Share

184. PANGLIMA TABAN

Bataar menelan ludah, berusaha mengumpulkan keberanian. Dengan suara berat, ia berkata, "Ma-maaf, kami tak berhasil menyelamatkan mereka!" 

Ia berhenti sejenak, matanya berkaca-kaca. "Saat kami datang, mereka sudah dimangsa siluman ular."

"Tidak!" Istri Nergui menjerit, tubuhnya limbung sebelum akhirnya jatuh pingsan. Tiga wanita lainnya pun segera menyusul, tubuh mereka ambruk di tanah berumput.

Suasana perkemahan berubah riuh. Orang-orang bergegas membantu, mengangkat para wanita yang pingsan dan membawa mereka ke ger masing-masing. Yu Ping, yang sejak tadi hanya bisa menyaksikan, ikut membantu dengan wajah prihatin.

Tak lama kemudian, suara isak tangis mulai terdengar dari beberapa ger. Ratapan duka menandai dimulainya masa berkabung bagi keluarga yang ditinggalk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status