Share

Jejak Masa Lalu

Pagi berikutnya, Laras bangun dengan perasaan tidak nyaman yang masih tersisa dari malam sebelumnya. Dia mengambil jurnal yang dia temukan dan menyimpannya dengan hati-hati di dalam tasnya, berencana untuk mempelajarinya lebih lanjut ketika dia memiliki waktu lebih.

Setelah sarapan, Laras melanjutkan rutinitasnya dengan Dewi dan Riko. Meskipun anak-anak tampak lebih ceria pagi ini, Laras tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang sedang menyembunyikan rahasia di rumah ini. Dia mencoba untuk menenangkan pikirannya dan fokus pada pekerjaan, tetapi rasa ingin tahunya tetap membara.

Di tengah hari, saat Dewi dan Riko bermain di halaman belakang, Laras menyempatkan diri untuk membaca jurnal yang dia temukan. Jurnal itu ditulis dengan tinta tua, dan halamannya berbau musti. Saat dia membuka halaman pertama, dia menemukan tulisan tangan yang rapi dan teratur:

"Hari ini, aku merasa seperti ada yang mengawasi kami. Rumah ini semakin aneh. Cermin di ruang utama tampak hidup—seperti bisa melihat ke dalam pikiran kami. Aku merasa ketakutan setiap kali berada di dekatnya."

Laras merasa jantungnya berdebar saat membaca tulisan itu. Jurnal itu tampaknya milik seseorang yang pernah tinggal di rumah ini, seseorang yang juga merasakan ketidaknyamanan yang sama. Dia melanjutkan membaca, menemukan detail-detail tentang kejadian-kejadian aneh dan suasana yang semakin mencekam.

Seiring berjalannya waktu, Laras mulai mencatat berbagai hal yang dia temukan dalam jurnal dan mencocokkannya dengan apa yang dia lihat di rumah. Dia mulai merasa terhubung dengan penulis jurnal itu, seolah-olah dia mengalami kembali pengalaman yang sama. Laras bertekad untuk mengungkap kebenaran di balik misteri ini.

Di malam hari, saat Laras berusaha tidur, dia mendengar suara berbisik di dalam rumah. Suara itu terdengar seperti suara seseorang yang sedang berbicara dengan lembut, tetapi dia tidak bisa menentukan dari mana asalnya. Dengan hati-hati, Laras mengikuti suara tersebut ke ruang utama tempat cermin berada.

Cermin yang terbalut kain hitam kembali menarik perhatiannya. Laras menyingkap kain tersebut, dan kali ini dia melihat sesuatu yang lebih menakutkan. Bayangan di dalam cermin tampak bergerak, dan seolah-olah ada sosok samar yang muncul di belakangnya. Laras merasa terjebak antara rasa takut dan keingintahuan, tetapi dia tetap berusaha untuk mengendalikan dirinya.

Tiba-tiba, dia merasakan tangan dingin menyentuh bahunya. Dia berbalik dan melihat Nyonya Harper berdiri di belakangnya dengan ekspresi khawatir. “Larangan,” kata Nyonya Harper dengan suara yang hampir berbisik, “jangan terlalu dekat dengan cermin itu.”

Laras terkejut dan melangkah mundur. “Kenapa? Apa yang terjadi dengan cermin ini?” tanya Laras, berusaha untuk memahami situasi tersebut.

Nyonya Harper menatap Laras dengan mata yang penuh kekhawatiran. “Cermin itu... ada banyak cerita tentangnya. Ini bukan cermin biasa. Ada sesuatu di dalamnya yang tidak bisa dijelaskan. Rumah ini memiliki sejarah yang kelam, dan banyak orang yang mengalami kejadian aneh setelah berinteraksi dengan cermin.”

Laras merasa semakin terlibat dalam misteri rumah ini. Dia berterima kasih kepada Nyonya Harper atas peringatannya dan melanjutkan tidurnya, namun pikirannya tetap penuh dengan pertanyaan dan kekhawatiran. Dia tahu bahwa dia harus menggali lebih dalam untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di Rumah Keluarga Wijaya.

---

Keesokan paginya, Laras memutuskan untuk mengunjungi bagian lain dari rumah yang belum dia jelajahi dengan seksama. Dia berharap bisa menemukan petunjuk tambahan yang dapat membantu menjelaskan misteri yang ada. Dengan rasa ingin tahu yang membara, dia menjelajahi ruang bawah tanah rumah yang tampaknya terlupakan.

Di ruang bawah tanah, Laras menemukan berbagai barang antik dan benda-benda tua yang tertutup debu. Dia memeriksa rak-rak tua dan kotak-kotak yang tersimpan di sudut-sudut ruangan. Tiba-tiba, dia menemukan sebuah kotak besar yang terukir dengan lambang keluarga Wijaya. Dengan hati-hati, dia membuka kotak tersebut dan menemukan dokumen-dokumen lama serta foto-foto keluarga.

Di antara dokumen tersebut, Laras menemukan surat-surat lama dan catatan yang tampaknya terkait dengan anggota keluarga Wijaya. Beberapa surat mengisahkan tentang kejadian-kejadian aneh dan kecelakaan tragis yang terjadi di rumah ini. Catatan-catatan itu menggambarkan bagaimana beberapa anggota keluarga mengalami gangguan yang tidak bisa dijelaskan, dan beberapa dari mereka bahkan melaporkan melihat sosok-sosok yang tidak terlihat di tempat lain.

Laras merasa semakin yakin bahwa ada sesuatu yang sangat salah di rumah ini. Dengan dokumen-dokumen di tangannya dan jurnal yang masih dia simpan, dia tahu bahwa dia harus menemukan kebenaran di balik misteri yang menyelimuti Rumah Keluarga Wijaya. Rasa ingin tahunya semakin mendalam, dan dia bertekad untuk menggali lebih jauh, tidak peduli betapa menakutkannya yang mungkin dia temui.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status