Share

102. KECURANGAN

Author: Evita Maria
last update Last Updated: 2024-05-25 23:56:25

Hari terakhir pertandingan adalah hari yang paling ditunggu oleh para peserta maupun penonton yang hadir, karena merupakan duel semua pendekar dari perguruan ternama.

Ketua Hui palsu juga terdaftar dalam lomba tersebut, dan diam-diam ia sudah memastikan akan memenangkan pertandingan.

Makanan yang disajikan saat pertandingan ditunda untuk makan siang telah ia lumuri bubuk pelemas otot yang hanya akan berlangsung selama 6 jam dan tidak mematikan.

Tentu saja tidak ada satupun peserta yang mencurigainya. Pagi hari mereka yang bertarung, dapat mengerahkan segenap kemampuan dengan sangat baik.

Pertandingan dimulai dengan duel antara Adik Ketiga dari Harimau Utara -mewakili kakaknya Liu Kang yang terluka pada duel hari sebelumnya- dengan Biarawati Feng Huang dari Hoa Mei.

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   103. KETUA DUNIA PERSILATAN

    “Kakak Liu?” Tetua Cheng terperangah tak percaya.Wajah Liu Heng terlihat bingung, ia sendiri tak mengerti mengapa tadi ketika menyaksikan Biarawati Feng Huang dalam bahaya, secara refleks ia melompat ke atas panggung dan menahan serangan Tetua Cheng.“Jangan pukul temanku!” seru Liu Heng lalu segera berbalik menghampiri Feng Huang, “Kau tidak apa-apa?”Feng Huang menggeleng, nyaris menangis terharu menyadari Liu Heng baru saja menyelamatkan dirinya. Wanita itu yakin di dalam alam bawah sadar Liu Heng, pria itu memiliki memori tentangnya.Xin Ru menyusul naik ke panggung, membantu memapah Feng Huang yang terlihat lemah. “Anda baik-baik saja?”“Entahlah, tubuhku tiba-tiba terasa lemah tak bertenaga,” keluh Feng Huang seraya me

    Last Updated : 2024-05-26
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   104. MISI UNTUK TUJUH PENDEKAR

    Siang itu di aula istana, Tujuh Malaikat Pencabut Nyawa sedang berkumpul. Mereka menerima undangan dari raja Qi Xiang hingga tergesa-gesa datang menghadap.Setelah menunggu cukup lama, Qi Xiang muncul dengan pakaian kebesaran raja. Wajahnya tak jauh mengalami perubahan meski dimakan usia, hanya beberapa guratan tipis di kening dan area pipi, serta helai-helai perak di sisi kiri kanan kepala.“Semoga Yang Mulia Qi Xiang Panjang Umur!” Ketujuh pendekar tangan kanan raja bersujud memberi hormat.“Bangunlah!” Qi Xiang mengangkat tangannya sebatas bahu sebagai perintah bagi mereka untuk bangkit berdiri.“Terima kasih, Yang Mulia!” jawab mereka serempak.“Aku memanggil kalian karena ada satu misi penting yang harus segera dilaksanakan!” kata Qi Xiang seraya memandang mereka satu per satu.“Misi apakah gerangan, Yang Mulia?” Dewi Seribu Wajah memberanikan diri bertanya.“Aku mendengar berita tentang munculnya Golok Pembunuh Naga di Bukit Tengkorak,” tutur Qi Xiang. “Menurut legenda, Golok P

    Last Updated : 2024-05-27
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   105. MISTERI BUKIT TENGKORAK

    Setelah beberapa minggu lamanya berjalan, rombongan Yu Ping akhirnya tiba di tepi danau Erhai yang sangat luas dan memiliki pemandangan indah karena dikelilingi oleh pegunungan Chang San.“Lihat, itu Bukit Tengkorak!” Liu Kang menunjuk ke arah seberang danau. Di seberang terlihat sebuah bukit yang terpisah dari pegunungan di sekitarnya. Bukit itu tertutup kabut gelap sehingga terlihat suram.Seorang tukang perahu yang sedang duduk-duduk di atas perahunya menyapa mereka, “Tuan-tuan, apakah kalian ingin menyeberang?”“Benar, dapatkah Bapak mengantarkan kami ke Bukit Tengkorak?” tanya Ketua Hui kepada pria bertopi caping itu.“Aduh, mengapa akhir-akhir ini banyak orang berkunjung kemari hanya untuk pergi ke Bukit Tengkorak?” keluh si tukang perahu. “Sudahlah, lebih baik urungkan niat kalian untuk pergi ke sana!”“Mengapa begitu, Pak?” Liu Kang bertanya karena penasaran.“Karena semua yang pergi ke Bukit Tengkorak tak ada satupun yang pernah kembali. Setiap hari aku menyeberang ke sana

