Beranda / Pendekar / SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API / 26. MENJADI MURID DATUK RACUN

Share

26. MENJADI MURID DATUK RACUN

Penulis: Evita Maria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-24 22:10:19

Du Fei melangkah cepat menyusuri jalan setapak menuju gua tempat sang Kakek menunggu. Napasnya tersengal-sengal, lelah sekaligus cemas.

Dalam perjalanannya, perhatian Du Fei teralihkan pada dua orang pria asing yang terlihat mendaki Gunung Wudang. Dari langkah kaki yang cepat dan gesit, nyaris tak menyentuh tanah, menunjukkan keduanya memiliki ilmu meringankan tubuh yang luar biasa.

Entah mengapa, pemandangan itu membuat perasaan Du Fei tidak enak. Ia mulai berpikir jangan-jangan kedatangan kedua pria asing itu ada hubungannya dengan Guru Tua. Pemikiran tersebut membuat Du Fei waspada, ia bersembunyi di balik pohon, menunggu sampai kedua pria itu benar-benar telah jauh. Setelah memastikan situasi aman, putra kandung Qing Ning itu melanjutkan perjalanan.

Setibanya di mulut gua, Du Fei memperlambat langkah. Ia mengintip ke dalam dan melihat sang Kakek sedang bersemedi, duduk bersila dengan mata terpejam. Untuk sesaat, Du Fei ragu-ragu, tidak ingin mengganggu. Ia memasuki gua sambil me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   27. TERPAKSA BERBOHONG

    "Bagus! Masih ingat pulang kau rupanya?" Tiba-tiba terdengar suara menggelegar dari dalam kegelapan. Du Fei berjingkat kaget, refleks menoleh ke arah sumber suara. Ia segera mengenali sosok yang berdiri di penghujung lorong. Sosok itu melangkah mendekat hingga cahaya bulan menerangi sebagian wajahnya yang tampak keruh dan dingin."Tetua Lin!" Du Fei buru-buru membungkuk hormat bercampur takut, takut akan memperoleh hukuman karena menghilang seharian dan lalai mengerjakan tugas-tugasnya."Ke mana saja kau? Meninggalkan perguruan hampir sehari penuh, sepertinya ada yang kau sembunyikan?" tanya Tetua Lin dengan sorot mata curiga.Lagi-lagi, Du Fei terpaksa berbohong, "Murid hanya pergi melihat-lihat ke kota, karena terlalu senang hati hingga lupa untuk pulang. Maafkan Murid, Tetua Lin!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   28. CINTA PERTAMA

    Sedetik kemudian, terdengar suara telapak tangan beradu dengan kulit pipi mengusik keheningan malam. Mata Du Fei berkunang-kunang saat pipinya merasakan tamparan yang keras dari Lin Mo."Ini karena kau suruh pengemis temanmu mempermalukan kami!" desis kakak seperguruannya dengan nada penuh kebencian, bibirnya menyeringai kejam, menunjukkan kepuasan atas penderitaan Du Fei.Belum habis rasa pening mendera kepala, giliran pipi kirinya yang sudah lebam mendapatkan hajaran yang sama. “Dan ini karena kau membuat kami tidak bisa sarapan pagi tadi!” Lin Mo mendengus seperti kerbau terluka, kembali menghajar Du Fei dengan pukulan dan tamparan tanpa ampun.Beberapa menit kemudian yang seperti selamanya bagi Du Fei, dengan satu tendangan yang kuat, Lin Mo menghantam punggungnya, menyebabkan pemuda itu jatuh tersungkur di tanah. Du Fei nyaris tak bisa bernapas, mulutnya megap-megap seperti ikan kekurangan air saat dadanya membentur tanah keras."Dasar Sampah tak berguna!" Lin Mo tersenyum sinis.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   29. JANJI BERTEMU

