Home / Horor / Rumah Risa / Bayangan di Kegelapan

Share

Bayangan di Kegelapan

last update Last Updated: 2024-09-13 17:45:13

Dengan dokumen-dokumen dan jurnal yang dia temukan, Laras merasa lebih dekat dengan memahami rahasia Rumah Keluarga Wijaya. Namun, ketidaknyamanan di sekelilingnya semakin intensif. Suasana rumah itu kian mencekam, dan Laras merasa seolah-olah ada sesuatu yang selalu mengawasinya.

Hari berikutnya, Laras mencoba untuk memfokuskan perhatian pada Dewi dan Riko, meskipun pikirannya sering melayang kembali ke misteri yang belum terpecahkan. Dia memperhatikan perubahan kecil pada anak-anak, seperti bagaimana Dewi tampak lebih terjaga dan sering menatap cermin dengan tatapan kosong, sementara Riko tetap pendiam dan cemas.

Suatu sore, saat Laras sedang menemani Dewi dan Riko di taman bermain, dia melihat Nyonya Harper berdiri di jendela rumah, memperhatikannya dengan tatapan yang penuh perhatian. Laras merasa canggung, namun dia tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa Nyonya Harper menyembunyikan sesuatu.

Setelah anak-anak tidur malam itu, Laras kembali ke ruang bawah tanah untuk meneliti lebih lanjut. Dia memeriksa dokumen-dokumen dan foto-foto yang dia temukan, mencari petunjuk yang bisa menjelaskan fenomena aneh yang terjadi di rumah tersebut. Dia menyadari bahwa beberapa dokumen mengacu pada sebuah peristiwa besar yang terjadi di masa lalu—sebuah tragedi yang melibatkan keluarga Wijaya dan cermin misterius.

Laras menemukan surat yang menjelaskan bagaimana anggota keluarga Wijaya terlibat dalam eksperimen paranormal yang gagal. Cermin itu tampaknya menjadi alat yang digunakan dalam percobaan tersebut, dan hasilnya adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi—sebuah entitas yang tidak bisa dijelaskan yang mulai memengaruhi rumah dan penghuninya.

Saat Laras membaca surat tersebut, dia mendengar suara berderak dari atas. Dia merasa ada sesuatu yang bergerak di rumah, dan ketegangan di udara semakin meningkat. Dengan cepat, Laras berlari kembali ke ruang utama dan melihat bahwa cermin besar telah berubah posisi—seolah-olah telah dipindahkan oleh tangan tak terlihat.

Dia merasakan ketakutan yang mendalam saat dia mendekati cermin. Bayangan di dalamnya tampak lebih jelas dan lebih mengganggu—seolah-olah ada sosok yang mengintip dari dalam cermin. Laras merasa jantungnya berdebar keras, dan dia tahu bahwa dia harus menghadapi ketakutannya.

Keesokan paginya, Laras memutuskan untuk berbicara dengan Nyonya Harper mengenai temuan-temuannya. Dia ingin tahu lebih banyak tentang cermin dan sejarah rumah, serta bagaimana hal-hal aneh ini bisa terjadi. Nyonya Harper, dengan raut wajah yang cemas, akhirnya membuka sedikit tentang masa lalu rumah itu.

"Rumah ini memang memiliki sejarah yang suram," kata Nyonya Harper dengan suara yang bergetar. "Cermin itu bukan hanya barang antik—ia memiliki kekuatan yang tidak bisa kami kontrol. Ada banyak cerita tentang orang-orang yang mencoba menggunakan cermin untuk tujuan-tujuan yang tidak baik, dan hasilnya selalu sama—kesedihan dan kekacauan."

Nyonya Harper menjelaskan bahwa beberapa anggota keluarga Wijaya yang terlibat dalam eksperimen paranormal itu akhirnya menghilang secara misterius. Meskipun ada beberapa teori tentang apa yang terjadi, tidak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi di balik dinding rumah tersebut.

