Share

SEPANIK ITU

243

Mentari berlari menuju pintu. Bahkan hampir menabrak sopir yang juga ikut kebingungan.

“Bu ….”

Tak menghiraukan panggilan sopir, Mentari langsung membuka pintu. Berniat mencari informasi. Namun, kakinya berhenti mendadak. Pundaknya langsung meluruh saat matanya menangkap pemandangan di koridor. Terlihat beberapa pria berjalan beriringan di sana. Dua perawat laki-laki, seorang pria berperawakan besar, dan satu lagi seorang pasien yang duduk di kursi roda. Pasien yang beberapa detik lalu dicarinya dengan panik.

Mentari memejamkan matanya dengan lega. Entahlah, banyak kejadian tak mengenakkan belakang ini, membuatnya mudah curiga hingga cepat berprasangka. Bahkan terkadang logikanya tidak bekerja. Seharusnya ia ingat jika Samudra membayar pengawal untuk berjaga. Dan saat pengawal tidak ada di sana, artinya pasti pergi menyertai bosnya.

Bagaimana ia tidak berpikir ke sana? Apa jatuh cinta lagi membutakan logika dan membuatnya bersikap berlebihan?

Mentari megusap wajahnya.

Sementara it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
duuuch sesayang itu ea samudra
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
lebaynya Mentari...malu2in malah
goodnovel comment avatar
Ani Fidela
sebegitu gemes ibu widya dan juga sebel terhadap anak laki-lakinya hingga tega gak beri tahu kalo mentari hamil.dan punya anak darinya. untung keluarga bima melarang bima sama mentari sehingga om Samudra menang dan memang dia berhak. Mentari & Samudra sama sama korban kebiadaban beni & keluarga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status