Share

149. Syukuran

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 13:05:15

Part 80

Usai melihat-lihat ruangan, acara dilanjutkan dengan syukuran, mengaji dengan anak-anak pilihan. Setelahnya dilanjutkan dengan makan bersama dengan anak-anak asuh Saga serta dengan para tetangga sekitar, makan pecel, gorengan serta makanan catering yang sudah dipesan oleh Pak Jerry sebelumnya.

Suasana rumah baru itu tampak begitu ramai. Namun ada saja tetangga yang julid dan tidak suka dengan keberhasilan Saga. Termasuk Geni yang gengsi untuk datang dan hanya melihatnya dari jauh dengan mendumel kesal.

"Baru jadi orang kaya aja, Mbak Damay dan keluarganya jadi sombongnya selangit! Huh, awas saja sepertinya aku harus beri mereka pelajaran agar gak bisa bersenang-senang di atas kesedihanku!" pungkas Geni dengan perasaan iri dan dengki.

Sementara itu, di dalam rumah, suasana syukuran berlangsung dengan penuh kegembiraan. Semua orang tampak menikmati makanan dan berbincang dengan akrab, saling berbagi cerita dan tawa. Anak-anak asuh Saga tamp
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   150. Ulah Geni

    Part 80BGeni tidak bisa menyembunyikan rasa ketakutan di wajahnya, tapi ia berusaha tetap tenang. "Aku... aku tidak bermaksud melukai siapapun. Aku hanya...""Ini adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir," kata Saga dengan nada tegas. "Kami akan melaporkan ini ke pihak berwajib. Kami berharap kamu bisa belajar dari tindakanmu--"Geni hanya bisa menunduk. Tiba-tiba ia berlutut. "Mas Saga, tolong maafkan aku. Tolong jangan laporkan aku ke polisi," sesalnya merasa malu dan menyesal atas tindakannya. Ibunda Geni langsung berlari tergopoh-gopoh menghampiri anaknya. Ia pun segera meminta maaf pada Saga dan pada yang lain. "Tolong maafkan anak saya Mas Saga. Tolong jangan hukum dia. Saya tau anak saya salah. Tapi saya mohon, Mas. Maafkan dia kali ini."Melihat ibunda Geni hampir menangis, Saga menghela napas, di sampingnya ada Damay yang berusaha menenangkan sang suami."Baiklah, aku tidak akan melaporkan ini ke polisi. Tapi tolong j

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   151. Warung Bu Siti

    Part 81 Saga menatap Damay yang tengah sibuk menatap buku agendanya. Lelaki itu tersenyum hangat. "Semua keinginanmu sudah terwujud semua, apa ada yang kamu inginkan lagi, Sayang?" Damay mendongak menatap sang suami. "Sudah cukup, Mas. Alhamdulillah, akhirnya semua tercapai, perasaanku lega sekarang." "Alhamdulillah. Kamu beneran gak ada keinginan lain? Mumpung dedek bayi masih lama lahirnya lho. Kalau dedek bayi udah lahir, kamu pasti bakalan lebih sibuk." "Eemmmmh ..." Damay masih berpikir tapi kemudian menggeleng pelan. "Sementara ini tidak ada lagi, Mas. Aku cukup senang menjalani hari-hariku sebagai ibu hamil yang ceria." "Baiklah kalau begitu, giliran kamu yang harus menuruti keinginanku!" "Oh, Mas ada keinginan yang masih belum terlaksana?" Saga mengangguk. "Aku ingin mengajakmu jalan-jalan sekaligus babymoon. Bagaimana kamu setuju?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   152. Aaaa ..... sakiiiittttt

