Share

Chapter 5

Author: Yesli
last update Last Updated: 2023-09-12 01:10:47

Bastian langsung memeluk tubuh Zarianti yang terguncang karena menangis, hingga akhirnya Bastian pun ikut menangis.

'Aku tidak tahu kalau istri sudah mengetahui ini semua,dan aku juga tidka tahu kalau setiap malam istri ku,melihat ini semua,begitu terpukul nya perasaan dan hati Rianti, melihat itu semua,apakah aku suami yang sangat kejam dan tega,terhadap Rianti.' Bastian berkelana dengan hati dan pikiran nya sendiri.

"Kamu tahu Rianti, hampir 8 tahun kita bersama, tak sedikitpun aku mempunyai pikiran untuk menghianatimu Rianti, dan sekarang kamu tega menyuruhku untuk menduakanmu" bisik Bastian ditelinga Zarianti.

"Maafkan aku, Mas" ucap Zarianti memeluk erat Bastian.

Kemudian Bastian melepaskan pelukannya lalu menatap Istrinya yang sesenggukan menangis.

"Baiklah Rianti kalau itu memang kemauanmu, akan aku turuti, tapi ingat aku tidak akan memperlakukan dia sepertimu,aku memperhatikan Claudia karena anak aku yang ada di dalam kandungan Claudia,tidak lebih tidak kurang, Rianti."ucap Bastian,hanya pasrah apa yang terjadi.

"Iya tidak apa-apa mas, terima kasih yah mas karena kamu sudah mau menuruti kemauanku" ucap Rianti seraya memeluk Bastian dengan erat.

Mendengar keputusan Bastian seketika membuat Rianti merasa sedikit lega,meskipun la tahu pasti suatu saat ini akan menjadi cobaan terberatnya tapi la tidak perduli, yang terpenting baginya adalah kebahagiaan Bastian bersama keluarganya.

*****

Hari ini Zarianti sudah bersiap siap untuk menemui gadis yang sudah semingu tinggal di rumah Zarianti dan Bastian, Zarianti tampak semangat memilihkan baju untuk Bastian, la tak mau Claudia merasa kecewa melihat tampang suaminya itu kurang rapih. Sedang Bastian duduk ditepi ranjang nampak lesu tidak bersemangat.

"*Mas kamu mau pakai yang mana?" tanya Zarianti tersenyum.

"Aku gak tahu sayang, kamu aja yang pilih" jawab Bastian dengan suara datar.

"Hmm kalau menurut aku kemeja ini bagus, hmm tapi yang warna merah hati lebih keren kayaknya" ucap Zarianti bingung memilih pakaian yang akan dikenakan Bastian.pada hal hanya bertemu di rumah nya sendiri tidak keluar rumah.

"Hmm yang ini ajalah mas" ucap Zarianti sambil memberikan kemeja biru langit polos kepada Bastian.

Bastian pun menuruti semua perintah Zarianti, meskipun dalam hatinya kesal dan emosi, tapi la berusaha menahannya demi menjaga hati istri yang dicintainya itu.

"Ya udah mas, cepetan ganti baju, entar kita turun kebawah nya samaan ya"

Bastian hanya menatap tingkah istrinya, lalu berlalu pergi untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai Bastian keluar dengan pakaian yang dipilihkan Zarianti dengan sendal warna hitamnya hingga membuat Bastian terlihat tampan, seketika Zarianti langsung terpukau melihat ketampanan suaminya itu.

"Nah kalau gitu kan kelihatan cakep, pasti calon istri mas suka nanti"

"Zarianti cukup, stop bicarakan itu" ucap Bastian yang mulai emosi.

"Aku mohon sama kamu Zarianti, tolong urungkan Niat gila mu ini" lanjut Bastian memegang lengan Zarianti lalu mengguncangkannya.

Seketika Zarianti langsung terdiam sejenak lalu menarik napasnya kembali.

"Tidak Mas, aku sudah tekad untuk menikahkanmu, dan aku tidak mau semuanya gagal" ucap Zarianti menatap Bastian tajam.

"Aku, tidak cinta dengan Claudia, aku hanya khilaf waktu itu,jadi aku ingin bertanggung jawab atas perbuatan aku , Rianti,aku tidak ada niatan untuk menikahin dia."