Laras merasa semakin terlibat dalam misteri ini. Dia meminta Nyonya Harper untuk membantunya memahami lebih jauh tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi entitas yang tampaknya mengganggu rumah tersebut. Nyonya Harper mengangguk dan mengatakan bahwa mereka harus mencari cara untuk "menyegel" kekuatan cermin dan menghentikan entitas itu dari mengganggu rumah dan penghuninya lebih lanjut.

Dengan informasi baru ini, Laras memulai pencarian untuk menemukan cara-cara kuno yang dapat digunakan untuk menetralkan kekuatan cermin. Dia berharap dapat menemukan solusi sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi.

Sementara itu, hubungan Laras dengan Dewi dan Riko semakin kompleks. Dewi sering berbicara tentang mimpi-mimpi aneh dan melihat bayangan di rumah, sementara Riko tampak semakin cemas dan takut. Laras merasa harus melindungi anak-anak dari dampak negatif rumah ini sambil terus mencari jawaban.

Di malam hari, saat Laras menyiapkan rencana untuk malam berikutnya, dia merasakan ketegangan yang meningkat. Cermin di ruang utama tampaknya semakin menonjol, dan Laras tahu bahwa dia harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Dengan jurnal, dokumen, dan bimbingan dari Nyonya Harper, Laras bertekad untuk mengungkap misteri rumah ini dan membawa kedamaian bagi penghuninya.

Related chapters

  • Rumah Risa   Ambiguitas Realitas

    Sebagai seorang wanita berusia 30 tahun dengan kemampuan intuitif yang kuat, Laras memiliki latar belakang yang tidak biasa. Sejak kecil, dia telah merasakan kehadiran makhluk atau energi yang tidak terlihat oleh orang lain. Ayahnya adalah seorang ahli sejarah yang tertarik pada benda-benda kuno dan artefak, sementara ibunya adalah seorang dukun lokal dengan keahlian dalam ritual-ritual spiritual. Laras dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan pengetahuan gaib dan eksperimen spiritual. Meskipun Laras tidak pernah menganggap dirinya seorang paranormal profesional, dia sering membantu ibunya dalam ritual dan memiliki pengetahuan mendalam tentang dunia gaib. Kemampuan ini membawanya untuk bekerja sebagai konsultan dalam kasus-kasus yang melibatkan gangguan paranormal. Namun, situasi di Rumah Keluarga Wijaya jauh lebih menantang daripada yang pernah dia hadapi sebelumnya. Malam sebelum ritual pembersihan, Laras merasa tertekan dan cemas. Dia duduk di ruang bawah tanah, dikelilingi

    Last Updated : 2024-09-13
  • Rumah Risa   Penemuan yang Mengubah segalanya

    Setelah penemuan yang mencengangkan di ruang bawah tanah Rumah Keluarga Wijaya, Laras merasa seolah-olah dia menemukan benang merah dari segala hal yang terjadi di rumah tersebut. Namun, rasa takut dan kewaspadaan yang mengganggu pikirannya menyisakan pertanyaan yang belum terjawab. Nyonya Harper, yang memperhatikan kecemasan Laras, menyarankan agar Laras mencari informasi tambahan di kantor arsip kota. "Ada banyak dokumen lama tentang sejarah rumah ini yang mungkin bisa membantu kita," kata Nyonya Harper. "Mungkin ada catatan tentang eksperimen-eksperimen atau kejadian-kejadian penting di masa lalu yang belum kita ketahui." Dr. Arif, yang turut mendengarkan, setuju dengan saran tersebut. "Kami mungkin telah menemukan sebagian dari kebenaran di sini, tetapi dokumen tambahan dari arsip kota bisa memberikan gambaran yang lebih lengkap. Ini bisa membantu kita memahami lebih baik mengenai eksperimen yang dilakukan dan dampaknya." Mendapatkan dorongan dari Nyonya Harper dan Dr. Arif, La

