Share

143. Protes

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 13:02:28

Part 77

"Mas, ada Mega," ucap Damay. Saga menoleh sejenak dan menatap adik iparnya itu.

Mega hanya tersenyum kaku sambil menyapanya.

"Mas, Mega kesini nganterin pecel sama gorengan, katanya ibu mulai jualan pecel keliling."

Saga manggut-manggut.

"Mas, Mbak, aku pamit pulang dulu ya!" pungkas Mega.

"Kamu naik apa?"

"Aku naik ojek, Mas."

"Biar nanti diantar sama Pak Tom saja."

"Gak usah, Mas, aku gak mau merepotkan. Lagi pula aku lagi belajar mandiri."

Saga dan Damay saling berpandangan sejenak, lalu mengangguk pelan, menghargai keinginan Mega.

"Oh ya sebelum kamu pulang, ada yang ingin aku obrolkan denganmu, Mega," kata Saga dengan nada serius.

Mega menatap kakak iparnya dengan pandangan penuh tanya. "Tentang apa ya, Mas?"

"Tentang suami kamu."

"Mas Guntur?"

Saga mengangguk. Ia pun m3nceritakan perihal sidangnya tadi siang. "Jadi .... suami kamu dihu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   144. Suamiku Tercinta

    Part 77B Beberapa hari berlalu .... Suara alarm pagi membangunkannya dari mimpi indah. Saga meregangkan tubuhnya. Mengerjapkan mata pelan, dan melirik ke samping, namun Damay sudah tak ada di tempatnya. Saga melebarkan matanya, sembari membuang rasa kantuk yang tersisa. Menatap ke arah jam beker yang berdering menunjukkan pukul empat pagi. "Sayang, kamu dimana?" tanya Saga setengah berteriak. Saga segera melompat dari ranjangnya dan keluar dari kamar. Suara-suara di dapur menandakan bahwa Damay sudah bangun lebih awal dari biasanya. Saga berjalan menuju dapur, di mana Damay tampak sibuk menyiapkan sesuatu di sana. Damay masih berdiri, matanya terfokus pada sepotong kue yang sedang didekorasi. Meja di depannya sudah dipenuhi bahan-bahan dan peralatan kue. Aroma harum dari kue dan coklat segar mengisi udara pagi, memberikan nuansa hangat pada dapur yang dingin. Saga berhenti sejena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   145. Tante Nova

    Part 78 Tiba-tiba, seorang pejalan kaki muncul dari balik mobil parkir dan berjalan dengan cepat. "Maass. Awaaaasss ....!!" Saga yang panik mencoba menghindari dengan mengerem mendadak. namun mobilnya tetap menabrak pejalan kaki tersebut. Mobil seketika berhenti. "Astaghfirullah, Mas ....!" ujar Damay terkejut, jantungnya berdebar dengan sangat kencang. "Bagaimana ini?" "Damay, aku minta maaf! Aku tak bisa menghindarinya," kata Saga. Lelaki itu melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil untuk memeriksa keadaan. Seketika langkahnya membeku saat melihat yang ia tabrak ternyata .... "Tante?!" pekiknya. Ia langsung menghampiri perempuan itu yang mengerang kesakitan. Damay pun sudah keluar dari mobil dan menghampiri Saga. "Lho, Tante Nova!!" Nova sempat melirik ke arah Damay namun tak mampu berkata apa-apa, hanya mendesis kesakit

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   146. Capek ya?