"Tapi,mas,kan tiap malam kekamar Claudia mas,dan melakukan itu,gak mungkin mas tidak mencintai nya mas."

mendengar ucapan zarianti, membuat Bastian kembali menitihkan air mata, la langsung memeluk Zarianti.

"Zarianti, Aku tak sanggup menyakitimu, apa kamu rela membagi aku dengan wanita lain? hiks hiks" bisik Bastian.

"Mas, aku sudah memikirkan ini dari jauh hari dan aku sudah siap menerima konsekuensinya" ucap Zarianti melepas pelukan Bastian.

"Oke Oke kalau itu maumu, sekarang kita turun kebawah temui gadis itu" ucap Bastian dengan nada keras, lalu menarik tangan Zarianti sampai ke ruang keluarga.

Sampai diruang keluarga bastian melihat Claudia sudah menduduki sofa yang di sediakan di ruang keluarga, lalu menyuruh Zarianti duduk, diikuti bastian duduk di sebelah zarianti istri nya.

"Dimana alamat rumah kamu Claudia?"

"Dijalan kembang desa ci..."

Bastian pun mulai merasa tidak enak dengan Zarianti, apakah ini jalan yang terbaik atau hanya jalan sesaat sampai anak itu lahir, Bastian hanya diam membisu begitu pula dengan Zarianti yang hanya diam sesenggukan menyeka air matanya.

Setelah berdiam selama 2 jam, akhirnya Bastian dan Zarianti,mulai berbicara dengan Claudia,tentang masalah yang terjadi antara Bastian dan Claudia.

Perlahan Zarianti mulai mengetuk meja keluarga itu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Zarianti,yang melihat Bastian dan Claudia tidak ada sepata pun berbicara menjelaskan kronologi kenapa bisa terjadi.

Hingga akhirnya, Bastian mulai membuka mulut nya untuk bercerita.

"Wa'alaikumussalam" jawab Bastian bersamaan dengan Claudia.

Zarianti menatap Bastian, sedang Bastian memberikan Isyarat menggelengkan kepalanya agar zarianti mau mengurungkan niatnya, lagi lagi Zarianti keras kepala dan tidak mengindahkan permintaan Bastian, la meyakinkan Bastian untuk mau menerima pernikahan ini, demi anak yang di kandung Claudia, bahwa semua akan baik baik saja.

"Claudia ada apa ini semua, tolong ceritakan kepada saya."

"Iya mbak"

"Claudia" panggil Zarianti

"Iya Mbah"

terdengar suara sahutan seorang gadis dari tadi duduk dan diam saja,tiba tiba Claudia membuka suaranya dengan wajah yang penuh ketakutan. Claudia sudah tahu bahwa Zarianti sudah mengetahui perbuatan aku dan suami nya, karena Zarianti sempat mengintip dari balik pintu kamar tamu di depan, Sejujurnya Claudia merasa gugup melihat Zarianti dan Bastian.

Ternyata Zarianti telah menepati janjinya untuk menikahi suaminya dengan mantan pacar suami ku, Claudia Anggraeni,nama wanita yang akan di nikahi Bastian karena seminggu yang lalu Zarianti sudah berjanji akan menikahkan suaminya bersama Claudia.

*****

Saat aku sedang berbelanja di warung bu Rima, aku tampak risih melihat lelaki yang ada di sebelahku, dari tadi la selalu memperhatikanku sampai membuat aku kesal.

Duh kenapa sih nih cowok, liatin aku terus. gumamku dalam hati.

"Nih bu Rima uangnya, makasih yah bu" kataku sambil menyodorkan uang dua ribuan kepada bu Rima.

lalu aku segera pergi meninggalkan warung bu Rima.

Dalam perjalanan aku merasa ada yang selalu membuntuti. aku tahu pasti lelaki tadi yang selalu memperhatikanku. namun aku berusaha untuk pura pura cuek.

tiba tiba terdengar suara dari belakangku.

"Hey neng..." panggil lelaki itu. dan entah kenapa tiba tiba langkahku terhenti. dan jantungku mulai berdegup kencang.

Aku mendengar suara langkah kaki lelaki itu mendekatiku.

"hey dari tadi aku panggil kamu gak jawab jawab" kata lelaki itu.

"Iya soalnya Aku disuruh mbak aku, jadi aku jalan cepat, kamu ngapain sih panggil aku?" aku mencoba pura pura ketus, soalnya lelaki jaman now gak bisa dipercaya. itu menurut aku sih.