    Last Updated : 2024-05-28
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   106. MENCARI GOLOK PEMBUNUH NAGA

    “Kakak Liu, kita sebaiknya melanjutkan perjalanan saja. Tak perlu bermalam di rumah kakek!” jawab Yu Ping beralasan. Ia teringat kata-kata si prajurit sebelum meninggal untuk berhati-hati terhadap seorang kakek.“Sebentar lagi hari mulai malam,” si kakek menatap langit. “Dan malam hari banyak siluman berkeliaran. Sebaiknya kalian tidak melanjutkan perjalanan dulu.”Yu Ping berbicara melalui mata ketiga pada Dilong, sang dewa naga yang selama ini selalu bersamanya. “Bagaimana menurutmu, Dilong?”“Ikuti saja kakek itu, aku juga penasaran ingin tahu kejutan apa yang akan terjadi!”kekeh Dilong. Akhirnya mereka setuju mengikuti kakek itu menuju kediamannya yang tersembunyi yaitu di belakang air terjun, jauh di dalam hutan.Yang mengherankan, air terjun di tempat itu sangat jernih dan tak beracun. Di belakang air terjun mereka menemukan sebuah hamparan padang rumput hijau dengan sebuah pondok sederhana di tengah-tengahnya.“Hati-hati, ada kemungkinan ini adalah fatamor

    Last Updated : 2024-05-29
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   107. PERTARUNGAN DI BUKIT TENGKORAK

    “Yu Ping adalah putra mahkota yang terbuang tentu saja,” Dewa Golok Hitam terkekeh.“Benarkah itu, Kakak Xin?” Yu Ping menatap Xin Ru nanar, gadis itu menjawabnya hanya dengan anggukan kepala.Yu Ping tertegun, seolah tak mempercayai kenyataan yang ia dengar. Selama ini pemuda itu menganggap dirinya adalah anak haram yang tak jelas asal usulnya, ternyata ia adalah seorang putra mahkota? Pantas saja selama ini orang-orang istana memburu kepalanya.“Xin Ru, Guru akan mengampuni nyawamu asalkan kau tinggalkan buronan istana ini!” seru Dewi Seribu Wajah memperingatkan.“Guru, aku tak pernah mengkhianatimu. Aku juga tak akan pernah mengkhianati adikku!” tegas Xin Ru, memasang diri sebagai tameng untuk melindungi Yu Ping.

    Last Updated : 2024-05-30
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   108. SERULING SAKTI vs GOLOK PEMBUNUH

    Secara ajaib, golok tersebut tertarik dengan mudah dari dalam tanah. Qi Yun mengacungkan Golok Pembunuh Naga ke langit sambil tertawa puas.“Qi Yun, kumohon letakkan kembali golok itu demi kebaikanmu!” teriak Xin Ru. “Siapa kau ini, beraninya mencampuri hidupku!” bentak Qi Yun, wajahnya berubah menjadi bengis.“Aku kakak kandungmu, Xin Ru!” Xin Ru menyeka air mata yang sempat jatuh ke pipinya yang tirus. “Ayah kita Wang Ji adalah tukang perahu di desa Kuning, Ayah dan Ratu Xian Lian menukarkan dirimu dengan Yu Ping untuk menyelamatkan sang Putra Mahkota.”Tangan Qi Yun bergetar, hatinya campur aduk. marah, sedih, kecewa, dan hancur. Selama ini wanita yang ia anggap ibu kandungnya mengatakan bahwa ia adalah pangeran negeri Qi yang memiliki tanggung jawab besar yaitu merebut tahta kerajaan dari raja lalim, Qi Xiang. Ia digembleng dengan keras sejak kecil, dan setelah dewasa harus memikul tanggung jawab besar membantu memimpin pemberontakan terhadap raja.Kini Qi Yun mengerti, Ratu Xian

    Last Updated : 2024-05-31
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   109. PENDEKAR IBLIS

