Share

SANG PUTRI PEWARIS
SANG PUTRI PEWARIS
Penulis: Lerina

Bab 1

Penulis: Lerina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 14:48:08

"Nona, Tuan Colin memanggil anda untuk segera menemuinya di ruang kerjanya," Silfester sang kepala pelayan dengan sopan memberitahukan pada Maureen.

Maureen yang sedang mengelap pedangnya menghentikan aktivitasnya. Dahinya mengeryit, ini sudah hampir tengah malam, ada apa pamannya ingin menemuinya.

Dengan segera dia meletakkan pedang dan membereskan beberapa alat tempurnya.

Tanpa memandang Silfester, Maureen berkata, "Sampaikan pada paman, aku akan segera ke sana."

"Baik," Silfester segera undur diri.

Maureen membereskan peralatannya yang sedikit berantakan. Kemudian dia segera menuju ke ruang kerja pamannya.

"Tok... Tok... Tok...."

"Paman ini aku."

"Masuk!" terdengar perintah dari dalam.

Maureen masuk, dia melihat pamannya duduk di kursi sambil memegang sebuah surat.

"Duduklah, ada yang ingin aku katakan padamu!"

Maureen berjalan masuk dan duduk di hadapan pamannya.

Dia memindai wajah pamannya, terlihat jelas raut wajah khawatir dan kebingungan di wajahnya.

"Bacalah surat ini!"

"Ini surat dari ayahmu."

Colin menyerahkan surat yang tadi di pegangnya kepada keponakannya.

Pupil mata Maureen bergetar saat tau surat itu dari siapa.

Maureen menerimanya, dengan teliti dia membaca dengan seksama, berusaha memahami maksud isi surat.

Tangannya mengepal, matanya memancarkan kemarahan yang tertahan.

Dia berusaha menahan gejolak kemarahan yang ada dalam hatinya.

Setelah membaca surat tersebut, dia memahami arti surat itu.

Melihat perubahan raut Maureen, Colin tau jika keponakannya sedang menahan amarah yang hampir meledak.

"Tahan dulu amarahmu, kau tau maksud ayahmu mengirim surat itu kan?"

"Ya, disini tertulis dengan jelas paman."

"Dia memintaku menggantikan Mattew, sampai Mattew membaik."

 "Ya, kau diperintahkan oleh Kaisar Kerajaan Starian yang juga adalah ayahmu untuk menggantikan posisi adikmu untuk sementara."

"Kau tidak dapat menyangkal dan menolak, karena dalam dirimu masih ada darah keluarga kerajaan."

Colin mencoba memberi pengertian.

Dia hanya tidak mau Maureen berfikir buruk tentang orang tuanya.

"Jadi intinya aku harus secepatnya pergi ke Ibukota Herda kan?"

"Aku akan bersiap paman, agar besok aku bisa segera pergi ke sana."

Maureen berusaha bersikap tenang mesti kemarahan tertahan di hatinya. Dia tidak mau kemarahan menguasainya.

"Maafkan paman yang tidak bisa membantu banyak Maureen, paman hanya ingin yang terbaik untukmu," rasa bersalah Colin muncul.

Pasalnya dulu Maureen dititipkan padanya saat masih bayi. Ibu Maureen adalah adiknya, dan dia tidak bisa menolak. Terlebih lagi hanya itu jalan satu - satunya untuk menyelamatkan Maureen.

"Aku tau paman melakukan yang terbaik untukku."

"Jangan terlalu merasa bersalah paman, takdirku aku yang memutuskan."

Kemudian Maureen bangkit dan bersiap untuk meninggalkan ruang kerja.

Sampai didepan pintu, dia berhenti.

"Paman, kapan surat itu sampai?"

"Surat ini baru saja tiba. Roland yang mengantarkannya. Sekarang dia sedang istirahat di paviliun samping."

Tubuh Maureen menenggang.

"Roland?" dia bergumam. 

Setelahnya dia bisa menguasai dirinya kembali. 

"Aku permisi dulu paman."

Maureen berbalik dan segera menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, dia segera menyiapkan keperluannya untuk segera berangkat ke kota Herda.

