Share

SALAH MEMILIH PASANGAN
SALAH MEMILIH PASANGAN
Author: Yesli

chapter 1

Tiga tahun sudah aku menjalani pernikahan ini. Kupikir aku sudah bahagia. Suami tampan, kaya, berpendidikan, dengan pekerjaan yang 'wah'.

Senyum merekah serta pakaian yang sederhana aku menghadiri reuni keluarga suamiku. Aku tidak sendirian, ada suami tercinta yang selalu siap menemani. Tapi sayangnya aku harus masuk lebih dulu, lantaran pria itu harus mengambil sesuatu yang tertinggal.

Baru saja aku menginjakkan kaki ke dalam gerbang rumah mewah yang orang sebut sebagai kediaman Tuan Besar Agus Nugraha. Pernyataan tidak enak sudah menyapa telingaku.

Kalau aku tidak memandang suami aku ,mungkin aku sudah pergi dari rumah Tuan besar Agus,tapi karena aku masih menghargai dan menghormati suami aku ,jadi aku tetap masih bertahan di rumah istana itu.

"Kamu siapa?" tanya seorang wanita yang terlihat seumuran denganku. Ada balita manis dalam gendongannya.

Hatiku merasa gemas dengan bocah itu, tapi baru saja akan menjawab ucapannya, ia kembali mengatakan hal yang tidak pernah aku duga.

"Gembel, 'kok bisa, sih masuk ke tempat ini. Memangnya ada diantara keluarga kita yang seperti dia?" tambahnya sambil menatap ke arah wanita yang berdiri di sampingnya. Wanita itu terlihat lebih tua, mungkin ibunya?

"Mungkin dia pembantu kali, Sayang. Sudah jangan dipedulikan, lihat saja penampilannya bahkan nggak lebih baik dari pembantu di rumah kita."

"Nggak mungkin, lah Mah. Pembantu di rumah ini, 'kan cuma Santi. Jangan-jangan dia pengemis. Kita usir saja yuk, Mah."

Nyeri dikatakan seperti itu. Apa hanya karena pakaian yang aku kenakan, mereka sampai berlaku seperti itu.

Mereka hanya memandang rendahan diriku,karena pakaian aku tidak semewah mereka mereka yang memakai gaun yang indah dan seperti ratu dan putri.

"Saya zarianti. Istri Mas bastian," ucapku akhirnya.

"Istri Bastian? Jangan ngaco, deh kamu! Mana mungkin Bastian mau nikah sama wanita kampungan seperti kamu!"

Zarianti menikah dengan Bastian tanpa keluarga nya mengetahui pernikahan mereka ,mereka menikah diam diam dari keluarga Bastian.

"Kampungan? Apa ada yang salah denganku, sampai kamu katakan kampungan?" Jujur aku bukan wanita yang memiliki kesabaran berlebih. Dikatakan seperti ini rasanya ingin aku sobek-sobek saja mulutnya.

Tapi... lagi-lagi norma dan etika membuatku menahan diri. Apalagi ini adalah untuk pertama kalinya Mas Bastian mengajakku datang ke reuni keluarga. Aku tidak ingin membuatnya malu hanya karena pertengkaran ini.

"Masih nanya kesalahan kamu? Lihatlah dirimu, pakaian yang kamu pakai itu sangat kampungan. Tidak mungkin kamu adalah istri Bastian."

Apa yang salah dari pakaian aku sebenar nya,aku sudah memantapkan pakaian ku di acara reunian keluarga suami ku,pakaianku malahan lebih bagus dari mereka mereka.

"Aku memang istri Mas Bastian. Terserah, kamu mau percaya atau tidak," ucapku sambil melenggang pergi. Namun, wanita itu seolah tidak terima aku tinggalkan begitu saja.

"Tunggu!" serunya dingin. Sontak langkahku pun terhenti.

"Kamu tidak diijinkan untuk masuk ke dalam." la mendekat. Tidak ada lagi balita mungil dalam gendongannya. Ternyata anak kecil yang manis itu ikut dengan neneknya.

"Kenapa?"