"oh gitu, gak kok,aku cuma mau kenalan sama kamu, boleh kan?" tanya lelaki itu sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

"hmm gimana yah" jawabku sambil berpikir pikir.

"ya udah gak apa apa, kalau kamu gak mau kenalan sama aku" kata lelaki itu dengan nada sedikit kecewa kudengar. lalu ia melajukan langkahnya dan meninggalkanku.

"hey tunggu" aduh entah kenapa tiba tiba aku spontan langsung memanggilnya. seperti ada rasa kasihan ketika melihatnya. akhirnya lelaki itu menghentikan langkahnya. dan aku pergi menuju ke arah lelaki itu.

"aku Claudia.." ku ulurkan tanganku yang mulai dingin karena gugup. kulihat mata lelaki itu bahagia.

"aku Rudi.. " balas lelaki itu sambil menjabat tanganku. tiba tiba aku baru sadar kalau aku sedang disuruh Zarianti belanja. aku pun pamit kepada Rudi.

"duh mas Rudi, maaf aku pergi dulu soalnya ditungguin mbak aku." bergegas kutinggalkan mas Rudi. namun tiba tiba aku mendengar teriakan mas Rudi dari belakang.

"besok aku tunggu kamu di dekat warung ini lagi,jam 10 pagi" kata mas Rudi dengan suara keras. ku arahkan pandanganku ke belakang dan melihatnya sambil tersenyum sebagai tanda setuju.

Bersambung

jangan lupa follow dan like

Related chapters

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 6

    sesampainya dirumah aku melihat Zarianti sedang memasak hidangan untuk makan malam."dari mana saja kamu ini, masa beli garam aja lama?" tanya Zarianti dengan penasaran."maaf mbak, tadi Clau ngantri diwarung bu Rima, jadi lama banget" jawabku sedikit kebingungan."oh gitu, ya sudah kamu bantu mbak masak dulu ya, Clau." kata Zarianti lagi.'Sebenar nya aku males mau bantuin Zarianti masak, emang tidak ada asisten rumah tangga gitu yang bantuin Rianti,masak, enak banget tinggal nyuruh nyuruh,mentang mentang aku nanti akan menjadi istri muda mas Bastian jadi segampang itu dia nyuruh nyuruh aku'.ucap Claudia dalam hatiuntunglah Zarianti gak curiga dengan aku, soalnya Rianti dan Bastian itu orangnya keras, mereka gak pernah ngijinin aku untuk bertemu laki laki lain, sebelum aku menikah dan melahirkan dan, setelah melahirkan aku pengen mencari kerja,aku tidak mau hanya menjadi ibu rumah tangga saja.Selesai makan malam, aku segera m

    Last Updated : 2023-09-13
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 7

    Zarianti mulai keluar dari Penginapan dengan membawakan sebuah seserahan kecil untuk dihadiahkan kepada Claudia, sedang Bastian menyusul Zarianti keluar dari penginapan, Segera Bastian memencet tombol yang berada di kunci mobil, agar Zarianti bisa segera masuk mobil, tampa harus menunggunya,Bastian pun ikut masuk ke mobil, lalu mulai menyetir, kemudian melajukan mobilnya menuju rumah ibu Pratiwi.Sampai dirumah Ibu Pratiwi, Zarianti mulai menuruni mobil dengan membawa seserahan, disana sudah terlihat beberapa orang sedang menunggu, termasuk pak penghulu, perlahan Zarianti dan Bastian masuk ke dalam rumah, lalu memberikan seserahan itu kepada Ibu pratiwi.Bastian mulai duduk dilantai kayu beralaskan tikar yang mulai usang menghadap pak penghulu, sedang Zarianti sibuk mencari keberadaan Claudia."Bu, Claudia mana?" tanya Zarianti."Claudia ada di dalam kamarnya nak""Boleh saya masuk Bu?""Boleh sekali nak, Silahkan"

    Last Updated : 2023-09-14
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 8

