Share

135. Tertangkap

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-26 20:01:34

Part 73

"Pelakunya sudah ketemu? Si-siapa?"

"Saya akan bicara langsung sama Bos."

"Baiklah, aku tunggu di sini."

"Siap, Bos."

Setelah panggilan berakhir, Saga mulai memikirkan berbagai kemungkinan tentang siapa pelakunya. Dia merasa cemas, tetapi juga lega mengetahui bahwa kasus ini akhirnya menemukan titik terang.

"Ada apa, Mas? Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Damay membuyarkan lamunannya.

"Pak Tom sudah mengantongi info pelaku yang menusukku tempo hari."

Damay menutup mulut saking terkejutnya. "Kira-kira siapa ya, Mas?"

"Entahlah."

"Tapi syukurlah kalau memang pelakunya sudah ketemu. Dia harus dihukum karena sudah mencelakai suamiku."

Saga mencapit hidung Damay dan tersenyum. "Benar, Sayang. Sekarang kita tinggal menunggu proses hukum berjalan."

Damay mengangguk, masih terlihat khawatir. "Aku hanya ingin tahu siapa dia dan alasan di balik semua ini."

Saga mer
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   136. Tekanan

    Part 73BDia memberikan sedikit tekanan tambahan, “Apakah kau benar-benar mau mengambil risiko ini hanya untuk menjaga rahasia yang mungkin tidak sepadan? Bicara sekarang, dan aku akan menjamin keselamatan mereka.”Lelaki yang terikat itu mulai bergetar, napasnya cepat dan tidak teratur. Dengan suara serak, akhirnya dia berkata, “Baiklah… aku akan memberitahu siapa yang menyuruhku. Tapi tolong, jangan lakukan apa-apa pada keluarga ku.”Pria kekar itu mengangguk puas. “Bagus. Sekarang, ceritakan semuanya, dan pastikan kau tidak menyembunyikan apa pun.”Dengan perasaan tertekan dan penuh keputusasaan, Rudi mulai mengungkapkan informasi yang diminta, berharap bahwa keputusan ini bisa menyelamatkan keluarganya dari bahaya yang mengancam.Rudi mulai menceritakan segala sesuatu yang ia tahu dengan suara gemetar. “Orang yang menyuruhku... namanya Guntur. Dia menyuruhku untuk menusuk Sagara. Dia datang bersama seorang wanita cantik."Pri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   137. Dendam

    Part 74 Damay menatap ponsel suaminya, ia langsung menutup mulutnya tak percaya. "Jadi maksudmu, pelakunya itu .... Gun---tur?" Damay beralih menatap suaminya seolah tak percaya. "Tapi kenapa kok bisa seperti ini, Mas? Bukankah Guntur orang baik?" Saga tertawa miris seolah menertawakan dirinya sendiri. "Dalamnya laut bisa diukur, tapi dalamnya hati siapa yang tahu?" ujarnya kemudian. "Benar kata pepatah tentang, jangan nilai orang dari luarnya saja. Tapi terkadang kita hanya lihat sepintas dan langsung menduganya saja tanpa tahu isi hati seseorang itu seperti apa." Damay mengangguk mendengarkan ucapan sang suami. "Kamu tahu Sayang? Dulu di kantor, Guntur adalah salah satu orang kepercayaanku. Aku sangat puas dengan kinerjanya yang bagus. Dia sangat kompeten. Tapi .... siapa sangka, orang yang kupercaya justru berkhianat. Dia menyalahgunakan kecerdasannya dan keper

