Share

106. MENCARI GOLOK PEMBUNUH NAGA

“Kakak Liu, kita sebaiknya melanjutkan perjalanan saja. Tak perlu bermalam di rumah kakek!” jawab Yu Ping beralasan. Ia teringat kata-kata si prajurit sebelum meninggal untuk berhati-hati terhadap seorang kakek.

“Sebentar lagi hari mulai malam,” si kakek menatap langit. “Dan malam hari banyak siluman berkeliaran. Sebaiknya kalian tidak melanjutkan perjalanan dulu.”

Yu Ping berbicara melalui mata ketiga pada Dilong, sang dewa naga yang selama ini selalu bersamanya. “Bagaimana menurutmu, Dilong?”

“Ikuti saja kakek itu, aku juga penasaran ingin tahu kejutan apa yang akan terjadi!”kekeh Dilong. Akhirnya mereka setuju mengikuti kakek itu menuju kediamannya yang tersembunyi yaitu di belakang air terjun, jauh di dalam hutan.

Yang mengherankan, air terjun di tempat itu sangat jernih dan tak beracun. Di belakang air terjun mereka menemukan sebuah hamparan padang rumput hijau dengan sebuah pondok sederhana di tengah-tengahnya.

“Hati-hati, ada kemungkinan ini adalah fatamor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status