    "Jadi bagaimana nanti jika Claudia dirumah? nanti apa yang akan kita katakan kepada orang tua kita, jika mereka tanya tentang Claudia?" tanya Bastian sambil menyetir mobilnya."Hmm lya juga Mas, aku juga belum memikirkan soal itu" Sejenak Bastian menghela napasnya lalu mengatakan sesuatu kepada Zarianti."Bagaimana kalau dia berpura-pura sebagai pembantu kita disana? hanya untuk sementara waktu saja""Bener juga idemu mas""Bagaimana Claudia, kamu mau kan pura pura jadi pembantu kita""Hmm iya Mbak, saya mau" ucap Claudia mengiyakan pendapat Bastian dan Zarianti.Mendengar claudia yang setuju membuat Zarianti merasa lega dan senang.Walaupun keluarga Bastian jarang main kerumah tapi ini hanya berjaga jaga saja,supaya kalau keluarga nya menanyakan itu.Tapi bagaimana dengan Mariam,yang tidaj menyukai Bastian menikah lagi dan mempunyai ibu dua, Zarianti jadi bingung untuk menjelaskan ke Mariam."Makasih

    Last Updated : 2023-09-15
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 9

    "Kenapa kamu terkejut,melihat saya dan Rianti, bermesraan?" tanya Bastian.."Aku juga istri kamu mas,! Mengapa kita tak tidur satu kamar? Pernikahan macam apa ini?" protes Claudia."Jangan pernah bermimpi pernikahan yang indah! Karena aku tak akan pernah mencintai kamu. Sudahlah tak perlu protes! Paling tidak, hal ini lebih baik daripada kamu hidup sebatang kara. Paham?" cerocos Bastian."Aku lebih baik menjadi janda, daripada harus menikah seperti ini. Lebih baik sekarang kamu talak aku, daripada kamu menyiksa aku secara perlahan. Aku hanya tinggal bilang sama ibu, kita ingin bercerai. Selesai!" Ucapan Claudia membuat Bastian menelan salivanya.Claudia marah sama Bastian karena pakaian Claudia tidak bareng dengan Bastian, Claudia di tempatkan di kamar bawah,sedangkan Bastian di kamar atas bersama Zarianti, Claudia sangat kecewa,dengan semua ini.Ternyata istrinya ini bukanlah istri yang lemah. Justru dirinya yan

    Last Updated : 2023-09-16
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 10

    "Nggak juga. Rasanya sakit tapi juga enak." Claudia mulai memejamkan matanya. "Kalau begini?" Bastian mengubah posisi kaki Claudia, kalau tadi ada di pahanya, kini ia menaikan sedikit, menggantung di udara sambil dipegang oleh salah satu tangannya. "Ya begitu mas. Aku suka posisinya kayak gini, ...agak pelan, jangan terlalu cepat." Ujar Claudia saat dirasakan kalau Bastian kembali menusuk kakinya dengan kayu. Posisi seperti ini sebenarnya kurang nyaman karena kini Bastian bisa melihat dalaman Claudia yang berwarna hitam. Bastian merasakan matanya menjadi berat. Apakah dia kelelahan disaat tubuhnya justru merasa bergairah karena melihat Claudia? Ponsel Claudia kembali berbunyi. Gadis itu tahu kalau Zarianti sudah tak ada. "Sebentar Mas, aku angkat ponselku dulu." Claudia langsung berdiri dan meraih ponselnya. la pura-pura mengangkatnya. Pada hal itu dari bi Rini. "Hallo, Ricky..how are you?" "Nona Zarianti sudah ke

    Last Updated : 2023-09-17
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 11

    "Kenapa lehel Ayah? Di gigit nyamuk ya? Apakah kamar Ayah sama Bunda ada nyamuknya?" Tanya Mariam lagi. Bastian yang sedang menguyah makanan menatap Mariam tak mengerti. Ia melepaskan sendok dan garpu yang ada di ditangannya lalu menatap Mariam. "Maksudnya?" "Leher Ayah melah. Ada dua." Perasaan Bastian mulai tak enak. Apalagi bi Rini yang ada di belakang Mariam tersenyum malu-malu. Claudia yang menunduk di sampingnya berusaha menahan tawanya. la memang tadi yang membuatnya saat Bastian masih terlelap dalam tidurnya.Raihana nampak juga menahan senyum namun Zarianti menatapnya tajam dengan menahan rasa kesabaran dalam diri Zarianti,karena demi keluarga Bastian yang ingin mempunyai anak dari Bastian. "Leher Ayah merah?" Tanya Bastian semakin bingung. "Riam punya kaca. Nih...!" Mariam memberikan mainannya yang ada kaca. "Riam, jangan ganggu Ayah!" terdengar suara Zarianti menegur putrinya. "Tolong

