Meilana bingung. Andika juga. Mungkin kini ia harus membujuknya dengan cara lain dan menawarkan sesuatu.
"Maaf, mungkin anda dipihak lemah kalau tidak mau bekerjasama. Aku berjanji akan membantu anda."
"Itu anakku." Meilana bersikeras. Andika kehilangan kesabaran.
"Kakak anda mengirimkan copy akte kelahiran, nama ibunya Meilani," tiba tiba saja Andika membuka rahasia itu.
Mata Meilana membesar karena terkejut. Perasaannya mulai goyah ketika lelaki itu ternyata tahu banyak. Sesuatu yang tidak diduganya sama sekali.
"Anda menganggap itu bukan anakku," ia bertanya dan mengulangi dengan suara sedikit keras.
"Engkau Meilana, kamu adiknya. Mungkin engkau mirip, tapi kamu bukan ibunya," jawaban Andika mengecilkan hatinya membuat dia galau.
Peluh memercik di dahi Meilana. Ketika kebohongannya terungkap, apakah dia akan kehilangan Adrian Syaputra, anak yang sudah dianggap anak kandungnya.?
"Kamu bisa saja mengadopsinya. Tapi tidak sah, kalau tidak ada surat suratnya?"
“Ia saya mengadopsi. Saya saudara perempuan ibunya, saya bisa mengadopsi dia - tentu saja dia anak saya." Jawaban Meiliana mulai melemah namun ia masih punya kekuatan yang takan mudah dipatahkan.
Andika sepenuhnya menghormati wanita muda ini.
Bagaimanapun, tidak mudah baginya - dengan seorang anak dalam pelukannya, dan hidup dalam kebutuhan dan pekerjaan yang tidak menjanjikan untuk hidup layak.
Tidak banyak yang berani melakukan ini, sudah 7 tahun ayahnya melepaskan tanggung jawab sampai kematian Jayadi Sanjaya .
Meski demikian, ia perlu menemukan cara untuk meyakinkan Meilana bahwa putra Jayadi Sanjaya tidak dapat tumbuh dalam kondisi yang tidak berkecukupan. Ini benar-benar tidak terbayangkan.
Segera setelah kakeknya mengetahui keberadaannya, dia pasti akan mendesak agar putra dari anaknya yang tercinta dibawa untuk berkumpul kembali dengan keluarga Sanjaya.
Andika harus membuat gadis yang keras kepala ini berhenti menolaknya.
Dia tidak ingin menggunakannya sekarang, tetapi dia harus melaporkan untuk kakeknya, Tuan Sanjaya. Tentu juga kepada ayahnya Tuan Sutanta.
"Saya yakin keluarga Sanjaya akan menuntut rasa terima kasih atas kepedulian anda terhadap cucunya dan atas kelonggaran Anda terhadap keinginan kuatnya agar putra Jayadi Sanjaya tumbuh dalam keluarga ayahnya. "
Andika lalu menawarkan suatu hal.
"Anda tidak perlu khawatir lagi. Anda akan dijamin stabilitas keuangan selama sisa hidup Anda."
Tidak ada yang gemetar di wajahnya. Apakah dia mendengar apa yang dia katakan? Kepedulian terhadap anak itu dinilai dengan uang.
"Jadi, kamu ingin membeli anak itu dariku?" Meilana bertanya dengan agak suara tertahan.
Andika mengerutkan keningnya .
"Tentu saja tidak!"
“Tetapi anda menawarkan saya uang agar saya dapat memberikannya kepada Anda."
Andika tidak mengerti. Mengapa dia harus menampilkan semuanya dengan cara yang menurut wanita itu kurang menarik.
"Yang saya maksud adalah," dia memulai lagi.
"Bahwa kakeknya akan membayar jika kamu mengizinkanmu membawa anak itu ke keluarga ayahnya," potongnya.
Penjelasannya itu makin membuat Meilana marah.
" Tidak! " Kata Meilana lebih jelas lagi. Meilana setengah berteriak.
