Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 5Sore harinya, Bang Zacky pulang dari kantor. Ia tersenyum manis seraya memamerkan dua bungkus makanan yang sempat ia janjikan sebelum berangkat kerja tadi.Sosok itu yang selama tiga tahun ini selalu menentramkan jiwaku. Namun, kini justru mengukir luka terdalam di tempat yang sama.“Abang pulang, Dik. Lihatlah, Abang lelaki yang memegang janji, bukan?” ujarnya.Aku mengangguk kaku. Di sebelahku Mama mertua juga terlihat begitu tegang.“Duduklah, Zacky! Mama ingin bicara serius denganmu!” titah Mama membuka suara.“Tumben, Ma. Hem, aku tahu … Mama pasti mau membicarakan tentang syukuran atas kehamilan Ariyana, kan?” Aku menelan ludah getir. Bang Zacky yang nyaris sempurna telah memporak-porandakan seluruh pertahananku. Mentalku sedang tidak aman sekarang.“Ya, Nak. Mama tentunya akan merayakan anugerah terindah yang dititipkan untuk menantu kesayangan Mama ini, tetapi ada hal lain juga yang tak kalah penting."“Tentang apa, Ma? Aku
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 6.***POV Zacky.Aku gemetar menghadapi pertanyaan serius dari istriku. Sungguh aku tak menyangka, kalau dia sudah mengetahui segalanya. Bahkan, rasa gelisahku atas pesan Pak Joni semalam saja belum hilang. Beruntung aku mampu memberikan alasan agar dia tak curiga padaku. Namun, sore ini aku tak akan bisa mengelak dari Ariyana.“Apa yang harus Abang katakan padamu, Dik? Abang takut semakin menyakiti perasaanmu,” ucapku tak berdaya.Ariyana menatapku dengan lekat. Tergambar kesedihan yang mendalam di balik indah dua bola matanya itu. Aku adalah seorang suami yang berdosa, tetapi sungguh cintaku pada Sundari begitu besar dan suci.“Lalu, dengan Abang diam dan menutupi semuanya akan membuat aku kembali bahagia?” “Abang … Abang tidak tahu cara mengungkapkannya padamu, Dik! Abang memang bersalah. Akan tetapi, asal adik tahu, Abang juga sangat tersiksa.”“Abang tersiksa atas dasar apa? Hah! Tentunya karena Sundari yang masih Abang dambakan
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 7.POV Sundari.Bugh!Aku terperanjat kaget saat Mas Joni melemparkan handphone ke tubuhku. “Ada apa, Mas?” tanyaku tak mengerti. Tadinya aku sudah tidur.“Zacky mengirimu pesan di jam segini! Saya tak suka itu, Sundari! Sebenarnya apa yang terjadi antara kalian berdua? Kenapa dia meminta maaf?"Aku bergeming sesaat. Zacky benar-benar nekat.“Kenapa Mas tak menanyakan langsung pada Zacky?”“Dia sudah memberikan jawaban, tapi bagi saya itu tidak memuaskan.”“Lalu, kenapa Mas tak protes padanya?” “Hah! Saya tidak akan mungkin melakukan itu. Sekarang, kau jawablah, Sundari! Apa hubunganmu dengan Zacky lebih dari persahabatan?”Aku menelan ludah getir. Sebenarnya sudah lebih tiga tahun pernikahan kami, dan kenyataannya hidupku tidaklah seindah seperti yang kuperlihatkan pada dunia.Mas Joni memang bersikap sempurna di hadapan banyak orang. Namun, saat di rumah berdua denganku dia berubah seratus delapan puluh derajat. Dia sangat temperame
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 8.POV: Ariyana.Aku lega setelah mendengar langsung pengakuan Sundari. Harusnya aku memang tak perlu khawatir, sebab wanita lemah lembut itu sedari awal kuyakini baik hati dan berjiwa tulus.“Ariyana, jaga dirimu dan calon Cucu Mama dengan baik, ya sayang! Mama pamit pulang dulu! Kabari jika butuh sesuatu! Mama akan sering berkunjung,” ujar Mama mertuaku.“Iya, Ma. Aku pasti menjaga anugerah terindah yang dititipkan Allah ini dengan baik. Mama jangan cemas! Minggu depan Ibuku juga akan datang ke sini. Beliau sudah membeli tiket katanya,” paparku dengan diiringi senyuman bahagia.Ibuku memang tak hadir di acara selamatan yang kami gelar kemarin. Bukan tanpa alasan. Beliau berada di luar kota, dan kebetulan Ibu sibuk mengurus Bapak yang saat ini kondisinya sedang tidak sehat. “Baiklah, sayang. Titip salam pada Ibumu nanti! Mama jalan sekarang.”Aku mengangguk, detik berikutnya aku mencium punggung tangan Mama. “Hati-hati di jalan, Ma!”