Kota Herda adalah ibukota kerajaan Starian.

Maureen sebenarnya adalah keturunan dari kerajaan Starian.

Hanya karena peraturan konyol leluhur, dia sampai harus disembunyikan dari seluruh dunia.

Maureen tidak pernah marah pada orangtuanya, karena dia tau orangtuanya pun terpaksa melakukannya.

#flashback on

18 tahun yang lalu sang Ratu kerajaan Starian melahirkan bayi kembar.

Dikarenakan bayi kembar di percaya membawa bencana maka Kaisar dan Ratu menyembunyikan salah satu anaknya.

Ya, anak itu adalah Maureen, yang seharusnya menjadi pewaris tahta karna terlahir lebih dulu.

Akan tetapi, tidak ada dalam silsilah Kerajaan di pimpin oleh seorang Ratu, hingga akhirnya Maureen lah yang di sembunyikan dan di titipkan kepada kakak kandung Ratu, Tuan Colin Taro di perbatasan timur.

Dan sang adiklah yang berjenis kelamin laki - laki yang di tinggal di istana.

Demi menjaga dan melindungi anak perempuannya, Kaisar memerintahkan pengawal khusus untuk menjaganya sampai di perbatasan timur, di rumah keluarga Taro.

Mesti tidak rela tapi mereka harus mengikhlaskan anak perempuannya hidup jauh demi kehidupan yang lebih baik untuk anak perempuannya.

# flashback off

......

Hari masih gelap.

Terlihat dua orang menunggangi kuda dengan kecepatan tinggi melewati pesisir pantai timur.

Dengan tidak sabar, salah satunya mencambuk kudanya dengan sangat keras. Berharap kudanya dapat berlari lebih cepat.

"Maureen...! Jangan terlalu keras mencambuk kudamu..! Dia bisa mati kalau kau cambuk seperti itu..."

Roland yang berada di belakang Maureen meneriakinya.

"Kalau kau tidak bisa cepat, aku akan meninggalkanmu..!!!"

Tanpa perasaan Maureen berkata dengan kejam.

Roland mengeryit, dia bahkan belum beristirahat cukup lama setelah datang, dan sekarang dia harus kembali ke kota Herda dengan terburu - buru.

Maureen benar - benar tidak punya hati, dia benar - benar meninggalkan Roland.

Akhirnya mau tidak mau Roland berusaha mengejarnya.

Jarak antara perbatasan timur dan kota Herda adalah empat hari perjalanan.

Jika Roland saat membawa pesan datang semalam, itu berarti sudah hampir lima hari adiknya dalam keadaan koma karena racun.

Maureen sangat mengkhawatirkan adiknya, Mattew.

Meskipun dibesarkan secara terpisah, baik Maureen ataupun Mattew akan selalu memiliki cara untuk saling bertemu.

Terkadang Maureen yang datang ke kota Herda ataupun Mattew yang datang menemui Maureen.

Dia tidak bisa membuang waktu sedetikpun.

Masa depan kerajaan Starian dipertaruhkan.

Jika sampai keadaan koma Putra Mahkota di ketahui oleh banyak orang, maka akan sangat berbahaya.

Akan terjadi kekacauan bahkan pemberontakan.

Bahkan bisa jadi akan terjadi perebutan kekuasaan oleh Pangeran Andrew, saudara tiri Maureen.

Memikirkan itu semua membuat tatapan Maureen semakin suram.

Dia sudah menerima nasibnya hidup di luar keluarga Kerajaan, dia sudah senang melihat Mattew dalam keadaan baik.

Tapi sekarang, ada yang berani bermain - main dengan nyawa adiknya, itulah yang tidak bisa diterima oleh Maureen.

Dia harus melindungi tahta adiknya sampai adiknya sehat kembali.

"Hiyaa.... Hiya.....!!! "

Dengan keras Maureen terus mencambuk kudanya.

Saat pagi mereka sudah sampai di desa Malka. Desa Malka berada di sebelah barat perbatasan timur.

Maureen dan Roland menaruh kudanya di tiang penyangga di samping rumah makan.