    Part 78B Pak Biru datang bersama sang sopir. Ia langsung menghampiri sang anak yang duduk di ruang tunggu. Sementara Damay menunggui Nova di dalam ruangan. "Bagaimana, Nak?" tanya Pak Biru. "Ayah, Tante Nova sudah dipindahkan ke ruang perawatan." Pak Biru mengangguk lalu mengikuti langkah Saga menuju ruang perawatan Nova. Pintu ruangan dibuka perlahan. Pak Biru dan Saga melangkah masuk dan melihat Nova yang terbaring di ranjang rumah sakit, dikelilingi oleh beberapa peralatan medis. Damay, yang duduk di samping ranjang Nova, terlihat khawatir namun berusaha untuk tetap tenang. Pak Biru menghampiri Nova yang ternyata sudah sadarkan diri. Ia berkata dengan lembut, "Nova, bagaimana keadaanmu? Apa yang dokter katakan?" Nova mencoba tersenyum meskipun rasa sakitnya masih terasa. "Mas, kamu datang?" tanyanya dengan mata yang berbinar dan berkaca-kaca. Pak Biru hanya meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   147. Tamu dari Jauh

    Part 79 Keesokan harinya, Saga dan Damay sudah bersiap-siap untuk pergi menemui Bu kartini. Sekaligus check out dari hotel. "Bismillah, semoga hari ini lancar ya, Mas." "Aamiin .... sudah siap?" Damay mengangguk, iapun segera menggelayut manja di lengan sang suami, berjalan menuju mobil yang terparkir manis di tempatnya. Damay menatap takjub ke sekeliling, pemandangan alam tampak begitu indah dan luar biasa. "Pemandangan di sini indah sekali ya, Mas. Udaranya pun terasa begitu sejuk." "Iya, kamu suka?" Damay mengangguk pelan. "Tapi kita harus segera pergi dari sini." "Iya, Mas. Ayo lets goooo!" Saga tertawa melihat istrinya yang tampak begitu cantik dan penuh semangat. Mobil yang dikemudikan Saga mulai keluar dari lokasi hotel, menyus

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   148. Kejutan

    Part 79B Saga terdiam masih mendengarkan pemuda itu bicara. "Apa ada lowongan pekerjaan di tempat Mas Saga? Jujur, saya ingin bekerja dan merantau agar gak jadi beban dan pengangguran di rumah." "Mas Lanang lulusan apa?" "Oh saya, lulusan SMK, Mas, saya bisa ngelas sedikit-sedikit. hanya saja di desa gak ada kerjaan. Selama ini paling jadi kuli laden atau buruh serabutan itupun kalau ada yang nyuruh atau pas ada proyek bangunan, selebihnya hanya bantu ibu di rumah." Saga mengangguk pelan sambil berpikir cukup lama. "Terus Bu Kartini bagaimana kalau misal Mas Lanang pergi merantau?" "Saya sudah bicarakan ini sama ibu. Dia mendukung apapun keputusan saya," sahut Lanang. Saga mengangguk lagi. Ia mengambil kartu nama di dompetnya. "Mas Lanang kalau memang sudah siap ingin bekerja, boleh datang saja ke alamat ini ya. Nanti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   149. Syukuran

    Part 80Usai melihat-lihat ruangan, acara dilanjutkan dengan syukuran, mengaji dengan anak-anak pilihan. Setelahnya dilanjutkan dengan makan bersama dengan anak-anak asuh Saga serta dengan para tetangga sekitar, makan pecel, gorengan serta makanan catering yang sudah dipesan oleh Pak Jerry sebelumnya.Suasana rumah baru itu tampak begitu ramai. Namun ada saja tetangga yang julid dan tidak suka dengan keberhasilan Saga. Termasuk Geni yang gengsi untuk datang dan hanya melihatnya dari jauh dengan mendumel kesal."Baru jadi orang kaya aja, Mbak Damay dan keluarganya jadi sombongnya selangit! Huh, awas saja sepertinya aku harus beri mereka pelajaran agar gak bisa bersenang-senang di atas kesedihanku!" pungkas Geni dengan perasaan iri dan dengki. Sementara itu, di dalam rumah, suasana syukuran berlangsung dengan penuh kegembiraan. Semua orang tampak menikmati makanan dan berbincang dengan akrab, saling berbagi cerita dan tawa. Anak-anak asuh Saga tamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   150. Ulah Geni