    Last Updated : 2024-09-13
  • Rumah Risa   Taman Bermain

    Setelah menghabiskan waktu di taman, Laras, Dewi, dan Riko berjalan perlahan kembali menuju rumah. Langit mulai berubah warna, menandakan malam yang semakin dekat. Suasana di sekitar mereka mulai hening, hanya terdengar deru angin yang menghembuskan udara dingin sore hari. Dewi yang berjalan di samping Laras tampak tenang, meskipun terlihat lelah setelah seharian bermain. Tiba-tiba, Dewi menoleh ke Laras dengan tatapan polosnya. “Kak Laras capek?” tanya Dewi, suaranya lembut. Laras tersenyum tipis, menahan rasa lelah yang mulai terasa di kakinya. “Sedikit, Dewi. Tapi tidak apa-apa. Kamu capek juga?” Dewi menggeleng dengan pelan, sambil memandang ke tanah seolah-olah ada sesuatu yang sedang dipikirkannya. “Aku nggak capek, Kak. Kalau aku capek... aku bisa tidur. Seperti Ayah dan Mamah,” jawab Dewi dengan nada polos, namun anehnya terasa begitu suram di telinga Laras. Laras menghentikan langkahnya sesaat, bingung dengan perkataan Dewi. “Tidur? Maksudmu... ayah dan mamahmu?” Dewi h

    Last Updated : 2024-09-14
  • Rumah Risa   Misteri dibalik Cermin

    Setelah peristiwa misterius yang dialaminya, Laras merasa tergerak untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Nyonya Harper dan apa yang sebenarnya terjadi di balik cermin besar itu. Setiap malam, saat suara deru angin berhembus di luar, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan: siapa yang ada di balik cermin, dan mengapa Nyonya Harper terlibat dalam hal-hal yang aneh? Laras memutuskan untuk memulai penyelidikan secara diam-diam. Di siang hari, dia mengamati Nyonya Harper saat menjalankan tugasnya. Laras memperhatikan bagaimana Nyonya Harper selalu menghindari pertanyaan tentang keluarga Wijaya, terutama saat berbicara tentang orang tua Dewi dan Riko. Ada sesuatu yang tidak beres, dan Laras bertekad untuk menemukannya. Suatu malam, saat Riko sedang bermain di luar, Laras memutuskan untuk menghampirinya. Dia ingin menggali informasi lebih dalam tentang keluarganya. "Riko, kamu tahu nggak tentang ayah dan ibumu?" tanya Laras, berusaha terdengar santai. Riko terlihat canggung, wajahnya beru

    Last Updated : 2024-10-09
  • Rumah Risa   Penerimaan Pekerjaan

    Di malam yang dingin dan berkabut, Laras duduk di kursi kayu yang sederhana di ruang tamu kontrakannya yang kecil. Ruangan tersebut sederhana dan hanya memiliki perabotan dasar sebuah meja kayu tua, beberapa kursi, dan rak buku kecil. Dia memeriksa tawaran pekerjaan yang baru saja diterimanya melalui pos, sebuah pekerjaan sebagai pengasuh untuk dua anak di sebuah rumah besar di pedesaan. Tawaran ini datang pada saat yang sangat tepat setelah kehilangan pekerjaan di kota dan menghadapi kesulitan finansial yang mendalam. Surat tersebut berisi detail pekerjaan yang tampak seperti janji untuk stabilitas. Rumah yang dimaksud, yang disebut “Rumah Keluarga Wijaya,” terletak di tepi kota yang jauh dari keramaian. Laras, meskipun sedikit merasa cemas, melihat ini sebagai kesempatan yang tak bisa dilewatkan. Dia meneguk secangkir teh hangat sambil memikirkan apa yang akan terjadi jika dia menerima tawaran ini. Keputusan diambil pada malam yang sama. Laras mengirimkan balasan ke alamat yang te

