Share

Bab 21

Pak Tomo pun kulihat beranjak dan meninggalkan Mbak Rahma juga. Setelah itu, aku gegas mengguyur tubuhku dengan air hangat yang sudah disiapkan Ibu. Sedikit lebih segar. Tak lama-lama juga aku mandinya karena sudah siang. Setelahnya, lekas masuk kembali ke kamar dan melihat Mbak Rahma yang tengah duduk di atas tempat tidurku dan matanya mengedar mencari-cari sesuatu.

Aku pura-pura tak acuh. Hanya ingin tahu apa yang ingin dia katakan.

“Wah cantiknya adik Mbak. Pasti tidurnya nyenyak ya karena minum susu semalam? Sayangnya cuma satu itu. Kalau ada dua, pengen juga lah Mbak minum biar bisa istirahat nyenyak kayak kamu.” Dia tersenyum dan wajahnya tampak tak menunjukkan apa-apa.

“Oh, memang susu yang Mbak buat itu bisa buat tidur nyenyak, ya?” Aku melirik ke arahnya. Hanya ingin melihat ekspresinya.

“Katanya, iya. Buktinya kan iya. Kamu juga sampai bangun sesiang ini. Gak biasanya.” Dia bicara dengan ringan. Aku yang sudah duduk di kursi yang sudah disiapkan MUA menoleh.

“Kok katanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status