Andika terdengar kesal.
"Dengarkan aku."
Meilana sampai berdiri dari tempat duduknya.
"Beraninya kamu? Beraninya anda duduk di sini dan berkata bahwa anda bisa membeli anak itu dariku? "
"Berani-beraninya anda datang ke sini dan menawariku uang sehingga aku bisa memberikan putra dari saudara perempuanku yang sudah meninggal?"
Meilana menarik napas dalam-dalam, amarah membanjiri dirinya.
“Saya bersumpah kepada saudara perempuan saya di ranjang kematiannya bahwa saya tidak akan pernah meninggalkan anaknya!"
"Bahwa saya tidak akan pernah memberikannya kepada siapa pun! Bahwa dsya akan selalu menjaga dan mencintainya. "
Karena dia sendiri tidak bisa melakukannya! Karena dia sedang sekarat, dan dia tahu tidak akan dapat melihat bagaimana putranya akan tumbuh, dia mempercayakannya padaku ..."
Meilana mengepalkan tinjunya - seolah dia siap bertarung melawan seluruh dunia untuk anak kecil itu!
Hening sesaat. Keheningan mutlak. Kemudian dipatahkan oleh pembicaraan yang berlarut-larut.
Andika memperhatikan, Meilana
Wanita yang memiliki anak keluarga Sanjaya. Anak itu dapat mengubah segalanya!
Dia sebagai utusan dari sang kakek tuan Sanjaya bisa membawa anak itu ke Jakarta sebagai pewaris sah keturunan Sanjaya.
Putra itu akan menjadi berkah pertemuan dengan kakeknya.
"Kita akan bertemu lagi, saya berharap datang kerumah anda dan melihat anak itu, masih memerlukan jalan yang panjang sebelum anak itu dapat diakui sebagai cucu dari keluarga Sanjaya. Saya akan melaporkan lebih dahulu kepada kakeknya. "
***
Meilana bangkit dan mulai berjalan ke pintu keluar kantornya. Jam kantor sudah berakhir.
Ia ingin bertemu putranya Andri Syaputra. Tak seorangpun tahu dikota itu bahwa anak itu adalah anak kakaknya dan lelaki asing yang datang itu tiba tiba mengungkapkan rahasianya.
Ia sebenarnya belum pernah menikah. Masih seorang gadis.
Status itu menjadi kelemahan bagi dirinya, tapi ia rela karena dia ingin memelihara anak kakaknya dan telah menitipkan anak itu tiga tahun lalu menjelang kematiannya.
Betapa inginnya dia berjumpa putra itu pada waktu ini setelah pertemuan dengan lelaki yang menyebut dirinya Andika.
Dirumah, Meilana menjemput anak itu dari seorang tetangga yang menjaga dan membantunya menjaga anak itu.
"Mami , mami," anaknya meluru kepadanya ketika ia pulang kantor.
"Ayo, mami ingin melihat pelajaran kamu tadi sekolah."
Putranya memperlihatkannya hasil pelajarannya disekolah dan Meilana memperhatikan sejenak dan memuji putranya ketika pelajaran menunjukan nilai yang baik.
"Apakah tadi nakal dengan tante?"
"Tidak, Andri baik sama tante, tapi tak bisa jajan.."
"Tak bisa jajan iya, uangnya kalau ada disimpan saja, jangan dihabiskan di sekolah."
"Tapi Mami, uangnya cuma dikit."
"Besok mami tambah."
" Benar mami'? "
" Iya," jawab maminya .
Anak itu lucu dengan mata bundar bulat. Bersekolah di SD kelas dua.
Anak itu sangat senang ibunya sudah pulang. Bermain pulang sekolah, Andri kecil merasa kesepian. Ditinggal bersama tetangga yang mendapat sedikit uang karena membantu Meilana.
Semua orang tahu, Meilana punya anak dan tak ada yang tahu itu bukan ibu kandungnya.