    “Hehh, sedang apa kau di situ?” Bentak Lin Mp yang tahu-tahu sudah ada di depannya. Du Fei gelagapan, wajahnya merona merah tanpa disadari. Ia khawatir Lin Mo mengetahui apa yang baru saja menggetarkan hatinya.“Sebentar lagi acara makan bersama, layani para tamu dengan baik, mengerti?!” perintah Lin Mo sambil berkacak pinggang.“Baik!” Du Fei segera berbalik dan berlari menuju ke dapur. Ia sedikit lega Lin Mo tidak menaruh kecurigaan sama sekali melihat kegugupannya tadi.Sesampainya di dapur, Du Fei mulai menyiapkan sajian untuk para tamu. Kali ini ia dibantu beberapa murid lain, karena banyaknya tamu yang datang.“Du Fei, antarkan mangkuk-mangkuk nasi ini ke meja Biarawati Yun Hui!” perintah seorang murid yang bertugas mengantarkan makanan ke meja-meja tamu, “aku harus mencuci mangkuk-mangkuk kotor yang menumpuk.”Du Fei mengangguk sigap, namun di dalam hati jantungnya kembali berdebar penuh ketegangan. Mengantarkan makanan ke meja Biarawati Yun Hui berarti ia akan mendapatkan kese

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   30. JEBAKAN

    Du Fei yang dilanda kekhawatiran tak mampu menahan gejolak rasa ingin tahunya. Tangannya yang sedikit gemetar bergerak perlahan, menyibak tirai ruang tidur dengan hati-hati. Aroma lembut bunga peach seketika menyeruak, memenuhi indra penciumannya.Mata Du Fei membelalak, terkejut bukan kepalang. Di hadapannya, Ming Mei duduk di atas ranjang, tubuh bagian atasnya hanya terbungkus pakaian dalam merah bersulamkan burung hong. Lengannya yang terbuka menampilkan kulit putih susu yang halus mulus.Secepat kilat, Du Fei membalikkan badan. Wajahnya memanas, rona merah menjalar dari pipi hingga ke telinga, menyerupai warna tomat matang di musim panen. Jantungnya meronta-ronta tak terkendali, seolah hendak melompat keluar dari dada."Kemarilah, Du Fei!" Ming Mei merayu dengan suara selembut desiran angin, nadanya memikat bagai nyanyian dewi-dewi.Du Fei menelan ludah, berusaha menenangkan diri. Dengan suara bergetar, ia menjawab sesopan mungkin, "Ma-maaf, Nona Ming Mei ... ini ... ini tidak pan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   31. TUDUHAN PELECEHAN

    Aula besar Bu Tong Pai yang semula tenang seketika gempar mendengar pengaduan Lin Mo. Suara bisik-bisik penuh kemarahan dan kecaman. Para tetua, dengan wajah mengeras dan mata berkilat marah, menatap Du Fei seolah ia adalah makhluk paling hina di muka bumi.Du Fei, yang tadinya tertunduk dalam keputusasaan, kini memberanikan diri mengangkat wajahnya. Matanya yang berkaca-kaca memancarkan luka yang mendalam, seolah jiwanya telah tercabik oleh tuduhan keji yang dilontarkan padanya. Bibirnya bergetar, berusaha keras untuk membentuk kata-kata pembelaan, namun suaranya seakan tercekat di tenggorokan.Xun Huan, sang Guru Besar yang berwibawa, mengangkat tangannya meminta semuanya diam. Seketika, seluruh aula jatuh dalam keheningan. Sorot matanya yang tajam menatap lurus ke arah Lin Mo, seolah berusaha menembus topeng kebohongan yang mungkin tersembunyi di baliknya."Apakah kau yakin dengan apa yang barusan kau katakan, Lin Mo?" tanya Xun Huan, suaranya berat dan dalam. "Du Fei tumbuh besar b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   32. HUKUMAN CAMBUK