    “Yu Ping, bila kau tidak menyerahkan serulingmu padaku, saudara angkatmu ini akan mati!” ancam Qi Yun dengan sorot mata bengis. Tangannya mencengkeram leher Xin Ru, gadis itu berpegangan pada tangan adik kandungnya sementara kedua kakinya berjinjit di bibir jurang. “Apa yang kau lakukan?” terak Yu Ping, “Dia kakakmu!” “Aku tidak peduli! Serahkan Seruling Sakti kepadaku sekarang atau kulemparkan perempuan ini ke jurang!” bentak Qi Yun tak main-main. “Yu Ping … ja-jangan!” Xin Ru ingin berteriak namun karena tercekik, suaranya hanya menyerupai erangan lirih. Yu Ping melemparkan seruling saktinya ke arah Qi Yun, namun benda pusaka tersebut berhenti ditengah-tengah mereka dan melayang-layang di udara “Sekarang lepaskan Kakak Xin Ru!” tuntut Yu Ping. Xin Ru adalah satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki. Pemuda itu tak mau kehilangan meski Xin Ru hanyalah seorang kakak angkat. Qi Yun tersenyum sinis, ia kini memiliki kesempatan membunuh sang Putra Mahkota. Bila Yu Ping mati, mak

    Last Updated : 2024-06-01
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   110. PENGKHIANATAN SAUDARA ANGKAT

    "Untuk menguji seberapa patuh dirimu padaku, aku perintahkan kau membunuh ketiga saudaramu, bagaimana?" Qi Yun tersenyum kejam. Badan Dewa Golok Putih gemetar hebat, ia sangat menyayangi saudara-saudaranya, tapi ia juga takut kehilangan nyawa bila tak menuruti perintah Pendekar Iblis di depannya. Ketiga pendekar kejam memandang Dewa Golok Putih dengan kecewa, “Kami tak menyangka kau menjadi sepengecut ini, Kak! Mulai detik ini kita bukan lagi saudara!”Ketiga pendekar itu menghunus senjata masing-masing, menuding Qi Yun dengan mata berapi-api, “Hari ini kami yang mati atau dirimu, Manusia Iblis!”“Heh, kalian sendiri Iblis memanggilku Iblis!’ Qi Yun menyeringai, “Karena kalian tidak takut mati, baiklah … kuantar semuanya ke neraka!”Dua pendekar kejam, yaitu Pendekar Ketiga dan Keempat menyatukan kekuatan lalu melompat menerjang bersama-sama ke arah Qi Yun yang berdiri tenang, sorot mata mengejek. Sementara seorang lagi, pendekar Keenam mengendap-endap ke belakang Xin Ru yang hanya bi

    Last Updated : 2024-06-02

Latest chapter

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   FINAL BONUS : PERPISAHAN

    Di puncak Gunung Kunlun yang menjulang tinggi, kabut tipis menyelimuti puncak-puncak batu yang tajam. Udara dingin pegunungan menerpa wajah dua sosok yang berdiri tegap di atas jembatan batu kuno. Yu Ping dan kakak angkatnya, Xin Ru, berdiri berdampingan, mata mereka menatap jauh ke dalam jurang yang dalam dan gelap di bawah.Yu Ping, mengenakan pakaian kerajaan dengan garis emas di sepanjang tepi kain sutra yang terjuntai hingga nyaris menyentuh tanah, menggenggam seruling emas di tangan, dan sebuah golok hitam diselipkan di belakang punggung. Di sampingnya, Xin Ru berdiri dengan postur waspada, matanya yang tajam menyapu sekeliling, siap menghadapi apapun yang mungkin terjadi."Kau yakin dia akan muncul?" tanya Xin Ru, suaranya nyaris berbisik.Yu Ping mengangguk pasti, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Aku yakin, karena dia adalah guruku.” Dengan gerakan perlahan, Yu Ping mengangkat seruling ke bibirnya. Ia menarik napas dalam, lalu mulai meniup. Nada-nada lembut mengalir d

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   BONUS CHAPTER 3 : PELANTIKAN RAJA

    Aula kerajaan Qi dipenuhi oleh kemegahan dan kemewahan. Dinding-dinding berukir emas berkilau di bawah cahaya ribuan lilin yang menerangi ruangan. Aroma dupa yang manis mengambang di udara, menciptakan suasana sakral yang teduh.Di tengah aula, Yu Ping berdiri tegap, mengenakan jubah kerajaan berlapis emas. Wajahnya tenang berwibawa, mencerminkan seorang yang berhati lembut namun juga tegas. Kasim Liu, berlutut di hadapannya, menyodorkan mahkota dan jubah emas kerajaan di atas bantal beludru merah.Dengan gerakan perlahan, Yu Ping mengambil mahkota itu dan meletakkannya di atas kepala. Jubah emas kemudian disampirkan di bahunya, melengkapi penampilannya sebagai seorang raja. Seketika itu juga, seluruh ruangan dipenuhi oleh suara gemerisik kain—para Jenderal dan Menteri berlutut, memberikan penghormatan kepada raja baru mereka.Di samping singgasana raja, dua wanita cantik duduk dengan anggun. Di sisi kiri, Sayana, dengan pakaian mewah dan perhiasan yang gemerlap, tersenyum anggun. Mat