    Part 81B Mega dan Bu Siti mengangguk. "Sekarang, mari kita pastikan semuanya aman. Kita juga perlu membersihkan dapur dan memeriksa area lainnya, Mega." "I-iya, Bu," sahut Mega. "Perlu aku bantu lagi, Bu?" tanya Lanang kembali. "Eh tidak usah, Mas. Padahal Mas kan lagi makan malah tertunda gara-gara ini." "Tidak masalah kok." "Sekali lagi, terima kasih ya, Mas Lanang." *** Sementara itu di tempat lain .... "Aaaa .... sakiiiiiiittt! Sakiiiittttt ....!!" teriak wanita itu sembari memukul-mukul kepalanya sendiri. Nyeri itu sudah tidak tertahankan lagi. Setelah kejadian waktu itu rasa pusing di kepalanya semakin menjadi-jadi. Padahal dari sebelum-sebelumnya ia juga merasakan pusing tapi tak terlalu dirasakan, ia dibiarkan begitu saja. Rasa pusing itu hilang timbul. Tapi kali ini ia tak bisa menahannya lagi. R

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   153. Babymoon

    Part 82 Damay tertawa mendengar gurauan Saga. "Kamu memang selalu bisa membuatku tersenyum, Mas," jawabnya sambil menatap matahari yang mulai tenggelam di cakrawala. Saga tersenyum kembali, mengeratkan genggaman tangannya. "Aku hanya berbicara yang sebenarnya. Kamu itu memang manis, cantik, baik, lemah lembut, sabar .... Kok bisa ya semuanya diborong sama kamu." Damay tersenyum lagi sambil menikmati keindahan alam dan kebersamaan mereka. Gelombang laut berdesir lembut di kaki mereka, sementara langit berubah menjadi semburat warna oranye dan pink yang indah. "Ayo, kita pulang! Jalan-jalannya besok lagi kalau kamu gak capek." Damay mengangguk. Mereka beriringan berjalan menuju villa yang tak jauh dari sana. Malam hari tiba .... Saat Damay tengah istirahat dan rebahan di tempat tidur, Saga dibantu dengan pengelola villa, menyiapkan kejutan untuk sang istri. Makan malam romantis de

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   154. Kabar Duka

    Part 82BPak Biru merasa iba melihat kondisinya. Wajah yang biasanya cantik dengan polesan make up kini tampak begitu pucat dan lebih kurus dari sejak terakhir ia melihatnya."Mas, maafkan aku, aku menyesal dulu menikah denganmu karena sebuah tujuan tertentu. Akuu .... aku ....." Ucapannya tersendat, Nova tak mampu menahan tangisannya. Bulir bening itu menitik dari sudut matanya."Sekali lagi maafkan aku, Mas, dulu aku sering memanfaatkanmu. Aku benar-benar menyesal ... andai waktu bisa diputar kembali, aku pasti akan memanfaatkan kesempatan itu untuk menjadi istri yang baik. Aku minta maaf .... aku minta maaf ...."Pak Biru memandang Nova dengan penuh empati, menyaksikan betapa menyesalnya wanita yang dulu pernah menjadi istrinya. Dia menghela napas, berusaha menenangkan suasana."Aku memaafkanmu, Nova. Semua orang pernah membuat kesalahan," kata Pak Biru lembut. "Yang penting adalah kita belajar dari kesalahan itu dan berusaha menjadi l

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   155. Hasil USG

    Part 83Di sebuah pemakaman, suasana haru menyelimuti suasana saat Nova diantar ke peristirahatan terakhirnya.Selina duduk terisak di sudut pemakaman. Mata merahnya memandang pusara yang baru tertutup tanah, dengan tatapan kosong, berusaha keras untuk menahan tangisnya.Di kejauhan, Pak Biru berdiri dengan raut wajah yang sulit dibaca, kenangan-kenangan tentang Nova berkelebat dalam pikirannya. Di sampingnya pula ada Saga dan Damay yang selalu bersama. Pak Biru memperhatikan Selina yang terisak, merasakan kepedihan yang mendalam. Dengan langkah pelan, Pak Biru menghampiri Selina, yang sedang menundukkan kepalanya dan meremas erat tissue di tangannya.“Selina,” panggil Pak Biru, suaranya lembut namun tegas.Selina mengangkat kepalanya, mata merah dan penuh air mata, ketika dia melihat Pak Biru mendekat. “Om Biru,” bisiknya parau, suaranya nyaris tak terdengar.“Om tahu ini sangat berat untukmu, tapi ikhlaskan tantemu ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   156. Kontraksi

