Share

Kamar Misterius

Pagi berikutnya, Laras bangun dengan rasa kantuk yang membebani. Dia mencoba menenangkan diri dengan mandi dan sarapan sebelum memulai tugas pertamanya. Nyonya Harper telah meninggalkannya dengan instruksi tertulis mengenai rutinitas anak-anak dan jadwal harian rumah. Laras membaca catatan tersebut sambil mengunyah roti panggang, memikirkan bagaimana dia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Dewi dan Riko muncul di ruang makan, Dewi tampak ceria dan energik, sementara Riko hanya tersenyum samar. Laras mulai mengobrol dengan mereka sambil menyajikan sarapan. Percakapan mereka sebagian besar berkisar pada aktivitas sehari-hari, tetapi Laras merasa ada ketegangan yang tidak terucapkan di antara anak-anak.

Setelah sarapan, Nyonya Harper memberikan tur singkat tentang bagian-bagian rumah yang tidak sempat dilihat Laras kemarin. Laras diperlihatkan ruang-ruang besar dengan perabotan antik, koridor panjang yang dipenuhi dengan lukisan, dan sebuah perpustakaan yang tampak sangat mengesankan. Namun, satu tempat yang sangat menarik perhatian Laras adalah ruang di ujung koridor yang selalu tertutup.

“Di sini adalah kamar yang biasanya tidak digunakan,” kata Nyonya Harper sambil menunjuk ke arah pintu yang tertutup rapat. “Mungkin Anda akan memerlukan beberapa hal dari ruangan ini nanti, tapi saat ini, tidak perlu khawatir.”

Laras merasakan ketertarikan dan rasa ingin tahu yang mendalam tentang kamar tersebut, terutama karena itu tampaknya menjadi bagian dari rumah yang sangat tersembunyi. Dia mengangguk sambil memikirkan cara untuk mengetahui lebih lanjut tentang kamar misterius itu.

Hari berjalan dengan rutinitas biasa, Laras menghabiskan waktu bersama Dewi dan Riko, membantu mereka dengan pekerjaan rumah, dan mengawasi kegiatan mereka. Namun, pikiran Laras tidak bisa lepas dari kamar yang tertutup di ujung koridor. Di malam hari, setelah anak-anak tidur, Laras memutuskan untuk menyelinap ke koridor dan mencoba untuk membuka pintu kamar tersebut.

Dia bergerak dengan hati-hati, mencoba menghindari suara yang dapat membangunkan anak-anak atau menarik perhatian Nyonya Harper. Dengan hati berdebar, Laras mencoba memutar gagang pintu. Pintu terkunci dengan rapat, dan usaha Laras untuk membukanya tidak membuahkan hasil.

Saat Laras mencoba untuk mengeksplorasi lebih jauh, dia merasakan ada sesuatu yang mengganggu ketenangan malam. Suara berderak halus terdengar dari dalam rumah, dan cermin besar di ruang utama kembali menarik perhatiannya. Laras merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan cermin tersebut seolah-olah ada sesuatu yang bersembunyi di baliknya.

Dengan rasa penasaran yang semakin membesar, Laras memutuskan untuk mendekati cermin. Dia mengamati cermin yang terbalut kain hitam, dan perlahan-lahan menghapus kain tersebut. Cermin itu mencerminkan bayangan dirinya, namun ada sesuatu yang aneh. Bayangan itu tampak kabur, dan Laras merasa seolah-olah ada sesuatu yang bergerak di balik permukaan cermin.

Rasa takut mulai merayap di dalam dirinya, namun Laras tetap berusaha untuk tidak panik. Dia memutuskan untuk meninggalkan cermin dan berusaha tidur, tetapi pikirannya terus berputar di sekitar kamar misterius dan cermin yang aneh.

Di malam berikutnya, Laras memutuskan untuk menindaklanjuti rasa penasarannya. Dia kembali ke koridor dan menemukan bahwa pintu kamar misterius ternyata tidak terkunci. Dengan hati-hati, dia membuka pintu dan memasuki ruangan yang gelap. Di dalamnya, dia menemukan banyak barang antik yang tertutup debu, dan beberapa kotak yang tampaknya berisi barang-barang lama.

Saat dia memeriksa barang-barang tersebut, Laras menemukan sebuah kotak kecil yang tampak sangat tua. Dengan penasaran, dia membukanya dan menemukan sebuah jurnal tua di dalamnya. Jurnal tersebut tampaknya milik seseorang dari masa lalu, dan tulisannya mencurigakan—menceritakan tentang peristiwa aneh dan kejadian yang tidak bisa dijelaskan.

Saat Laras membaca jurnal, dia merasa semakin terlibat dalam misteri yang menyelimuti Rumah Keluarga Wijaya. Jurnal tersebut menceritakan tentang pengalaman aneh dan kejadian yang menakutkan yang pernah terjadi di rumah itu, mengisyaratkan bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih besar dari yang dia bayangkan.

Laras merasa bahwa dia baru saja memulai perjalanan yang penuh misteri dan bahaya. Dengan jurnal di tangannya, dia tahu bahwa dia harus menggali lebih dalam untuk memahami rahasia yang ada di balik Rumah Keluarga Wijaya dan cermin yang misterius.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status