Tak lupa mereka memberi makan kudanya. Kuda juga butuh makan bukan. 

Mereka akan mengisi perut dulu sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke kota Herda.

Maureen memesan sedikit makanan karena tidak memiliki nafsu makan, pikirannya melayang membayangkan bagaimana kondisi adiknya.

Sedangkan Roland, dia memesan banyak makanan, di samping dia sangat lapar karena semalam juga belum makan, dia juga butuh tenaga untuk mengikuti kecepatan Maureen.

Maureen memang memiliki stamina yang sangat kuat. Sejak kecil dia dilatih langsung oleh pamannya dan juga kakak sepupunya Justine.

Tak heran dia memiliki fisik dan seni bela diri yang kuat dan bagus.

Dulu saat Roland berkunjung bersama Mattew ke perbatasan timur, dia melihat Maureen yang sudah bisa mengalahkan anak laki - laki yang bahkan usianya berada di atasnya.

Roland benar - benar mengagumi bakat Maureen.

Hanya saja, Maureen memiliki sifat yang cuek dan terlihat dingin.

Pertama kali Roland berkenalan dengannya bahkan Maureen tidak mau balik menyapa.

Dia bahkan mengabaikan dan meninggalkan Roland yang mengajaknya berjabat tangan.

Saat itu Mattew mamberi tahu bahka kakaknya punya sifat yang dingin, tetapi hatinya lembut.

Tapi sejauh ini hanya sifat kejam dan dingin yang selalu Maureen tunjukkan di hadapannya.

Roland bahkan ragu apakah Maureen benar - benar seorang wanita, melihat penampilannya yang sepanjang waktu memakai baju laki - laki. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 2

    Hampir Fajar. Setelah perjalanan selama empat hari. Maureen dan Roland tiba di pintu gerbang kota Herda. Pintu gerbang besar dan menjulang tinggi dengan megah berdiri kokoh seakan dibangun untuk melindungi kota Herda dari serangan - serangan luar. Roland berjalan lebih dulu dan menunjukkan plakat miliknya kepada petugas pemeriksaan. Setelah petugas melihat plakat milik Roland, mereka langsung hormat, dan mempersilahkan Roland masuk. "Dia bersamaku."Tunjuk Roland pada Maureen.Para petugas memberikan jalan pada Roland dan juga Maureen. Jarak antara pintu gerbang kota dan Istana tidaklah jauh. Roland menyejajarkan posisinya kudanya disamping Maureen. "Kita akan masuk melalui gerbang samping, akan terlalu mencolok jika kita masuk melalui gerbang depan!"Roland memberi instruksi. Maureen hanya mengangguk, tidak ada emosi di wajahnya. Dia hanya fokus ke depan. Gerbang Istana bagian samping. Saat hari masih gelap .Para penjaga Istana melihat dua orang menunggangi kuda menuj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 3

    "Siapa tadi kau bilang?" Kaisar bertanya pada kasim Yassa. "Tadi pagi, pelayan Ratu memberi tahu, jika Kaisar sudah bangun, Ratu menunggu anda di Kediaman Putra Mahkota." Kasim Yassa yang membantu Kaisar berpakaian memberitahukan bahwa tadi Ratu menyampaikan pesan melalui pelayannya. "Lebih cepat sedikit, setelahnya kita sarapan di Kediaman Putra Mahkota!!" Kaisar memberi perintah.Langkah Kaisar semakin bergegas, sedikit kekhawatiran muncul diraut wajahnya. Apakah Ratu mencarinya karena kondisi Mattew? Semakin memikirkannya, samakin dia merasa gelisah. "Ayo lebih cepat!!"Kaisar langsung masuk aula dalam begitu sampai di kediaman Putra Mahkota. Di luar pintu dia melihat Roland sedang berjaga. Tampang Roland benar - benar mengenaskan, dengan kantung mata yang hitam dan wajah tampak kuyu. "Roland..." "Tampangmu buruk sekali." Roland melihat Kaisar datang dan menyapanya, dia pun memberikan hormat. "Hamba memberi hormat pada Kaisar," ucapnya sambil menundukkan kepala.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 4