    Part 83B* Sudah dari pagi, Mega sibuk membantu ibunya, membuat aneka gorengan dan membantu membuat bumbu masakan. Sesekali ia berdiri sembari mengelus pinggangnya yang makin hari makin gampang terasa pegal. Perut buncitnya pun kali ini terasa begitu kencang.Ia mengembuskan napas panjangnya seolah mengeluarkan rasa penatnya. Mendadak ia merasa sangat sedih mengingat takdir hidupnya. Hamil tanpa suami membuat hatinya terasa perih.Mega menggelengkan kepalanya, mencoba menepis rasa kesal dan sedih yang menggerogoti pikirannya.'Hidup kenapa terasa berat sekali. Bagaimana kalau anak ini lahir tanpa seorang ayah? Ah, kenapa aku harus memilih laki-laki yang salah. Kalau tau begini, dari awal aku gak bakal mau sama dia! Meski sudah berbulan-bulan berlalu, tapi dada ini rasanya masih sesak,' curhatnya dalam hati.Tanpa terasa bulir bening yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga."Astaghfirullah, Mbak! Mbak Meg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   157. Melahirkan

    Part 84Mega masih kesakitan memegangi perutnya. "Bu, sakiiiit Bu, rasanya gak kuat ... Sakiiit banget, Bu .....""Nak jangan bilang begitu, istighfar, Nak. Kamu pasti kuat, kamu pasti bisa melewati ini. Sabar sebentar lagi ya, kita akan ke rumah sakit. Ibu akan tutup warung dan nyiapin semuanya. Kamu tahan dulu ya, Nak."Mega hanya mengangguk pelan, ia masih menahan rasa sakit itu, keringat di dahinya mulai bercucuran.Sedangkan Bu Siti berlari panik ke depan, ia bilang ke para pembeli bahwa warung akan segera ditutup. Para tetangga hanya saling berbisik."Kayaknya si Mega mau lahiran tuh! Duh kasihan banget udah hamil besar masih disuruh masak terus," celetuk salah seorang tetangga."Ya ampun kasihan sih si Mega, cuma mau anterin juga naik apa? Masa pake motor?""Mobil siaga dimana?""Lagi dipake sama keluarganya Pak Dadang, di bawa ke rumah sakit."Mereka terus saling berbicara dan hanya bisa menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   230 POV SAGA (Kabar Bahagia)

    Setelah itu, aku duduk sebentar di bangku, perasaanku tetap hangat dari perhatian kamu. Kamu berdiri di depanku, matamu masih penuh dengan kasih sayang. Tanpa kata, kamu ambil botol air, lalu menyodorkannya padaku. "Minum dulu, jangan sampe dehidrasi," katamu sambil ngelirikku.Aku ambil botolnya, tapi mataku gak lepas dari kamu. Rasanya, setiap detik yang berlalu penuh makna. Kamu bukan cuma buat aku merasa nyaman, tapi kamu juga selalu bikin hari-hariku lebih berwarna."Kamu nggak pernah capek ngurusin aku, ya?" Aku bertanya, meskipun aku tahu jawabannya. Kamu cuma tersenyum lebar, senyuman yang paling aku sukai."Capek? Gak ada yang lebih menyenangkan selain ngurusin kamu. Kamu bikin aku bahagia, Mas," jawabmu, suara kamu serak, tapi tetap penuh rasa sayang."Terima kasih, Sayang, udah selalu ada," aku bisikin pelan.Kamu balas dengan tatapan lembut, senyum tipis. "Aku akan selalu ada, Mas. Ayo kita saling berjanji."