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   138. Aku Tidak Bersalah

    Part 74B Mendadak ia tersenyum membayangkan Bella yang bucin padanya bahkan menjamin hidupnya saat ini, padahal Guntur hanya memberikan perhatian dan rayuan saja dengan modal wajah tampannya. Suara ketukan pintu itu kini terdengar lebih keras dari sebelumnya. Ia pun segera bangkit, berjalan menuju pintu. "Iya, iya, sabar dulu, Bel," sahutnya setengah berteriak kala lagi-lagi pintu itu digedor. Namun, saat pintu dibuka, wajahnya mendadak pias, jantungnya berdebar dengan kencang melihat beberapa orang yang ada di hadapannya. Beberapa diantaranya berpakaian seragam polisi. 'Po-lisi?' pekiknya dalam hati. Seketika ia menjadi panik, tubuhnya refleks ingin kembali masuk ke dalam tapi petugas itu langsung mencekalnya. Anak buah Pak Biru dan anggota tim polisi langsung menerobos masuk, memeriksa ruangan dengan teliti. Guntur, yang kini tidak bisa lagi menghindar, digirin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   139. Awal Baru

    Part 75 "Bu, Mas Gun ditangkap polisi," ucap Mega dengan nada bergetar. Raut wajahnya tampak sedih. Ia baru saja pulang dari rumah sakit kemarin, tapi kabar tentang Guntur begitu mengusiknya. "Ditangkap polisi? Atas kasus apa? Apa karena penggelapan dana uang perusahaan Saga?" Mega menggeleng pelan. "Bukan itu, ini kasusnya beda lagi, Bu. Ternyata ..... dia yang nyuruh orang buat nusuk Mas Saga!" Klotak! Bu Siti meletakkan pisau yang dipegangnya begitu saja. Memutar bola mata menatap putrinya seolah tak percaya. Ia sungguh terkejut mendengar hal itu. "Jadi dia nusuk Saga?" "Dia bayar orang buat nusuk Mas Saga, Bu. Dan mereka sudah ditangkap. Ayahnya Mas Saga yang menuntut mereka," sahut Mega dengan mada getir. Dadanya terasa sesak, seakan ada batu besar yang menghimpit. Bu Siti menggeleng pelan seolah tak percaya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   140. Ngidam

    Part 75B Selama perjalanan, mereka terus berbincang ringan, saling menggoda dengan humor-humor kecil, dan penuh canda tawa. Suasana di dalam mobil terasa hangat dan penuh cinta, menjadikan perjalanan menuju rumah ayah Saga terasa lebih menyenangkan. Sesampainya di rumah itu, mereka turun dari mobil. Keduanya saling melempar senyum. Saga menggandeng tangan Damay menemui sang ayah yang menunggunya di teras. "Anak dan menantu ayah sudah datang." Mereka menyalami tangan ayahnya dengan takdzim. "Bagaimana kabar ayah?" "Alhamdulillah, kau lihat sendiri, Nak, kaki Ayah udah membaik, meski masih butuh bantuan tongkat untuk berjalan." Damay tersenyum. "Semoga lekas sembuh seperti sedia kala ya, Yah," ucapnya lalu menyerahkan bingkisan kue untuk ayah mertuanya. "Ayah, ini ada kue kering buatanku." "Wah, terima kasih banyak ya, Nak. Ayah pasti akan memakannya, kamu memang pin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   141. Sidang

    Part 76"Bos, siang nanti ada jadwal sidang kasusnya Guntur. Bos mau datang langsung atau cukup saya saja yang mewakili?" tanya Pak Tom. Mereka tengah berbincang di ruang kerja Saga."Aku akan hadir.""Baik, Bos. Pak Heri juga sudah menyiapkan beberapa saksi lain. Semoga saja Guntur dijatuhi hukuman yang setimpal." Saga mengangguk datar, masih tenggelam dalam pikirannya. Ia meraih secangkir kopi dan menghirupnya dalam-dalam, berusaha menenangkan pikiran yang tengah khawatir."Saat sidang nanti, pastikan semua saksi siap dan koordinasi dengan tim hukum kita," ujar Saga sambil menatap Pak Tom. "Kita perlu memastikan semua bukti dan keterangan yang diperlukan sudah lengkap.""Jangan khawatir, Bos. Pak Heri sudah mempersiapkan segalanya dengan matang."Saga menatap jam di dinding. "Kita akan berangkat sebentar lagi agar sampai di sana tidak terlambat. Pastikan juga kita punya waktu cukup untuk persiapan sebelum sidang dimul