Meilana selalu punya masalah. Dengan anak kesayangan tanpa ayah. Tidaklah lengkap. Ada dalam dirinya yang kurang, tapi tidak ingin menambahnya.
Menikah bukan pilihan yang baik, tapi sekarang dia punya pacar. Tepatnya bukan pacar. Tapi seorang pria yang mengejar mengejarnya. Lelaki teman sekantornya dari Singapura.
Tak terhitung banyak pria yang mengejarnya, tapi ini lain dan berharap ada kesetiaan.
Ia ingat peristiwa itu. Kakaknya pulang dengan sebuah beban dipundaknya. Ia memaksa lelaki yang menghamilinya itu menikahinya untuk mendapat status agar anaknya punya ayah.
Namun itu cuma status. Setelah itu lelaki itu menghilang.
Meilani kakaknya kuliah tidak jauh dari desanya. Singapura yang megah cuma sepenggalan waktu dari kepulauan Riau. Hanya dalam hitungan jam dari Bintan.
Menjadi student di University sambil bekerja di Singapura dilakukan kakaknya itu.
Bekerja dimana saja untuk membiayai hidup . Itulah kakaknya Meilani yang tangguh .
Bertemu dengan seorang student dari Jakarta dan hura hura mungkin itu hidup yang dilakoninya. Dihamili dan lelaki itu diseretnya untuk bertanggungjawab. Mereka menikah di Singapura sebelum Jayadi Sanjaya pergi dengan suatu alasan yang hanya diketahui lelaki itu. Meilani pulang ke Bintan dan membesarkan anaknya. 3 Tahun yang lalu setelah kakaknya meninggal karena kecelakaan. Andri anaknya dibesarkan di bawah asuhan Meilana. Sekarang sudah 7 tahun umurnya. Ia mengira, lelaki itu penakut, Jayadi sangat takut menjadi seorang ayah. Jadi dia pergi karena masih kuliah. Atau mungkin juga dia sekolah dinegara lain. Inggris atau Amerika. Kakaknya terlalu gengsi untuk mencari minta bantuan; atau mungkin juga ada hal lain yang tidak diketahuinya. Meilana hanya dapat menduga duga. Meilani pintar kuliah dan membiayai hidupnya dari pekerjaan disebuah bar di Singapura. Tapi kuliah itu tidak selesai. Dalam keadaan mabu
Andika tersenyum melihat itu. Melihat mata Andri si bocah yang berbinar binar.Hubungan mereka segera mencair . Meilana menyukai lelaki asing itu, meski ada perdebatan sengit diantara mereka, Meilana mengakui bahwa Andika itu seorang yang simpatik.Apakah dia akan menjadi Meilani dan menjadi ibu bocah itu?Meilana hampir tak dapat memikirkannya. Semuanya itu begitu tiba tiba. Ia hampir tak dapat mencernakannya."Untuk bocah ini, ia memerlukan permainan. Kita bisa berlibur."" Singapura," ujar Andika." Aku bekerja.""Itu tidak penting. Engkau bisa menggunakan uang berapa saja dan selesaikan semuanya. Surat pindah, pekerjaan baru, hidup baru, identitas baru.""Aku tidak punya pasport untuk ke Singapura." kata Meilana."Pasportku sudah kadaluarsa,""Jangan kawatir, semuanya akan diurus. Agen akan menyelesailannya.""Katakan saja, supaya semuanya dapat kita bereskan."Meilana m
Ya Tuhan, bagaimana dia bisa tinggal di apartemen yang sama dengan pria asing yang bukan suaminya ini?"Tapi apa bedanya?" dia bangkit, terus memeriksa kamar. Dia mengingatkan dirinya sendiri lagi bahwa dia berhak menikmati menjadi Konglomerat karena secara status dia adalah ibunya, menantu konglomerat tuan Sanjaya. Dia adalah Meilani kakak kandungnya yang tercinta.Mungkin dialam lain, kakaknya itu akan menyetujui hal ini karena dilekatkan dengan nama keluarga besarnya Sanjaya.Suara Andika, yang menjelaskan sesuatu padanya, mengalihkan perhatian dari pikiran ."Hotel ini memiliki gym dan kolam renang di lantai dasar dan juga diatas. Dekat taman, tempat yang indah dan anda bisa berjalan bersama Andri " kata Andika.Semuanya disediakan di sini, Anda dapat memesan makanan di restoran - seperti di hotel, dan jika Anda membutuhkan sesuatu dari toko, ada mall yang bersatu dengan hotel ini. Anda dapat me