    Bersama dengan Roland, Maureen melakukan perjalanan untuk ke pergi istana. Dia tidak bisa menunggu lagi, dia sangat mengkawatirkan adik kembarannya. # flashback on 23 tahun yang lalu sang ratu melahirkan bayi kembar. Dikarenakan bayi kembar di percaya membawa bencana maka Kaisar dan ratu menyembunyikan salah satu anaknya. Ya, dia adalah Maureen, yang seharusnya menjadi pewaris tahta karna terlahir lebih dulu. Akan tetapi, tidak ada dalam silsilah kerajaan di pimpin oleh seorang ratu, makanya Maureen lah yang di sembunyikan dan di titipkan kepada kakak kandung ratu, tuan Colin Taro di perbatasan timur. Dan sang adiklah yang sejenis kelamin laki - laki yang di tinggal di istana. Demi menjaga dan melindungi anak perempuannya, kaisar memerintahkan pengawal khusus untuk menjaganya sampai di perbatasan timur, di rumah keluarga Taro. Mesti tidak rela tapi mereka harus mengikhlaskan demi kehidupan yang lebih baik untuk anak perempuannya. # flashback off Butuh waktu hampi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 5

    Sang matahari dengan malu - malu mulai menampakkan sinarnya. Langit yang awalnya gelap perlahan - lahan berubah kemerahan menandakan jika pagi sudah datang. Burung -burung mulai berkicau dengan meriah menyambut fajar yang akan segera muncul. Roland yang dari semalam berjaga di depan tenda dan tanpa sadar ketiduran, dan saat pagi dia bangun lebih dulu. Dia melihat ke dalam tenda dan mendapati bahwa Maureen masih belum bangun. Terlihat Maureen masih tertidur dengan memeluk kakinya. Kemudian dia memutuskan untuk mencuci mukanya di sungai dekat tenda terlebih dahulu agar mukanya tampak segar. Sebenarnya wajah Roland cukup tampan, banyak wanita bangsawan yang tergila - gila padanya, akan tetapi karena dia ingin melindungi Mattew sang putra mahkota, dia tidak pernah mananggapi para wanita - wanita itu. Roland juga berasal dari keluarga bangsawan Sullian, dan sudah terkenal sejak lama bahwa keluarga itu selalu menghasilkan pengawal - pengawal khusus bagi kerajaan. Dirasa suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 6

    " Ibu tidak boleh berfikir seperti itu, ini semua adalah jalan yang terbaik ", sahut Maureen. "Kau benar - benar anak yang baik Maureen, kakakku merawat dan mendidikmu dengan sangat baik, aku berhutang banyak pada kakakku dan istrinya", kata Ratu. "Duduklah dan dengarkan ibu..!", perintah Ratu. Maureen duduk di kursi dekat ranjang Mattew, di sampingnya Ratu sambil terus memegang tangannya bercerita tentang rencananya. Maureen mendengar dengan seksama, tanpa menyela pun. Cukup lama Ratu menjelaskan maksudnya, mesti berat membebankan semua ke Maureen, tapi ini jalan satu - satunya untuk mencegah bencana di istana. "Aku siap ibu", kata Maureen. Pagi - pagi sekali kaisar mendatangi kediaman putra mahkota. Dengan penuh wibawa dia berjalan dengan terburu - buru. Dayang di kediaman putra mahkota melihat kaisar dan memberi salam. "Hormat pada Yang Mulia". "Ya," sahutnya singkat. " Apa Ratu masih di dalam ?", tanyanya. "Masih Yang Mulia". Dayang kediaman putra mahko