    Last Updated : 2023-09-18
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 12

    "Mas," ucapan Zarianti terhenti dan dia langsung menutup matanya, karena Bastian dengan cueknya saat itu baru mengenakan penutup miliknya. Sedangkan Bastian dalam hati justru tertawa geli.Berhasil membuat Zarianti merasa malu. "Mas, aku turun ya!" ujar Zarianti dan langsung pergi meninggalkan Bastian yang tersenyum puas. Zarianti sudah menunggu Bastian di meja makan, tak lama kemudian Bastian turun menyusul Zarianti. Dia sudah terlihat rapih, dan tinggal sarapan pagi. Zarianti merasa senang, karena akhirnya Bastian mau makan masakan dirinya. Paling tidak, Bastian sudah mau makan masakan dia, Zarianti yakin setelah itu Bastian akan membuka hatinya. "Aku berangkat dulu ya," ucap Bastian. Zarianti langsung menyambar tangan Bastian dan mencium tangan suaminya. "Selamat kerja ya Sayang, semoga pekerjaannya lancar," ucap Zarianti dan Bastian hanya menganggukkan kepalanya. Zarianti mengantarkan suaminya sampai suaminya p

    Last Updated : 2023-09-19
  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 13

    Bastian tampak bersikap manis. Menggendong Zarianti kembali dari kamar mandi. "Tak perlu pakai baju, malam ini! Jika aku mau lagi, aku jadi mudah," ujar Bastian yang meletakkan tubuh istrinya di ranjang, kemudian dia menyelimuti tubuh istrinya dengan selimut. "Aku lelah, ingin tidur," ucap Zarianti. Untuk malam ini, Bastian mengizinkan Zarianti untuk tidur bersamanya. Perlahan mata Zarianti meredup, hingga akhirnya dia tertidur pulas. Berbeda halnya dengan Bastian yang akhirnya sudah merasakan malam pertama yang tertunda bersama Zarianti. Claudia justru sedang merasa kesal, karena Bastian tak juga menghubunginya. Bahkan ponselnya saat ini tak aktif. "Aku akan buat kalian terpisah!"************ Suara bunyi bel berbunyi. Sang ART bergegas untuk membukanya. "Permisi, saya ingin bertemu dengan Bastian. Sampaikan padanya. Ada Claudia datang," ucap Claudia dengan percaya diri. San

    Last Updated : 2023-09-20

Latest chapter

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 21

    "Cek pembukuan selama Bastian memimpin perusahaan!" Titah Ayah Agus kepada orang suruhannya. Bastian pikir, dirinya akan aman. Dia bisa hidup tenang dengan harta yang masih dia miliki. Mungkin dirinya lupa, siapa ayahnya. Dia adalah seorang yang tegas, bahkan selama ini dia pun sangat takut dengan sang ayah. Tujuan Ayah Agus hanya satu, dia ingin membuat anaknya itu jatuh di titik paling terendah. Agar sang anak menyadari apa yang telah dia lakukan selama ini. Tak ada yang patut disombongin, karena selama ini anaknya hebat karena bantuannya, Ayah Agus benar benar ingin menghukum Bastian. "Berani berbuat, berani bertanggung jawab," ucap Ayah Agus. "Ayah ingin tahu, sekuat apakah kamu bisa bertumpu di kedua kakimu. Ayah juga tak rela, jika harta kekayaan ayah dinikmati wanita matre itu. Lebih baik harta ayah untuk cucu ayah," ucap Ayah Agus dalam hati. Hari yang dilalui Bastian begitu berat. Dia mencoba melama

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   chapter 20

    Masih dia ingat, saat foto pernikahan itu terjatuh dan kaca figura itu pecah berhamburan. Hingga akhirnya, Zarianti terpaksa mengganti kembali figura itu, Tapi sekarang hanya kenangan semata dan sekejap. "Sini, Bunda bawa saja foto itu. Bunda enggak mau kamu terus mengingatnya," ujar Bunda Maura. "Tidak apa apa Bunda aku, sudah terbiasa dengan semua ini kok, Bun? aku cuma hanya mengingat nya saja , Bunda jangan khawatir dengan diri ku, Bun." Zarianti meyakinkan mantan mertua nya itu, bahwa dirinya sudah lebih tenang Bunda Maura menyuruh Bi Santi untuk menyingkirkan foto itu dari hadapan Zarianti. Bunda Maura dan Bi Santi langsung memasukkan barang-barang milik Bastian ke dalam koper dan juga kantong plastik besar. "Coba Rianti kamu cek! Ada lagi enggak barang dia yang ketinggalan? Biar dia enggak usah masuk kesini lagi, dan enggak ada alasan untuk balik lagi kesini. Oh ya Bi, kalau besok-besok ada Pak Bastian kesini, kamu jan