"Karena wanita miskin tidak diterima di dalam keluarga ini. Lebih baik kamu pergi sekarang, karena di dalam pun kamu juga tidak akan diterima." la tersenyum sinis.

Wajah yang sebenarnya cantik itu seolah tertutup oleh kesombongan yang terpancar jelas.

Aku heran sama keluarga ini,apa sih yang mereka lihat,apakah kekayaan atau baju yang elegan dan perhiasaan yang mahal,dari segi wajah aja aku yang lebih cantik dari mereka.

"Aku istri Mas Bastian . Kenapa tidak boleh masuk." Keributan antara aku dan wanita yang tidak aku kenal ini mengundang perhatian orang yang ada di halaman.

"Ada apa ini, Sayang?" tanya seorang pria.

"Loh, 'kok ada gembel di sini?" tambahnya sambil mencebik ke arahku.

"Ngakunya, 'sih istri Bastian . Apa benar, desas-desus yang aku dengar kalau istri dari Bastian Erlangga itu miskin. Nggak nyangka, seleranya bisa turun serendah ini." Hatiku semakin membara mendengar ucapannya. Tapi aku harus sabar lebih dulu, pemenang selalu muncul belakangan.

Mendengar hinaan hinaan dari keluarga suami ku,hati aku merasa sakit sangat sakit,tapi aku bisa apa,aku tidak bisa apa apa,tidak ada kekuasaan aku untuk melawan dan marah marah di keluarga ini.

"Ohhh. Jadi dia orang miskin. Kasihan sekali. Datang ke sini pasti hanya agar bisa makan enak." Pria itu ternyata sama saja.

Perkataannya sangat menyakitkan. Seolah dirinya itu sangat kaya raya.

"Memangnya kenapa kalau aku ini orang miskin? Entah aku miskin atau kaya, bukankah sama saja. Aku tetap menjadi bagian dari keluarga besar Nugraha."

"Wah wah wah.... Orang seperti kamu masih merasa menjadi bagian dari keluarga Nugraha? Cih! Ngaca!" Pria itu mendorongku hingga terjatuh.

"Hahahaha!"

"Hahahaha!" Mereka tertawa puas. Seolah-olah bahagia melihat tubuhku terjerembab ke tanah. Aku tidak menyangka, hanya karena pakaian yang aku kenakan. Mereka bisa merendahkanku sampai seperti ini.

Aku benar benar sakit lihat perlakuan keluarga Nugraha ini,apa salah aku sama mereka semua,sedangkan aku tidak pernah mengenal mereka,kasar sekali keluarga ini.

"Elsinta, sepertinya acara sudah akan dimulai. Kita masuk aja, yuk. Nggak ada gunanya juga ngurusin wanita ini."

"Iya, Mas."

Dua pasang suami istri itu akhirnya pergi. Meninggalkan diriku dengan setitik luka dalam hati. Sang Ibu yang menggendong cucunya juga menyusul masuk.

Selama ini aku memang meminta Mas Bastian untuk merahasiakan bahwa aku adalah seorang pemilik perusahaan. Aku tidak mau kalau keluarganya menerimaku hanya karena uang.

Karena aku ingin keluarga nya menerima aku apa ada nya,bukan karena harta dan tahta yang mereka pandang setiap orang yang kenal sama mereka.

Aku bangkit. Beberapa bagain dari pakaianku sedikit kotor. Sekalipun halaman ini ditumbuhi rumput yang hijau, tapi tetap mampu membuat pakaianku kotor karena aku terjatuh cukup keras.

Walaupun sakit tapi aku tetap meneruskan ingin masuk kedalam keluarga Nugraha, aku pantang menyerah,walaupun cibiran cibiran yang pedas memaki ku.

 'Apa hanya mereka berdua saja yang kejam dan memandang harta benda. Atau di dalam masih ada kejutan lain yang lebih mengerikan?'

Apapun itu. Lebih baik aku ikuti saja dulu permainan mereka. Setidaknya, sampai kesabaran di hatiku mencapai ambang batas.