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   142. Hukuman

    Part 76BHakim memandang ke arah Guntur, yang duduk dengan kepala tertunduk."Saudara Guntur, Anda telah terbukti secara sah dan menyuruh seseorang untuk melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat terhadap korban. Pengadilan harus memberikan sanksi yang setimpal untuk menjaga keadilan dan mencegah terulangnya perbuatan serupa. Berdasarkan Pasal 354 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara selama lima tahun kepada Anda, Saudara Guntur Prasetya."Hakim menutup dokumen dan menatap Guntur dengan tatapan serius."Selama masa hukuman, Anda diharapkan untuk merenung dan bisa memperbaiki diri. Demikian putusan ini dibuat sesuai dengan hukum yang berlaku. Sidang ini ditutup."Hakim mengetuk palu sekali lagi, menandakan akhir dari putusan, sementara Guntur tetap duduk dengan kepala tertunduk, merasakan beban berat dari keputusan tersebut.Petugas pengadilan bergerak untuk mengatur proses administra

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   143. Protes

    Part 77"Mas, ada Mega," ucap Damay. Saga menoleh sejenak dan menatap adik iparnya itu.Mega hanya tersenyum kaku sambil menyapanya."Mas, Mega kesini nganterin pecel sama gorengan, katanya ibu mulai jualan pecel keliling."Saga manggut-manggut. "Mas, Mbak, aku pamit pulang dulu ya!" pungkas Mega."Kamu naik apa?""Aku naik ojek, Mas.""Biar nanti diantar sama Pak Tom saja.""Gak usah, Mas, aku gak mau merepotkan. Lagi pula aku lagi belajar mandiri."Saga dan Damay saling berpandangan sejenak, lalu mengangguk pelan, menghargai keinginan Mega."Oh ya sebelum kamu pulang, ada yang ingin aku obrolkan denganmu, Mega," kata Saga dengan nada serius.Mega menatap kakak iparnya dengan pandangan penuh tanya. "Tentang apa ya, Mas?""Tentang suami kamu.""Mas Guntur?"Saga mengangguk. Ia pun m3nceritakan perihal sidangnya tadi siang. "Jadi .... suami kamu dihu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   230 POV SAGA (Kabar Bahagia)

    Setelah itu, aku duduk sebentar di bangku, perasaanku tetap hangat dari perhatian kamu. Kamu berdiri di depanku, matamu masih penuh dengan kasih sayang. Tanpa kata, kamu ambil botol air, lalu menyodorkannya padaku. "Minum dulu, jangan sampe dehidrasi," katamu sambil ngelirikku.Aku ambil botolnya, tapi mataku gak lepas dari kamu. Rasanya, setiap detik yang berlalu penuh makna. Kamu bukan cuma buat aku merasa nyaman, tapi kamu juga selalu bikin hari-hariku lebih berwarna."Kamu nggak pernah capek ngurusin aku, ya?" Aku bertanya, meskipun aku tahu jawabannya. Kamu cuma tersenyum lebar, senyuman yang paling aku sukai."Capek? Gak ada yang lebih menyenangkan selain ngurusin kamu. Kamu bikin aku bahagia, Mas," jawabmu, suara kamu serak, tapi tetap penuh rasa sayang."Terima kasih, Sayang, udah selalu ada," aku bisikin pelan.Kamu balas dengan tatapan lembut, senyum tipis. "Aku akan selalu ada, Mas. Ayo kita saling berjanji."