    Ancaman Biarawati Yun Hui bukanlah sekadar gertakan sambal belaka. Ketua Hoa Mei itu tersohor akan wataknya yang sekeras baja; bila ia telah mengambil keputusan, maka pantang baginya untuk menarik kembali. Sorot matanya yang tajam menantang Xun Huan, menunggu bagaimana ketua Bu Tong Pai itu mengambil keputusan.Shen Niao, ketua Sekte Bangau Emas, bangkit berdiri dan angkat bicara. Sebagai sekte yang tergolong baru, ia berusaha mendekati sekte-sekte besar seperti Hoa Mei untuk mencari nama."Ketua Xun," ujarnya, "Aku, Shen Niao dari Sekte Bangau Emas, sangat menjunjung tinggi keadilan. Muridmu sudah terbukti bersalah, maka sudah selayaknya ia dihukum berat. Bila Anda masih tetap membelanya, Sekte Bangau Emas juga akan memutuskan hubungan persahabatan dengan Bu Tong Pai!"Aksi Biarawati Yun Hui dan Shen Niao diikuti oleh beberapa ketua sekte lain. Mereka menuntut Du Fei dihukum berat karena telah berbuat mesum.Wajah Xun Huan memerah, urat-urat di pelipisnya menonjol menahan amarah yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   33. HUKUMAN CAMBUK 2

    Du Fei terpaku, hatinya ngilu mendengar kata-kata Tetua Lin yang begitu dingin dan kejam. Selama ini, ia telah menganggap para tetua sebagai paman guru, figur yang ia hormati dan sayangi. Namun kenyataan pahit harus ia telan, mereka tak pernah sekalipun menganggapnya sebagai bagian dari keluarga besar Bu Tong Pai.Shien Niao mencetuskan usulnya dengan nada tinggi agar semua orang mendengarnya, "Mengapa tidak kita serahkan saja dia ke pengadilan kota? Aku yakin dia pasti akan mendapatkan hukuman berat."Biarawati Yun Hui mengangguk setuju, matanya masih menyala-nyala oleh amarah yang tertahan. "Baiklah," jawabnya singkat, suaranya sedingin es yang menusuk tulang. “Tapi sebelum ia dibawa pergi, biarkan Ming Mei mencambuknya lima puluh kali!”Dua orang murid sekte Hoa San dengan sigap menghampiri Du Fei. Tanpa basa-basi, mereka mencengkeram lengannya dengan kuat, satu di kanan dan satu di kiri. Ia bisa merasakan jemari mereka yang kasar dan dingin menggigit kulitnya.Dengan kasar, kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   34. RACUN BUNGA PENGENDALI ROH

    Ming Mei terpaku, matanya melebar karena kaget sekaligus merasa bersalah. "Ma-maaf!" ia tergagap, suaranya bergetar. Wajah yang tadinya penuh percaya diri kini berubah menjadi kebingungan dan malu.Para penonton mulai berbisik-bisik, beberapa memandang Ming Mei dengan tatapan curiga. Shien Niao sendiri memegangi pipinya yang terluka, sementara matanya menatap Ming Mei tajam, menahan rasa sakit dan kegeraman.Sementara itu, Du Fei perlahan mengangkat wajahnya. Mata yang tadinya terpejam menahan sakit kini terbuka, menatap pemandangan di hadapannya dengan sorot kebingungan yang sama. Untuk sesaat, rasa sakit di punggungnya terlupakan, digantikan oleh rasa heran.Suasana di halaman semakin tegang setelah insiden tak terduga itu. Biarawati Yun Hui, dengan wajah merah padam karena malu dan marah, menatap tajam ke arah Ming Mei, "Ming Mei, mengapa kau mengarahkan cambuk pada Tuan Shien?" "Guru, Murid juga tak tahu apa yang terjadi!" jawab Ming Mei panik. Air mata mulai menggenang di pelup

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27

Bab terbaru

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   205. UPAH SEORANG PENGKHIANAT