    Part 80BGeni tidak bisa menyembunyikan rasa ketakutan di wajahnya, tapi ia berusaha tetap tenang. "Aku... aku tidak bermaksud melukai siapapun. Aku hanya...""Ini adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir," kata Saga dengan nada tegas. "Kami akan melaporkan ini ke pihak berwajib. Kami berharap kamu bisa belajar dari tindakanmu--"Geni hanya bisa menunduk. Tiba-tiba ia berlutut. "Mas Saga, tolong maafkan aku. Tolong jangan laporkan aku ke polisi," sesalnya merasa malu dan menyesal atas tindakannya. Ibunda Geni langsung berlari tergopoh-gopoh menghampiri anaknya. Ia pun segera meminta maaf pada Saga dan pada yang lain. "Tolong maafkan anak saya Mas Saga. Tolong jangan hukum dia. Saya tau anak saya salah. Tapi saya mohon, Mas. Maafkan dia kali ini."Melihat ibunda Geni hampir menangis, Saga menghela napas, di sampingnya ada Damay yang berusaha menenangkan sang suami."Baiklah, aku tidak akan melaporkan ini ke polisi. Tapi tolong j

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   151. Warung Bu Siti

    Part 81 Saga menatap Damay yang tengah sibuk menatap buku agendanya. Lelaki itu tersenyum hangat. "Semua keinginanmu sudah terwujud semua, apa ada yang kamu inginkan lagi, Sayang?" Damay mendongak menatap sang suami. "Sudah cukup, Mas. Alhamdulillah, akhirnya semua tercapai, perasaanku lega sekarang." "Alhamdulillah. Kamu beneran gak ada keinginan lain? Mumpung dedek bayi masih lama lahirnya lho. Kalau dedek bayi udah lahir, kamu pasti bakalan lebih sibuk." "Eemmmmh ..." Damay masih berpikir tapi kemudian menggeleng pelan. "Sementara ini tidak ada lagi, Mas. Aku cukup senang menjalani hari-hariku sebagai ibu hamil yang ceria." "Baiklah kalau begitu, giliran kamu yang harus menuruti keinginanku!" "Oh, Mas ada keinginan yang masih belum terlaksana?" Saga mengangguk. "Aku ingin mengajakmu jalan-jalan sekaligus babymoon. Bagaimana kamu setuju?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   230 POV SAGA (Kabar Bahagia)

    Setelah itu, aku duduk sebentar di bangku, perasaanku tetap hangat dari perhatian kamu. Kamu berdiri di depanku, matamu masih penuh dengan kasih sayang. Tanpa kata, kamu ambil botol air, lalu menyodorkannya padaku. "Minum dulu, jangan sampe dehidrasi," katamu sambil ngelirikku.Aku ambil botolnya, tapi mataku gak lepas dari kamu. Rasanya, setiap detik yang berlalu penuh makna. Kamu bukan cuma buat aku merasa nyaman, tapi kamu juga selalu bikin hari-hariku lebih berwarna."Kamu nggak pernah capek ngurusin aku, ya?" Aku bertanya, meskipun aku tahu jawabannya. Kamu cuma tersenyum lebar, senyuman yang paling aku sukai."Capek? Gak ada yang lebih menyenangkan selain ngurusin kamu. Kamu bikin aku bahagia, Mas," jawabmu, suara kamu serak, tapi tetap penuh rasa sayang."Terima kasih, Sayang, udah selalu ada," aku bisikin pelan.Kamu balas dengan tatapan lembut, senyum tipis. "Aku akan selalu ada, Mas. Ayo kita saling berjanji."

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   229. POV Saga (Manisnya Es Krim)

    POV SAGA Matahari sore mulai meredup, meninggalkan semburat jingga di langit. Angin sepoi-sepoi mengayun dedaunan di taman, sementara langkah kita beriringan di sepanjang jalur setapak. Aku menggenggam tanganmu erat, sesekali melirik wajahmu yang tampak begitu ceria. "Kamu mau es krim?" tanyaku tiba-tiba. Mata kamu berbinar. "Mau!" jawabmu semangat. Aku terkekeh, lalu menarikmu menuju kios es krim di sudut taman. "Kamu mau rasa apa?" Kamu berpikir sebentar sebelum menjawab, "Coklat dan vanila aja, biar manis dan lembut seperti aku, Mas." Aku tertawa kecil dan memesankan es krim pilihanmu, sementara aku sendiri memilih rasa stroberi. Setelah menerima es krim, aku menyodorkannya padamu. "Ini buat kesayangan aku." Kamu mengambilnya dengan senyuman lebar, lalu menjilat es krim itu dengan wajah puas. "Hmm, enak banget!" Aku menatapmu sambil tersenyum. "Tapi masih ada ya