Seluruh gaya yang dilakukan stylish itu adalah ujian baginya. Dia sudah menghabiskan dua jam dengan penata rias dan penata rambut, agak lelah dengan prosedur berturut-turut, dan sekarang saatnya memilih pakaian.Gaun yang dijahit indah itu meluncur dengan mudah ke seluruh tubuh, pegawai salon itu menutup ritsleting bagian belakang, berjalan mengelilingi Meilana dan mundur selangkah untuk melihat hasilnya.Meilana berdiri dengan kepala tertunduk, tidak berani melihat dirinya di cermin. Dia masih berpikir bahwa dengan pakaian mahal ini dia akan terlihat konyol."Dan sekarang, sepatu. "Stylish itu mengambil sepasang yang cocok dari kotak, gadis penata gaya memasangkannya dan memadu ke gaun itu ." Desain ini mebuat kamu cantik sekali," ujarnya yakin .Dan dia segera membantu memakainya, meskipun kliennya memandangnya dengan ngeri.Sepatu itu dengan hak tinggi yang tidak biasa, tetapi sangat nyaman di kaki yang
Dan untuk dilihat seperti itu. Tidak hanya Andika , tapi juga hampir semua pengunjung resto tersebut.Sama sekali bukan karena mereka datang ke tempat yang begitu mewah dengan seorang anak kecil. Semua orang menatapnya dengan penuh perhatian, ini membuat Meilana merasa sangat canggung..“Kamu tidak terbiasa menjadi cantik,” kata Andika sedikit tertawa." Saya tidak mau menarik perhatian orang." balas Meilana ." Kamu lembut dan anggun." Andika masih ingin terus menatap dan memujinya ." Bersenang senang lah..'" ujar Andika lagi .Tapi itu membuatnya malu. Dia berusaha dan membuang muka.Setidak tidaknya bukan sekarang. Dia hanya ingin merasa nyaman dan menikmati makan yang enak dengan perutnya yang lapar ."Jadi, kamu mau makan siang apa?"" Aku tidak memilih, ini adalah yang terbaik ." ujar Meilana ketika masuk kerestoran yang dipilih Andika. Lelaki itu yang memilih makanan.Makana
Salah satu atraksi yang menjadi daya tarik di Singapura adalah Singapore Flyer.Para turis yang menikmati kawasan sekitarnya dengan berjalan kaki bisa menuju ke Singapore Flyer melalui daerah tepian air melalui jembatan yang terhubung .Pengunjung naik wahana melihat diketinggian di sekitar Marina Bay secara utuh.Bahkan melihat Malaysia dan sebuah pulau Indonesia dari ditinggian 165 meter dari bawah tanah .Lokasinya yang berada pada wilayah lapang juga membuatnya terlihat sangat mencolok ketika disandingkan dengan gedung-gedung pencakar langit yang bertebaran . Mereka ada dalam kapsul-kapsul ber AC .Kebun Binatang Singapura di dalam 11 zona yang berbeda. Taman reptil, Fragile Forest, Wild Africa dan banyak lagi.Andri kecil tertawa senang merasakan pengalaman di Kidzranger Tour, memberi makan binatang binatang yang lucu.Bersebelahan dengan Singapore Zoo adalah binatang mala