    Kabut kelabu tiba-tiba muncul dari segala arah, menyelimuti rombongan Du Fei dan Jenderal Lo yang sedang menuruni gunung. Kabut itu tidak wajar—terlalu pekat dan bergerak melawan angin, seperti memiliki kehendak sendiri."Kabut sihir!" Du Fei berseru, berusaha menghalau kabut dengan mengibaskan tangannya, "hati-hati! Tetap bersama!"Akan tetapi kabut sihir tersebut bergerak dengan sangat cepat dan memisahkan mereka. Du Fei merasakan tangan Yun Hao yang menggenggam jubahnya terlepas. "Yun Hao!" teriaknya, tapi suaranya teredam oleh kabut yang seakan menelan segala bunyi."Tetap tenang," bisik Dilong dari dalam pedang. "Kabut ini tidak berbahaya secara langsung. Hanya bermaksud mengacaukan."Du Fei mengangguk, mengatur nafasnya. Dengan pedang naga api sebagai pemandu, ia mulai menyusuri jalan. Kabut sihir ini pasti buatan seseorang—ia mulai menduga penyihir dari Negeri Wu pelakunya.Setelah beberapa saat berjalan mencari kelompoknya kembali, kaki Du Fei tersandung sesuatu. Ia menunduk,

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   204. MENJADI PEMBELOT

    PLAKK!Tamparan keras Jenderal Lo mendarat di pipi A Lung. Suaranya menggema di keheningan hutan, meninggalkan bekas telapak tangan kemerahan di wajah prajurit muda itu."Lancang!" geram Jenderal Lo, matanya menyala-nyala. "Kau telah melanggar sumpah kesetiaan pada kerajaan!"A Lung memegangi pipinya yang panas, matanya berkaca-kaca menahan marah dan malu. Tanpa kata-kata lagi, ia berbalik dan berlari masuk ke dalam hutan lebat, menghilang di balik rimbunnya dedaunan."Biarkan dia pergi!" Chang Kong menghela nafas. "Kalau dia tidak menghormati anggota kerajaan, maka dia tak layak menjadi pasukan khusus istana."Du Fei menatap ke arah menghilangnya A Lung dengan pandangan prihatin. "Kebencian seperti itu tidak lahir begitu saja. Ada yang tidak kita ketahui tentang hubungannya dengan masa lalu ayah kita."Yun Hao mengamati Plakat Naga Emas di tangannya sebelum menyimpannya kembali dengan hati-hati, "Sebaiknya kita segera kembali ke kotaraja. Yang Mulia Yu Ping pasti sudah menunggu kabar

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   203. MENGUNGKAP IDENTITAS DIRI

    "Terima kasih, adikku," Xie She Tai Tai berbisik, tangannya mencengkeram jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut. "Pengorbananmu tidak akan sia-sia."Tubuh Zhi Zhu bergetar hebat, matanya satu per satu meredup seperti lilin yang dipadamkan. Mulutnya terbuka, menjerit tanpa suara saat Xie She Tai Tai menarik keluar jantungnya dalam satu sentakan kuat.Darah menyembur ke segala arah, membasahi dinding gua dengan warna merah pekat. Tubuh Zhi Zhu melunglai, kaki-kakinya mengerut seperti daun kering.Xie She Tai Tai tidak memakan jantung itu. Sebaliknya, ia mulai merapal mantra dalam bahasa siluman. Jari-jarinya menari di udara, menciptakan simbol-simbol kuno yang bersinar ungu."Jiwa bersatu dengan jiwa, daging bersatu dengan daging," ia menggumamkan mantra. "Berikan kekuatanmu padaku!"Dengan kedua tangannya, ia memegang jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut lemah dan perlahan mendekatkannya ke luka menganga di dadanya sendiri. Jantung itu seolah tertarik oleh kekuatan magis, melayang di uda