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 19

    Bastian sudah sampai di apartemen tempat dia tinggal bersama Claudia. Terlihat raut kecewa di wajahnya. Dia merasa kecewa, karena kedua orang tuanya lebih membela Zarianti dibandingkan dia anak kandungnya sendiri. Claudia terbangun dari tidurnya, saat mendengar bunyi bel apartemennya berbunyi. Dia langsung beranjak turun untuk segera membukakan pintu kamar apartemennya. "Kamu kenapa Mas? Mengapa wajah kamu kusut sekali? Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Claudia. Saat sang suami melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Bastian langsung meletakkan bokongnya di sofa, wajahnya terlihat kusut. Bastian mulai menceritakan apa yang terjadi tadi. Entah Claudia harus merasa senang atau sedih dalam hal ini. Karena akhirnya, dialah yang berhasil memenangkan Bastian. Keinginannya terwujud, untuk memiliki Bastian seutuhnya. Pada akhirnya, Bastian memilih dirinya dan menceraikan Zarianti, Claudia tersenyum atas kemenangan nya. "Sudah, jangan bersedih

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 18

    Ayah Agus dan Bunda Maura menyuruh Zarianti tinggal di rumahnya. Mereka khawatir dengan kondisi Zarianti yang saat ini baru saja di talak oleh Bastian, tapi Zarianti tetap kekeuh tidak mau tinggal di rumah orang tua Bastian,walaupun Ayah Agus dan Bunda Maura sangat menyayangi Zarianti. "Zarianti, maafkan Ayah sama Bunda. Pasti kamu sangat kecewa dengan keputusan orang bodoh ini. Ayah yakin kalau kamu itu adalah wanita yang baik. Suatu saat nanti, kamu pasti menemukan laki-laki yang baik juga. Semoga kamu bisa terima keputusan Bastian. Ayah yakin, suatu saat nanti dia akan menyesal karena telah membuang kamu. Sebagai orang tua Ayah merasa gagal, karena tak bisa mendidik dia menjadi orang yang bertanggung jawab," ucap Ayah Agus. Bastian hanya menyimak percakapan ayahnya dengan Zarianti, walaupun Bastian juga tidak mau membuat Ayah dan Bunda nya kecewa dengan prilaku Bastian, tapi Bastian tidak bisa berbuat dan menurutin kemauan Ayah dan Bunda nya, kare

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 17

    "Maaf Yah, hati aku sudah sangat sakit. Asal Ayah tahu, sejak awal pernikahan Mas Bastian sudah menyakiti hati aku. Selama ini aku masih terus bertahan, dan berharap Mas Bastian akan berubah. Aku masih merasa yakin, kalau cinta akan hadir seiringnya waktu. Tapi, ternyata aku lihat kelakuannya semakin menjadi. Bahkan dia tak peduli dengan program ingin mempunyai anak, dia tak pernah mengharapkan kehadiran seorang anak dari rahim aku ini. Jadi, untuk apalagi aku pertahankan," ungkap Zarianti. Ayah Agus dan Bunda Maura terlihat begitu terpukul. Sebenarnya, Zarianti pun merasa tak tega kepada mereka. Terlebih selama ini, kedua mertuanya itu begitu menyayangi dirinya. Zarianti juga sudah menganggap keduanya sebagai orang tua penggantinya yang telah tiada. Namun, jika Zarianti mengingat perlakuan Bastian kepadanya. Dia tak akan mengubah keputusannya lagi. "Sekarang Bastian mana?" tanya Ayah Agus kepada Bastian. "Paling di