    Last Updated : 2024-09-13
  • Rumah Risa   Kamar Misterius

    Pagi berikutnya, Laras bangun dengan rasa kantuk yang membebani. Dia mencoba menenangkan diri dengan mandi dan sarapan sebelum memulai tugas pertamanya. Nyonya Harper telah meninggalkannya dengan instruksi tertulis mengenai rutinitas anak-anak dan jadwal harian rumah. Laras membaca catatan tersebut sambil mengunyah roti panggang, memikirkan bagaimana dia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.Dewi dan Riko muncul di ruang makan, Dewi tampak ceria dan energik, sementara Riko hanya tersenyum samar. Laras mulai mengobrol dengan mereka sambil menyajikan sarapan. Percakapan mereka sebagian besar berkisar pada aktivitas sehari-hari, tetapi Laras merasa ada ketegangan yang tidak terucapkan di antara anak-anak.Setelah sarapan, Nyonya Harper memberikan tur singkat tentang bagian-bagian rumah yang tidak sempat dilihat Laras kemarin. Laras diperlihatkan ruang-ruang besar dengan perabotan antik, koridor panjang yang dipenuhi dengan lukisan, dan sebuah perpustakaan yang tampak sangat m

    Last Updated : 2024-09-13
  • Rumah Risa   Jejak Masa Lalu

    Pagi berikutnya, Laras bangun dengan perasaan tidak nyaman yang masih tersisa dari malam sebelumnya. Dia mengambil jurnal yang dia temukan dan menyimpannya dengan hati-hati di dalam tasnya, berencana untuk mempelajarinya lebih lanjut ketika dia memiliki waktu lebih.Setelah sarapan, Laras melanjutkan rutinitasnya dengan Dewi dan Riko. Meskipun anak-anak tampak lebih ceria pagi ini, Laras tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang sedang menyembunyikan rahasia di rumah ini. Dia mencoba untuk menenangkan pikirannya dan fokus pada pekerjaan, tetapi rasa ingin tahunya tetap membara.Di tengah hari, saat Dewi dan Riko bermain di halaman belakang, Laras menyempatkan diri untuk membaca jurnal yang dia temukan. Jurnal itu ditulis dengan tinta tua, dan halamannya berbau musti. Saat dia membuka halaman pertama, dia menemukan tulisan tangan yang rapi dan teratur:"Hari ini, aku merasa seperti ada yang mengawasi kami. Rumah ini semakin aneh. Cermin di ruang utama tampak hidup—sepert

    Last Updated : 2024-09-13

Latest chapter

  • Rumah Risa   Misteri dibalik Cermin

    Setelah peristiwa misterius yang dialaminya, Laras merasa tergerak untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Nyonya Harper dan apa yang sebenarnya terjadi di balik cermin besar itu. Setiap malam, saat suara deru angin berhembus di luar, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan: siapa yang ada di balik cermin, dan mengapa Nyonya Harper terlibat dalam hal-hal yang aneh? Laras memutuskan untuk memulai penyelidikan secara diam-diam. Di siang hari, dia mengamati Nyonya Harper saat menjalankan tugasnya. Laras memperhatikan bagaimana Nyonya Harper selalu menghindari pertanyaan tentang keluarga Wijaya, terutama saat berbicara tentang orang tua Dewi dan Riko. Ada sesuatu yang tidak beres, dan Laras bertekad untuk menemukannya. Suatu malam, saat Riko sedang bermain di luar, Laras memutuskan untuk menghampirinya. Dia ingin menggali informasi lebih dalam tentang keluarganya. "Riko, kamu tahu nggak tentang ayah dan ibumu?" tanya Laras, berusaha terdengar santai. Riko terlihat canggung, wajahnya beru

