Share

Bab 19. Menyimpan Dendam

Aku semakin khawatir karena Andi belum ada nampak. Berkali-kali aku dan Mbak Fika serta Kak Nur bolak balik ke jalanan. Namun, mereka tidak juga kelihatan. Kupanggil nama ketiga adikku, tapi tetap tidak ada sahutan.

Tak terasa air mata mengalir dengan derasnya. Lutut kujatuhkan ke tanah, menopang tubuh yang terasa lemah ini. Meratapi nasib dan hidup yang terus saja mendapatkan cobaan. Bahuku bergetar seiring dengan isakan yang makin keras. Bukan. Bukan aku menyalahkan takdir. Namun, aku menyalahkan diri sendiri yang tak pandai menjaga mereka.

Bayangan Fajar yang menangis, Lani yang suka merengek, serta Andi yang selalu berusaha kuat. Selama ini aku kuat karena mereka bertiga. Aku tak sanggup jika kehilangan mereka. Cukuplah kehilangan sosok orang tua, tapi tidak untuk kehilangan adik-adikku.

Kumohon padamu Ya Allah, jangan pisahkan aku dengan mereka. Aku sanggup menanggung hidup mereka, asal mereka tetap bersamaku.

"Kita akan cari mereka, Vin. Kamu jangan ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status