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   BONUS CHAPTER 2 : BENIH PENDEKAR IBLIS

    Mentari bersinar cerah di atas Kota Xianfeng, cahayanya memantul dari atap-atap bangunan. Udara dipenuhi oleh semangat dan kegembiraan yang menggelora, seiring dengan persiapan pelantikan Yu Ping sebagai raja baru Negeri Qi.Hiruk pikuk keramaian terdengar dari setiap sudut kota, sementara di dalam istana, para pelayan berlarian kesana-kemari, sibuk dengan persiapan acara yang akan berlangsung selama tujuh hari tujuh malam.Di aula utama istana, Kepala Pelayan, seorang pria paruh baya dengan wajah serius namun berwibawa, tampak kewalahan menerima bingkisan hadiah yang terus berdatangan. Utusan dari berbagai negeri jiran dan perwakilan sekte-sekte aliran putih dari seluruh penjuru negeri silih berganti memasuki ruangan, membawa persembahan untuk raja baru mereka."Yang Mulia pasti akan sangat senang melihat sem

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   BONUS CHAPTER 1 : PEMAKAMAN

    Suasana suram menyelimuti pemakaman keluarga kerajaan. Angin semilir membelai dedaunan pohon-pohon tua yang mengelilingi area sakral itu. Di tengah keheningan, sosok Yu Ping berlutut di depan sebuah makam yang masih baru. Tangannya gemetar memegang beberapa batang hio yang telah dinyalakan, asapnya mengepul tipis ke udara. Dengan hati-hati, ia menancapkan hio-hio tersebut ke dalam hiolo -tempat dupa yang terbuat dari logam berukir indah- yang terletak tepat di depan batu nisan ibunya, Xian Lian.Yu Ping menatap lekat nama yang terukir di batu nisan itu. Matanya yang berkaca-kaca menyiratkan kesedihan mendalam. Ia menghela napas berat sebelum berbisik lirih, suaranya nyaris terbawa angin."Ibu," ucap si pemuda dengan nada bergetar, "sekian lama aku mendambakan pertemuan dengan orang tua kandungku. Tapi mengapa, ketika akhirnya kita dipertemukan, waktu begitu kejam membatasi kebersamaan kita?"Jemarinya perlahan menelusuri ukiran nama ibunya di batu nisan. "Qi Yun sungguh beruntung,"

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   204. DUEL MAUT

    Kedua pendekar muda itu berhadapan di udara, aura mereka yang bertolak belakang - keemasan milik Yu Ping dan kegelapan milik Qi Yun - bertabrakan, menciptakan gelombang energi yang membuat udara bergetar."Qi Yun," balas Yu Ping, suaranya tenang namun penuh ketegasan. "Hentikan semua ini! Terlalu banyak nyawa yang telah melayang."Qi Yun tertawa sinis. "Hentikan? Tidak akan! Hari ini, salah satu dari kita akan mati!"Bersamaan dengan itu Qi Yun mengayunkan goloknya, menciptakan gelombang energi hitam yang melesat ke arah Yu Ping. Yu Ping dengan sigap mengeluarkan seruling saktinya, bersiap menghadapi pertarungan yang akan menentukan nasib kerajaan Qi.Di bawah, pasukan kedua belah pihak menghentikan pertempuran sejenak, mata mereka tertuju ke langit di mana dua sosok pemimpin mereka akan bertarung hingga titik darah penghabisan. Mereka tahu, hasil pertarungan ini akan menentukan tidak hanya nasib mereka, tapi juga masa depan seluruh kerajaan.Langit di atas Xianfeng menjadi arena perta

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   203. PERTEMPURAN TERAKHIR