  • Rumah Risa   Taman Bermain

    Setelah menghabiskan waktu di taman, Laras, Dewi, dan Riko berjalan perlahan kembali menuju rumah. Langit mulai berubah warna, menandakan malam yang semakin dekat. Suasana di sekitar mereka mulai hening, hanya terdengar deru angin yang menghembuskan udara dingin sore hari. Dewi yang berjalan di samping Laras tampak tenang, meskipun terlihat lelah setelah seharian bermain. Tiba-tiba, Dewi menoleh ke Laras dengan tatapan polosnya. “Kak Laras capek?” tanya Dewi, suaranya lembut. Laras tersenyum tipis, menahan rasa lelah yang mulai terasa di kakinya. “Sedikit, Dewi. Tapi tidak apa-apa. Kamu capek juga?” Dewi menggeleng dengan pelan, sambil memandang ke tanah seolah-olah ada sesuatu yang sedang dipikirkannya. “Aku nggak capek, Kak. Kalau aku capek... aku bisa tidur. Seperti Ayah dan Mamah,” jawab Dewi dengan nada polos, namun anehnya terasa begitu suram di telinga Laras. Laras menghentikan langkahnya sesaat, bingung dengan perkataan Dewi. “Tidur? Maksudmu... ayah dan mamahmu?” Dewi h

  • Rumah Risa   Penemuan yang Mengubah segalanya

    Setelah penemuan yang mencengangkan di ruang bawah tanah Rumah Keluarga Wijaya, Laras merasa seolah-olah dia menemukan benang merah dari segala hal yang terjadi di rumah tersebut. Namun, rasa takut dan kewaspadaan yang mengganggu pikirannya menyisakan pertanyaan yang belum terjawab. Nyonya Harper, yang memperhatikan kecemasan Laras, menyarankan agar Laras mencari informasi tambahan di kantor arsip kota. "Ada banyak dokumen lama tentang sejarah rumah ini yang mungkin bisa membantu kita," kata Nyonya Harper. "Mungkin ada catatan tentang eksperimen-eksperimen atau kejadian-kejadian penting di masa lalu yang belum kita ketahui." Dr. Arif, yang turut mendengarkan, setuju dengan saran tersebut. "Kami mungkin telah menemukan sebagian dari kebenaran di sini, tetapi dokumen tambahan dari arsip kota bisa memberikan gambaran yang lebih lengkap. Ini bisa membantu kita memahami lebih baik mengenai eksperimen yang dilakukan dan dampaknya." Mendapatkan dorongan dari Nyonya Harper dan Dr. Arif, La

  • Rumah Risa   Ambiguitas Realitas

    Sebagai seorang wanita berusia 30 tahun dengan kemampuan intuitif yang kuat, Laras memiliki latar belakang yang tidak biasa. Sejak kecil, dia telah merasakan kehadiran makhluk atau energi yang tidak terlihat oleh orang lain. Ayahnya adalah seorang ahli sejarah yang tertarik pada benda-benda kuno dan artefak, sementara ibunya adalah seorang dukun lokal dengan keahlian dalam ritual-ritual spiritual. Laras dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan pengetahuan gaib dan eksperimen spiritual. Meskipun Laras tidak pernah menganggap dirinya seorang paranormal profesional, dia sering membantu ibunya dalam ritual dan memiliki pengetahuan mendalam tentang dunia gaib. Kemampuan ini membawanya untuk bekerja sebagai konsultan dalam kasus-kasus yang melibatkan gangguan paranormal. Namun, situasi di Rumah Keluarga Wijaya jauh lebih menantang daripada yang pernah dia hadapi sebelumnya. Malam sebelum ritual pembersihan, Laras merasa tertekan dan cemas. Dia duduk di ruang bawah tanah, dikelilingi

  • Rumah Risa   Bayangan di Kegelapan

    Dengan dokumen-dokumen dan jurnal yang dia temukan, Laras merasa lebih dekat dengan memahami rahasia Rumah Keluarga Wijaya. Namun, ketidaknyamanan di sekelilingnya semakin intensif. Suasana rumah itu kian mencekam, dan Laras merasa seolah-olah ada sesuatu yang selalu mengawasinya.Hari berikutnya, Laras mencoba untuk memfokuskan perhatian pada Dewi dan Riko, meskipun pikirannya sering melayang kembali ke misteri yang belum terpecahkan. Dia memperhatikan perubahan kecil pada anak-anak, seperti bagaimana Dewi tampak lebih terjaga dan sering menatap cermin dengan tatapan kosong, sementara Riko tetap pendiam dan cemas.Suatu sore, saat Laras sedang menemani Dewi dan Riko di taman bermain, dia melihat Nyonya Harper berdiri di jendela rumah, memperhatikannya dengan tatapan yang penuh perhatian. Laras merasa canggung, namun dia tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa Nyonya Harper menyembunyikan sesuatu.Setelah anak-anak tidur malam itu, Laras kembali ke ruang bawah tanah untuk meneliti lebih