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 16

    Luviana merasa iba dengan kondisi sahabatnya itu, terlebih saat ini sang sahabat sedang hamil. Zarianti melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang menetes di wajah cantiknya. "Makasih ya Luv," ucap Zarianti. Kita memang tak pernah tahu rencana Allah untuk kita. Disaat Zarianti menghadapi persoalan rumah tangga. Allah mempertemukan dia kembali dengan sang sahabat. Sebagai teman mengobrol. ************** Zarianti menceritakan apa yang terjadi dengan rumah tangganya dengan sang suami, kepada Luviana. Suaminya, menikahi dirinya karena permintaan alm papanya Zarianti. Jika tidak, papanya akan menarik fasilitas yang selama diberikan termasuk perusahaan yang saat ini dipimpin Zarianti . Padahal suaminya sudah memiliki kekasih. Bahkan mereka telah menikah siri, dan beberapa hari yang lalu istri sirinya datang ke rumah. Sang suami meminta dia untuk membuatkan makanan untuk sang suami dan juga selingkuhannya.

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 15

    "Sudah tak perlu berbasa-basi! Ayah sudah tahu semua kelakuan kamu diluar sana, kalau kamu masih berhubungan sama wanita murahan itu. Bahkan kalian sudah menikah siri. Kamu memang benar-benar keterlaluan Bas, padahal kamu tahu kalau saat ini Zarianti sedang program hamil anak kamu," bentak Ayah Agus. Memang dulu Agus tidak menyetujui pernikahan Bastian dan Zarianti, karena perbedaan kasta, tapi setelah Agus menyelidiki bahwa Zarianti adalah anak dari sahabat Agus waktu masih sekolah di SMP dulu dan sekarang sahabat nya Agus sudah meninggal dunia.Tapi Agus tidak mengetahui bahwa ternyata Zarianti adalah mewarisi harta dari orang tua nya yang begitu berlimpah,menjadi no satu di kota jakarta. "Syukurlah kalau ayah sudah tahu. Iya aku tahu Yah, kalau Zarianti saat ini sedang program hamil anak aku. Tapi, cinta tak bisa dipaksakan Yah. Selama ini aku sudah berusaha untuk mencintai dan menerima Zarianti di hidup aku. Namun, Claudia yang tetap ada di hatiku. Aku

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 14

    "Benar-benar jahat pak Bastian. Kasihan Ibu Zarianti. Padahal dia wanita yang baik, lemah lembut, cantik lagi. Pintar masak, dan bahkan sudah memberikan dia anak, walaupun cuma anak angkat doang, Aku yakin, suatu saat nanti Pak Bastian akan menyesal kalau Bu Zarianti pergi meninggalkannya, dan lebih memilih wanita murahan itu," umpat Bi Santi. Dengan tak tahu malunya, Claudia mengajak Bastian ke kamar untuk bermesraan. Claudia sengaja membuat Bastian teran***ang kembali. Membuat Bastian gelap mata, dan menginginkannya lagi. Hingga akhirnya Bastian menuruti keinginan Claudia, dia pun menginginkannya lagi. Keduanya memasuki kamar, dan melihat Zarianti yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang. "Awas kamu! Pindah sana ke kamar sebelah! Claudia ingin mencoba bercinta di kamar ini," usir Bastian. "Tapi Yang, kalau dia mau lihat adegan live enggak apa-apa dia disini atau mungkin kita mau main bersama," ucap Claudia. "Benar-benar ket

  • SALAH MEMILIH PASANGAN   Chapter 13

    Bastian tampak bersikap manis. Menggendong Zarianti kembali dari kamar mandi. "Tak perlu pakai baju, malam ini! Jika aku mau lagi, aku jadi mudah," ujar Bastian yang meletakkan tubuh istrinya di ranjang, kemudian dia menyelimuti tubuh istrinya dengan selimut. "Aku lelah, ingin tidur," ucap Zarianti. Untuk malam ini, Bastian mengizinkan Zarianti untuk tidur bersamanya. Perlahan mata Zarianti meredup, hingga akhirnya dia tertidur pulas. Berbeda halnya dengan Bastian yang akhirnya sudah merasakan malam pertama yang tertunda bersama Zarianti. Claudia justru sedang merasa kesal, karena Bastian tak juga menghubunginya. Bahkan ponselnya saat ini tak aktif. "Aku akan buat kalian terpisah!"************ Suara bunyi bel berbunyi. Sang ART bergegas untuk membukanya. "Permisi, saya ingin bertemu dengan Bastian. Sampaikan padanya. Ada Claudia datang," ucap Claudia dengan percaya diri. San

DMCA.com Protection Status