Share

BAB 39A

"Makan ya? Belum makan siang kan?" Aku kembali menggeleng.

"Kenapa? Kalau nggak mau makan di sini, kita cari cafe lain." Lagi-lagi aku menggeleng.

"Geleng-geleng terus. Hmmm ... kalau kita segera menikah, gimana?" Kali ini aku terdiam, membuat laki-laki yang kini duduk di seberang meja itu terkekeh.

Mendadak salah tingkah sebab dia menatapku sedari tadi sembari menyandarkan punggungnya ke kursi. Di ruangan yang tak terlalu luas ini, hanya ada aku dan dia. Dadaku masih saja berdebar tiap kali mengingat kejadian beberapa menit lalu di depan kasir saat tiga perempuan rese itu datang dengan angkuhnya.

Mereka yang berusaha mempermalukanku, ternyata dipermalukan balik oleh Mas Eros. Sungguh tak pernah menyangka aku akan mengalami kejadian seperti tadi. Aku tak tahu harus senang atau sedih saat melihat bagaimana Mas Eros membelaku di depan banyak orang.

Mala sempat berbisik jika Mas Eros tak pernah membawa gadis lain ke ruang kerjanya kecuali aku. Selama ini dia cukup tertutup dan kaku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status