“Sekarang tak ada lagi yang akan menolongmu, Laohu Jing!”Seekor ular cobra hijau raksasa berkepala manusia berdiri di depan Sang Siluman Harimau.“Kumohon, ampuni aku, Siluman Ular!” Laohu Jing kali ini berlutut, menangis mengiba. Suaranya terdengar aneh saat berbicara karena rahangnya bergeser, ia harus menahan kesakitan amat sangat.“Orang yang telah menyelamatkan nyawamu saja kau khianati, bagaimana mungkin aku bisa mempercayaimu, hah?!” jengek Lushe Yao, Siluman Ular Hijau. Ia telah mengikuti Yu Ping sejak dari dasar jurang, menunggu saat yang tepat menangkap kembali Laohu Jing. Selama Siluman Harimau yang menyimpan rahasia rencananya menghabisi Huli Bai masih hidup maka ia tak akan bisa hidup dengan tenang.Sekarang kesempatan itu datang, ia tak akan melepaskannya lagi. Lushe Yao merayap dengan tubuh ularnya yang licin, menghampiri Laohu Jing dan membelitnya begitu ketat hingga terdengar suara tulang-tulang remuk.KRAKK!“Aargh … ampunn!” rintihan kesakitan Siluman Harimau yang t
“Aku harus menggagalkan pernikahan mereka!” batin Ma Yin dengan kedua tangan terkepal dan mata menyipit. Qi Yue adalah murid kesayangan yang sudah ia anggap seperti anak sendiri, ajudan Raja Qi Xiang tentu saja tak ingin melihat sang putri menderita,Ma Yin bergegas menuju keluar gerbang Kota Xianfeng untuk membuat janji temu dengan personil Iblis Bayangan.Keesokan malam, di tepi Sungai Kuning, tampak dua orang pria berdiri saling berhadapan.“Aku menyewa kalian untuk menghabisi nyawa pemuda bernama Wang Yun, mengapa dia masih hidup hingga detik ini?” protes Ma Yin kesal.“Kami berusaha menjebak target dengan menyamar menjadi pemilik kedai teh untuk meracuninya, tetapi ternyata ia membawa seorang gadis yang kami ketahui adalah Putri Qi Yue!” dalih Lian Xi, tetua sindikat Iblis Bayangan.“Lalu disusul tentara dari Perbatasan Timur datang menyerbu, suasana menjadi kacau!” lanjut pria itu meyakinkan, “Kami menyaksikan pertempuran antara pasukan tentara dengan pemuda itu, dan ia menakluk
“Yu Ping?” Bibir Xin Ru bergetar saat mengucap nama adik angkatnya, “Kukira kau sudah ….” “Mati?” Yu Ping merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum, “Ternyata Dewa Langit masih melindungiku, Kakak Xin!” Xin Ru berlari memeluk sang adik, ketiga rekannya ikut mendekat dengan perasaan haru. Setelah pelukannya dengan Xin Ru terurai, Yu Ping berganti memeluk Xue Yi, Liu Kang, dan Adik Keempat. “Apa yang sebenarnya terjadi padamu saat terlempar jatuh ke jurang?” tanya Liu Kang penasaran. Yu Ping pun menceritakan apa yang telah dialaminya, “Aku ditugaskan oleh Guruku, Ying Long untuk menghentikan Qi Yun.” “Hmm, tugas yang sangat berat mengingat pemuda itu sudah bukan Qi Yun yang dulu lagi!” gumam Liu Kang prihatin, “Bukan hanya memiliki kekuatan Iblis, tetapi sekarang ia juga dilindungi oleh istana.” “Istana? Mengapa bisa begitu?” Kening Yu Ping mengernyit tak mengerti. “Qi Yun diambil menantu oleh Raja Qi Xiang,” sahut Adik Keempat, “Ia akan dinikahkan dengan Putri Qi Yue!” Liu
“Nona Xin?” Qing Ning menyapa dengan kening berkerut. Sedikit aneh melihat kemunculan sosok perempuan di depan pintu kamarnya.Qing Ning hanya mengerti sedikit tentang gadis bernama Xin Ru yang sudah menjadi tamu di kediaman Xue Yi selama lebih dari satu bulan.Tidak banyak yang ia ketahui tentang sosok wanita cantik itu kecuali namanya adalah Xin Ru dan dia adalah kakak angkat Yu Ping. Selebihnya tidak ada karena mereka hampir tak pernah bertegur sapa meski hanya basa basi.Xin Ru bukanlah wanita yang mudah didekati, ia sangat dingin dan jarang berkomunikasi dengan siapapun kecuali orang yang ia percaya, hingga Qing Ning berpikir mereka tak akan pernah saling bertegur sapa selamanya.“Nona Qing Ning,” Xin Ru membalas sapaa