Aku menunggu mas Bastian begitu lama, mas Bastian belum juga nongol dari ambil barang,aku bingung kemana mas Bastian ini.

"Sayang,kenapa kamu masih berada di luar,kenapa kamu tidak langsung masuk saja duluan sayang." Aku menatap suami ku,merasa kesal,kenapa begitu lama dia mengambil barang ,setelah kelurga nya menghinanya.

"Tadi aku mau masuk mas,tapi nanti pasti banyak yang menanyakan aku,aku siapa,jadi aku berinisiatif untuk menunggu kamu aja mas,biar kita masuk barengan ."

"Hayo,kita masuk kedalam,mas akan mengenalkan kamu kepada keluarga mas."

Aku hanya mengangguk kan kepala aku saja,tanda aku setuju apa yang suami aku katakan barusan.

Bastian menggandeng tangan aku menuju rumah keluarga Agus Nugraha,setiba nya di dalam semua mata menuju ke arah Bastian dan zarianti,mereka semua melongo melihat Bastian menggandeng tangan zarianti.

Setiba di tempat Bastian maju ke depan panggung untuk memperkenalkan istri nya.

"Selamat malam semua nya,saya Bastian erlangga Nugraha ingin memperkenalkan kepada kalian semua bahwa yang di samping saya ini adalah istri saya yang bernama zarianti Dwi Putri Yani,kami sudah menikah hampir 3 tahun, selama ini kami tidak memberitahukan pada kalian bahwa saya sudah menikah,karena apa?saya tidak memberi tahu ke kalian,pasti kalian akan menentang pernikahan kami,karena istri saya ini bukan dari kalangan menengah keatas,tapi istri saya ini dari kalang menengah ke bawah,suka tidak suka kalian harus menerima zarianti Dwi Putri Yani sebagai keluarga kalian juga, dan sebagai menantu mama dan papa."

Aku tidak percaya bahwa mas Bastian akan mengumumkan pernikahan kami,tapi tidak apa apa,yang pentingas Bastian tidak memberitahu bahwa aku pemilik perusahaan aku.

Bastian langsung merangkul zarianti dengan lembut dan Bastian mencium kening zarianti begitu lama,Bastian hanya ingin menunjukkan bahwa apa yang menjadi pilihan Bastian tidak bisa di ganggu gugat.

"Pasti kalian berfikir dan bertanya tanya,kenapa kamu sudah menikah tiga tahun kami belum di berikan keturunan,iya kan?

"Kami memang sengaja ,kami menunda mempunyai momongan,walaupun istri saya ini tidak memakai alat kontrasepsi,tapi kami yakin kebesaran Allah pasti akan memberikan kami keturunan yang Sholeh dan Sholehah."

"Tidak kami pungkirin bahwa anak adalah dambaan seorang suami istri yang sudah menikah,tapi kami tidak memaksa itu semua,kami menjalankan nya dengan sabar dan ikhlas,semua ketentuan dari Allah."

"Sudahlah,bas,ngapain kamu mempertahankan pernikahan kamu itu kalau kamu setidak punya anak dari perempuan mandul seperti dia,kenapa kamu tidak menikah lagi saja,mana ada rumah tangga akan tentram tanpa keturunan bas,."

Aku tidak habis pikir saudara nya mas Bastian punya pikiran seperti itu,kenapa keluarga ini selalu saja membuat hati aku sakit.

"Diluar sana masih banyak bas,perempuan yang sempurna,yang bisa memberikan kamu keturunan bas,jangan mau kalau sudah tiga tahun kami menikah kamu tetap bersabar diam saja belum di kasih keturunan bas,."

"Betul itu bas,kata Vivian,kalau kita berumah tangga belum juga di beri keturunan ,mau dibawa kemana rumah tangga yang harmonis dan bahagia ."

"Keluarga bahagia dan harmonis itu di karenakan ada nya kehadiran malaikat kecil dalam rumah kita bas,jadi jangan mau kamu pasrah begitu saja bas,dengan tidak ada nya anak dalam rumah tangga kamu."

