sama-sama heran.

Gavin cukup terpana melihat kekompakan kakak dan gebetannya. "Ke rumah elu lah emang mau ke mana lagi? Kan gak mungkin gue anter ke apartemen Bang Gibran," balasnya sambil melirik sengit ke arah sang kakak.

Gibran sendiri hanya bisa tersenyum tipis melihat sang adik tampak sewot.

"Vin, aku gak salah denger kan?" tanya Abrina serius. "Waktu pulang aku masih dua jam lebih lho," lanjutnya sambil menunjuk jam di dinding yang ternyata baru pukul lima sore kurang sepuluh menit.

"Lu gak salah dengar kok. Udeh cepet gue anterin." Gavin menyuruh sambil mengulurkan tangannya pada Abrina yang masih santai d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status