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   229. POV Saga (Manisnya Es Krim)

    POV SAGA Matahari sore mulai meredup, meninggalkan semburat jingga di langit. Angin sepoi-sepoi mengayun dedaunan di taman, sementara langkah kita beriringan di sepanjang jalur setapak. Aku menggenggam tanganmu erat, sesekali melirik wajahmu yang tampak begitu ceria. "Kamu mau es krim?" tanyaku tiba-tiba. Mata kamu berbinar. "Mau!" jawabmu semangat. Aku terkekeh, lalu menarikmu menuju kios es krim di sudut taman. "Kamu mau rasa apa?" Kamu berpikir sebentar sebelum menjawab, "Coklat dan vanila aja, biar manis dan lembut seperti aku, Mas." Aku tertawa kecil dan memesankan es krim pilihanmu, sementara aku sendiri memilih rasa stroberi. Setelah menerima es krim, aku menyodorkannya padamu. "Ini buat kesayangan aku." Kamu mengambilnya dengan senyuman lebar, lalu menjilat es krim itu dengan wajah puas. "Hmm, enak banget!" Aku menatapmu sambil tersenyum. "Tapi masih ada ya

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   228. END

    Malam itu, di rumah, Saga duduk di ruang keluarga bersama Damay. Rasa cemas tentang masa depan perusahaan masih menghantuinya. Damay duduk di sampingnya, memegang tangannya, berusaha memberikan kenyamanan. "Mas, kenapa?" "Tidak apa-apa, aku hanya berpikir bagaimana dengan nasib masa depan perusahaan, terlebih Ayah sudah menyerahkan semuanya padaku." "Jangan khawatir, Mas. Mas sudah melakukan yang terbaik," kata Damay lembut. Saga hanya menghela napas. Damay menatapnya dengan penuh pengertian. "Mas, kamu sudah berusaha, dan sekarang waktunya untuk bergerak maju. Ayah sudah membantu banyak, dan kamu akan mampu mengelola perusahaan itu dengan baik." Saga tersenyum tipis, berusaha menerima kenyataan yang ada. "Aku akan berusaha lebih keras lagi, Damay. Aku tidak ingin semua pengorbanan sia-sia." Keesokan harinya, Saga kembali ke kantor dengan semangat baru, siap menghadapi tantangan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   227. Akuisisi

    Setelah keputusan pengadilan yang menghukum Aidan, Saga dan Damay akhirnya bisa bernapas lega. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Saga harus menghadapi kenyataan baru yang lebih berat: perusahaannya, yang telah dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, berada di ambang kebangkrutan.Perusahaan yang dulu begitu megah kini mengalami kerugian besar akibat beberapa investasi yang gagal, manipulasi laporan dari dalam ditambah dengan pengaruh dari masalah yang menimpa Aidan. Saga tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak keputusan buruk yang terlanjur diambil, dan kini semuanya berujung pada masalah keuangan yang tak bisa dihindari.Saga duduk termenung di ruang kerjanya, mata terpaku pada layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Kerugian yang terus menggunung dan semakin parah membuat hatinya terasa berat. Segala usaha yang dilakukan untuk membalikkan keadaan seolah sia-sia. Kini, kebangkrutan di ambang pintu, dan ia tahu

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   226. Vonis Hukuman

    "Diana?" kata Saga dengan nada terkejut, mencoba menguasai emosinya.Diana berdiri di depannya, tanpa kata-kata lebih dulu. Wajahnya terlihat pucat, dan kedua tangannya gemetar saat ia meletakkan sebuah surat di atas meja Saga.“Aku tahu kamu pasti sudah tahu tentang Aidan,” kata Diana pelan, suara tergetar. “Tapi aku mohon, Saga, bebaskan dia. Aku sedang hamil anaknya. Aku tak ingin anak ini tumbuh tanpa seorang ayah.Saga terkejut, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya. Saga menatap Diana dengan tatapan kosong. Dia terdiam sejenak, seolah mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Diana. Wajahnya berubah, tidak bisa menyembunyikan perasaan marah dan kecewa.“Aidan sudah membuat segalanya berantakan, Diana,” kata Saga, suaranya tegas. “Dia tak hanya menyusahkan dirimu, tapi juga aku dan keluarga kami. Kenapa kamu tidak melihat apa yang dia lakukan?”Diana menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu, aku tahu dia telah m