Tempat pemakaman mewah di Timur Jakarta, meski tak pernah lengang kali ini menghadirkan suasana pemakaman yang berbeda.Tempat yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik itu akan menjadi sebuah makam bagi Jayadi Sanjaya, putra konglomerat Sanjaya Corporation.Meski sangat indah dan enak dipandang mata, tempat itu tetap sajalah sebuah makam. Tidak akan merubah hati tuan Sanjaya. Tidak akan mengembalikan putranya yang telah tiada.Penataan makam yang rapi, bersih, dan nyaman, mungkin memberi kesan indah sebagian orang, memberi kenangan bagi orang-orang yang tercinta.Tapi bagi tuan Sanjaya tidak ada artinya, karena kehilangan tetap kehilangan. Jayadi menjadi harapan pewaris, tapi berakhir dengan kematian.Putra terakhir yang diharapkan menjadi penerus dari kerajaan bisnis Sanjaya Corporation, pemilik tambang batubara , perkebunan kelapa sawit serta produk makanan instant.Masih idealkah itu disebut keluarga? Apa
Tidak ada yang berubah dari ruangan kantor besar tuan Sanjaya. Masih seperti empat tahun yang lalu saat dia menyerahkan kendali kepada anaknya Jayadi. Satu satunya perubahan mungkin cat dan ruangan itu lebih mewah dan lebih keren.Peti besi tahan api dan kuat itu masih di tempatnya yang sama. Hanya mereka berdua yang tahu kombinasi kunci besi itu. Tuan Sanjaya hapal betul dan diwariskan kepada putranya, tapi ia tidak tahu apakah kombinasi kuncinya masih sama.Membuka brankas ini dengan sistem kombinasi manual dengan standar empat roda yang dimiliki tuan Jayadi sanjaya dengan enam angka dan kunci utama.Ia lalu melakukan putaran dari angka nol, mencoba menggeser putaran kombinasi sampai angka 7 di posisi indeks atau garis pembuka.Memutar nomor kombinasi ke arah kiri lagi sebanyak tiga kali hitungan melewati nomor pertama. Berhenti saat hitungan masuk ke hitungan keempat.Lalu tuan Sanjaya memutar kombinasi ke arah kana
Salah satu atraksi yang menjadi daya tarik di Singapura adalah Singapore Flyer.Para turis yang menikmati kawasan sekitarnya dengan berjalan kaki bisa menuju ke Singapore Flyer melalui daerah tepian air melalui jembatan yang terhubung .Pengunjung naik wahana melihat diketinggian di sekitar Marina Bay secara utuh.Bahkan melihat Malaysia dan sebuah pulau Indonesia dari ditinggian 165 meter dari bawah tanah .Lokasinya yang berada pada wilayah lapang juga membuatnya terlihat sangat mencolok ketika disandingkan dengan gedung-gedung pencakar langit yang bertebaran . Mereka ada dalam kapsul-kapsul ber AC .Kebun Binatang Singapura di dalam 11 zona yang berbeda. Taman reptil, Fragile Forest, Wild Africa dan banyak lagi.Andri kecil tertawa senang merasakan pengalaman di Kidzranger Tour, memberi makan binatang binatang yang lucu.Bersebelahan dengan Singapore Zoo adalah binatang mala
Dan untuk dilihat seperti itu. Tidak hanya Andika , tapi juga hampir semua pengunjung resto tersebut.Sama sekali bukan karena mereka datang ke tempat yang begitu mewah dengan seorang anak kecil. Semua orang menatapnya dengan penuh perhatian, ini membuat Meilana merasa sangat canggung..“Kamu tidak terbiasa menjadi cantik,” kata Andika sedikit tertawa." Saya tidak mau menarik perhatian orang." balas Meilana ." Kamu lembut dan anggun." Andika masih ingin terus menatap dan memujinya ." Bersenang senang lah..'" ujar Andika lagi .Tapi itu membuatnya malu. Dia berusaha dan membuang muka.Setidak tidaknya bukan sekarang. Dia hanya ingin merasa nyaman dan menikmati makan yang enak dengan perutnya yang lapar ."Jadi, kamu mau makan siang apa?"" Aku tidak memilih, ini adalah yang terbaik ." ujar Meilana ketika masuk kerestoran yang dipilih Andika. Lelaki itu yang memilih makanan.Makana