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   229. POV Saga (Manisnya Es Krim)

    POV SAGA Matahari sore mulai meredup, meninggalkan semburat jingga di langit. Angin sepoi-sepoi mengayun dedaunan di taman, sementara langkah kita beriringan di sepanjang jalur setapak. Aku menggenggam tanganmu erat, sesekali melirik wajahmu yang tampak begitu ceria. "Kamu mau es krim?" tanyaku tiba-tiba. Mata kamu berbinar. "Mau!" jawabmu semangat. Aku terkekeh, lalu menarikmu menuju kios es krim di sudut taman. "Kamu mau rasa apa?" Kamu berpikir sebentar sebelum menjawab, "Coklat dan vanila aja, biar manis dan lembut seperti aku, Mas." Aku tertawa kecil dan memesankan es krim pilihanmu, sementara aku sendiri memilih rasa stroberi. Setelah menerima es krim, aku menyodorkannya padamu. "Ini buat kesayangan aku." Kamu mengambilnya dengan senyuman lebar, lalu menjilat es krim itu dengan wajah puas. "Hmm, enak banget!" Aku menatapmu sambil tersenyum. "Tapi masih ada ya

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   228. END

    Malam itu, di rumah, Saga duduk di ruang keluarga bersama Damay. Rasa cemas tentang masa depan perusahaan masih menghantuinya. Damay duduk di sampingnya, memegang tangannya, berusaha memberikan kenyamanan. "Mas, kenapa?" "Tidak apa-apa, aku hanya berpikir bagaimana dengan nasib masa depan perusahaan, terlebih Ayah sudah menyerahkan semuanya padaku." "Jangan khawatir, Mas. Mas sudah melakukan yang terbaik," kata Damay lembut. Saga hanya menghela napas. Damay menatapnya dengan penuh pengertian. "Mas, kamu sudah berusaha, dan sekarang waktunya untuk bergerak maju. Ayah sudah membantu banyak, dan kamu akan mampu mengelola perusahaan itu dengan baik." Saga tersenyum tipis, berusaha menerima kenyataan yang ada. "Aku akan berusaha lebih keras lagi, Damay. Aku tidak ingin semua pengorbanan sia-sia." Keesokan harinya, Saga kembali ke kantor dengan semangat baru, siap menghadapi tantangan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   227. Akuisisi

    Setelah keputusan pengadilan yang menghukum Aidan, Saga dan Damay akhirnya bisa bernapas lega. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Saga harus menghadapi kenyataan baru yang lebih berat: perusahaannya, yang telah dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, berada di ambang kebangkrutan.Perusahaan yang dulu begitu megah kini mengalami kerugian besar akibat beberapa investasi yang gagal, manipulasi laporan dari dalam ditambah dengan pengaruh dari masalah yang menimpa Aidan. Saga tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak keputusan buruk yang terlanjur diambil, dan kini semuanya berujung pada masalah keuangan yang tak bisa dihindari.Saga duduk termenung di ruang kerjanya, mata terpaku pada layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Kerugian yang terus menggunung dan semakin parah membuat hatinya terasa berat. Segala usaha yang dilakukan untuk membalikkan keadaan seolah sia-sia. Kini, kebangkrutan di ambang pintu, dan ia tahu

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   226. Vonis Hukuman

    "Diana?" kata Saga dengan nada terkejut, mencoba menguasai emosinya.Diana berdiri di depannya, tanpa kata-kata lebih dulu. Wajahnya terlihat pucat, dan kedua tangannya gemetar saat ia meletakkan sebuah surat di atas meja Saga.“Aku tahu kamu pasti sudah tahu tentang Aidan,” kata Diana pelan, suara tergetar. “Tapi aku mohon, Saga, bebaskan dia. Aku sedang hamil anaknya. Aku tak ingin anak ini tumbuh tanpa seorang ayah.Saga terkejut, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya. Saga menatap Diana dengan tatapan kosong. Dia terdiam sejenak, seolah mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Diana. Wajahnya berubah, tidak bisa menyembunyikan perasaan marah dan kecewa.“Aidan sudah membuat segalanya berantakan, Diana,” kata Saga, suaranya tegas. “Dia tak hanya menyusahkan dirimu, tapi juga aku dan keluarga kami. Kenapa kamu tidak melihat apa yang dia lakukan?”Diana menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu, aku tahu dia telah m