  • Rumah Risa   Jejak Masa Lalu

    Pagi berikutnya, Laras bangun dengan perasaan tidak nyaman yang masih tersisa dari malam sebelumnya. Dia mengambil jurnal yang dia temukan dan menyimpannya dengan hati-hati di dalam tasnya, berencana untuk mempelajarinya lebih lanjut ketika dia memiliki waktu lebih.Setelah sarapan, Laras melanjutkan rutinitasnya dengan Dewi dan Riko. Meskipun anak-anak tampak lebih ceria pagi ini, Laras tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang sedang menyembunyikan rahasia di rumah ini. Dia mencoba untuk menenangkan pikirannya dan fokus pada pekerjaan, tetapi rasa ingin tahunya tetap membara.Di tengah hari, saat Dewi dan Riko bermain di halaman belakang, Laras menyempatkan diri untuk membaca jurnal yang dia temukan. Jurnal itu ditulis dengan tinta tua, dan halamannya berbau musti. Saat dia membuka halaman pertama, dia menemukan tulisan tangan yang rapi dan teratur:"Hari ini, aku merasa seperti ada yang mengawasi kami. Rumah ini semakin aneh. Cermin di ruang utama tampak hidup—sepert

  • Rumah Risa   Kamar Misterius

    Pagi berikutnya, Laras bangun dengan rasa kantuk yang membebani. Dia mencoba menenangkan diri dengan mandi dan sarapan sebelum memulai tugas pertamanya. Nyonya Harper telah meninggalkannya dengan instruksi tertulis mengenai rutinitas anak-anak dan jadwal harian rumah. Laras membaca catatan tersebut sambil mengunyah roti panggang, memikirkan bagaimana dia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.Dewi dan Riko muncul di ruang makan, Dewi tampak ceria dan energik, sementara Riko hanya tersenyum samar. Laras mulai mengobrol dengan mereka sambil menyajikan sarapan. Percakapan mereka sebagian besar berkisar pada aktivitas sehari-hari, tetapi Laras merasa ada ketegangan yang tidak terucapkan di antara anak-anak.Setelah sarapan, Nyonya Harper memberikan tur singkat tentang bagian-bagian rumah yang tidak sempat dilihat Laras kemarin. Laras diperlihatkan ruang-ruang besar dengan perabotan antik, koridor panjang yang dipenuhi dengan lukisan, dan sebuah perpustakaan yang tampak sangat m

  • Rumah Risa   Penerimaan Pekerjaan

    Di malam yang dingin dan berkabut, Laras duduk di kursi kayu yang sederhana di ruang tamu kontrakannya yang kecil. Ruangan tersebut sederhana dan hanya memiliki perabotan dasar sebuah meja kayu tua, beberapa kursi, dan rak buku kecil. Dia memeriksa tawaran pekerjaan yang baru saja diterimanya melalui pos, sebuah pekerjaan sebagai pengasuh untuk dua anak di sebuah rumah besar di pedesaan. Tawaran ini datang pada saat yang sangat tepat setelah kehilangan pekerjaan di kota dan menghadapi kesulitan finansial yang mendalam. Surat tersebut berisi detail pekerjaan yang tampak seperti janji untuk stabilitas. Rumah yang dimaksud, yang disebut “Rumah Keluarga Wijaya,” terletak di tepi kota yang jauh dari keramaian. Laras, meskipun sedikit merasa cemas, melihat ini sebagai kesempatan yang tak bisa dilewatkan. Dia meneguk secangkir teh hangat sambil memikirkan apa yang akan terjadi jika dia menerima tawaran ini. Keputusan diambil pada malam yang sama. Laras mengirimkan balasan ke alamat yang te

DMCA.com Protection Status