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 9.***POV Ariyana.Hari ini, tepat seminggu waktu berlalu. Seperti janji Ibuku, dia akan datang berkunjung. “Sayang, bagaimana kabarmu, Nak? Maafkan Ibu, karena baru sempat menjenguk,” ucapnya dengan lembut.“Alhamdulillah, aku baik-baik saja, Bu.”“Ibu tidak sabar menantikan kehadiran Cucu Ibu.”“Ah, Ibu … aku saja baru mengandung enam minggu. Masih lama, Bu.”Kami berdua saling bercanda riang. Sayangnya beliau hanya tiga hari di sini. Bapak tak bisa ditinggalkan terlalu lama. “Ariyana … sebenarnya Ibu datang ke sini membawa kabar penting. Ibu sempat down kemarin menerimanya,” desis Ibu pula.Aku seketika tegang. Kira-kira kabar yang apa membuat Ibu sesedih itu?“Ada apa, Bu? Ayo ceritakan semuanya padaku!”Tarikan napas Ibu terlihat berat. Entah beban apa yang disembunyikannya selama aku tak pernah mengunjunginya di sana.“Bapakmu semakin tak sehat, Ariyana. Beliau mengakui satu rahasia besar yang berpuluh-puluh tahun ditutupinya.”
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 10.***POV Zacky.Siang ini aku dikejutkan dengan kehadiran Sundari ke kantorku. Wajahnya terlihat tegang. Senyum yang biasa ia suguhkan seolah hilang.Ada apa gerangan?“Sundari,” lirihku seraya menarikkan kursi yang ada di hadapan meja kerjaku. Aku mempersilakannya duduk.“Terima kasih, Zacky. Saya bisa sendiri,” tolaknya seperti biasa.Ah, dadaku masih saja berdebar-debar setiap kali berhadapan dengan sosok Sundari.“Hem, apa kau membawa berkas dari suamimu lagi?” tanyaku berbasa-basi.Sejujurnya aku tak tertarik bekerjasama dengan Pak Joni. Sebab, banyak klien yang komplain dengan aturan perusahaan itu.“Tidak, Zacky. Saya sebenarnya malu menemui ke sini,” ucapnya menundukkan wajah.Hatiku terenyuh melihat Sundari yang tak ceria lagi. Entah apa permasalahan yang menimpanya, tapi aku berjanji akan membantu apa saja yang ia butuhkan.“Katakan ada apa, Sundari? Saya tak suka melihatmu begini.”Wanita yang berpuluh tahun menghuni relu
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 11.***POV Zacky.Ketika Ariyana kembali ke dapur, aku dan Bapak melanjutkan obrolan. "Nak Zacky ... apa boleh Bapak meminta tolong padamu," lirihnya dengan suara yang lemah. "Minta tolong apa, Pak?""Sebenarnya Bapak memiliki satu orang Putri lagi. Kabar terakhir yang Bapak dapat, katanya dia dan Ibunya tinggal di kota yang sama dengan tempat tinggalmu. Bisakah kau menemukannya, Nak? Bapak ingin pergi, tapi tak tenang, jika mereka belum diberikan haknya."Penuturan Bapak mertuaku itu membuat jantung ini seakan berhenti berfungsi. Putri lain? Itu artinya ada wanita lain pula dalam kehidupan Bapak?"Apa Ariyana sudah tahu tentang ini, Pak?" tanyaku memastikan."Bapak sudah memberitahu pada Ibu. Mungkin Ibu juga sudah menceritakan pada Ariyana.""Baiklah, Pak. Apa ada suatu tanda untuk mempermudah pencarian saya dalam menemukannya?" Bapak mertuaku menggeleng dengan raut wajah sedihnya. "Tidak ada, Nak. Bapak bahkan tak menyimpan fo
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 12.***POV Sundari.Aku tak tahu kenapa tadi aku ringan saja menghubungi Zacky, dan meminta bantuannya. Apa karena dia satu-satunya orang yang selama ini bisa aku andalkan?Ah, aku menyesal. Aku takut Zacky memikirkan masalahku sampai ke rumahnya. Padahal, Ariyana sudah mempercayaiku sepenuhnya.Aku berjanji, aku tak akan menerobos batasanku. Zacky akan selalu menjadi sahabatku. Tak kurang dan tak lebih dari itu, walau apapun ending rumah tanggaku."Sundari ... seandainya dulu kamu berjodoh dengan Zacky, Nduk. Pasti hidupmu akan bahagia. Bunda melihat ada pancaran lain di matanya saat dia menatapmu. Apa jangan-jangan ....""Cukup, Bunda!" sanggahku memotong kalimat beliau. "Jangan berpikir yang bukan-bukan. Zacky itu sudah beristri. Bagaimana, jika ucapan Bunda tadi terdengar sampai ke telinga istrinya? Kita sesama perempuan, Bunda. Mari saling menghargai dan menjaga perasaan satu sama lain.""Bunda hanya berkata apa adanya. Bunda ta