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   225. Pulang

    "Kamu pikir kamu bisa mengancamku begitu saja dan aku akan diam? Tidak, Aidan. Kalau kau ingin menantangku, aku akan buat kamu menyesal.""Hahaha! Tapi ingatlah ini Saga, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah!" ucap Aidan setengah berteriak.Dengan wajah yang penuh amarah, Saga berbalik dan meninggalkan ruang interogasi.Di luar ruangan, Pak Tom menunggu, melihat bosnya dengan tatapan serius."Bagaimana, Mas Bos?" tanya Pak Tom, suara penuh kekhawatiran."Aku tak percaya dia melakukan ini. Tapi aku tak akan biarkan dia merusak apa yang sudah kumiliki."Pak Tom mengangguk. "Kami akan terus mengawasi perkembangannya, Bos."Dengan tatapan tajam, Saga melangkah keluar dari kantor polisi.*** Hari itu, Damay dan Saga akhirnya mendapatkan kabar baik. Setelah menunggu dengan penuh kecemasan, dokter akhirnya datang dengan senyum yang membawa harapan."Pak Saga, Bu Damay, kami sudah memeriksa kondisi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   224. Kau Gila!

    Saga berdiri di belakangnya, menatap Damay dengan penuh kasih. "Kita sudah melalui banyak hal, Sayang. Tapi kita kuat. Kita akan melindungi Rain, apapun yang terjadi."Damay menoleh, menatap suaminya dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Mas. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."Saga merangkulnya dari belakang, menguatkan Damay. "Aku selalu di sini, Sayang. Kita sudah melalui masa-masa sulit, tapi kita tidak akan pernah terpisah. Kita akan membangun masa depan yang lebih baik."Damay mengangguk, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut suaminya. Di tengah segala kekacauan yang mereka hadapi, mereka masih bisa menemukan kedamaian bersama, di sisi anak mereka yang tercinta.Dengan pelukan itu, Damay merasa aman. Meskipun dunia di luar sana penuh ancaman, di sini, dalam pelukan suaminya, semuanya terasa baik-baik saja.Tak berapa lama Baby Rain terbangun dan menangis dengan suara nyaring. Tanpa berpikir panjang, Da

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   223. Kembali

    Saga merebahkan tubuhnya di tempat tidur hotel seraya menghela napas panjang. Damay menatapnya merasa iba karena sang suami terlihat sangat kelelahan usai hari yang begitu kacau terlewati. “Mas capek banget ya?” “Iya, Sayang. Tapi tidak apa-apa, asalkan kamu dan Rain selamat, aku sudah lega.” Damay mendekat kea rah sang suami lalu memijat lengannya pelan. Saga terpaksa membuka mata. “Sayang, jangan seperti ini, kamu juga harus istirahat. Kamu kan sudah mengalami hal yang buruk.” “Tidak apa-apa, Mas, aku sudah jauh lebih baik setelah istirahat beberapa jam di sini.” Saga memiringkan tubuhnya menatap Damay. “Aku kangen anak kita, Mas.” “Hmm … aku paham perasaanmu. Kamu yang sabar ya, di sana juga Pak Tom sedang mengurus masalah. Dia juga butuh istirahat. Jadi mala mini kita istirahat dulu di sini ya! Besok baru bisa pulang.” Damay mengangguk. Mau tak mau ia menuruti

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   222. Terkepung

    Namun, hal itu tidak pernah menghalangi niatnya. Bagi Aidan, apapun bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aidan menjawab panggilan dari Diana."Halo, Mas Aidan... Kamu di mana?" suara Diana terdengar cemas, namun Aidan hanya mendengus kecil, tidak tertarik."Aku sibuk. Jangan ganggu aku lagi," jawabnya dingin."Tunggu, Mas Aidan! Hari ini kamu pulang kan? Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ini sangat penting!""Hmmm ...." sahutnya lalu menutup panggilan itu tanpa memberikan kesempatan bagi Diana untuk berbicara lebih banyak.Aidan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk menyeduh kopi, seraya menyalakan televisi. Karena penerbangannya masih 1 jam lagi.Ia duduk matanya terfokus pada layar televisi yang menampilkan berita terkini.Berita tersebut mengabarkan tentang penggerebekan besar-besaran di Bandara Juanda, di mana beberapa ana

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status