Malam telah larut, bahkan bulan di langit pun seperti enggan bersinar, meredup tertutup awan hitam. Namun di kediaman Jenderal Xiao Gang, sang Jenderal masih terjaga di kamar tidurnya. Akhir-akhir ini, ia mengalami insomnia. Kalaupun bisa tertidur, selang beberapa menit ia pasti akan terbangun karena mimpi buruk.Lelah berperang dengan rasa kantuk yang tak kunjung tiba, Jenderal Xiao Gang memutuskan membuka jendela kamar dan melihat keluar. Kalau diingat-ingat insomnia yang ia alami dimulai dari hilangnya Putri Qi Yue, disusul laporan Panglima Sung bahwa Qi Yun, putra almarhum Raja Qi You, berkhianat.Dari informasi mata-mata istana, Jenderal Xiao Gang mengetahui Qi Yun dan Putri Qi Yue telah tiba di istana, dan saat ini mereka berdua akan segera menikah. Hal ini berarti nasibnya sebagai Jenderal Perbatasan Timur berada di ujung tanduk. Bukan tak mu
Kamar yang dimasuki Yu Ping berukuran cukup besar dan tertata rapi. Pencahayaan dalam ruangan cukup baik karena ada lilin di setiap sudut ruangan. Namun ia tak melihat seorangpun berada dalam kamar itu.“I-Ibu?” Pemuda itu memanggil dengan suara perlahan, matanya memindai sekeliling ruangan. Yang ia dengar hanyalah suara api lilin tertiup angin, sampai akhirnya terdengar suara makin ribut di luar. Yu Ping melompat ke atas, bersembunyi di balik balok-balok kayu melintang yang digunakan untuk menyangga atap.Terdengar ketukan sopan di pintu disusul suara seorang laki-laki, “Selamat malam, Nyonya Xian. Ada tamu yang ingin bertemu untuk sekedar memberi hormat kepada Anda!” Tentu saja tak ada jawaban karena tak ada siapapun di dalam kecuali Yu Ping yang bersembunyi. Setelah beberapa kali mengetuk tak ada tanggapan, laki-laki tadi penasaran membuka pintu. Ia tertegun melihat ruangan kosong, bahkan setelah memeriksa seisi ruangan tak jua menemukan sang ratu.“Gawat, bagaimana mungkin wani
“Jangan-jangan nyawa Jenderal Xiao dalam bahaya,” Panglima Ding Fu mulai panik bergegas kembali menuju kediaman sang Jenderal. Sesampainya di halaman belakang, ia bertemu dengan Liu Kang dan Yu Ping yang sedang bercakap-cakap sambil bermain catur.“Tuan Liu, Tuan Yu!” panggil panglima kepercayaan Jenderal Xiao dengan napas terengah.“Panglima Ding Fu, ada apa?” Liu Kang melompat berdiri, menghampiri sang panglima karena terkejut bercampur penasaran.“Ada seseorang keluar dari dalam kamar Jenderal tadi sewaktu aku sedang berjaga-jaga, saat ku ikuti sosok misterius itu menghilang di tengah hutan!” tutur Panglima Ding Fu, “Aku khawatir ia telah melakukan hal buruk pada Jenderal Xiao.”“Kalau begitu, kita harus memeriksa ke kamar Jenderal sekarang!” usul Liu Kang ikutan pani
“Hantu? Jangan bicara sembarangan!” sergah kakak tertua bernama Wei, matanya memindai halaman sekitar dengan penuh kewaspadaan. “Kemana dua saudara kita yang lain? Seharusnya berkumpul di sini hingga tugas selesai, tetapi masih tidak muncul juga.”“Kakak Wei, kita sebaiknya segera kabur sebelum para penjaga kembali!” bisik adiknya yang bertubuh gempal. “Adik Ketiga dan Kelima pasti sudah lebih dulu pergi.”Wei mengangguk setuju, namun baru saja maju selangkah tiba-tiba muncul Jenderal Xiao Gang di depan mata.“Jenderal Xiao Gang!” Wei menghembuskan napas lega, lalu tersenyum mengejek. “Mengapa wajahmu terlihat ngeri melihat kami menenteng kepala Yu Ping dan temannya? Takut?”“Kak Wei, sungguh sulit dipercaya Jenderal Xiao yang bernama besar ternyata tidak lebih dari pecundang!” imbuh adiknya yang bertubuh gempal.“Benar, lebih pantas disebut anjing Qi!” Tiga bersaudara itu tertawa menghina.“Sudah puaskah kalian tertawa?” tanya Jenderal Xiao Gang, suaranya terdengar dingin.Ketiga pera