"Apakah kamu mau aku cariin perempuan lain,yang mau kamu jadikan istri kedua kamu bas?,kalau mau? ,aku banyak teman yang belum menikah."

"Kalian ini ngomong apa sih,saya yang menjalankan rumah tangga saya kenapa kalian yang sibuk mencarikan istri kedua segala,tidak ada istri kedua,karena apa ,karena saya takut tidak bisa adil dengan kedua istri saya nanti,dan saya tidak mau ada yang tersakiti di dalam rumah tangga saya ,baik itu istri kedua atau pun istri pertama,tidak ada niat dalam hati saya untuk menduakan zarianti,karena saya sangat mencintai zarianti istri saya."

Benar yang di bicarakan sepupuh nya mas Bastian Vivian,rumah tangga itu tidak bisa harmonis dan bahagia kalau tidak ada keturunan anak dalam kehidupan kita masing masing.

Karena anak adalah kebahagian dan tumpuan harapan dan kebahagian kedua orang tua nya,kalau tidak punya anak siapa yang akan meneruskan perusahaan aku dan mas Bastian.

Jadi apa yang harus aku lakukan supaya mas Bastian bisa punya anak,apakah aku biarkan mas Bastian menikah lagi.

"Sudah sudah, kalian ini setiap ketemu selalu ribut dan ribut ga pernah yang nama nya tenang sedikit, aku mengadakan reuni keluarga ini ingin mempererat pertalian persaudaraan kita,bukan mau mendengarkan dan menyaksikan keributan kalian semua."

"Ok bas,kamu menerima pernikahan kamu,walaupun papa tidak setuju atas tindakan kamu menikah tanpa sepengetahuan orang tua kamu,tapi sekarang papa mau gimana lagi ,karena sudah terjadi."

"Baik,pa, terimakasih papa sudah menerima pernikahan kami,kami juga minta maaf karena kamu tidak memberitahukan ke papa dan keluarga atas pernikahan kami,karena kami takut papa akan berbuat nekat untuk memisahkan kami,karena kami sangat saling mencintai dan menyayangi."

Alhamdulillah akhir nya, walaupun terpaksa aku di terima di keluarga Nugraha,keluarga besar mas Bastian,ya walaupun cibiran cibiran yang terdengar di telinga ku,yang pedas, tapi aku buang jauh jauh perkataan itu,yang penting mas Bastian dan papa nya mau menerima aku apa ada nya,walaupun aku adalah anak penguasaan perusahaan di dalam keluarga ku .

"Cih,ga sudi gue mempunyai iparan miskin kaya dia,gue sampai kapan pun,kaga mau mengakui dia saudara gue,walaupun ketemu dijalan ,gue ga sudi Negor gembel."

"Jaga ucapan loh Ricky,gini gini juga dia adalah kakak ipar loh,jadi kalau loh masih mau gue anggap adik gue,jangan macam macam sama istri gue,kalau loh sedikit aja menyakiti hati istri gue, loh berhadapan sama gue,paham loh."

"Bodo amattt,emang gue pikirin ,istri loh itu kaya gembel,tidak pantas masuk ke dalam keluarga Nugraha, yang pantes masuk dalam keluarga Nugraha itu Silvi, bukan gembel itu."

"Rickyyyyy,kurang ajar loh ya,loh berani melawan gue,gue kaga terima istri gue di hina dan disamain dengan ja**ng istri gue beda sama dia,kalau sekali lagi loh menyamakan istri gue dengan ja**ng itu,loh mati di tangan gue Ricky."

"Sudah sudah,kalian ini apa apaan sih ,kalian itu adik kakak,masa cuma gara gara perempuan kalian mau berantem, di mana akal pikiran kalian ah,apa yang kalian rebutkan hah,mau pantes atau ga masuk keluarga Nugraha itu bukan keputusan kalian tapi itu keputusan papa,paham.?"

Aku ga bisa diam aja kaya begini di hina oleh keluarga suami aku,aku bukan perempuan murahan dan aku bukan perempuan hina yang mereka pikirkan.