Seluruh gaya yang dilakukan stylish itu adalah ujian baginya. Dia sudah menghabiskan dua jam dengan penata rias dan penata rambut, agak lelah dengan prosedur berturut-turut, dan sekarang saatnya memilih pakaian.Gaun yang dijahit indah itu meluncur dengan mudah ke seluruh tubuh, pegawai salon itu menutup ritsleting bagian belakang, berjalan mengelilingi Meilana dan mundur selangkah untuk melihat hasilnya.Meilana berdiri dengan kepala tertunduk, tidak berani melihat dirinya di cermin. Dia masih berpikir bahwa dengan pakaian mahal ini dia akan terlihat konyol."Dan sekarang, sepatu. "Stylish itu mengambil sepasang yang cocok dari kotak, gadis penata gaya memasangkannya dan memadu ke gaun itu ." Desain ini mebuat kamu cantik sekali," ujarnya yakin .Dan dia segera membantu memakainya, meskipun kliennya memandangnya dengan ngeri.Sepatu itu dengan hak tinggi yang tidak biasa, tetapi sangat nyaman di kaki yang
Ya Tuhan, bagaimana dia bisa tinggal di apartemen yang sama dengan pria asing yang bukan suaminya ini?"Tapi apa bedanya?" dia bangkit, terus memeriksa kamar. Dia mengingatkan dirinya sendiri lagi bahwa dia berhak menikmati menjadi Konglomerat karena secara status dia adalah ibunya, menantu konglomerat tuan Sanjaya. Dia adalah Meilani kakak kandungnya yang tercinta.Mungkin dialam lain, kakaknya itu akan menyetujui hal ini karena dilekatkan dengan nama keluarga besarnya Sanjaya.Suara Andika, yang menjelaskan sesuatu padanya, mengalihkan perhatian dari pikiran ."Hotel ini memiliki gym dan kolam renang di lantai dasar dan juga diatas. Dekat taman, tempat yang indah dan anda bisa berjalan bersama Andri " kata Andika.Semuanya disediakan di sini, Anda dapat memesan makanan di restoran - seperti di hotel, dan jika Anda membutuhkan sesuatu dari toko, ada mall yang bersatu dengan hotel ini. Anda dapat me
Andika tersenyum melihat itu. Melihat mata Andri si bocah yang berbinar binar.Hubungan mereka segera mencair . Meilana menyukai lelaki asing itu, meski ada perdebatan sengit diantara mereka, Meilana mengakui bahwa Andika itu seorang yang simpatik.Apakah dia akan menjadi Meilani dan menjadi ibu bocah itu?Meilana hampir tak dapat memikirkannya. Semuanya itu begitu tiba tiba. Ia hampir tak dapat mencernakannya."Untuk bocah ini, ia memerlukan permainan. Kita bisa berlibur."" Singapura," ujar Andika." Aku bekerja.""Itu tidak penting. Engkau bisa menggunakan uang berapa saja dan selesaikan semuanya. Surat pindah, pekerjaan baru, hidup baru, identitas baru.""Aku tidak punya pasport untuk ke Singapura." kata Meilana."Pasportku sudah kadaluarsa,""Jangan kawatir, semuanya akan diurus. Agen akan menyelesailannya.""Katakan saja, supaya semuanya dapat kita bereskan."Meilana m