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   228. END

    Malam itu, di rumah, Saga duduk di ruang keluarga bersama Damay. Rasa cemas tentang masa depan perusahaan masih menghantuinya. Damay duduk di sampingnya, memegang tangannya, berusaha memberikan kenyamanan. "Mas, kenapa?" "Tidak apa-apa, aku hanya berpikir bagaimana dengan nasib masa depan perusahaan, terlebih Ayah sudah menyerahkan semuanya padaku." "Jangan khawatir, Mas. Mas sudah melakukan yang terbaik," kata Damay lembut. Saga hanya menghela napas. Damay menatapnya dengan penuh pengertian. "Mas, kamu sudah berusaha, dan sekarang waktunya untuk bergerak maju. Ayah sudah membantu banyak, dan kamu akan mampu mengelola perusahaan itu dengan baik." Saga tersenyum tipis, berusaha menerima kenyataan yang ada. "Aku akan berusaha lebih keras lagi, Damay. Aku tidak ingin semua pengorbanan sia-sia." Keesokan harinya, Saga kembali ke kantor dengan semangat baru, siap menghadapi tantangan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   227. Akuisisi

    Setelah keputusan pengadilan yang menghukum Aidan, Saga dan Damay akhirnya bisa bernapas lega. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Saga harus menghadapi kenyataan baru yang lebih berat: perusahaannya, yang telah dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, berada di ambang kebangkrutan.Perusahaan yang dulu begitu megah kini mengalami kerugian besar akibat beberapa investasi yang gagal, manipulasi laporan dari dalam ditambah dengan pengaruh dari masalah yang menimpa Aidan. Saga tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak keputusan buruk yang terlanjur diambil, dan kini semuanya berujung pada masalah keuangan yang tak bisa dihindari.Saga duduk termenung di ruang kerjanya, mata terpaku pada layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Kerugian yang terus menggunung dan semakin parah membuat hatinya terasa berat. Segala usaha yang dilakukan untuk membalikkan keadaan seolah sia-sia. Kini, kebangkrutan di ambang pintu, dan ia tahu

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   226. Vonis Hukuman

    "Diana?" kata Saga dengan nada terkejut, mencoba menguasai emosinya.Diana berdiri di depannya, tanpa kata-kata lebih dulu. Wajahnya terlihat pucat, dan kedua tangannya gemetar saat ia meletakkan sebuah surat di atas meja Saga.“Aku tahu kamu pasti sudah tahu tentang Aidan,” kata Diana pelan, suara tergetar. “Tapi aku mohon, Saga, bebaskan dia. Aku sedang hamil anaknya. Aku tak ingin anak ini tumbuh tanpa seorang ayah.Saga terkejut, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya. Saga menatap Diana dengan tatapan kosong. Dia terdiam sejenak, seolah mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Diana. Wajahnya berubah, tidak bisa menyembunyikan perasaan marah dan kecewa.“Aidan sudah membuat segalanya berantakan, Diana,” kata Saga, suaranya tegas. “Dia tak hanya menyusahkan dirimu, tapi juga aku dan keluarga kami. Kenapa kamu tidak melihat apa yang dia lakukan?”Diana menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu, aku tahu dia telah m

