Share

Bab 39a

Hanan masih saja sibuk mengelap keringat yang ada di dahi dan lengannya dengan handuk kecil. Dia tak menunjukkan reaksi apapun. Entah beneran tak mendengar atau cuma pura-pura.

"Bentar lagi aku siap, Ra. Tinggal ambil jas sama tas." Mas Ryan kembali bersuara dari sebrang sana.

Aku semakin bingung untuk mengiyakan atau menolak. Mataku terus bergulir ke arah Hanan dan Mas Ryan bergantian.

"Aku gak berangkat bareng ya, Mas. Soalnya ada yang mau nganterin," timpalku pada Mas Ryan. Ekor mataku melirik pada Hanan yang langsung menoleh ke arahku.

"Siapa yang mau nganterin?" tanya Hanan.

"Kamu. Iya, kan?" jawabku sambil tersenyum lebar.

"Beneran mau dianterin sama aku? Gak jadi bareng duren itu?" Hanan bertanya lagi.

"Itu juga kalau kamu gak keberatan buat nganterin. Kalau keberatan ya terpaksa bareng Mas Ryan. Daripada kesiangan," timpalku.

"Oke oke. Aku anterin, ya. Kamu tunggu bentar. Aku mandi dulu. Kamu tau sendiri kan aku mandinya gak lama," balas Hanan antusias.

"Iya, buruan."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status