Bertemu dengan seorang student dari Jakarta dan hura hura mungkin itu hidup yang dilakoninya. Dihamili dan lelaki itu diseretnya untuk bertanggungjawab. Mereka menikah di Singapura sebelum Jayadi Sanjaya pergi dengan suatu alasan yang hanya diketahui lelaki itu. Meilani pulang ke Bintan dan membesarkan anaknya. 3 Tahun yang lalu setelah kakaknya meninggal karena kecelakaan. Andri anaknya dibesarkan di bawah asuhan Meilana. Sekarang sudah 7 tahun umurnya. Ia mengira, lelaki itu penakut, Jayadi sangat takut menjadi seorang ayah. Jadi dia pergi karena masih kuliah. Atau mungkin juga dia sekolah dinegara lain. Inggris atau Amerika. Kakaknya terlalu gengsi untuk mencari minta bantuan; atau mungkin juga ada hal lain yang tidak diketahuinya. Meilana hanya dapat menduga duga. Meilani pintar kuliah dan membiayai hidupnya dari pekerjaan disebuah bar di Singapura. Tapi kuliah itu tidak selesai. Dalam keadaan mabu
Meilana bingung. Andika juga. Mungkin kini ia harus membujuknya dengan cara lain dan menawarkan sesuatu."Maaf, mungkin anda dipihak lemah kalau tidak mau bekerjasama. Aku berjanji akan membantu anda.""Itu anakku." Meilana bersikeras. Andika kehilangan kesabaran."Kakak anda mengirimkan copy akte kelahiran, nama ibunya Meilani," tiba tiba saja Andika membuka rahasia itu.Mata Meilana membesar karena terkejut. Perasaannya mulai goyah ketika lelaki itu ternyata tahu banyak. Sesuatu yang tidak diduganya sama sekali."Anda menganggap itu bukan anakku," ia bertanya dan mengulangi dengan suara sedikit keras."Engkau Meilana, kamu adiknya. Mungkin engkau mirip, tapi kamu bukan ibunya," jawaban Andika mengecilkan hatinya membuat dia galau.Peluh memercik di dahi Meilana. Ketika kebohongannya terungkap, apakah dia akan kehilangan Adrian Syaputra, anak yang sudah dianggap anak kandungnya.?"Kamu bisa saja mengadopsinya. Tapi
Pulau Karimun di Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan Negara Singapura dan Malaysia.Dapat ditempuh selama 1 jam dengan menggunakan kapal Ferry dari Batam dan dari Tanjung Pinang 3 jam lebih .Andika membutuhkan waktu menuju lokasi tambang tempat Meilana bekerja dengan mobil carteran selama 30 menit.Ia telah menyelesaikan beberapa tahap dari pekerjaannya, Beruntung ia mendapat daftar dari murid murid SD di pulau itu. Sepenuhnya ia mendapat data tentang Meilana.Itu adalah pulau kecil dan tidak susah mendapatkan alamat tempat ibunya bekerja.Andika menatap alamat kantor itu. Sebuah perusahaan kecil, namun sebenarnya besar yang berkantor pusat di Singapura .Menambang batugranit yang diekspor Singapura, untuk pembangunan gedung gedung bertingkat tinggi.Ia minta izin untuk bertemu dan segera mengetahui dengan siapa dia berbicara. Pimpinan kantor mengizinkan dan memberikan tempat yang tenang diruangan tamu.Palin
Pendekatan tuan Sutanta dengan tuan Sanjaya berjalan dengan baik.Tuan Sanjaya berterima kasih kepada kakak tirinya yang akan membantu mencari cucunya.Cucunya harus ditemukan. Uji DNA, dan jika benar, ia akan membesarkan anak itu sebagai pewaris Dinasti Sanjaya Corporation.Jika tidak, garis keturunan tuan Sanjaya terputus. Tak ada lagi usaha yang dilakukannya.Mungkin menjadi sebuah yayasan cukup cocok atau diwariskan kepada keluarga jauh.Tak berani tuan Sanjaya membayangkan perusahaan yang dibangun oleh ayahnya dan diwariskan kepadanya menjadi perusahaan besar lenyap ketika dia sudah meninggal.Usia tua dan penyakit yang menggerogotinya, diluar tampak sehat sehat saja. Namun ia mendapat perawatan dari penyakit sejenis kelainan darah, dimana ia tergantung dari obat obatan.Penyakit yang diagnosa sebagaigangguan produksi darah merah yang bisa meningkat ke kanker. Dalam istilah kedokteran Polysitemia vera.