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   225. Pulang

    "Kamu pikir kamu bisa mengancamku begitu saja dan aku akan diam? Tidak, Aidan. Kalau kau ingin menantangku, aku akan buat kamu menyesal.""Hahaha! Tapi ingatlah ini Saga, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah!" ucap Aidan setengah berteriak.Dengan wajah yang penuh amarah, Saga berbalik dan meninggalkan ruang interogasi.Di luar ruangan, Pak Tom menunggu, melihat bosnya dengan tatapan serius."Bagaimana, Mas Bos?" tanya Pak Tom, suara penuh kekhawatiran."Aku tak percaya dia melakukan ini. Tapi aku tak akan biarkan dia merusak apa yang sudah kumiliki."Pak Tom mengangguk. "Kami akan terus mengawasi perkembangannya, Bos."Dengan tatapan tajam, Saga melangkah keluar dari kantor polisi.*** Hari itu, Damay dan Saga akhirnya mendapatkan kabar baik. Setelah menunggu dengan penuh kecemasan, dokter akhirnya datang dengan senyum yang membawa harapan."Pak Saga, Bu Damay, kami sudah memeriksa kondisi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   224. Kau Gila!

    Saga berdiri di belakangnya, menatap Damay dengan penuh kasih. "Kita sudah melalui banyak hal, Sayang. Tapi kita kuat. Kita akan melindungi Rain, apapun yang terjadi."Damay menoleh, menatap suaminya dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Mas. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."Saga merangkulnya dari belakang, menguatkan Damay. "Aku selalu di sini, Sayang. Kita sudah melalui masa-masa sulit, tapi kita tidak akan pernah terpisah. Kita akan membangun masa depan yang lebih baik."Damay mengangguk, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut suaminya. Di tengah segala kekacauan yang mereka hadapi, mereka masih bisa menemukan kedamaian bersama, di sisi anak mereka yang tercinta.Dengan pelukan itu, Damay merasa aman. Meskipun dunia di luar sana penuh ancaman, di sini, dalam pelukan suaminya, semuanya terasa baik-baik saja.Tak berapa lama Baby Rain terbangun dan menangis dengan suara nyaring. Tanpa berpikir panjang, Da

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   223. Kembali

    Saga merebahkan tubuhnya di tempat tidur hotel seraya menghela napas panjang. Damay menatapnya merasa iba karena sang suami terlihat sangat kelelahan usai hari yang begitu kacau terlewati. “Mas capek banget ya?” “Iya, Sayang. Tapi tidak apa-apa, asalkan kamu dan Rain selamat, aku sudah lega.” Damay mendekat kea rah sang suami lalu memijat lengannya pelan. Saga terpaksa membuka mata. “Sayang, jangan seperti ini, kamu juga harus istirahat. Kamu kan sudah mengalami hal yang buruk.” “Tidak apa-apa, Mas, aku sudah jauh lebih baik setelah istirahat beberapa jam di sini.” Saga memiringkan tubuhnya menatap Damay. “Aku kangen anak kita, Mas.” “Hmm … aku paham perasaanmu. Kamu yang sabar ya, di sana juga Pak Tom sedang mengurus masalah. Dia juga butuh istirahat. Jadi mala mini kita istirahat dulu di sini ya! Besok baru bisa pulang.” Damay mengangguk. Mau tak mau ia menuruti

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   222. Terkepung

    Namun, hal itu tidak pernah menghalangi niatnya. Bagi Aidan, apapun bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aidan menjawab panggilan dari Diana."Halo, Mas Aidan... Kamu di mana?" suara Diana terdengar cemas, namun Aidan hanya mendengus kecil, tidak tertarik."Aku sibuk. Jangan ganggu aku lagi," jawabnya dingin."Tunggu, Mas Aidan! Hari ini kamu pulang kan? Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ini sangat penting!""Hmmm ...." sahutnya lalu menutup panggilan itu tanpa memberikan kesempatan bagi Diana untuk berbicara lebih banyak.Aidan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk menyeduh kopi, seraya menyalakan televisi. Karena penerbangannya masih 1 jam lagi.Ia duduk matanya terfokus pada layar televisi yang menampilkan berita terkini.Berita tersebut mengabarkan tentang penggerebekan besar-besaran di Bandara Juanda, di mana beberapa ana

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status