Share

Bab 469

Zayden melirik alamat yang ditulis di catatan itu, lalu memberikan alamat lengkap Briella kepada penjaga pintu gerbang.

Penjaga itu menelepon apartemen Briella, tetapi panggilan tidak dijawab.

Dia pun menyerah dan berjalan keluar menghampiri Zayden. "Pemiliknya lagi nggak di rumah. Karena kamu pengunjung, kamu pasti punya nomornya. Telepon dulu saja. Kalau sudah dapat izin, kami baru bisa membiarkanmu masuk."

Zayden sedikit kecewa. "Aku nggak punya nomor teleponnya."

"Nggak punya nomor teleponnya?" Penjaga itu pun tidak berdaya. "Kalau begitu, kami nggak bisa kasih izin kamu masuk."

Zayden melihat lampu-lampu di lingkungan sekitar, tatapannya perlahan-lahan meredup. Dia berdiri diam dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku jaket yang dia kenakan.

Dia hanya berdiri di sana, menatap lalu lintas yang terlihat di depannya. Setelah sekitar sepuluh menit, dia melihat sebuah mobil SUV putih melintas. Melalui kaca jendela, dia melihat wajah yang selalu dia pikirkan siang dan malam.

Itu Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status