"Stop semua nya,aku adalah wanita terhormat dan aku bukan gembel dan bukan sampah yang kalian pikirkan terhadap diri aku,aku sama saja seperti kalian,cuma beda nya aku orang tidak punya kalau kalian adalah orang yang punya,kalian hidup bergelimang harta kalian,dan apakah harta kalian itu bisa di bawa mati?,oh, jawaban nya, ya tentu tidak,karena harta kalian itu akan hilang begitu saja tanpa sepengetahuan kalian semua,jadi apa salah nya gembel sama yang kaya,ga ada beda nya,semua itu sejajar sama rata di depan mata Allah,kalau kalian tidak percaya lihat saja sendiri,dalam beberapa bulan harta kalian itu hilang silish berganti, kalian tidak percaya ,boleh kita buktikan."

"Toh harta kalian,perusahaan kalian bukan jerih payah kalian ya kan! Tapi jerih payah orang orang yang berdiri di belakang kalian yang selalu kalian rendah kan derajat nya,padahal tanpa mereka perusahaan kalian tidak ada apa apa nya di banding sama perusahaan yang tinggi menunjang di atas langit yaitu perusahaan GEMILANG PRATAMA, apakah sederajat perusahaan kalian dengan perusahaan yang no satu di kota ini,oh,tentu tidak,perusahaan kalian itu di bawah rata rata sama perusahaan GEMILANG PRATAMA perusahaan berdiri di bidang furniture itu."

"Jangan pura pura kaget kaya gitu,aku walaupun gembel,tapi aku tahu perusahaan yang benar benar di kerjakan sendiri atau perusahaan pewaris doang."

Kenapa istri aku bisa berkata seperti ini,kenapa dia membuka jati diri nya sendiri tanpa dia sadari, ya tuhan ,kenapa harus terbongkar,belum waktu nya.

Apa yang Rianti kata kan itu benar apa ada nya,kenapa dia bisa mengetahui itu semua ,sedangkan dia hanya gembel yang tidak punya apa apa,harta pun tidak ada,kemewahan juga punya Bastian bukan punya dia.

Ahhhhkkk....sialan kenapa ini semua akan terjadi sih,dasar perempuan murahan,hanya ingin mengambil harta kakak aku saja.

"Apa yang kamu kata kan ,hmmm rianti,tahu apa kamu tentang perusahaan setinggi pemancar langit itu ,hmmm."

"Bukan tahu,Bu,tapi aku tahu semua nya,karena ,aku pernah bekerja di perusahaan itu ,tapi karena aku menikah dengan putra ibu,jadi aku berhenti bekerja di perusahaan itu."

"Jadi salah aku dimana kalau aku mengetahui itu semua ,hmmm."

Nyonya Mauria terdiam mendengar ucapan zarianti ,bahwa rianti pernah bekerja di perusahaan yang no satu di kota ini,berarti zarianti mengetahui semua isi perusahaan itu.

Nyonya mauria bertanya tanya dalam pikiran nya,apakah rianti ada kaitan persaudaraan dengan pemilik perusahaan itu atau emang dia hanya karyawan biasa saja.

"Apa jabatan kamu,waktu kerja di perusahaan gemilang, Rianti."

"Aku adalah seketaris ibu Mariam, nyonya Mauria, tadi nya aku tidak di izinkan untuk berhenti dari perusahan itu tapi,karena aku menghormatin suami aku mas Bastian ,jadi aku memutuskan berhenti dari perusahaan gemilang."

"Apa ada masalah nyonya Mauria, tentang saya bekerja di perusahaan gemilang."

"Tidak ada,saya cuma kaget saja,bahwa kamu pernah kerja di perusahaan gemilang itu."

Alhamdulillah ternyata Rianti tidak membuka jati diri nya di depan keluarga aku,kalau mereka tahu bahwa rianti bisa saja menghancurkan perusahaan mereka semua,pasti mereka ,sangat baik ke Rianti,tidak mungkin mereka merendahkan Rianti seenak mereka.

"Ya sudah ,yang,dari pada kita pusing mikirin orang orang yang ga punya hati mending kita pulang saja yuk."

"TUNGGU."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status