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 7

    Siangnya..... Kaisar berjalan menuju kediaman Putra Mahkota setelah selesai rapat bersama para menterinya. Dengan senyum cerah, Kaisar berjalan dengan sedikit terburu- buru. Orang yang melihatnya, hanya merasa Kaisar pasti bahagia karena Putra Mahkota sudah sembuh. Padahal, Kaisar segera ingin bertemu dengan putri satu - satunya. Karena Kaisar hanya punya 3 orang anak yaitu Mattew sang Putra Mahkota, putri Maureen saudara kembar Mattew, dan satu lagi anak selir Jeslin, yaitu Pangeran Andrew. Saat Kaisar tiba, Putri Maureen yang menyamar sebagai Putra Mahkota juga keluar dari arah kediaman. Melihat Kaisar datang Maureen segera memberi hormat. "Hamba memberi hormat pada Ayahanda," ucap Maureen. Kaisar tersenyum dan memeluknya, jelas sekali Kaisar pngin menunjukkan kasih sayangnya. Para dayang, pengawal dan juga Roland memberi salam pada Kaisar. "Hamba memberi salam pada Kaisar," ucap mereka. Kaisar mengangkat tangannya pada mereka. Kemudian dia bertanya pada M

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 8

    Di tempat lain.... Pangeran Andrew berjalan sambil menahan amarah. Bagaimana tidak, di depan Putra Mahkota dan Para dayang, secara terang- terangan, Ayahnya sang Kaisar menegurnya. Dia sungguh malu, serasa wibawanya di lucuti di depan umum. Di jalan dia menendang sebuah pot bunga sebagai pelampiasan amarahnya. "ROY..!!" panggilnya pada kasimnya. "Siapkan arak aku mau minum..!" Roy sang kasim pangeran Andrew mengernyit dan berkata," Pangeran, ini masih siang dan Anda sudah mau minum ?" Tapi siapa yang tau, Pangeran Andrew langsung menendang kakinya dan berteriak dengan marah. "LAKUKAN SAJA APA YANG AKU BILANG, TIDAK USAH BANYAK BICARA....!!!!!" Sang kasim pun hanya mengangguk dan segera menyiapkan apa yang di minta oleh Pangeran Andrew. Dia berlalu dan meninggalkan Pangeran Andrew yang sedang marah. Dia segera menyiapkan minuman untuk Pangeran Andrew. Dia tau bagaimana tabiat Pangeran Andrew yang keras kepala dan mudah marah, hanya saja dia mengingatkan Panger

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 9

    Pangeran Andrew masih setia dengan minuman di tangannya. Roy hanya duduk di samping sambil sesekali melihatnya. Wajah Pangeran Andrew yang tampan berubah menjadi awut -awutan seiring bertambah mabuknya dia. Roy merasa Pangerannya sudah di luar kendali, jadi dia menyuruh Pangeran Andrew untuk masuk ke dalam bilik ranjangnya. Pangeran Andrew yang mabuk di papah oleh Roy tanpa perlawanan. Saat menyentuh kasur, Pangeran Andrew langsung tertidur. Sambil tertidur mulutnya masih mengucapkan umpatan - umpatan yang di tujukan pada Putra Mahkota. Roy melihatnya dengan miris. Begitulah keluarga bangsawan. Ada anak sah, dan ada anak tidak sah. Meskipun memiliki ayah yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. ....... Sementara di taman tengah...... Kaisar dan Maureen berjalan bersisihan sambil berbincang. Didepan mereka sudah ada paviliun kecil yang berada di tengah taman istana bunga. Tempat yang sangat indah. Terdapat hamparan bunga dan berbagai pohon rin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02

Bab terbaru

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 19

    Ratu Calista mengernyit, dia cukup terkejut dengan apa yang Maureen katakan. Kenapa Maureen bisa tau tentang kupu - kupu cahaya sejelas itu. "Maureen jelaskan pada ibu apa yang kau tau..!" Ratu Calista mendesak. "Aku punya teman seorang tabib yang hebat, dia sering mengajariku berbagai tanaman obat dan beberapa macam - macam racun. Aku menyuruhnya untuk memeriksa Mattew, dia bilang dia bisa merawat Mattew. Aku hanya minta tolong pada ibu, tolong bujuk ayah untuk memperbolehkan temanku merawat Mattew." Dengan memohon, Maureen berharap Ibunya, Ratu Calista setuju. Bukannya Maureen tidak mempercayai tabib - tabib yang di kirim oleh Kaisar, ayahnya. Tapi Bryan lebih berpengalaman dengan racun - racun aneh sejak dia masih kecil. Sejak kecil Maureen sering melihat Bryan menangani racun - racun, makanya dia ingin Bryan lah yang merawat adiknya. Terlebih dari itu, dia lebih mempercay