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   202. TUMBAL

    "Kau benar," Yun Hao bangkit berdiri, tubuhnya sudah jauh lebih kuat. "Ayo kita pergi. Kuharap mereka masih baik-baik saja."Bersama, dua bersaudara itu melangkah keluar dari istana Kristal Hitam."Apakah kita akan melepaskan kedua siluman itu begitu saja, Kak?" Yun Hao menoleh ke arah istana kristal hitam yang kini tampak suram di bawah cahaya fajar."Untuk saat ini ya," Du Fei mengangguk, pedang naganya berpendar lembut di tangannya. "Siluman Ular Kalajengking terluka parah. Butuh seratus tahun bertapa untuk memulihkan kekuatan yang hilang. Sedangkan Siluman Laba-laba tak bisa berbuat banyak tanpa saudarinya. Gunung ini aman untuk sementara waktu."Yun Hao mengangguk, lalu melempar pandang ke atas dengan ragu. Tebing curam di hadapan mereka tampak mustahil untuk didaki."Bagaimana kita naik ke atas?" Yun Hao mengamati dinding jurang yang nyaris vertikal.Du Fei tersenyum, "Jangan cemas, aku tak akan meninggalkanmu, Adik Yun."Ia meraih pergelangan tangan Yun Hao. Dengan satu lompata

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   201. PERTEMUAN KAKAK ADIK

    Du Fei melepaskan Pedang Naga Api, membiarkannya melayang di atas tubuh Yun Hao. Dengan gerakan cepat, ia menggores telapak tangannya. Darah mengalir dari luka, menetes ke bilah pedang yang menyala."Api Suci, murnikanlah darah ini," Du Fei memejamkan mata, memusatkan energinya.Api keemasan menyelimuti darah yang menetes, mengubahnya menjadi cairan berkilau seperti emas cair. Dengan lembut Du Fei membuka bibir Yun Hao. "Kembali padaku, Adik!" bisiknya, meneteskan cairan dari ujung Pedang Naga Api itu ke mulut Yun Hao.Sedetik dua detik tak ada reaksi apapun, namun di detik ketiga tiba-tiba tubuh Yun Hao menegang seperti busur yang ditarik. Punggungnya melengkung ke atas, matanya terbuka lebar. Dari mulut, hidung, dan telinganya keluar asap hitam dengan suara mendesis— pertanda sihir pemikat sedang dikeluarkan secara paksa."ARGH!" jeritan pertama Yun Hao bergema di seluruh ruangan. Tubuhnya bergetar hebat, warna iris matanya berubah-ubah—dari merah darah perlahan kembali ke warna as

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   200. MELAWAN PENGARUH SIHIR

    Pusaran energi itu melesat ke arah Du Fei. Namun pemuda itu tetap tenang, pedangnya teracung ke depan."Api Pemurnian!"Bilah Pedang Naga Api berubah menjadi cahaya putih menyilaukan. Du Fei menusukkan pedang ke dalam pusaran energi hitam. Kedua kekuatan beradu, menciptakan gelombang energi yang mengguncang seluruh istana.BLARR!Cahaya putih berhasil membelah pusaran hitam dan menghantam telak tubuh Xie She Tai Tai. Siluman itu menjerit kesakitan, tubuhnya terpental hingga menabrak dinding kristal. Darah hitam mengucur dari luka menganga di dadanya."KAKAK!" Zhi Zhu menjerit ngeri. Ia menatap Du Fei dengan campuran ketakutan dan kebencian. Lalu pandangannya beralih pada Yun Hao yang masih berdiri kaku di altar."Suamiku!" perintah Siluman Laba-laba betina sambil menunjuk ke arah Du Fei. "Bunuh dia! Bunuh penyerang ini!"Wajah Yun Hao dingin tanpa ekspresi. Perlahan ia mengambil pedang yang berada di atas meja altar, lalu berbalik menghadap Du Fei."Yun Hao, sadarlah!" Du Fei menurunk

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   199. MENGUASAI PEDANG NAGA API

