Share

Bab 20

“Bapak masih mau ngobrol sama Nak Alex! Kamu itu gak sopan ngusir tamu!” celotehnya sambil kemudian mempersilakan Alex untuk duduk kembali.

Aku diam saja. Percuma berdebat dengan Bapak. Lalu masuk ke dalam sambil membawa kue untuk Alika. Bagaimana caraku agar Alex tidak mempengaruhi Bapak? Aku hanya takut, jika Alex berkata kalau dia menyukaiku dan ingin menjadikanku istrinya. Maka aku harus bersiap kembali berperang dengan Bapak yang keras kepala dan selalu membenci Mas Yasa.

Kusimpan kue itu di ruang tengah. Memang selama beberapa pekan ini mengenalnya, aku bisa melihat jika dia begitu menyayangi Alika.

Kuambil piring dan kusimpan beberapa potong kue itu ke atasnya lalu kubawa ke kamar Ibu. Siapa tahu nanti dia pas bangun merasa lapar. Dia tampak masih meringkuk. Kubetulkan selimutnya lalu kuusap punggung ringkihnya.

“Aku tidak takut apapun lagi selama doa dan restu ibu bersamaku! Bukannya surga yang mulia saja ada di telapak kakimu, Bu?” lirihku sambil menatapnya beberapa lama.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status