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 18

    Wangi bunga menguar dari tubuh Maureen setelah dia mandi di pagi hari. Tidak ada dayang yang membantunya untuk berpakaian karena semakin sedikit yang tau identitasnya maka semakin sedikit masalah yang akan dia hadapi. Untungnya sejak dia kecil dia terbiasa melakukan segalanya sendiri, jadi dia tidak begitu kesulitan saat berada di sini. Berbeda dengan Loki, dia tau bahwa Putra Mahkota adalah Maureen saudara kembar Mattew yang adalah seorang wanita. Awalnya dia sedikit canggung dan bingung bersikap di hadapan Maureen. Secara sejak dulu dialah yang mengurus segala keperluan Putra Mahkota. Tapi saat dia tau yang menggantikan Putra Mahkota adalah seorang wanita, dia mulai sedikit berhari - hati saat memasangkan sabuk giok dan mahkota giok. Dan sebelum itu, Maureen akan me

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 17

    Dengan sedikit berjalan bergegas, Maureen masuk ke dalam kediamannya tanpa sedikit kata keluar dari mulutnya. Di belakangnya, Loki mengikutinya dan bertanya dalam hati 'ada apa'. Akan tetapi dia tidak berani untuk bertanya lebih lanjut pada Putra Mahkota. "Cukup kau di sini saja, aku ingin istirahat, " perintah Maureen pada Loki dan berjalan masuk dengan cepat ke dalam ruangan dalam. "Oh iya.. masukkan burung merpati iti ke dalam sangkar lebih dulu. " Di dalam ruangannya, Maureen duduk di bangku dan membaca surat rahasia itu dengan seksama. Dia benar - benar tidak percaya kalau Bryan bisa menyusulnya ke sini. Ada rasa senang dan kawatir uang di rasakan oleh Maureen. Dengan cepat, dia mengambil kuas dan mulai menulis surat balasan untuk Bryan. Tak terasa, waktu sudah tengah malam saat dia selesai menulis balsan surat untuk Bryan. Kemudian dia menyimpan balasan surat itu dan memasukkannya

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 16

    Penginapan LOTUS. Bryan berjalan momdar mandir di dalam kamar yang di sewanya. Dia sedang memikirkan bagaimana caranya ,dia bisa masuk istana dan menemui Maureen. Dalam kemondar mandirannya, dia sesekali memandang ke arah langit -langit kamar. "Ah.... benar juga, kenapa aku tidak kepikiran dari tadi..! Sepertinya dia sudah menemukan sebuah ide yang cemerlang. Sewaktu Bryan dan Maureen kecil, mereka pernah di hukum keluarga mereka untuk tidak. saling bertemu selama beberapa saat. Karena mereka berdua pergi ke hutan Lawu untuk mencari tanaman obat. Karena tidak bisa bertemu, akhirnya Bryan dan Maureen menukar pesan dengan menggunakan burung merpati. "Ya benar.... merpati. " " Kenapa aku bisa lupa dengan cara itu, sepertinya karena terl

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 15

    Di kediaman selir Jeslin. Selir Jeslin terlihat mengepalkan tangannya dengan erat. Wajahnya yang cantik sudah memerah karena menahan marah. Dia tertawa seperti orang gila, "Haa... haa... ha... " "Andrew berengsek, apa yang dia pikirkan, harusnya dia berterima kasih padaku karena mau melahirkannya dan memberikan dia status yang tinggi, tapi apa balasan yang dia terima, Andrew bahkan berani berkata kasar padanya. " Selir Jeslin benar - benar merasa sangat marah sampai memukul - mukul mejanya dan menyebabkan buah - buah di piring berserakan. 'Apa yang salah dengannya, dia hanya ingin terlihat cantik di hadapan orang yang dicintainya. Kenapa Andrew selalu mengkritiknya. Jika bukan karena melahirkan Andrew, tubuhnya tidak akan berubah. Bahkan dia melakukan banyak cara demi mempertahankan tubuhnya tetap Bagus. ' Selir Jeslin benar - benar sangat mencintai kaisar Dhika. Dulu saat masih kecil, dia mengikuti ayahnya masuk istana untuk memberikan penghormatan pada ibu suri.