    "Kendalikan apinya, Du Fei!" suara Dilong menggema. "Api bukan hanya elemen penghancur, tapi juga pemberi kehidupan. Rasakan iramanya, dengarkan bisikannya."Du Fei memejamkan mata, perlahan ia merasakan denyut kehidupan dalam api - seperti detak jantung makhluk hidup. Tubuhnya mulai bergerak mengikuti irama itu, tangannya terangkat dalam gerakan melingkar yang anggun."Ya ... seperti itu," Dilong terbang mengelilinginya. "Api adalah perpanjangan jiwamu, bukan musuhmu."Jari-jari Du Fei bergerak lembut, seperti menari. Api putih merespon, berubah dari kobaran liar menjadi pusaran elegan yang mengikuti gerakan tangannya. Panas yang tadinya menyiksa kini terasa seperti aliran kehangatan yang menyenangkan."Luar biasa," bisik Dilong takjub.Du Fei membuka mata. Pandangannya berubah - ia bisa melihat setiap percikan, setiap lidah api sebagai entitas tersendiri. Dengan satu gerakan tegas, ia mengarahkan sebagian api membentuk lingkaran di sekeliling tubuhnya. Dengan gerakan lain, ia memeri

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   198. DEWA NAGA DILONG

    "Namaku Dilong," naga mungil itu terbang mengelilingi kepala Du Fei, "aku yang menyelamatkanmu dari kobaran api Sumur Suci.""Dewa Naga?" Du Fei mengamati makhluk ajaib itu dengan takjub. Sisik-sisiknya berkilau seperti permata di bawah cahaya api hitam. "Tapi mengapa kau menyelamatkanku?""Karena sudah ribuan tahun aku menantikan orang sepertimu," Dilong hinggap di telapak tangan Du Fei. “Seseorang yang memiliki hati bersih dan tekad kuat untuk melindungi yang lemah.”Du Fei menatap sang naga dengan mata membelalak, “Apakah kau penjaga Pedang Naga Api yang dicari banyak orang dari dunia persilatan bahkan negeri lain?”“Bukan hanya penjaga,” Naga Dilong terbang ke tengah perisai kristal, “Aku adalah Pedang Naga Api itu sendiri.”Du Fei menggeleng kebingungan, “Bagaimana bisa?”"Selama menjaga Pedang Naga Api, seiring waktu, jiwaku dan jiwa Pedang Naga Api telah menyatu.""Lalu di mana pedangnya?"Dilong tertawa kecil, “Pedang hanyalah bentuk fisik dari kekuatan sejati. Mereka semua se

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   197. BISA ULAR PEMIKAT

    Mata Zhi Zhu melebar, bibirnya menyunggingkan senyum kejam. "Ah! Kenapa tidak terpikirkan olehku? Kakak memang yang terpintar!""Tidak …," Yun Hao berbisik pada diri sendiri, perasaan ngeri menyergapnya. Membayangkan diri menjadi budak nafsu siluman membuat perutnya mual."Oh, lihat wajah ketakutannya!" Zhi Zhu terkikik seraya mengerling ke arah Yun Hao. "Aku sudah tak sabar melihatmu merangkak memohon cintaku, Tampan."Yun Hao memejamkan mata, memusatkan seluruh tenaga dalamnya. 'Aku harus bebas!' Ia merasakan aliran chi mengalir deras dalam pembuluh darahnya, mencari celah dalam ikatan benang perak."Tunggu sebentar, Bocah!" Xie She Tai Tai meliukkan tubuh ularnya menuju ruang racun. "Akan kuambilkan ramuan special untukmu.""Dan aku akan menyiapkan sarang cinta kita," Zhi Zhu mengusap pipi Yun Hao dengan jari lentiknya. "Jangan kemana-mana, Calon Suamiku!"Setelah kedua siluman kejam itu menghilang, Yun Hao mulai menggerakkan tubuhnya yang kaku. Benang perak melilit erat, setiap ge

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status