    Di atas benteng kokoh, di kotaraja Xianfeng, Qi Yun berdiri tegak, jubah perang yang berat dan berkilauan menambah kegagahannya. Matanya yang tajam menatap ke kejauhan, menanti kedatangan musuh yang ia tahu pasti akan tiba.Berita kekalahan para Jenderal Perang dan pasukannya telah sampai ke telinganya, dibawa oleh prajurit-prajurit yang berhasil meloloskan diri dari pertempuran.Suasana di atas benteng sunyi senyap, hanya deru napas para pasukan yang merasa tegang memecah keheningan. Mereka telah mendengar desas-desus tentang kesaktian Yu Ping, dan ketakutan mulai merayapi hati mereka. Namun, di bawah tatapan dingin Qi Yun, tak seorang pun berani menunjukkan keraguan."Pasukan siap, Pangeran!" lapor seorang perwira. "Pemanah, infanteri, dan pelontar batu telah mengambil posisi."Qi Yun mengangguk singkat, matanya tak lepas memandang langit. Tak lama kemudian, apa yang ditunggunya muncul. Dari kejauhan, terlihat pasukan Yu Ping yang mulai mendekat. Mereka berhenti agak jauh dari bent

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   202. PENANTIAN JENDERAL TUA

    Asap pertempuran mengepul di berbagai sudut kota, menandai jejak perjuangan pasukan Yu Ping dalam perjalanan mereka menuju Xianfeng. Satu demi satu, pertempuran dimenangkan oleh Yu Ping dan pasukannya. Namun, kemenangan demi kemenangan ini tidak membuat Yu Ping lengah. Sebaliknya, instingnya sebagai strategi perang mulai menangkap pola yang mencurigakan.Yu Ping berdiri di atas bukit kecil, memandang ke arah kota yang masih diselimuti asap pertempuran. Matanya yang tajam menyipit, menganalisis situasi dengan cermat. Perlahan, sebuah kesimpulan terbentuk di benaknya."Dia ingin pasukan kita kelelahan saat tiba di Xianfeng," gumam Yu Ping, lebih kepada dirinya sendiri. Nada suaranya lebih kepada kekaguman namun juga mengandung kejengkelan. "Dasar licik!"Panglima Sung yang berdiri di sampingnya, menangkap gumaman itu. Dengan wajah serius, ia bertanya, "Apa yang harus kita lakukan, Jenderal Yu Ping?" Suaranya penuh hormat dan kesiapan. "Kami siap melakukan apapun perintahmu!"Yu Ping ter

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   201. PUTRA MAHKOTA

    Pemandangan itu menyadarkan Qi Xiang akan kenyataan yang mengerikan: ia benar-benar berhadapan dengan Raja Iblis. Ketakutan yang luar biasa mencengkeram hatinya, membuatnya gemetar hebat."B-baik," ujar Qi Xiang terbata-bata, keringat dingin membasahi dahinya. "Akan kulakukan apapun yang kau mau asal bunuh Yu Ping dan antek-anteknya untukku."Sebuah senyum tipis tersungging di bibir Qi Yun. "Bagus," ujarnya, suaranya dingin dan tanpa emosi. "Sekarang lakukan sesuatu untukku! Bebaskan ibuku dari penjara, obati luka-lukanya dan biarkan ia menempati kamar ratu.""A-apa?" Qi Xiang terkejut, tidak menyangka permintaan semacam ini akan datang dari Qi Yun."Kau merampas itu darinya," desis Qi Yun, matanya berkilat-kilat penuh ancaman. "Aku akan mengembalikan martabatnya seperti semula!"Qi Xiang, yang kini tak lebih dari boneka di tangan Qi Yun, tak berkutik. Ia hanya bisa mengangguk pasrah, menyadari bahwa hidupnya kini bergantung pada keinginan pemuda di hadapannya ini."Baik ... baik …,"

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   200. PERJANJIAN DENGAN RAJA IBLIS

    Di dalam penjara bawah tanah istana yang lembab dan dingin, suara rintihan tertahan memecah keheningan. Seorang wanita, dengan rambut kusut dan pakaian compang-camping, terikat dengan kedua tangan terentang di atas sebuah papan kayu yang kasar. Wajahnya yang cantik kini penuh dengan luka dan lebam, hasil dari penyiksaan brutal yang baru saja ia alami.Ma Yin, dengan senyum puas tersungging di bibirnya, berdiri di hadapan wanita itu. Cambuk di tangannya masih basah oleh darah."Yang Mulia Ratu," ujarnya dengan nada mengejek, "ternyata Anda sungguh tangguh ... sudah dicambuk dan dihajar berulang kali tetapi masih berdiri tegak!"Xian Lian, mantan Ratu yang kini diperlakukan bagai penjahat kelas berat, hanya diam. Kepalanya tertunduk, seolah tak lagi memiliki kekuatan untuk mengangkatnya.Ma Yin melangkah mendekat, suara sepatunya bergema di dinding-dinding sel. "Seandainya Anda mau bekerja sama, tentu hal ini tak akan sampai terjadi."Tangan kanan Raja itu kini berada tepat di depan Xia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status