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 14

    Sementara di dalam istana...... Kediaman Selir Jeslin. Selir Jeslin adalah selir pertama Kaisar. Dia adalah anak perempuan pertama dari keluarga Salamander. Dia juga keponakan pertama dari ibu suri. Makanya ibu suri sangat mendukung pangeran Andrew untuk naik tahta. Pagi - pagi Pangeran Andrew menuju kediaman dari selir Jeslin. Setelah sampai di kediaman selir, dia bertanya pada pelayan apakah ibunya sudah bangun. "Apakah ibunda sudah bangun? " "Hormat saya Pangeran Andrew. Menjawab pangeran Andrew, Yang mulia Selir ada di dalam, beliau sedang bersiap untuk sarapan." Dahi Pangeran Andrew berkerut, "sepagi ini ? " " Benar Pangeran, Yang Mulia Selir sering sarapan pagi d

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 13

    Angin bertiup dengan pelan, membawa beterbangan daun - daun berwarna kuning yang sudah jatuh dari ranting - ranting pohon. Sebuah hutan yang cukup jauh dari kerajaan. Hutan yang jarang terkena sinar matahari, menbuat tanahnya lembab dan basah. Banyak hewan -hewan berbisa hidup di dalam hutan tersebut. Terdapat sebuat tempat di sisi hutan tersebut. Terlihat seperti lubang goa yang sempit, padahal jika di masuki goa itu menyimpan ruangan yang cukup besar di dalamnya. Dalam sebuah ruangan rahasia, sebuah goa yang cukup besar di dalamnya seorang wanita tua sedang menyiapkan sebuah ramuan di dalam kuali yang ada di atas tungku . Mulutnya tak henti - henti tertawa karena merasa rencananya audah berhasil. Sambil terus mengaduk - aduk kuali tersebut dia menambahkan bahan - bahan ke dalamnya. Suhu kuali yang sangat panas, tidak menghilangkan bau busuk dan lembab yang ada di dalam goa. Terlebih lagi, bangkai tikus dan burung yang berserakan menambah bau tidak sedap

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 12

    Kediaman Putra Mahkota.... Tatapan Maureen dingin, tidak ada ekspresi apapun di wajah cantiknya, dia semakin diam setelah mendengar apa yang Roland ucapkan. Bahkan dia semakin menyembunyikan ekspresinya. Prioritasnya kali ini adalah menemukkan siapa yang meracuni adiknya, Mattew dan membalas dendam atas perbuatannya kepada Mattew. Tapi. apa yang Roland katakan tadi !? Maureen benar - benar tidak habis fikir dengan pikiran dan tindakan Roland. Apa Roland sedang mabuk ?? Cinta, sayang !? Dua hal yang tidak akan mungkin Maureen lakukan dan pikirkan untuk

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 11

    Pada malamnya Roland memasuki Istana sebelum jam makan malam. Dia langsung menuju kediaman Putra Mahkota. Dia mengetuk pintu kamar Putra Mahkota. "Tok ..tok.. tok..!" "Hamba Roland meminta ijin untuk menghadap." "Masuklah.." Terdengar sahutan dari arah dalam. Roland pun membuka pintu, dengan pelan dia masuk ke dalam ruangan Putra Mahkota. "Maureen....." "Aku...aku...." " Maureen........., mengenai tadi siang aku minta maaf, mungkin aku terbawa emosi dan tak memikirkan perasaanmu," ungkap Roland di hadapan Maureen. Maureen melihatnya. Dia hanya diam tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. "Maureen, bicaralah, aku tidak suka kau diam seperti ini....!? desak Roland tidak sabar. " Kenapa kau meminta maaf padaku ?" Maureen mulai berbicara. "Harusnya aku memang salah karena terlalu mengikuti amarahku, mungkin kau bicarakan tadi ada benarnya." "Kurasa aku memang harus menyembunyikan rasaku di Istana ini..," ucap Maureen panjang lebar. Tiba - tiba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status