Share

Bab 474

Davira dan Ditha saling berpandangan, keduanya saling memerintahkan untuk menelepon butik.

"Kamu saja yang telepon, 'kan kamu yang taruhan sama Renata." Davira membelai rambutnya dan langsung mengambil sikap tenang.

Ditha terlihat sedikit enggan. Karena sudah mengatakannya, jadi dia tidak boleh takut. Bagaimana kalau Renata hanya bertaruh kalau dia tidak berani menelepon butik?

Lagipula, kalaupun gaun itu berasal dari butik itu, Renata belum tentu mampu membelinya. Mungkin saja gaun itu hasil sewaan atau curian!

"Kalau begitu akan telepon. Renata, dengarkan baik-baik. Kalau gaun yang kamu pakai ini bukan dari butik yang kamu bilang, kamu kalah taruhan."

Ditha mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor butik tersebut dan menyalakan speakerphone.

Briella berdiri di satu sisi sambil mendengarkan bunyi panggilan, lalu seseorang mengangkat telepon.

"Halo, dengan Molilly Boutique, ada yang bisa kami bantu?"

Mata Ditha terus menatap wajah Briella, terus mengawasi ekspresinya karena ingin me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status