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   225. Pulang

    "Kamu pikir kamu bisa mengancamku begitu saja dan aku akan diam? Tidak, Aidan. Kalau kau ingin menantangku, aku akan buat kamu menyesal.""Hahaha! Tapi ingatlah ini Saga, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah!" ucap Aidan setengah berteriak.Dengan wajah yang penuh amarah, Saga berbalik dan meninggalkan ruang interogasi.Di luar ruangan, Pak Tom menunggu, melihat bosnya dengan tatapan serius."Bagaimana, Mas Bos?" tanya Pak Tom, suara penuh kekhawatiran."Aku tak percaya dia melakukan ini. Tapi aku tak akan biarkan dia merusak apa yang sudah kumiliki."Pak Tom mengangguk. "Kami akan terus mengawasi perkembangannya, Bos."Dengan tatapan tajam, Saga melangkah keluar dari kantor polisi.*** Hari itu, Damay dan Saga akhirnya mendapatkan kabar baik. Setelah menunggu dengan penuh kecemasan, dokter akhirnya datang dengan senyum yang membawa harapan."Pak Saga, Bu Damay, kami sudah memeriksa kondisi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   224. Kau Gila!

    Saga berdiri di belakangnya, menatap Damay dengan penuh kasih. "Kita sudah melalui banyak hal, Sayang. Tapi kita kuat. Kita akan melindungi Rain, apapun yang terjadi."Damay menoleh, menatap suaminya dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Mas. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."Saga merangkulnya dari belakang, menguatkan Damay. "Aku selalu di sini, Sayang. Kita sudah melalui masa-masa sulit, tapi kita tidak akan pernah terpisah. Kita akan membangun masa depan yang lebih baik."Damay mengangguk, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut suaminya. Di tengah segala kekacauan yang mereka hadapi, mereka masih bisa menemukan kedamaian bersama, di sisi anak mereka yang tercinta.Dengan pelukan itu, Damay merasa aman. Meskipun dunia di luar sana penuh ancaman, di sini, dalam pelukan suaminya, semuanya terasa baik-baik saja.Tak berapa lama Baby Rain terbangun dan menangis dengan suara nyaring. Tanpa berpikir panjang, Da

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   223. Kembali

    Saga merebahkan tubuhnya di tempat tidur hotel seraya menghela napas panjang. Damay menatapnya merasa iba karena sang suami terlihat sangat kelelahan usai hari yang begitu kacau terlewati. “Mas capek banget ya?” “Iya, Sayang. Tapi tidak apa-apa, asalkan kamu dan Rain selamat, aku sudah lega.” Damay mendekat kea rah sang suami lalu memijat lengannya pelan. Saga terpaksa membuka mata. “Sayang, jangan seperti ini, kamu juga harus istirahat. Kamu kan sudah mengalami hal yang buruk.” “Tidak apa-apa, Mas, aku sudah jauh lebih baik setelah istirahat beberapa jam di sini.” Saga memiringkan tubuhnya menatap Damay. “Aku kangen anak kita, Mas.” “Hmm … aku paham perasaanmu. Kamu yang sabar ya, di sana juga Pak Tom sedang mengurus masalah. Dia juga butuh istirahat. Jadi mala mini kita istirahat dulu di sini ya! Besok baru bisa pulang.” Damay mengangguk. Mau tak mau ia menuruti

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   222. Terkepung

    Namun, hal itu tidak pernah menghalangi niatnya. Bagi Aidan, apapun bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aidan menjawab panggilan dari Diana."Halo, Mas Aidan... Kamu di mana?" suara Diana terdengar cemas, namun Aidan hanya mendengus kecil, tidak tertarik."Aku sibuk. Jangan ganggu aku lagi," jawabnya dingin."Tunggu, Mas Aidan! Hari ini kamu pulang kan? Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ini sangat penting!""Hmmm ...." sahutnya lalu menutup panggilan itu tanpa memberikan kesempatan bagi Diana untuk berbicara lebih banyak.Aidan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk menyeduh kopi, seraya menyalakan televisi. Karena penerbangannya masih 1 jam lagi.Ia duduk matanya terfokus pada layar televisi yang menampilkan berita terkini.Berita tersebut mengabarkan tentang penggerebekan besar-besaran di Bandara Juanda, di mana beberapa ana

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status